Thursday, December 11, 2008

Diagnosis Anak Autis Lewat Tes Urine

Diagnosis Anak Autis Lewat Tes Urine

Email Cetak PDF

Tes ini dapat mendeteksi anak autis hanya dengan menggunakan beberapa tetes urine.

Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti

VIVAnews - Saat ini, cara mendeteksi anak autis makin beragam dan lebih praktis. Salah satunya, saat ini peneliti di Inggris dan Australia sedang mengembangkan sebuah cara untuk mendeteksi autisme pada anak-anak hanya dengan mengetes urine mereka.

Uji autisme ini diteliti dapat menentukan apakah seorang anak memiliki kondisi autis hanya menggunakan beberapa tetes air seni, layaknya melakukan tes kehamilan, seperti dikutip dari laman Aol.com


Jeremy Nicholson dari Imperial College London dan sebuah tim ilmuwan Australia telah menguji metode deteksi autisme baru ini, yang kini masih dalam tahap awal pengembangan.

Jika proyek ini terbukti sukses, para orangtua yang curiga adanya tanda-tanda autisme pada anak mereka tak perlu mengeluarkan anggaran cukup besar untuk mendiagnosis penyakit ini. Hal ini pun bisa membantu orangtua memberikan terapi autis jauh lebih awal pada anak.

"Terapi bisa bermanfaat dan lebih optimal pada anak-anak autisme jika dilakukan sedini mungkin,” kata Nicholson, menurut laporan dalam 'Journal of Proteome Research'.

Menurut Nicholson, tes ini didasarkan pada studi sebelumnya yang menemukan, orang yang menderita autisme memiliki bakteri berbeda dalam perut mereka daripada mereka yang tidak. Akibatnya, urine mereka memiliki 'sidik jari' kimia yang berbeda dibandingkan dengan anak tanpa gejala autisme.

"Metabolisme dan bakteri usus memang bisa mencerminkan berbagai hal, termasuk gaya hidup dan gen. Kami berharap temuan ini akan menjadi langkah pertama untuk menciptakan tes urine sederhana lanjutan," kata Nicholson.

Para peneliti berencana menggunakan uji klinis ini pada ratusan anak-anak. Jika terbukti efektif, tes urine autisme dapat tersedia pada 2015, menurut Daily Mail. (adi)

Deteksi Autisme dalam Sekejap

Deteksi Autisme dalam Sekejap

Email Cetak PDF

Dengan metode terbaru, deteksi gejala autisme bisa dilakukan dalam waktu lima menit.

Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

VIVAnews - Tes untuk mengetahui gejala autisme pada anak yang ada saat ini rata-rata memakan waktu hingga dua jam. Untuk itu, tim peneliti dari Universitas Emory dan Georgia Tech mencoba menawarkan cara baru yang lebih cepat.

Dengan metode 'Rapid Attention Back and Forth Communication Test' atau "Rapid ABC", uji gejala autisme anak hanya berlangsung selama lima menit. Caranya, anak dilibatkan dalam kegiatan yang sederhana yang memerlukan konsentrasi, komunikasi, dan pengenalan.


Tes sangat efektif untuk mengetahui gejala awal autisme pada anak usia 18 bulan hingga dua tahun. Meski begitu, tes ini tidak dapat menggantikan screening autisme secara komprehensif. Setelah mengidentifikasi cepat anak yang berisiko autisme di awal perkembangan, mereka harus segera mendapat terapi.

Dokter anak, Alana Levine, mengatakan, "Gejala gangguan spektrum autisme mencakup gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi, tetapi juga dicirikan oleh perilaku yang tidak biasa seperti gerakan berulang, mengepakkan tangan dan kurangnya kontak mata. Sebelumnya diagnosis dan intervensi terkait dengan hasil jangka panjang lebih baik, " katanya seperti dikutip dari Momlogic.

Levine juga mencatat bahwa jika orangtua curiga anak mereka mungkin terkena autisme, tes Rapid ABC hanyalah tes cepat. Kemudian harus dilanjutkan dengan uji diagnostik untuk evaluasi emosional dan fisik secara menyeluruh. (pet)