Tuesday, June 24, 2025

Harta Haram Penghalang Meningkatnya Iman.

 


Judul Buku: Harta Haram Penghalang Meningkatnya Iman


Pendahuluan

Dalam perjalanan menuju kesempurnaan iman, makanan dan harta yang dikonsumsi manusia memegang peranan sangat penting. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan bahwa harta haram menjadi penghalang bertambahnya iman. Buku ini mengupas secara mendalam hakikat dari harta haram, pengaruhnya terhadap hati, dan bagaimana jalan menuju kesucian jiwa berdasarkan Al-Qur'an, hadis, tafsir, serta nasihat para tokoh sufi besar.


Bab 1: Dasar Hadis

"Hai Ali, orang mukmin itu senantiasa bertambah meningkat agama (amal baik)nya, selama dia tidak memakan makanan haram. Barangsiapa yang menjauhi ulama, maka hatinya mati dan tidak tahu menjalankan taat kepada Allah swt."

Dalam hadis Nabi saw. yang lain:

"Barangsiapa makan barang halal selama empat hari, maka Allah akan menerangi hatinya dan mengalirkan sumber-sumber hikmah dari hatinya."


Bab 2: Dalil Al-Qur'an

1. Al-Baqarah: 168

ايُهَا الناسُ كُلُوا ممّا فِي الأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi..."

Tafsirnya: Allah memerintahkan agar manusia menjaga makanan dan hartanya dari yang haram, karena makanan halal akan menguatkan hati dalam ketaatan, sementara makanan haram menggelapkan hati.

2. Al-Mu’minun: 51

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا

"Wahai para rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik dan beramallah yang saleh."

Tafsirnya: Makanan yang halal dan baik adalah prasyarat diterimanya amal saleh.


Bab 3: Hakikat Harta Haram

Harta haram bagaikan racun halus yang merusak hati tanpa terasa. Ia menutup cahaya hikmah, menjauhkan pelakunya dari kemanisan iman, bahkan menjadi hijab antara dirinya dan Allah.


Bab 4: Relevansi di Zaman Sekarang

Di zaman modern, harta haram menjelma dalam bentuk yang lebih halus: korupsi, riba, suap, penipuan bisnis, hingga kezaliman sistemik. Padahal, di balik semua itu tersembunyi kehancuran rohani. Banyak orang rajin beribadah, namun jauh dari ketenangan batin, karena hartanya bercampur haram.


Bab 5: Nasihat Para Tokoh Sufi

1. Hasan al-Bashri: "Tidaklah seorang hamba meneguk sesuap makanan haram, melainkan akan tumbuh darinya daging yang membuat hatinya keras dan menjauhkannya dari rahmat Allah."

2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Cinta kepada Allah tak akan bertemu dalam hati yang dipenuhi harta haram. Kelembutan dzikir lahir dari kemurnian makanan."

3. Abu Yazid al-Bistami: "Siapa yang memakan yang haram, dia akan kehilangan kelezatan munajat."

4. Junaid al-Baghdadi: "Awal jalan para salik adalah menjaga perut dari yang haram, karena darinya bermula cahaya atau kegelapan."

5. Al-Hallaj: "Makanan yang haram seperti dinding tebal yang menghalangi seorang hamba dari menyaksikan Allah."

6. Abu Hamid al-Ghazali: "Lidah yang mengucap dzikir sementara perut dipenuhi yang haram, maka dzikirnya hanyalah gerakan tanpa ruh."

7. Abdul Qadir al-Jailani: "Barangsiapa membersihkan hartanya dari haram, maka Allah bukakan baginya pintu-pintu makrifat."

8. Jalaluddin Rumi: "Makanan halal adalah bahan bakar cahaya jiwa. Yang haram adalah asap hitam yang menutupi nur Allah di hati."

9. Ibnu ‘Arabi: "Setiap zarah dari makanan haram membentuk penghalang di alam ruhani yang menghalangi futuhat (pembukaan rahasia ilahi)."

10. Ahmad al-Tijani: "Bersihkanlah perutmu, niscaya Allah bersihkan hatimu dari segala kegelapan."


Bab 6: Jalan Menuju Kesucian Harta

  • Selalu selektif dalam sumber penghasilan
  • Hindari riba, suap, dan ketidakadilan
  • Bergaul dengan ulama dan orang shalih
  • Perbanyak istighfar dan taubat
  • Memperbaiki niat dalam mencari harta

Penutup

Harta haram bukan sekadar dosa materi, namun racun ruhani. Kesungguhan membersihkan harta akan membuka pintu kelezatan iman, kemurnian ibadah, dan kenikmatan hakiki dalam berhubungan dengan Allah.


Semoga buku ini menjadi peringatan dan nasihat bagi kita semua di tengah ujian dunia yang penuh godaan.