Wednesday, May 28, 2025

Larangan dalam berhaji.

 

Berikut adalah draft awal untuk buku tentang "Segala Sesuatu yang Dilarang Beserta Hukumannya dalam Berhaji", dilengkapi dengan ayat Al-Qur’an dan hadis, serta dijelaskan secara sistematis agar mudah dipahami:


Judul Buku:

Larangan-Larangan Dalam Ibadah Haji & Hukumannya Menurut Al-Qur'an dan Hadis


Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan haji bagi umat Islam yang mampu, sebagai bentuk pembersihan jiwa dan pendekatan diri kepada-Nya. Buku kecil ini hadir sebagai panduan bagi para jamaah haji agar mengetahui larangan-larangan selama haji dan konsekuensinya, baik dalam bentuk hukuman syar’i (dam) maupun peringatan dari Allah. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi bekal tambahan dalam menunaikan ibadah haji dengan benar.


Daftar Isi:

  1. Pengantar Tentang Larangan Dalam Haji
  2. Larangan-Larangan Umum Bagi Orang Yang Ihram
    • a. Memotong Rambut atau Kuku
    • b. Menggunakan Wewangian
    • c. Membunuh atau Memburu Hewan Darat
    • d. Menutup Kepala (Bagi Laki-laki)
    • e. Mengenakan Pakaian Berjahit (Laki-laki)
    • f. Menikah atau Menikahkan
    • g. Melakukan Hubungan Suami Istri
  3. Larangan-Larangan Khusus Perempuan
  4. Larangan Umum di Tanah Haram
  5. Hukuman (Denda / Dam) untuk Pelanggaran-Pelanggaran Tertentu
  6. Hadis-Hadis Tentang Peringatan dalam Haji
  7. Kesimpulan dan Penutup

1. Pengantar Tentang Larangan Dalam Haji

Ibadah haji memiliki aturan khusus yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Melanggar aturan tersebut bisa berdampak pada batalnya ibadah atau dikenakan hukuman (dam), bahkan mengurangi pahala haji yang mabrur.

Firman Allah:

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (kata-kata kotor atau hubungan suami-istri), tidak boleh berbuat fasik, dan tidak boleh berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.”
(QS. Al-Baqarah: 197)


2. Larangan-Larangan Umum Bagi Orang yang Ihram

a. Memotong Rambut atau Kuku

  • Dalil:

    “Dan jangan kamu mencukur rambut kepalamu sebelum hewan hadyu sampai di tempat penyembelihannya.”
    (QS. Al-Baqarah: 196)

  • Hukumannya: Dam (menyembelih kambing) jika dilakukan tanpa uzur.


b. Menggunakan Wewangian

  • Hadis:

    “Jangan kalian memakai pakaian yang tersentuh minyak wangi...”
    (HR. Bukhari & Muslim)

  • Hukumannya: Dam atau fidyah, tergantung jenis pelanggaran.


c. Membunuh atau Memburu Hewan Darat

  • Dalil:

    “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram.”
    (QS. Al-Ma’idah: 95)

  • Hukumannya: Denda berupa hewan yang sebanding atau memberi makan orang miskin.


d. Menutup Kepala (Bagi Laki-laki)

  • Hadis:

    “Seorang yang berihram tidak boleh mengenakan baju, sorban, penutup kepala...”
    (HR. Bukhari)


e. Mengenakan Pakaian Berjahit (Bagi Laki-laki)

  • Yang dimaksud adalah pakaian yang membentuk tubuh seperti baju, celana, kaos kaki.

f. Menikah atau Menikahkan Orang

  • Hadis:

    “Orang yang sedang ihram tidak boleh menikah, menikahkan, atau meminang.”
    (HR. Muslim)


g. Melakukan Hubungan Suami Istri

  • Dalil:

    “Maka barang siapa yang mengerjakan haji dalam bulan itu, maka tidak boleh rafats (hubungan suami istri).”
    (QS. Al-Baqarah: 197)

  • Hukumannya: Batal hajinya jika dilakukan sebelum tahallul awal. Haji tetap dilanjutkan tetapi wajib qadha tahun berikutnya dan menyembelih unta.


3. Larangan-Larangan Khusus Bagi Perempuan

  • Tidak boleh mengenakan cadar yang menempel di wajah.
  • Tidak boleh memakai sarung tangan.

