Wednesday, December 22, 2010

Tips Cara Mengurangi Stres


Pernahkah anda stres?? Saya rasa pastilah semua orang pernah merasakan apa itu yang dinamakan stres. Semua itu timbul akibat dari berbagai macam masalah entah itu masalah yang besar maupun juga tak jarang masalaj kecil pun bisa menjadi sumber stres.

Dan saya disini ingin membagi sedikit Tips cara mengurangi stres :

1. Cobalah anda ceritakan permasalahan itu (penyebab stres) istilahnya curhat dengan orang terdekat anda, bisa orang tua, sahabat, maupun sang kekasih dan bila ingin lebih baik ke psikolog . Dengan kita menceritakan permasalahan tersebut, maka terasa permasalahan tersebut tidak hanya anda yang merasakannya. Dan siapa tahu dengan curhat, orang tersebut bisa memberikan solusi yang baik buat kita.

2. Rileks dan santai kan pikiran anda sejenak. Mungkin dengan menonton hiburan, maen game ataupun meminum secangkir Kopi dapat juga merefres pikiran anda.

3. Lakukan Olah raga secara rutin, selain menjaga kesehatan itu juga dapat sebagai obat untuk stres. Dan apabila ingin lebih baiknya lakukan lah Yoga. Dimana Yoga tersebut dapat membuat jiwa tenang dan mengurangi gejala-gejala stres.

Kenapa Stres Bikin Anda Gemuk?





KOMPAS.com — Banyak yang mengeluhkan ketika stres melanda, seseorang akan dengan mudahnya mengalami kenaikan berat badan. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Ketika tubuh Anda dalam keadaan stres, maka sangatlah sulit melakukan kebiasaan makan yang sehat. Entah karena Anda tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat, tak punya waktu, atau sulit memenuhi kebutuhan emosional sehingga sering kali tubuh Anda pun melar.

Akan tetapi, ketahuilah bahwa hormon ternyata ikut berperan dalam menaikkan berat badan saat Anda dalam kondisi stres. Kortisol merupakan hormon yang cukup berperan penting bagi tubuh. Umumnya, kortisol dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam sebuah pola yang disebut variasi diurnal. Kadar kortisol dalam aliran darah sangat bervariasi tergantung pada waktu (normalnya, kortisol berada pada tingkat yang paling tinggi pada pagi hari dan paling rendah sekitar tengah malam).

Kortisol sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah dan juga dalam menghasilkam energi untuk tubuh. Selain itu, kortisol juga menstimulasi metabolisme lemak dan karbohidrat untuk cepat menghasilkan energi dan merangsang pelepasan insulin serta mempertahankan kadar gula darah. Hasil akhir dari rangkaian aktivitas ini adalah peningkatan nafsu makan.

Kortisol diberi nama sebagai "hormon stres" karena pengeluaran kortisol yang berlebihan bisa terjadi akibat adanya stres baik fisik maupun psikis sehingga terjadilah gangguan pada pengeluaran kortisol dan bisa memicu peningkatan berat badan.

Tidak hanya itu, kortisol pun memengaruhi area mana yang akan bertambah. Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan kortisol akibat stres meningkatkan penimbunan lemak di area abdomen dibandingkan dengan pinggul Anda. Penimbunan lemak ini disebut sebagai toxic fat karena penambahan lemak pada area abdomen sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko sakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

Namun yang tidak boleh dilupakan, faktor metabolisme tubuh, asupan makanan, banyaknya olahrga, tipe makanan yang dikonsumsi, serta waktu pengonsumsian makanan juga berpengaruh dalam metabolisme tubuh dalam meningkatkan maupun menurunkan berat badan.

Tidak semua orang dalam kondisi stres akan menghasilkan kortisol yang tinggi dan peningkatan berat badan juga tidak bisa diprediksi. Peningkatan kortisol antarindividu sangatlah bervariasi.

Stres, Bagaimana Mengatasinya?



Lihat Gambar

Siapa pun bisa mengalami stres. Termasuk anda, teman-teman anda, bos anda, orang tua anda, pokoknya hampir semua orang mengalaminya. Sebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari pekerjaan yang menumpuk, tekanan dari atasan, tugas sekolah atau kuliah, tekanan dari orang tua, himpitan ekonomi, atau ditagih hutang. Wow, pokoknya banyak sekali.

