Saturday, January 8, 2011

pertolongan pertama pingsan

Siapa pun pasti panik jika menemukan bayinya tidak sadarkan diri (pingsan) dan napasnya berhenti. Tapi orangtua atau siapapun yang dekat dengannya bisa memberikan pertolongan pertama CPR (cardiopulmonary resuscitation)Tubuh bayi tidak sama dengan tubuh orang dewasa, karena anak bayi tulangnya masih sangat rentan dan diperlukan trik-trik khusus untuk bisa membantunya bernapas kembali atau sadar tanpa mencederainya.

"Dalam memberikan CPR untuk bayi tidak menggunakan dua tangan tapi cukup 2 jari saja, yaitu bisa jari telunjuk dengan tengah, jari tengah dan jari manis atau jempol saja," ujar EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta.

Anwar memberikan tahapan pertolongan pertama untuk bayi, sebagai berikut:
1. Cek keamanan dan kesehatan (Danger).Pastikan orang tua meletakkan bayinya di tempat yang datar dan jangan di kasur. Lalu perhatikan bahwa daerah sekitarya aman dari bahaya.

Perdarahan | Panduan Pertolongan Pertama


Posted by ArdWar

Perdarahan

Perdarahan Luar

Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh. Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital.

Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.

Perdarahan Dalam

Benturan dengan benda tumpul merupakan penyebab utama cedera dalam dan perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam tidak terlihat karena kulitnya masih utuh dan mengingat perdarahan dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus dinilai dari pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme kejadian.
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara lain:
  • Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin merupakan petunjuk bagian dalam juga mengalami cedera
  • Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh, pembengkakan terutama diatas alat tubuh penting
  • Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
  • Nyeri tekan atau kekakuan pada diding perut
  • Muntah darah
  • Buang air besar berdarah, baik darah segar maupun darah hitam
  • Luka tusuk, khususnya pada batang tubuh
  • Darah atau cairan mengalir dari hidung dan telinga
  • Buang air kecil campur darah

Perawatan Perdarahan

  1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:
    1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
    2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
    3. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
    4. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.
  2. Pada perdarahan besar:
    1. Jangan buang waktu mencari penutup luka
    2. Tekan langsung luka dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
    3. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
    4. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di atas daerah yang mengalami perdarahan.
      Ada beberapa titik tekan yaitu:
      • Arteri Brakialis (arteri di lengan atas)
      • Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan)
      • Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
    5. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
    6. Pasang pembalutan penekan
  3. Pada perdarahan ringan atau terkendali:
    1. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
    2. Tekan sampai perdarahan terkendali
    3. Pertahankan penutup luka dan balut
    4. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
  4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam
    1. Baringkan dan istirahatkan penderita
    2. Buka jalan napas dan pertahankan
    3. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
    4. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
    5. Jangan beri makan dan minum
    6. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
    7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Syok

Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).

Penyebab

  • Kegagalan jantung memompa darah
  • Kehilangan darah dalam jumlah besar
  • Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik
  • Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.

Gejala dan tanda syok

  • Nadi cepat dan lemah
  • Napas cepat dan dangkal
  • Kulit pucat,dingin dan lembab
  • Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
  • Haus
  • Mual dan muntah
  • Lemah dan pusing
  • Merasa seperti mau kiamat, gelisah

Penanganan syok

  • Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
  • Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan patah tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu maka angkat bagian kaki.
  • Pakaian penderita dilonggarkan
  • Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
  • Tenangkan penderita
  • Pastikan jalan napas dan pernapasan baik.
  • Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
  • Jangan beri makan dan minum.
  • Periksa berkala tanda vital secara berkala
  • Rujuk ke fasilitas kesehatan

Penanganan pingsan

Pingsan | Panduan Pertolongan Pertama

Posted by ArdWar | 17 Agustus 2009 | Category: , |

Pingsan terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.

Penyebab pingsan

  • Reaksi terhadap rasa nyeri.
  • Kelelahan.
  • Kekurangan makanan.
  • Dehidrasi.
  • Emosi yang hebat.
  • Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup.