Hadis:
“Perempuan yang ihram tidak boleh memakai cadar dan sarung tangan.”
(HR. Abu Dawud)


4. Larangan Umum di Tanah Haram (Makkah dan sekitarnya)

  • Dilarang mencabut tumbuhan liar.
  • Dilarang membunuh binatang liar.
  • Dilarang membawa senjata atau menakuti orang.

Hadis:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan Makkah sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi...”
(HR. Bukhari dan Muslim)


5. Hukuman (Dam) Untuk Pelanggaran-Pelanggaran

Jenis Pelanggaran Hukumannya (Dam)
Memotong rambut/kuku tanpa uzur Menyembelih kambing atau puasa 3 hari dan sedekah 6 miskin
Menggunakan parfum Fidyah
Memburu hewan darat Menyembelih hewan sebanding atau sedekah
Hubungan suami istri sebelum tahallul Batal haji, wajib qadha dan sembelih unta
Memakai pakaian berjahit (laki-laki) Fidyah
Nikah atau menikahkan Tidak membatalkan haji, tapi berdosa

6. Hadis-Hadis Tentang Peringatan Dalam Haji

  • “Barangsiapa berhaji lalu tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia kembali seperti hari ketika dilahirkan oleh ibunya.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)

  • “Haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)


7. Kesimpulan dan Penutup

Menjaga larangan-larangan dalam berhaji adalah bagian dari upaya untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah. Ibadah haji bukan hanya tentang ritual, tetapi juga pengendalian diri, niat, dan ketundukan pada perintah Allah. Semoga Allah menerima haji kita dan menjadikannya mabrur.


Berikut versi buku “Larangan-Larangan Saat Haji dan Hukumannya” dengan gaya bahasa santai seolah ngobrol santai, tapi tetap sopan dan bernas, dilengkapi nasihat dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari di tiap bagian penting:


📘 Judul Buku:

"Jangan Asal Haji: Larangan, Denda, dan Nasehat Ulama"


🕌 Pembuka: Ngomongin Haji Gak Bisa Asal Jalan

Assalamualaikum, sobat semua!
Nah, kalau kamu udah sampai tahap mau berangkat haji, itu tandanya Allah udah undang kamu ke rumah-Nya. Tapi jangan cuma semangat soal koper dan foto ihram, kita juga wajib tahu aturan mainnya. Karena haji itu ibadah berat, butuh niat yang lurus dan pengetahuan yang pas.

Kita bahas yuk, larangan-larangan selama haji yang kalau dilanggar bisa kena denda (dam) atau bahkan bikin pahalanya berkurang. Santai aja bacanya, kita ngobrol sambil ngopi rohani bareng.


📌 Isi Buku:

1. Kenapa Ada Larangan Selama Haji?

Larangan itu kayak rambu lalu lintas. Biar kita gak nabrak, gak celaka, dan sampai tujuan dengan selamat. Allah udah atur semua dalam Al-Qur’an:

"Barangsiapa yang menetapkan niatnya untuk berhaji, maka jangan berkata kotor, jangan maksiat, dan jangan ribut-ribut..."
(QS. Al-Baqarah: 197)

🧭 Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani:
"Siapa yang tak tahu batas, dia akan terlempar keluar dari jalan. Ibadah tanpa ilmu adalah permainan, bukan pengabdian."


2. Larangan Buat yang Lagi Ihram

a. Motong Rambut dan Kuku

Ini bukan soal penampilan, tapi soal patuh.
Kalau nekat motong, apalagi cuma karena gatel—bisa kena dam.

"Dan jangan kamu cukur rambut sampai hewan kurban sampai ke tempatnya."
(QS. Al-Baqarah: 196)

💬 Hukumannya: Sembelih kambing atau ganti puasa 3 hari + sedekah ke 6 orang miskin.

b. Pakai Wewangian

Parfum sih wangi, tapi selama ihram, itu termasuk larangan. Wewangiannya bisa hilangin kekhusyukan.

“Jangan pakai baju yang kena minyak wangi.”
(HR. Bukhari & Muslim)

💬 Hukumannya: Fidyah atau dam, tergantung niat dan kadarnya.

c. Buru Binatang Darat

Lagi ihram? Stop jadi pemburu.