Gejalanya adalah kita merasa tidak tenang, baik hati maupun pikiran. Ketika respon stres ini terjadi, maka unsur neurotis di dalam otak kita tidak stabil.

Jika kita sering stres maka akan berpengaruh buruk pada otak kita, menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi. Dan itu juga akan berpengaruh pada memori, fokus, dan konsentrasi. Dan biasanya cenderung membuat
kita tidak bisa tenang.

Nah, masalahnya adalah bagaimana mengontrol stres ini jika gejala alamiah ini melanda kita? Bagaimana cara memenejnya secara efektif?

Inilah beberapa hal yang bisa anda lakukan:

1. Kendalikan pikiran
Orang rata-rata mempunyai 60.000 pikiran dalam sehari, dan hampir 80% dari pikiran-pikiran itu negatif. Bayangkan, bagaimana pengaruh pikiran ini ke badan anda! Pikiran negatif ini mempengaruhi pola dan kelakuan yang ada di bawah pikiran sadar anda, dan ini mempunyai dampak yang tak sehat di badan anda.

Cara mengatasinya adalah dengan mengubah pikiran-pikiran negatif itu dengan pikiran positif dan berusaha meyakinkan diri anda sendiri bahwa anda adalah apa yang anda pikirkan secara positif. Kalau perlu katakan
pada diri anda: Saya kuat, saya tidak apa-apa, saya bisa melalui semua ini.

Ulangilah afirmasi positif ini sepanjang hari sampai ini mempengaruhi tekanan yang menghimpit anda. Pasti akan ada pengaruh perubahan pada sikap
anda selanjutnya.

2. Kurangi stimulan penyebab stres
Stres, gelisah, insomnia, dan pikiran yang berkelindan atau berjalan terlalu cepat dan sulit dikendalikan biasanya merupakan efek samping dari kebanyakan kafein. Stimulator sistem saraf pusat yang dipengaruhi kafein itu bertentangan dengan relaksasi tubuh dan ketenangan pikiran.

Cara mengatasinya: coba sedikit berbalik ke masa seminggu yang telah kita lalui, apa yang menyebabkan stres itu kita alami saat ini. Kurangi kafein dan coba ganti dengan teh herbal. Juga hindari minuman soda atau minuman
lain yang dapat menstimulasi jaringan otak kita hingga membuat stres.

3. Tarik napas dalam-dalam
Jika anda betul-betul stres, maka napas anda cenderung dangkal, mungkin hanya sampai kerongkongan. Sayangnya, orang dewasa cenderung bernapas seperti ini. cara bernapas seperti ini dapat mempengaruhi tubuh dan memicu stres, dan juga mempengaruhi ketidaktenangan diri (gelisah).

Jika anda bisa belajar bernapas lebih dalam sepanjang hari - dengan bernapas dari diafragma - anda akan mengurangi rasa gelisah dan akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti tekanan darah yang tidak akan meningkat, dan jantung yang stabil. Selain itu, diperkirakan 70% toksin di dalam tubuh kita dikeluarkan melalui pernapasan.

Nah, mungkin anda bisa mencoba tiga hal ini. Hanya dibutuhkan kepercayaan bahwa stres adalah gejala universal yang bukan tidak mungkin untuk diatasi secara pribadi. Jadi, tidak musti harus dilampiaskan ke hal-hal yang negatif yang justru akan membuat kita semakin sakit.

Selamat mencoba! (yahoo/rif)

Cara menghadapi Stress

Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada? Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut.
Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu. Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
Jangan membebani diri anda secara berlebihan dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda.
Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi Tapi jangan terlalu banyak sekaligus.
Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stress.
Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
Hindari reaksi yang berlebihan;
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup? Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih? Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.
Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress.
Hindari stress Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun. Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah. Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digarisbawahi dari manajemen stress adalah ?Saya membuat diri saya sendiri sedih?. Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
Jika anda tidak dapat melawan apa yang mengganggu anda, dan anda tidak dapat menghindar darinya, berjalanlah seiring dengannya dan cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif. Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan.
Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan.? All Stress Up, St. Paul Pioneer Press Dispatch, hal 8B, Senin, 30 November 1998. Yang terpenting, jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau mengganggu kegiatan sekolah anda, kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja, carilah bantuan ahli di pusat konseling sekolah anda.