Gejala dan tanda pingsan

  • Perasaan limbung.
  • Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
  • Lemas.
  • Keluar keringat dingin.
  • Menguap.
  • Dapat menjadi tidak respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
  • Denyut nadi lambat/lemah.


  1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
  2. Longgarkan pakaian.
  3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
  4. Periksa cedera lainnya.
  5. Beri selimut, agar badannya hangat.
  6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
  7. Bila tidak cepat pulih, maka:
    1. Periksa napas dan nadi.
    2. Posisikan stabil.
    3. Rujuk ke Fasilitas kesehatan

Tips Mengatasi Orang Pingsan

Ketika sedang santai, sibuk, di rumah atau di perjalanan kadang kala kita menemukan ada orang pingsan, entah itu teman, pacar, atau orang lain. Tindakan apa yang mesti kita lakukan untuk menolong orang tersebut agar ia bisa sadar kembali? Pingsan adalah keadaan hilangnya kesadaran seseorang selama waktu tertentu, dengan tanda-tanda vital (vital sign) normal atau abnormal. Sebelumnya kita perlu tahu terlebih dahulu, bahwa pingsan disebabkan oleh banyak faktor. Pingsan juga dapat berakibat fatal bagi diri orang tersebut.

Pingsan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: gangguan jantung, suhu yang ekstrim (terlalu panas, terlalu dingin), kelaparan, kelelahan, karena penyakit tertentu seperti: Diabetes Mellitus atau kencing manis (koma diabetikum), penyakit hati (koma hepatikum), kekurangan cairan (dehidrasi), kecelakaan, dll. Keadaan pingsan yang berat memerlukan pertolongan yang segera agar kelangsungan hidup dapat diselamatkan. Terutama pingsan pada keadaan sakit berat, atau kecelakaan yang fatal.

Untuk keadaan pingsan yang tidak terlalu berat, seperti karena takut, akibat menahan sakit, kelaparan, kelelahan. Mungkin keadaan ini dapat diatasi dengan segera, tanpa membutuhkan tindakan invasif. Penatalaksanan secara umum untuk penderita pingsan adalah dengan membaringkan penderita pada posisi telentang, baik dengan kepala lebih rendah atau pun kepala lebih tinggi dari badan sesuai dengan tanda (sign) yang terdapat pada penderita. Bila keadaan muka penderita merah, sebaiknya posisi kepala lebih tinggi, atau disandarkan. Namun bila keadaan muka penderita lebih pucat, sebaiknya kepala lebih rendah dari pada anggota badan, longgarkan pakaian penderita, bila akibat suhu yang terlalu dingin berikan penderita selimut. Selanjutnya, bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan segera (cito).

Beberapa tindakan yang mesti kita lakukan, bila kita menemukan seseorang yang mengalami pingsan, yang disebabkan oleh bukan penyakit atau kecelakaan yang fatal. Setelah penderita dibaringkan, maka tindakan kita adalah:

  • Berikan rangsangan pada penderita dengan memberikan aroma yang menyengat pada daerah sekitar lubang hidung, tujuannya adalah untuk memberikan rangsangan pada syaraf otak agar kesadaran dapat pulih kembali. Rangsangan bau ini dapat menggunakan kapas alkohol (kapas yang dicampur atau ditetesi dengan alkohol, misalnya: Alkohol 70%). Jika alkohol tidak tersedia, dapat menggunakan bawang putih. Namun, bila semua itu tidak ada, kaos kaki yang kotor dan bau pun dapat digunakan :) (Tips ini memang aneh, tapi mungkin dapat memulihkan kesadaran penderita yang pingsan) apa lagi jika diberikan pada orang yang pingsan karena histeris dan pura-pura pingsan.

  • Jika penderita mulai sadar, sebaiknya diberikan minum air teh hangat dicampur gula atau cukup air gula. Tujuannya adalah, jika penderita pingsan akibat kelelahan, atau kelaparan, pemberian air gula akan meningkatkan glukosa penderita yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk memproduksi energi. Pingsan akibat kelaparan biasanya ditandai dengan berkeringat, wajah nampak pucat, dan anggota badan terasa dingin.