“Jangan bunuh binatang buruan waktu sedang ihram.”
(QS. Al-Ma’idah: 95)

💬 Hukumannya: Ganti rugi dengan hewan setara, atau sedekah, atau puasa.

d. Tutup Kepala (Laki-Laki)

Topi, sorban, helm—semua off selama ihram.

“Orang ihram gak boleh pakai sorban atau penutup kepala.”
(HR. Bukhari)

e. Pakaian Jahit-Jahitan (Laki-laki)

Bukan berarti harus telanjang ya. Tapi hindari baju berjahit yang bentuk badan, seperti kaos atau celana.

f. Nikah, Menikahkan, atau Ngelamar

Lagi ihram itu kayak lagi puasa hati juga.

“Orang ihram gak boleh nikah, menikahkan, atau ngelamar.”
(HR. Muslim)

g. Hubungan Suami Istri

Kalau ini sampai kejadian sebelum tahallul awal, bisa batal haji!

“...tidak boleh rafats...”
(QS. Al-Baqarah: 197)

💬 Hukumannya: Haji batal, wajib qadha tahun depan + sembelih unta.


3. Larangan Khusus Perempuan

  • Gak boleh pakai cadar nempel wajah.
  • Gak boleh pakai sarung tangan.

“Perempuan yang ihram gak boleh pakai cadar dan sarung tangan.”
(HR. Abu Dawud)


4. Larangan Umum di Tanah Haram

Kamu ada di tempat yang super mulia. Jadi jangan sembarangan.

  • Jangan cabut tanaman liar.
  • Jangan bunuh hewan.
  • Jangan bawa senjata buat nakut-nakutin.

“Sesungguhnya Allah mengharamkan Makkah sejak menciptakan langit dan bumi...”
(HR. Bukhari & Muslim)


5. Tabel Ringkas: Denda / Dam Kalau Melanggar

Pelanggaran Hukumannya
Motong rambut/kuku Sembelih kambing / puasa 3 hari & sedekah
Pakai parfum Fidyah
Bunuh hewan darat Hewan sebanding / sedekah
Hubungan suami istri Haji batal, qadha & sembelih unta
Pakai baju berjahit (laki-laki) Fidyah
Nikah/menikahkan Dosa (haji sah tapi gak berkah)

6. Hadis-Hadis Peringatan Buat Kita

“Siapa berhaji dan gak berkata kotor atau maksiat, maka ia kembali seperti bayi yang baru lahir.”
(HR. Bukhari & Muslim)

“Haji mabrur, tak ada balasan kecuali surga.”
(HR. Bukhari & Muslim)

🌾 Nasehat Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari:
"Jangan kau cari kehormatan dari haji, tapi carilah kerendahan hatimu di hadapan Allah selama haji."


7. Penutup: Haji Itu Sekolah Jiwa

Bro, sis...
Haji bukan sekadar trip ibadah. Ini latihan besar buat kendalikan diri. Yang diukur bukan seberapa banyak selfie di Ka’bah, tapi seberapa kuat kamu jaga diri dari larangan Allah.

🕊️ Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani:
"Ibadah tanpa adab adalah jasad tanpa ruh. Jaga larangan-larangan Allah agar hatimu hidup selama ibadah."

🕯️ Nasehat Ibnu ‘Athaillah:
"Jika kau melanggar dalam keadaan ihram, maka siapa lagi yang bisa kau harapkan membimbingmu? Karena saat itu kau sedang jadi tamu langsung Allah."



Tiga Hal Wajib Bagi Seorang Mukmin.

 Judul: Tiga Hal Wajib Bagi Seorang Mukmin

Pendahuluan Setiap mukmin memiliki tanggung jawab ruhani yang tidak dapat ditinggalkan dalam kondisi apapun. Tiga hal yang harus selalu dijaga oleh setiap mukmin adalah: (1) Menjaga perintah Allah, (2) Menjauhi larangan-Nya, dan (3) Ridha terhadap takdir-Nya. Ketiga hal ini adalah tonggak kokoh dalam kehidupan iman yang benar.

---

Bab 1: Menjaga Perintah Allah

Dalil Al-Qur'an: "Peliharalah segala perintah Allah, niscaya Allah akan memeliharamu." (QS. At-Talaq: 2-3)

Hadis: Rasulullah bersabda: "Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu." (HR. Tirmidzi)

Hikmah: Menjaga perintah Allah menjadikan hati bersih, hidup tertata, dan jiwa tenang. Ketaatan adalah sumber kekuatan spiritual dan kebahagiaan sejati.