Stres

Stres adalah suatu kondisi dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.[1]

Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.[2] Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka. [2].

Stres bisa positif dan bisa negatif.[2] Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.[3] Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.[3]


Sumber-sumber potensi stres

Faktor lingkungan

Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.[2] Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.[2]

Faktor organisasi

Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. [4] Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.[2] Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.[4]

Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.[4] Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan.[4] Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.[5] Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.[5]

Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi.[4] Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.[4]

Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan.[4] Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.[4]

Faktor pribadi

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.[2]

Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.[6]

Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.[2] Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian.[7] Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum.[7] Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang.[7] Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.[7]

Akibat Stres

Merokok berkaitan dengan gejala stres

Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.[8] Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.[8]

Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis.[8] Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.[8]

Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan.[9] Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres.[9] Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.[9]

Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.[10] Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.[10] Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik.[10] Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.[10] Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.[10]

Hilangkan Stres Seketika dengan Graphotherapy

Hilangkan Stres Seketika dengan Graphotherapy

onsugar.com

DI antara banyak strategi untuk mengeyahkan stres, ada satu cara unik bin ajaib yang bisa kita lakukan untuk membuat diri lebih tenang yakni menggambar dengan teknik graphotherapy. Anda sebenarnya sudah terbiasa melakukan hal ini mungkin sejak sekolah dasar tanpa Anda sadari itu merupakan cara mudah untuk mengusir rasa bete dan cemas.

Percaya atau tidak, begitu Anda merasa bete segera cari kertas dan pulpen dan buat gambar memutar. Anda dapat melakukan ini di mana pun, baik saat di meja kerja, di saat rapat, bahkan kala berada dalam kelas. Teknik ini merupakan salah satu metode dalam graphotherapy.

Adapun grafo terapi adalah terapi yang didasarkan pada hubungan antara pikiran bawah sadar seseorang dan tulisan tangan sebagai dua jalan yang saling berhubungan. Hubungan tersebut menghasilkan tulisan tangan yang merefleksikan pikiran bawah sadar seseorang. Dalam melakukan terapi ini, bentuk tulisan yang negatif secara perlahan dilatih untuk digantikan dengan bentuk yang positif. Lambat laun, sikap negatif yang dimiliki seseorang akan berkurang.

Terapi ini biasanya diterapkan pada anak-anak, tapi para peneliti mengemukakan bahwa metode ini bisa dimanfaatkan untuk meredakan ketegangan atau kecemasan yang disebabkan meningkatknya hormaon stres dalam tubuh. Menggambar garis memutar secara terus-menerus akan membuat diri menjadi tenang dan relaks. Serta, meningkatkan keseimbangan dan kooordinasi tubuh.

Untuk melakukan hal ini, mulailah menggambar garis dari bagian kertas paling atas dan teruskan dengan arah seperti halnya Anda menulis. Di akhir kertas ulangi lagi dengan baris baru. Terus lakukan hingga Anda mencapai bagian bawah halaman. Saat melakaukannua usahakan tangan dalam posisi senyaman mungkin. Coba lakukan dengan perlahan dan sesantai mungkin dan lihat efeknya beberapa saat kemudian. Selamat mencoba!(Pri/OL-06)

Terapi Sentuhan Atasi Stres

Terapi Sentuhan Atasi Stres

REUTERS/Saad Shalash

PEKERJAAN, hubungan yang kurang harmonis dengan teman serta segudang masalah lainnya seringkali menimbulkan stres. Stres bukanlah ujung permasalahan. Stres bisa memicu berbagai penyakit lainnya seperti serangan jantung, depresi, jenis kanker tertentu bahkan kadang-kadang menimbulkan niat untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, stres tidak boleh disepelekan.

Tetapi, tidak perlu cemas, penelitian telah menemukan terapi baru yang sederhana tetapi efektif mengatasi stres. Sentuhan, yang merupakan akitivitas yang sederhana, terbukti efektif meredakan stres. Anda merasa stres? Biarkan orang tercinta Anda menggenggam tangan Anda dengan hangat.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Utah menunjukkan, sentuhan hangat bisa mengurangi kadar hormon stres dan tekanan darah. Studi ini memeriksa pasangan menikah berusia 20-39 tahun. Mereka menemukan, pijatan, sentuhan, pelukan dan ciuman bisa menyebabkan peningkatan jumlah hormon penenang oxytocin.