  • Namun, bila keadaan pingsan disebakan oleh keadaan emosional yang berlebihan seperti takut. Setelah kesadaran pulih, biasanya kondisi badan dapat kembali normal.

Demikianlah, sedikit tips mengatasi orang pingsan. Tips ini saya rangkum dari pengalaman pribadi, dan berbagai sumber.

Semoga, bermanfaat.

Printer-friendly page Pingsan? Apa yang Harus Dilakukan?

Kenapa seh kok bisa pingsan? Hal-hal apa yang bisa menyebabkan pingsan? Trus gimana yah kalau ada yang pingsan? Harus gimana dong?

Pingsan

Yaitu kehilangan kesadaran singkat, umumnya diawali dengan pucat dan perasaan melayang, atau pusing.

1. Postural hypotensi

Tekanan darah yang kadang-kadang menurun, dapat menimbulkan mual, nanar atau juga pingsan. Postural hypotensi biasanya dapat dirasakan jika kita berdiri mendadak (tiba-tiba) setelah duduk, berbaring atau jongkok/ membungkuk. Orang yang berdiri lama (pada upacara bendera) biasanya pingsan yang terjadi karena postural hypotensi. Berdiri yang lama menyebabkan meningkatnya tahanan perifer di daerah ekstremitas bawah (kaki) sehingga menyebabkan arus balik Vena (aliran vena ke Jantung) berkurang, sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah.

Pengobatan sendiri :

Jika ini yang anda alami, biasakan bangkit secara pelan-pelan sehabis duduk atau tiduran.

Usahakan menghindari berdiri lama. Jika pun harus berdiri lama, banyaklah bergerak dan gerakkan kaki dan telapak kaki untuk merangsang agar darah mengalir ke seluruh tubuh. Lunglai semacam ini biasanya tidak perlu dicemaskan, namun jika hal ini sering anda alami, bicarakan hal ini dengan dokter.


2. Pingsan dan lunglai di masa hamil

Sering terjadi karena tekanan darah menurun akibat mengendurnya otot-otot di sekitar pembuluh darah.

Pengobatan sendiri :

Usahakan menghindari berdiri lama. Jaga kondisi dan konsumsi makanan yang cukup.


3. Rendahnya kadar gula darah

Rendahnya kadar gula darah juga menjadi penyebab pingsan. Hal ini juga menimbulkan pusing, letih, gemetar, gagap, kesemutan di tangandan bibir, dan sakit kepala.

Pengobatan sendiri :

Segera makan jika ada gejala-gejala serangan akan terjadi. Biasakan membawa permen. Minuman manis juga akan membuat anda lebih baik. Jika mengidap Diabetes, dan telah beberapa kali pingsan, konsultasikan dengan dokter anda.


4. Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama

Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama bisa menyebabkan pingsan.

Pengobatan sendiri :

Segera pindahkan ke tempat yang sejuk, jika perlu dikompres agar panasnya turun.


Pertolongan Pertama Pada Pingsan

Jika suatu saat misalnya lagi Aksi, atau lagi upacara bendera (masih jaman yah?), tiba-tiba ngeliat ada yang pingsan, apa yang kita lakukan???

Minimal ada sesuatu yang bisa kita lakukan sebelum teriak-teriak manggil tim medis tentunya..

Apalagi kalo tim mediknya ikhwan, sementara yang pingsan akhwat.... (pengalaman pribadi neh!!!)

Oke, yang pertama dilakukan adalah :


1. Periksa jalannya nafas.

Apakah jalannya nafas ada yang menghalangi ( lidah yang terdorong ke belakang, ada obstruksi , dll).

Bagaimana pernafasannya. Apakah teratur? Atau tidak? Jika tidak teratur berarti memang harus diberi pertolongan dokter.


2. Pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, tidak panas.

Hati-hati dalam memindahkan pasien. Jika ada cedera kepala/leher, maka proses pemindahan pasien bukan menjadi pilihan tindakan kita.


3. Baringkan pasien dengan kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala.

Pasien dibaringkan dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala. Hal ini dimaksudkan agar aliran darah ke bagian kepala lebih lancar. Jika dalam aksi, bisa digunakan tas, dus minuman, dll untuk mengganjal posisi kaki. Kepala pasien juga diberi sesuatu yang berfungsi sbg bantal (almamater, tas).


