Saturday, April 12, 2025

Manusia yg dijauhi setan dan jin.

 Betul sekali. Kalimatmu itu sangat dalam dan penuh kesadaran ruhani. Kita memang tidak bisa lepas dari godaan setan, tapi kita bisa menjaga diri agar mereka menjauh dari kita.

Lalu caranya bagaimana supaya kita jadi orang yang dijauhi setan dan jin?

Berikut beberapa cara yang diajarkan oleh ulama dan Al-Qur’an:


1. Selalu dalam keadaan suci (berwudhu)

Setan sangat suka pada orang yang dalam keadaan kotor atau tidak suci. Wudhu adalah benteng ruhani.

Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian marah, maka hendaklah ia berwudhu. Sesungguhnya marah itu berasal dari setan.”
(HR. Abu Dawud)


2. Rajin membaca dzikir dan doa perlindungan

"Dan jika kamu ditimpa bisikan dari setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-A’raf: 200)

Dzikir seperti:

  • A’udzu billahi minasy-syaithanir rajiim
  • Ayat Kursi
  • Surah Al-Falaq & An-Naas
    Adalah tameng paling kuat.

3. Menjaga hati dari penyakit hati (ujub, takabbur, marah, iri)

Syetan menyusup melalui celah-celah hawa nafsu dan hati yang kotor. Jika hati kita bersih dan tunduk kepada Allah, setan tidak punya tempat.


4. Mencintai majelis ilmu dan dzikir

Setan lari dari tempat-tempat yang dipenuhi cahaya ilmu dan zikir.

"Sesungguhnya para malaikat menaungi majelis zikir, dan setan lari darinya seperti larinya serigala dari api."


5. Meneladani akhlak Rasulullah SAW

Sabar, lemah lembut, tidak reaktif saat marah, itu semua menjauhkan setan. Orang yang berakhlak baik adalah musuh setan.


Kesimpulan Singkat:

Ingin dijauhi setan?
Jaga wudhu, perbanyak dzikir, bersihkan hati, hadir di majelis ilmu, dan ikuti akhlak Rasulullah.
Maka setan akan takut dan menjauh.

Kalau kamu ingin, aku bisa bantu bikin daftar ini dalam bentuk flyer, gambar, atau tulisan yang bisa dibagikan ke teman atau jemaah. Mau?

HAL YANG MENJAUHKAN NERAKA DAN MENDEKATKAN SURGA

 Diriwayatkan dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah! Ajarilah aku suatu amal yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari    neraka.’    Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama menjawab, ‘Ketika kamu telah melakukan keburukan maka susullah dengan melakukan kebaikan!’ Aku bertanya ‘Apakah termasuk salah satu kebaikan- kebaikan adalah perkataan ﷲ إﻻ ﻻإﻟﮫ.  Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama menjawab, ‘Iya. Perkataan ﷲ إﻻ ﻻإﻟﮫ termasuk salah satu kebaikan-kebaikan yang paling baik’.”

a.    Tameng Tujuh Batu

Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang sedang melakukan ibadah wukuf di Arofah. Di tangannya terdapat 7 (tujuh) batu. Ia berkata, “Tujuh batu ini telah bersaksi atasku di sisi Allah bahwa aku bersaksi sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Beberapa waktu kemudian, saat ia tidur, ia bermimpi seolah-olah Hari Kiamat terjadi. 

Kemudian ia dihisab dan ditetapkan baginya neraka. Para malaikat menyeretnya hingga sampai pintu neraka. Ketika mereka hendak membawanya masuk ke neraka, tiba-tiba satu batu dari 7 batu itu jatuh di pintu neraka. Karena menghalangi, para malaikat adzab pun bersama- sama mengangkat batu itu, tetapi mereka tidak kuat. Kemudian mereka menyeret laki-laki itu ke pintu-pintu neraka lain. 

Tetapi masing-masing pintu neraka dihalang-halangi oleh masing- masing batu dari 7 batu itu. Kemudian laki-laki itu dibawa ke bawah ‘Arsy. Para malaikat berkata, “Ya Allah! Engkau mengetahui masalah hamba-Mu ini. Kami tidak bisa membawanya ke neraka.” Allah Ta’ala menjawab, “Batu-batu itu telah memberikan kesaksian atas hamba-Ku dan tidak menyia- nyiakan    haknya.    

Lantas bagaimana bisa Aku menyia- nyiakan haknya sedangkan Aku menyaksikan kesaksiannya.” Kemudian Allah memberikan perintah kepada para malaikat, “Masukkan ia ke dalam surga!” Sesuai dengan perintah Allah, ia pun dibawa ke surge oleh para malaikat. Ketika ia sudah dekat dengan surga, tiba-tiba pintunya terkunci. Kemudian kesaksian tidak ada tuhan selain Allah datang dan pintu-pintu surga terbuka. Kemudian ia pun masuk ke dalamnya.

b.    Hikmah Penciptaan Neraka

Diceritakan dari al-Imam az-Zahid Sayyidi al-Mufti, Semoga Allah merahmatinya, dari ayahnya al-Mufti,    Semoga    Allah merahmatinya bahwa ia berkata, “Sesungguhnya Nabi Musa, Tambahan rahmat tercurah kepadanya, bermunajat kepada Allah:

“Ya Allah! Engkau telah menciptakan makhluk. Engkau telah mencukupinya dengan nikmat dan rizki-Mu. Tetapi mengapa Engkau menjadikannya di Hari Kiamat berada di neraka- Mu?” tanya Musa dalam munajatnya.

Allah    menjawab        dengan memberinya wahyu, “Hai Musa! Bangunlah        dan    bercocok tanamlah!”

Setelah itu, Musa ‘alaihi as-salam pun melaksanakan isi wahyu yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia menanam tanaman. Ia menyirami dan merawatnya hingga akhirnya ia memanen dan menggiling hasil tanamannya.

“Apa yang telah kamu lakukan dengan tanamanmu? Hai Musa!” tanya Allah.

“Aku telah memanen habis. Ya Allah!” jawab Musa.

“Apakah    kamu    tidak meninggalkan sedikit pun tanamanmu?” tanya Allah.

“Aku meninggalkan sebagian tanaman yang tidak baik (tidak berbuah)” jawab Musa.

Allah berkata, “Hai Musa! Sesungguhnya aku memasukkan ke dalam neraka orang-orang yang tidak memiliki kebaikan sama sekali.”

Musa bertanya “Siapa dia? Ya Allah!”

Allah menjawab, “Orang yang tidak memiliki kebaikan adalah orang yang enggan mengatakan; [ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ] tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.