Sebuah studi sebelumnya yang dilakukan di Miami (Touch Research Institute) menunjukkan, pijat dan terapi relaksasi menguatkan mood dan fungsi kekebalan tubuh pada perempuan pengidap kanker payudara. Selain itu, pertumbuhan anak yang lahir prematur juga lebih cepat kalau lebih sering disentuh. Sentuhan juga terbukti efektif mengurangi rasa sakit dan menurunkan kadar glukosa pada anak yang mengidap diabetes.

Penelitian yang dilakukan di Virginia juga menunjukkan hasil yang menarik. Ketika menggenggam tangan suaminya, perempuan yang sedang merasa kesakitan mengalami pengurangan respon takut, bahaya, dan ancaman di bagian pusat otak.

Ada juga penelitian yang menunjukkan, bercengkerama dengan anjing juga bisa menenangkan dan menurunkan stres. Selain itu, juga berdampak positif terhadap fungsi sistem kekebalan tubuh dan perlawanan terhadap penyakit.

Jadi, apa lagi yang Anda tunggu, terapi sentuhan telah terbukti efektif dalam berbagai studi. Ulurkan tangan kepada pasangan saat Anda stres dan genggam tangan pasangan Anda jika dia stres.

Terapi Menulis Hilangkan Stres


Penulis : Ikarowina Tarigan

Terapi Menulis Hilangkan Stres

letters-of-recommendation.org

MASIH ingatkah Anda kisah-kisah sedih yang dulu sering Anda bagi dengan diary Anda? Mungkin Anda masih bisa merasakan kenyamanan setelah menuangkan pikiran dan isi hati. Apakah Anda sudah berhenti menulis diary karena merasa tidak cocok lagi dengan usia Anda? Hal ini tidak benar, tidak ada batasan usia untuk menulis. Menurut Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

Dalam studinya, Baikie meminta partisipan menulis 3-5 peristiwa yang penuh tekanan selama 15-20 menit. Hasil studi menunjukkan, mereka yang menuliskan hal tersebut mengalami perbaikan kesehatan fisik dan mental secara signifikan dibandingkan denga mereka yang menulis topik-topik yang netral.

Menurut Baikie, terapi menulis ekpresif ini akan meningkatkan kadar stres, mood negatif, gejala-gejala fisik, serta penurunan mood positif di tahap awal. Akan tetapi, terang dia, dalam jangka panjang, banyak studi yang telah menemukan bukti mengenai manfaat terapi menulis bagi kesehatan. Para partisipan melaporkan merasa lebih baik, secara fisik maupun mental.

Dalam jangka panjang, lanjut dia, terapi menulis bisa mengurangi kadar stres, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah, memperbaiki fungsi paru-paru, fungsi liver, mempersingkat waktu perawatan di rumah sakit, meningkatkan mood, membuat penulis merasa jauh lebih baik, serta mengurangi gejala-gejala trauma.

Terapi ini, terang dia lagi, bisa bermanfaat bagi orang dengan berbagai masalah kesehatan."Partisipan yang menderita asma dan rematik arthritis menunjukkan adanya perbaikan fungsi paru-paru setelah melakukan tes laboratorium," terang Baikie, seperti yang dikutip situs rcpsych.org.

Menulis, terang peneliti James Pennebaker dari Universitas Texas, bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu akan mengurangi dampak penyebab stres ini terhadap kesehatan fisik Anda.

Mungkin Anda masih ragu. Jika menulis beberapa kalimat bisa membuat sehat, tentu begitu juga dengan makan yang sehat, jadi kenapa harus susah-susah menulis? Bukti-bukti ilmiah menunjukkan, menulis bisa mendatangkan manfaat lain.

Dengan menulis, Anda mengasah otak kiri yang berkaitan dengan analisis dan rasional. Saat Anda melatih otak kiri, otak kanan Anda akan bebas untuk mencipta, mengintuisi, dan merasakan. Singkatnya, menulis bisa menyingkirkan hambatan mental Anda dan memungkinkan Anda menggunakan semua daya otak untuk memahami diri Anda, orang lain, serta dunia sekitar Anda dengan lebih baik.

Apalagi yang Anda tunggu? Mulailah menulis dan rasakan manfaat berikut:

Menjernihkan pikiran dan perasaan. Apakah Anda pernah merasa terpuruk, tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan? Luangkan beberapa menit waktu Anda dan mulailah menuliskan pikiran-pikiran dan emosi Anda. Tidak perlu diedit. Anda akan semakin memahami dunia internal Anda dan merasa lebih baik.