4. Jangan mengerubungi pasien. Karena dapat menghalangi aliran udara.

5. Jika sudah sadar, dan nafas sudah teratur bisa diberikan permen, preparat glukosa, atau teh manis.

6. Amati keadaan umum pasien. Jika perlu tindakan pertolongan lebih, segera bawa ke dokter/ rumah sakit. []

Hudzaifah.org - Kenapa seh kok bisa pingsan? Hal-hal apa yang bisa menyebabkan pingsan? Trus gimana yah kalau ada yang pingsan? Harus gimana dong?

Pingsan

Yaitu kehilangan kesadaran singkat, umumnya diawali dengan pucat dan perasaan melayang, atau pusing.

1. Postural hypotensi

Tekanan darah yang kadang-kadang menurun, dapat menimbulkan mual, nanar atau juga pingsan. Postural hypotensi biasanya dapat dirasakan jika kita berdiri mendadak (tiba-tiba) setelah duduk, berbaring atau jongkok/ membungkuk. Orang yang berdiri lama (pada upacara bendera) biasanya pingsan yang terjadi karena postural hypotensi. Berdiri yang lama menyebabkan meningkatnya tahanan perifer di daerah ekstremitas bawah (kaki) sehingga menyebabkan arus balik Vena (aliran vena ke Jantung) berkurang, sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah.

Pengobatan sendiri :

Jika ini yang anda alami, biasakan bangkit secara pelan-pelan sehabis duduk atau tiduran.

Usahakan menghindari berdiri lama. Jika pun harus berdiri lama, banyaklah bergerak dan gerakkan kaki dan telapak kaki untuk merangsang agar darah mengalir ke seluruh tubuh. Lunglai semacam ini biasanya tidak perlu dicemaskan, namun jika hal ini sering anda alami, bicarakan hal ini dengan dokter.


2. Pingsan dan lunglai di masa hamil

Sering terjadi karena tekanan darah menurun akibat mengendurnya otot-otot di sekitar pembuluh darah.

Pengobatan sendiri :

Usahakan menghindari berdiri lama. Jaga kondisi dan konsumsi makanan yang cukup.


3. Rendahnya kadar gula darah

Rendahnya kadar gula darah juga menjadi penyebab pingsan. Hal ini juga menimbulkan pusing, letih, gemetar, gagap, kesemutan di tangandan bibir, dan sakit kepala.

Pengobatan sendiri :

Segera makan jika ada gejala-gejala serangan akan terjadi. Biasakan membawa permen. Minuman manis juga akan membuat anda lebih baik. Jika mengidap Diabetes, dan telah beberapa kali pingsan, konsultasikan dengan dokter anda.


4. Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama

Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama bisa menyebabkan pingsan.

Pengobatan sendiri :

Segera pindahkan ke tempat yang sejuk, jika perlu dikompres agar panasnya turun.


Pertolongan Pertama Pada Pingsan

Jika suatu saat misalnya lagi Aksi, atau lagi upacara bendera (masih jaman yah?), tiba-tiba ngeliat ada yang pingsan, apa yang kita lakukan???

Minimal ada sesuatu yang bisa kita lakukan sebelum teriak-teriak manggil tim medis tentunya..

Apalagi kalo tim mediknya ikhwan, sementara yang pingsan akhwat.... (pengalaman pribadi neh!!!)

Oke, yang pertama dilakukan adalah :


1. Periksa jalannya nafas.

Apakah jalannya nafas ada yang menghalangi ( lidah yang terdorong ke belakang, ada obstruksi , dll).

Bagaimana pernafasannya. Apakah teratur? Atau tidak? Jika tidak teratur berarti memang harus diberi pertolongan dokter.


2. Pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, tidak panas.

Hati-hati dalam memindahkan pasien. Jika ada cedera kepala/leher, maka proses pemindahan pasien bukan menjadi pilihan tindakan kita.