Relevansi Saat Ini: Di tengah godaan dunia modern, menjaga shalat, kejujuran, dan akhlak mulia menjadi bentuk nyata menjaga perintah-Nya.

Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Barangsiapa menjaga perintah Allah, niscaya Allah akan menanamkan cahaya dalam hatinya yang tak akan padam."

Nasehat Ibnu ‘Athaillah: "Jangan engkau mengharap sesuatu dari amalmu, kecuali kehormatan menjadi hamba yang taat."

---

Bab 2: Menjauhi Larangan Allah

Dalil Al-Qur'an: "Apa yang Rasul bawa, ambillah. Dan apa yang dilarangnya, tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr: 7)

Hadis: "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya ada perkara syubhat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hikmah: Menjauhi larangan mendidik hati untuk tunduk, dan membentuk benteng keimanan dari kerusakan.

Relevansi Saat Ini: Dalam era digital, larangan Allah bisa dilanggar dengan mudah. Disiplin menjauhi dosa-dosa digital seperti ghibah online, pornografi, dan penipuan adalah jihad zaman ini.

Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Lawan nafsumu sebagaimana engkau melawan musuh. Nafsu itu jalannya setan."

Nasehat Ibnu ‘Athaillah: "Bagaimana cahaya akan masuk ke hati, sedang engkau tak meninggalkan maksiat?"

---

Bab 3: Ridha Terhadap Takdir Allah

Dalil Al-Qur'an: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu." (QS. Al-Baqarah: 216)

Hadis: "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Segala urusannya adalah baik baginya. Jika ia ditimpa kesenangan, ia bersyukur. Jika ditimpa kesusahan, ia bersabar." (HR. Muslim)

Hikmah: Ridha terhadap takdir menciptakan ketenangan batin, sabar dalam ujian, dan syukur dalam nikmat.

Relevansi Saat Ini: Di masa sulit ekonomi, bencana, dan ketidakpastian, ridha kepada takdir menjadi sumber kekuatan dan optimisme.

Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Jangan engkau kecewa dengan ketetapan Allah. Di dalamnya tersimpan rahmat yang belum tampak."

Nasehat Ibnu ‘Athaillah: "Engkau berusaha mengatur sesuatu, padahal Allah telah menentukannya. Maka, ridhalah dengan kehendak-Nya."

---

Lampiran Kisah: Abu Nawas dan Takdir

Suatu hari, Raja memerintahkan Abu Nawas agar menulis surat kepada takdir agar tidak menyusahkannya. Abu Nawas menjawab, “Tuanku, bagaimana hamba akan menulis surat kepada takdir, padahal takdir adalah pena yang menulis seluruh nasib manusia?”

Raja marah: “Kau hanya berdalih!”

Abu Nawas menjawab, “Tuanku, justru dengan ridha kepada takdir, kita tidak akan melawan kehendak Allah. Dan itulah kebahagiaan yang sejati. Takdir yang pahit pun manis bagi hati yang ridha.”

---


Penutup Ketiga hal ini—menjaga perintah, menjauhi larangan, dan ridha kepada takdir—adalah rukun kekuatan iman. Siapa yang menegakkannya, ia sedang membangun rumah akhirat yang kokoh.

Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu istiqamah dalam menjalankan ketiga hal ini dalam hidup kita. Amin.

---

Judul: Tiga Hal Wajib Bagi Seorang Mukmin (Versi Ngobrol Santai)

Pembukaan

Bro, Sis… jadi orang mukmin itu bukan cuma soal ngaku doang, tapi ada tanggung jawab batin yang kudu dijaga terus, kapanpun, dimanapun. Nah, ada tiga hal yang gak boleh lepas dari hidup kita sebagai orang beriman:

1. Jaga perintah Allah,

2. Jauhi larangan-Nya, dan

3. Ridho sama takdir-Nya.

Tiga hal ini tuh ibarat fondasi rumah iman. Kalau dijaga, insyaAllah bangunan hidup kita jadi kuat, gak gampang roboh kena ujian hidup.