Kenali diri Anda lebih baik. Dengan menulis secara teratur, Anda akan lebih memahami apa yang membuat Anda gembira dan percaya diri. Anda juga akan semakin memahami situasi dan orang-orang yang bisa meracuni Anda. Informasi ini akan sangat penting bagi kesehatan emosional Anda.

Mengurangi stres. Menulis mengenai kemarahan, kesedihan serta emosi menyakitkan lainnya bisa membantu meredakan intensitas perasaan negatif itu sendiri. Dengan begitu, Anda akan merasa lebih tenang dan tetap manjalani hidup dengan lebih baik.

Memecahkan masaah dengan lebih efektif. Biasanya kita memecahkan masalah dengan menggunakan otak kiri, perspektif analitis. Tapi, kadang-kadang kita bisa menemukan jawaban dengan melibatkan kreativitas dan intuisi otak kanan. Menulis akan membuka kemampuan-kemampuan lainnya dan memungkinkan hadirnya solusi baru yang bisa memecahkan masalah.

Mengatasi kesalahpahaman dengan orang lain. Ketidaksepahaman yang tidak bisa dipecahkan dengan kata-kata ucapan bisa diselesaikan melalui tulisan. Dengan menulis, Anda akan lebih bisa memahami poin masing-masing. Dengan begitu, Anda bisa menemukan resolusi yang lebih tepat.


Cara memulai

Anda tidak harus datang ke terapis. Lakukan sendiri dengan menulis secara rutin setipa hari selama 20 menit. Mulai dengan tulisan apa saja, dimana saja, dan lupakan tanda baca atau ejaan kata yang benar. Privasi merupakan kunci utama jika Anda menulis tanpa disensor. Menulislah dengan cepat, seolah-olah kegiatan ini membebaskan otak Anda dari segala keharusan dan hambatan-hambatan. Melalui tulisan, Anda bisa menemukan teman yang selalu menerima tanpa menghakimi. Dan terapi ini juga mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Menjadikan Stres Bernilai Positif


Penulis : Purwanti

Menjadikan Stres Bernilai Positif

breezybidet.com/images

Di tengah kondisi masyarakat yang serbasulit saat ini, seperti harga-harga bahan pokok mulai naik, jalanan macet setiap hari, berbagai aktivitas sangat padat, dan merasa jenuh dalam hidup, semua itu dapat membuat stres.

Stres yang tidak diatasi lama-kelamaan bisa membuat si penderitanya depresi. Seperti diketahui, depresi merupakan gejala awal bunuh diri. Stres secara harfiah diartikan mendapat (mengalami) tekanan. Seseorang yang berada di bawah tekanan pada akhirnya akan bermasalah pada fisik dan emosinya. Bila tidak terselesaikan dapat mengarah ke depresi sehingga perlu penanganan medis untuk menyembuhkannya.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu mengelola dan mengontrol stres yang dapat menimbulkan tekanan dan penderitaan (distres) menjadi stres yang bernilai positif (eustres). Stres yang dapat dikelola dengan baik bisa menjadi energi positif dan dapat membuat seseorang lebih fokus, semangat, dan terpacu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya ketika seseorang dimarahi atasannya, jika ia mampu berpikir positif di balik kemarahan atasan, itu bisa menjadi eustres.

"Situasi dan kondisi tidak menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari jangan selalu dianggap sebagai masalah yang harus dihadapi dengan kondisi tertekan. Hal ini akan menurunkan kualitas hidup," ujar dr Suryo Dharmono SpKJ (K), spesialis kejiwaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSUPN CM) yang hadir sebagai pembicara dalam seminar bertajuk Warnai Hidup dengan Mengelola Stres Negatif Menjadi Positif, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, eustres merupakan cara positif untuk menikmati dan menghadapi masalah yang sering kali muncul.

Kelola Stresor

"Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengubah distres menjadi eustres. Pertama, mengelola stresor (pemicu stres)," ujarnya.

Jika stresor tidak terlalu mengganggu eksistensi keberlangsungan hidup, tambah Suryo, tidak ada salahnya menghindari stresor tersebut. Seperti kebiasaan begadang, atau pergaulan yang buruk. Tapi jika stresor yang dialami bukan suatu hal yang harus dihindari, misalnya, perkawinan, maka harus melakukan usaha untuk mengelolanya, seperti berkomunikasi dengan pasangan.

