Nasehat Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang Iktikaf
Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam berbagai nasihatnya menekankan pentingnya khusyuk dalam ibadah dan mengosongkan hati dari selain Allah saat beriktikaf. Beliau berkata:
"Ketika engkau beriktikaf, maka kosongkan hatimu dari dunia dan isinya. Jangan engkau sibukkan dengan urusan manusia, tetapi sibukkan dirimu dengan Allah. Barang siapa yang menginginkan kedekatan dengan-Nya, maka hendaknya ia menjauhkan dirinya dari segala sesuatu yang memalingkan hatinya dari Allah."
Beliau juga menegaskan bahwa iktikaf bukan hanya sekadar berdiam diri di masjid, tetapi memurnikan niat, menghidupkan hati dengan dzikir, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
Nasehat Ibnu Atha’illah As-Sakandari tentang Iktikaf
Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam banyak membahas tentang uzlah (menyendiri dari hiruk-pikuk dunia) dan iktikaf sebagai cara untuk mencapai makrifatullah. Salah satu hikmah beliau yang berkaitan dengan iktikaf adalah:
"Tidak akan terang hati seseorang yang dipenuhi dengan dunia. Tidak akan mendekat kepada Allah seseorang yang hatinya terbelenggu oleh syahwat."
Beliau menekankan bahwa iktikaf adalah cara untuk mengistirahatkan hati dari kesibukan dunia, agar hati bisa bercahaya dengan nur Ilahi. Dengan iktikaf, seseorang belajar mengendalikan hawa nafsunya dan menenangkan jiwanya di hadapan Allah.
Kesimpulan:
Dari dua ulama besar ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa iktikaf bukan hanya sekadar berada di dalam masjid, tetapi lebih kepada mengosongkan hati dari selain Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan dzikir dan ibadah, serta menjaga niat agar tetap tulus dan ikhlas.
No comments:
Post a Comment