3. Baringkan pasien dengan kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala.

Pasien dibaringkan dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala. Hal ini dimaksudkan agar aliran darah ke bagian kepala lebih lancar. Jika dalam aksi, bisa digunakan tas, dus minuman, dll untuk mengganjal posisi kaki. Kepala pasien juga diberi sesuatu yang berfungsi sbg bantal (almamater, tas).


4. Jangan mengerubungi pasien. Karena dapat menghalangi aliran udara.

5. Jika sudah sadar, dan nafas sudah teratur bisa diberikan permen, preparat glukosa, atau teh manis.

6. Amati keadaan umum pasien. Jika perlu tindakan pertolongan lebih, segera bawa ke dokter/ rumah sakit. []

Pingsan, Jangan Dianggap Remeh!

Pingsan, Jangan Dianggap Remeh!(SUARA PEMBARUAN 10/12/2006)
Posted on Agustus 18, 2007 by dokterpenulis

oleh dr. M. Yusuf Suseno

Anda pernah pingsan? Hati-hati. Menurut sebuah studi, seseorang yang pernah mengalami episode pingsan memiliki resiko kematian akibat serangan jantung 1,3 kali lipat dari yang tidak pernah pingsan. Sedangkan apabila riwayat pingsan tersebut benar-benar karena kelainan jantung maka peningkatan risiko kematian dalam satu tahun mendatang meningkat 2 kali lipat! Nah, sekarang Anda boleh menebak, kira-kira apa komentar kebanyakan orang ketika mendengar teman sekantor digosipkan pingsan saat hendak berangkat kerja pada pagi hari?

Lima dari 10 orang mengatakan, ia pingsan karena belum sarapan alias lapar, kurang tidur, dan kecapekan. Sebagian yang lain mengira itu hanya taktik untuk mencari perhatian suaminya yang sudah lama pisah ranjang.

Satu orang berpikir bahwa itu akibat salah minum obat tidur. Dua orang terakhir mengatakan kalau itu gejala lemah jantung. Jadi hampir sebagian besar tidak memikirkan kelainan jantung sebagai masalah utama. Bagaimana menurut Anda?

Mungkin memang Andalah yang benar. Lho, kok bisa? Apa pun jawaban Anda, itu adalah salah satu diagnosis banding yang harus dipikirkan. Karena memang tidak mudah untuk mengetahui penyebab pingsan hanya dari data sekilas info, apalagi gosip.

Dan harus dipastikan kalau teman sekantor Anda memang benar-benar pingsan. Banyak peristiwa yang disebut pingsan, tetapi sebenarnya hanya “pingsan”.

Pingsan didefinisikan sebagai gejala hilangnya kesadaran yang mendadak dan sementara, plus kelemahan otot penyangga tubuh yang kembali normal secara spontan. Vertigo alias pusing tujuh keliling yang menyebabkan jatuh, kepala terasa ringan, perasaan lemah “mau pingsan”, kejang- kejang, semua itu tidak bisa disebut pingsan.

Bahkan setelah dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan penunjang pun, masih ada 34 persen dari pingsan yang digolongkan tak diketahui sebabnya (unknown cause). Mengapa? Karena otak adalah organ yang sangat unik. Otak mengonsumsi oksigen secara terus menerus dan membutuhkan sekitar 3,6 ml oksigen per 100 gram jaringan otak per menit. Dan lagi, otak tidak dapat menyimpan energi.

Akibatnya ia tergantung pada kelancaran dan suplai dari pembuluh darah di otak. Ketika aliran darah di otak terganggu, kesadaran akan hilang dalam waktu 10 detik. Ada beberapa mekanisme yang menyebabkan aliran darah di otak terganggu.

Pertama, gangguan dari organ yang bertugas memompa darah, yakni jantung. Kedua, gangguan pada pipa penyalurnya, yakni pembuluh darah. Tidak seperti pipa PDAM yang tidak elastis, diameter pembuluh darah bisa melebar dan menyempit. Apabila terjadi penurunan tahanan yang mendadak, diameternya bisa melebar seketika.

Akibatnya darah tidak tersalurkan dengan baik ke otak, karena terkumpul di tempat lain. Begitu juga kalau ada sumbatan sementara pada pembuluh darah di otak atau penurunan volume darah tubuh. Semuanya menyebabkan aliran darah ke otak berkurang.