Cara kedua mengubah distres, lanjut Suryo, memperbaiki kognitif (berpikir dan bertindak). Pikiran manusia kadang terbangun atas dasar satu sudut pandang saja. Karena itu, apabila hal tersebut tidak sesuai dengan cara pandangnya maka bisa jadi ia akan menjadi stres. Pentingnya seseorang mengubah cara pandang dapat membantu menghadapi dan mencari solusi yang tepat dari sudut pandang yang berbeda.

Ketiga, relaksasi. Kondisi yang santai dan relaks dapat mengurangi perasaan tidak nyaman yang muncul karena perubahan fisiologis yang ditimbulkan. Relaksasi yang dilakukan dapat berupa meditasi, yoga, atau relaksasi otot. Menekuni hobi atau kegiatan yang disenangi juga dapat membantu mengurangi stres.

Pemeriksaan Kesehatan

Namun jika stres sudah mengarah pada tingkat depresi, beberapa tindakan awal akan lebih baik dilakukan. Misalnya, pemeriksaan seperti kondisi fisik (berat badan, tekanan darah, alat vital, dan jantung), pemeriksaan laboratorium (kondisi jantung, kadar alkohol dan obat, fungsi tiroid), serta pemeriksaan psikologis (mengisi kuesioner, investigasi perasaan, pikiran, dan bentuk perilaku untuk mengetahui penyebab depresi).

Terapi untuk mengatasi depresi bisa dilakukan melalui obat-obatan, (farmakoterapi), dan psikoterapi. Secara farmakoterapi, penderita dianjurkan menggunakan obat antidepresan. Obat ini bekerja secara kimiawi di dalam otak dengan mengubah mood pasien sehingga merasa rileks, dapat menganalisis serta mengelola pikiran yang muncul.

Adapun secara psikoterapi, pasien akan menjalani konseling. Yakni pasien diajak sharing untuk membahas pikiran dan perasaannya, mengetahui penyebab depresi yang dialaminya. Psikoterapi membantu membangun kembali rasa kebahagiaan yang mungkin untuk dicapai, mengatur kontrol diri dan mengurangi gejala depresi.

Kedua terapi tersebut dapat dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, deteksi penyebab depresi sedini mungkin dapat membantu menentukan cara pengobatan yang tepat.

Suryo mengatakan ada berbagai hal yang dapat menimbulkan stres dapat muncul jika seseorang mengalami suatu kondisi tertentu (situasional). Kondisi tertekan dapat dihindari jika seseorang memiliki kemampuan untuk mengelola stresor-stresor tersebut. Kemampuan ini berhubungan dengan proses kognitif (pola pikir) seseorang terhadap masalah yang muncul. Dengan demikian, ketika permasalahan muncul, pada akhirnya seseorang akan dapat menentukan apakah ia mampu untuk menyelesaikan atau justru malah menghindari masalah tersebut.

Lebih lanjut, Suryo menjelaskan, respons tersebut tidak dapat dipisahkan dari sistem respons tubuh. Ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang dapat mengakibatkan stres, baik secara fisik maupun psikis, kelenjar hypothalamus pada otak akan mengaktifkan autonomic nervous system yang dapat memperlambat sistem pencernaan makanan dan mempercepat kerja sistem kardiovaskular.

Dua Cara Ibu Hilangkan Stres

Dua Cara Ibu Hilangkan Stres

stoke.xchng

Anda seorang ibu rumah tangga yang selalu disibukkan dengan rutinitas sehari-hari, mungkin Anda kerap mengalami kebosanan, kelelahan, atau bahkan stress.

Dua tips sederhana berikut ini mungkin bisa membantu Anda kembali bersemangat dan membuang stres jauh-jauh.

Cobalah ajak anak Anda bermain lompat tali. Karena menurut Direktur Program Calm Mother, Happy Child, di Rumah Sakit Massachusetts, AS, Dr Patricia Arcari, bermain lompat tali selama 20 menit memicu tubuh melepaskan lebih banyak senyawa endorfin yang membuat Anda merasa nyaman.