---

Bab 1: Menjaga Perintah Allah


📖 Ayat Qur’an-nya:

"Peliharalah segala perintah Allah, niscaya Allah akan memeliharamu." (QS. At-Talaq: 2-3)


🕌 Sabda Nabi:

"Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu." (HR. Tirmidzi)


💡 Hikmahnya:

Kalau kita rajin taat, hati jadi adem, hidup lebih tertata, dan pikiran gak gampang sumpek. Taat itu kayak charger buat iman—bikin jiwa kuat dan bahagia beneran.


🌍 Zaman Sekarang Gimana?

Di era medsos, godaan tuh segudang. Tapi, kalau bisa konsisten shalat, jujur, dan tetap punya akhlak baik, itu udah luar biasa. Kita lagi jaga hubungan sama Allah.


🗣️ Pesan Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Kalau kamu jaga perintah Allah, Allah bakal kasih cahaya di hatimu yang gak akan padam."


🧠 Petuah Ibnu ‘Athaillah:

"Jangan berharap dari amalmu selain kehormatan karena jadi hamba yang taat."

---

Bab 2: Jauhi Larangan Allah


📖 Ayat Qur’an-nya:

"Apa yang Rasul bawa, ambillah. Dan apa yang dilarangnya, tinggalin deh." (QS. Al-Hasyr: 7)


🕌 Sabda Nabi:

"Yang halal itu jelas, yang haram juga jelas, di tengahnya ada yang abu-abu (syubhat)." (HR. Bukhari dan Muslim)


💡 Hikmahnya:

Jauhi yang dilarang bikin hati kita jadi nurut, gak ngeyel. Hati juga jadi kuat kayak benteng—gak gampang diserang nafsu dan bisikan setan.


🌍 Zaman Sekarang Gimana?

Sekarang tuh dosa bisa lewat hape. Ghibah online, nonton yang gak bener, tipu-tipu digital—semuanya ujian. Tapi kalau bisa nahan diri, itu udah kayak jihad zaman now.


🗣️ Pesan Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Lawan nafsumu kayak kamu lawan musuh. Nafsu itu gerbangnya setan."


🧠 Petuah Ibnu ‘Athaillah:

"Gimana cahaya mau masuk ke hatimu, kalau kamu masih betah sama maksiat?"

---

Bab 3: Ridho Sama Takdir Allah


📖 Ayat Qur’an-nya:

"Bisa jadi kamu benci sesuatu, padahal itu baik buatmu." (QS. Al-Baqarah: 216)


🕌 Sabda Nabi:

"Urusan orang mukmin tuh luar biasa. Kalau dapet senang, dia bersyukur. Kalau kena musibah, dia sabar." (HR. Muslim)

💡 Hikmahnya:

Ridho tuh bikin hati tenang. Hidup gak selalu mulus, tapi kalau kita ikhlas, segalanya jadi lebih enteng dan ringan dijalani.

🌍 Zaman Sekarang Gimana?

Ekonomi seret, bencana, hidup gak pasti. Tapi kalau kita yakin sama takdir Allah, kita tetap bisa semangat dan gak gampang down.

🗣️ Pesan Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Jangan sedih sama takdir Allah. Kadang, di balik pahitnya takdir, ada rahmat yang belum kelihatan."

🧠 Petuah Ibnu ‘Athaillah:

"Kamu sibuk ngatur hidup, padahal Allah udah nentuin semuanya. Ridholah sama kehendak-Nya."


---


Kisah Seru: Abu Nawas dan Takdir


Suatu hari, raja nyuruh Abu Nawas nulis surat ke takdir. Katanya: "Bilang ke takdir, jangan nyusahin aku lagi!"


Abu Nawas jawab:

"Yang Mulia, takdir itu pena yang nulis semua nasib manusia. Mana mungkin hamba nyuruh dia berhenti nulis?"


Raja kesel, merasa dijawab ngeyel. Tapi Abu Nawas santai:

"Justru kalau kita ridho sama takdir, hidup kita gak akan nabrak kehendak Allah. Walaupun pahit, takdir akan terasa manis di hati yang ikhlas."


---

Penutup

Gitu bro, sis… Tiga hal tadi itu life hacks buat jadi mukmin sejati:

Taat sama perintah-Nya

Jauhi larangan-Nya

Ridho sama semua yang Allah tetapkan

Kalau tiga ini udah kita pegang, kita lagi bikin rumah akhirat yang kokoh.


Semoga Allah kasih kita kekuatan buat terus istiqamah di jalan ini.

Aamiin ya Rabb.


---