Penyebab
Nah, secara garis besar, penyebab pingsan dibagi menjadi dua. Akibat kelainan jantung (cardiac syncope) dan penyebab bukan kelainan jantung. Pembagian ini sangat penting, karena berhubungan dengan tingkat risiko kematian selanjutnya seperti yang telah disebut di atas.Studi yang sama juga menunjukkan bahwa pada pingsan akibat kelainan jantung, tingkat kematian dalam satu tahun mencapai 18-33 persen. Bandingkan dengan pingsan sebab kelainan bukan jantung yang hanya 0-12 persen. Karena itu, meskipun kelainan jantung hanya mendasari sekitar 20 persen dari keseluruhan kasus pingsan, tetapi sejak awal langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan ada tidaknya kelainan jantung yang mendasari.Bagaimana caranya? Dari wawancara yang baik, pemeriksaan fisik dan elektrokardiografi (EKG), bisa diduga kemungkinan kelainan jantung yang mendasari. Riwayat penyakit jantung apapun sebelumnya, pingsan yang terjadi saat aktivitas ekstra berat, atau malah sebaliknya saat santai dalam posisi tidur, diawali dengan berdebar-debar, sering sesak napas sebelumnya, dan riwayat keluarga meninggal mendadak, semuanya menjurus ke penyebab dari jantung.Apalagi bila didapatkan kelainan jantung dari pemeriksaan fisik dan EKG. Ada dua kelainan jantung yang sering menjadi penyebab pingsan.Pertama adanya hambatan pada aliran darah di pompa jantung. Seperti pada pompa air yang katupnya rusak, fungsi pompa jantung pun bisa terganggu dan volume darah yang dihasilkan menurun.Penurunan jumlah darah yang dikeluarkan oleh jantung ini akan menyebabkan penurunan perfusi otak dan memicu pingsan. Hal ini terjadi pada kondisi penyempitan katup- katup jantung, kelainan otot jantung, penumpukan cairan di selaput jantung, tumor dalam jantung, dan lain-lain.

Kedua adalah gangguan irama jantung (aritmia). Bayangkan apabila irama jantung tiba-tiba melambat. Tentu saja terjadi penurunan aliran darah di otak. Begitu pula jika ia memompa terlalu cepat. Pengisian ruang-ruang jantung menjadi tidak maksimal, dan kekuatan pompa menurun drastis. Contoh melambatnya irama adalah sick sinus syndrome (SSS).

Pada SSS terjadi kerusakan sinus, suatu titik dengan otoritas tertinggi dari jantung yang bertugas mengatur irama jantung. Kerusakan ini bisa terjadi akibat proses menua, penurunan pasokan oksigen, atau infeksi. Apabila si jendral pengatur sakit, maka ada beberapa saat di mana irama jantung melambat atau malah terlalu cepat. Saat jantung berhenti berdetak beberapa saat itulah pingsan menjelma.

Karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui seberapa besar risiko jadinya gangguan irama jantung pada seseorang yang mengalami episode pingsan. Adanya riwayat penyakit jantung koroner, gagal jantung, kelainan katup, pemakaian alat pacu jantung atau kelainan jantung bawaan memperkuat dugaan bahwa penyebab pingsan berasal dari kelainan jantung.

Begitu juga faktor lain seperti hipertensi, diabetes, dan riwayat anggota keluarga dengan penyakit jantung atau meninggal mendadak. Perlu dipikirkan juga gangguan irama jantung yang disebabkan obat-obatan jantung yang dikonsumsi.

Pingsan dengan kecurigaan akibat kelainan jantung memerlukan pemeriksaan lanjutan. Konsultasi dengan dokter jantung sangat mendesak. Ekhokardiografi, monitor EKG, dan pemeriksaan elektrofisiologi mungkin diperlukan untuk memastikan diag-nosa dan menentukan terapi selanjutnya.