Di samping itu, gerakan yang berulang-ulang membuat Anda merasa rileks dan fokus. Bila Anda mempunyai bayi, pijatlah bayi Anda dengan lembut. Penelitian menunjukkan saat seorang perempuan memijat bayi, tingkat hormon pemicu stres, cortisol, dalam tubuhnya akan turun. Hasilnya, Anda akan merasa tenang.

Hilangkan Stres Seketika dengan Graphotherapy


Penulis : prita daneswari

Hilangkan_Stres_Seketika_dengan_Graphotherapy

onsugar.com

DI antara banyak strategi untuk mengeyahkan stres, ada satu cara unik bin ajaib yang bisa kita lakukan untuk membuat diri lebih tenang yakni menggambar dengan teknik graphotherapy. Anda sebenarnya sudah terbiasa melakukan hal ini mungkin sejak sekolah dasar tanpa Anda sadari itu merupakan cara mudah untuk mengusir rasa bete dan cemas.

Percaya atau tidak, begitu Anda merasa bete segera cari kertas dan pulpen dan buat gambar memutar. Anda dapat melakukan ini di mana pun, baik saat di meja kerja, di saat rapat, bahkan kala berada dalam kelas. Teknik ini merupakan salah satu metode dalam graphotherapy.

Adapun grafo terapi adalah terapi yang didasarkan pada hubungan antara pikiran bawah sadar seseorang dan tulisan tangan sebagai dua jalan yang saling berhubungan. Hubungan tersebut menghasilkan tulisan tangan yang merefleksikan pikiran bawah sadar seseorang. Dalam melakukan terapi ini, bentuk tulisan yang negatif secara perlahan dilatih untuk digantikan dengan bentuk yang positif. Lambat laun, sikap negatif yang dimiliki seseorang akan berkurang.

Terapi ini biasanya diterapkan pada anak-anak, tapi para peneliti mengemukakan bahwa metode ini bisa dimanfaatkan untuk meredakan ketegangan atau kecemasan yang disebabkan meningkatknya hormaon stres dalam tubuh. Menggambar garis memutar secara terus-menerus akan membuat diri menjadi tenang dan relaks. Serta, meningkatkan keseimbangan dan kooordinasi tubuh.

Untuk melakukan hal ini, mulailah menggambar garis dari bagian kertas paling atas dan teruskan dengan arah seperti halnya Anda menulis. Di akhir kertas ulangi lagi dengan baris baru. Terus lakukan hingga Anda mencapai bagian bawah halaman. Saat melakaukannua usahakan tangan dalam posisi senyaman mungkin. Coba lakukan dengan perlahan dan sesantai mungkin dan lihat efeknya beberapa saat kemudian. Selamat mencoba!(Pri/OL-06)

Kombinasi Aerobik Bantu Penderita Diabetes


Kombinasi_Aerobik_Bantu_Penderita_Diabetes

teamsugar.com

SETELAH dilakukan penelitian, para ilmuwan menemukan cara baru yang dapat membantu penderita diabetes. Dengan mengombinasikan latihan aerobik dan ketahanan, tingkat glikemik pasien diabetes tipe 2 meningkat signifikan ketimbang mereka yang tidak melakukannya.

Adapun indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah. Namun, adanya peningkatan indeks itu tidak ditemukan pada pasien yang hanya melakukan aerobik atau latihan ketahanan saja.

Timothy S Church dari Universitas Louisiana bersama koleganya melakukan uji coba HART-D yang memperbandingkan 262 perempuan dan pria penderita diabetes tipe 2 yang telah melakukan latihan aerobik atau ketahanan saja dan kombinasi keduanya terhadap perubahan hemoglobin pada tubuh.

Setiap sukarelawan menjalani uji coba selama sembilan bulan antara April 2007 dan Agustus 2009. Sebanyak 41 persen partisipan tidak diikutsertakan dalam latihan apa pun, 73 ikut dalam latihan ketahanan, 72 ikut kelas aerobik, dan 76 orang ikut latihan kombinasi kedua latihan itu.