Bukan Jantung

Bagaimana bila dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan EKG tidak mengarah ke kelainan jantung? Maka langkah diagnostik akan ditujukan pada sebab lain. Pingsan bisa disebabkan oleh mekanisme vasovagal (vasovagal syncope) atau disebut neurocardiogenic syncope.

Prosesnya terjadi akibat stimulasi berlebihan dan keliru dari sistem saraf vagus (saraf ke-10), yang mengakibatkan respon penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dengan atau tanpa berkurangnya frekuensi denyut jantung.

Tiadanya riwayat penyakit jantung, pingsan yang berulang-ulang, terdapat episode kepala terasa ringan, pandangan kabur dan mual muntah 1-2 menit sebelumnya mengarahkan pada pingsan jenis ini.

Contohnya pada kondisi stres emosional, nyeri yang sangat, berdiri terlalu lama, aktivitas di lingkungan yang terlalu panas, batuk, serta saat buang air kecil dan besar. Pingsan jenis ini juga terjadi akibat terlalu pekanya sinus karotis pada leher hingga merangsang reflek saraf vagus, misalnya pada penggunaan baju dengan kerah yang terlalu ketat.

Hipotensi ortostatik, suatu kondisi penurunan tekanan darah dengan perubahan posisi, menjadi salah satu sebab terbanyak dari pingsan. Terutama pada usia muda dan tanpa riwayat penyakit jantung. Saat kita berdiri, lebih dari 0,5 liter darah berpindah ke perut dan kaki.

Seharusnya tubuh merespon penurunan volume darah tersebut dengan meningkatkan kontraktilitas otot jantung, penambahan frekuensi denyut jantung, dan peningkatan tahanan pembuluh darah. Proses menua, diabetes, gagal ginjal, alkohol, infeksi, kekurangan vitamin B12, dan obat-obat tertentu menganggu proses adaptasi tersebut.

Apalagi bila didapatkan penurunan volume cairan tubuh seperti pada kondisi diare, atau peningkatan dosis obat anti hipertensi. Kemungkinan penyebab pingsan yang lain masih sangat banyak.

Kelainan pembuluh darah di otak yang menyebabkan sumbatan sementara bisa memunculkan gejala awal sebagai pingsan.

Penurunan kadar gula darah, kekurangan oksigen, dan hiperventilasi yang ditandai napas cepat dan dalam yang biasanya berhubungan dengan faktor psikologis juga menjadi pemicu pingsan.

Pertolongan Pertama

Apa yang harus dilakukan bila teman sekantor anda pingsan lagi di kantor? Berikut tips pertolongan pertamanya. Baringkan penderita di lantai atau tempat tidur dengan posisi kepala miring. Apabila terjadi di lapangan upacara, carilah tempat yang teduh. Tinggikan tungkainya kurang lebih 20 cm.

Longgarkan pakaian yang ketat agar aliran darahnya tak terganggu. Jangan memberikan apa pun lewat mulut apabila penderita belum sadar. Pastikan bahwa jalan napasnya terbuka, napasnya lancar, dan denyut nadinya teraba kuat dan teratur.

Setelah ia membaik, sarankan untuk menemui dokter keluarga atau ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat. Tetapi bila dalam waktu 10 menit penderita belum mulai sadar, segeralah panggil ambulan atau dokter.

Nah, lepas dari semua mekanisme yang sampai sekarang belum jelas benar, adalah sangat perlu untuk tidak menganggap sepele kejadian pingsan pada seseorang. Risiko kematian yang tinggi pada pingsan akibat kelainan jantung perlu disingkirkan terlebih dulu, hingga terapi yang tepat bisa diberikan sejak dini. Apabila ternyata jantung oke-oke saja, bukankah hati lebih tenang?

Tips Cara Menolong Orang Pingsan Tidak Sadarkan Diri - P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Arti Definisi / Pengertian Pingsan :

Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh atau terkulai. Jika orang tersebut tidak dapat berganti posisi menjadi hampir horizontal, ia dapat mati karena efek trauma suspensi.

Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya.

Pada umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih. Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan tidak kerumuni orang banyak yang menonton saja.

Petunjuk teknis menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :

- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.

- Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.

- Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.

- Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.

- Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.

- Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.

- Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.

- Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.