Para peneliti menemukan adanya perubahan absolut kadar HbA1c pada mereka yang melakukan kombinasi latihan. Baik pada kelompok yang melakukan latihan resistansi atau aerobik saya, tidak ditemukan adanya perubahan. "Hanya mereka yang melakukan latihan kombinasi yang menunjukan hasil yang signifikan. Terlihat, konsumsi oksigen pada kelompok itu meningkat tajam jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Lingkar pinggang mereka pun berkurang," ujar salah satu peneliti. Penemuan ini telah dipublikasikan pada jurnal JAMA edisi 24 November 2010. (Pri/OL-06)

Waspada, E-Cigarettes Bahayakan Kesehatan


Penulis : prita daneswari

Waspada_E Cigarettes_Bahayakan_Kesehatan

springokion

ROKOK elektronik atau electronic cigarettes (E- cigarettes) yang mulai marak digunakan, menurut studi terbaru, ternyata bisa membahayakan kesehatan. Kesimpulan itu didapat setelah para peneliti di Universitas California, Riverside, mengevaluasi lima merek e-cigarette dan menemukan adanya kecacatan pada desain, pelabelan, dan beberapa hal lainnnya mengenai pengendalian mutu serta masalah kesehatan.

Mereka menilai bahwa e-cigarettes berpotensi membahayakan tubuh. Karena itu, mereka pun mendesak pemerintah untuk menarik peredaran e-cigarettes dari pasaran hingga bisa dinyatakan aman bagi kesehatan.

Tak seperti rokok konvensional dengan membakar tembakau, e-cigarettes digunakan dengan menguapkan nikotin rokok bersama dengan senyawa lainnya di dalam cartridge. Bahan di dalam e-cigarettes berbentuk aerosol yang timbul akibat proses pemanasan, tapi tidak menghasilkan asap yang beracun seperti bila kita terpapar asap pembakaran tembakau. Namun, bahan kimia dalam uap aerosol dari e-cigarettes memang belum teridentifikasi secara rinci.

"Banyak orang yang memercayai bahwa e-cigarettes merupakan pengganti rokok konvensional yang terbilang aman," kata Prue Talbot direktur UC Riverside's Stem Cell Center, yakni pihak laboratorium yang memimpin penelitian ini.

"Namun, sayangnya hampir tak ada penelitian ilmiah tentang keamanan e-cigarettes bagi kesehatan. Penelitian kami ini bertujuan mengevaluasi e-cigarettes. Dan, terbukti bahwa produk ini ternyata memiliki banyak kecacatan yang bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius di masa depan bila tidak dikontrol hingga kini. Hasil studi ini telah muncul di jurnal Tobacco Control edisi Desember 2010. (Pri/OL-06)

Obat Migrain Bentuk Spray Lebih Efektif


Penulis : prita daneswari

Obat Migrain Bentuk Spray Lebih Efektif

webmd.com

PARA penderita migrain atau sakit kepala sebagian kini ditawarkan solusi baru dengan obat semprot atau spray. Obat bentuk baru ini ditengarai efektif mengobati migrain kurang dari 2 jam.

Obat berbentuk pipa ini akan menyemprotkan bubuk yang lebih efektif mengatasi nyeri migrain jika dibandingkan dengan obat biasa karena tubuh Anda tak perlu lama untuk mencernanya. Salah satu kelemahan pengobatan konvensional migrain yang selama ini dikeluhkan yakni lamanya waktu penterapan obat untuk segera mengatasi nyeri kepala.

Dari hasil percobaan terhadap obat jenis baru tersebut, terlihat bahwa obat bubuk mampu mencapai aliran darah hanya dalam waktu beberapa menit. Terlebih, enam dari 10 pasien yang mencoba pengobatan ini segera reda dari nyeri migrain hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.

Obat ini menggunakan zat triptan, yakni zat yang biasa digunakan dalam bentuk pil untuk mengatasi migrain. Dalam bentuk bubuk, obat ini akan disemprotkan lewat lubang hidung dan ujung alat yang satunya lagi diletakkan di mulut.

Ketika dihisap dari mulut, bubuk nantinya akan mencapai hidung dan segera masuk ke pembuluh darah yang terletak di bagian dalam hidung. Dari sana, obat dibawa ke syaraf trigeminal yang akan menghantarkannya ke otak. Obat ini nenatinya akan membantu dengan menghalangi dinyal rasa sakit di otak.

Alat ini telah kini dikembangkan oleh OptiNose. Menurut Andrew Dowson, ketua dewan Aksi Migrain mengatakan, "Ini merupakan teknologi obat yang brilian. Selain lebih efektif dan cepat, efek sampingnya pun sangat sedikit." (Pri/OL-06)