Nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tentang Sholat Jumat
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam berbagai kitabnya sering menekankan pentingnya sholat Jumat sebagai sarana penyucian hati dan peningkatan spiritual. Beberapa nasehatnya antara lain:
-
Meninggalkan Kesibukan Dunia
Beliau mengingatkan agar setiap Muslim meninggalkan semua urusan duniawi dan segera memenuhi panggilan Allah untuk sholat Jumat. Berdasarkan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)
-
Datang Lebih Awal ke Masjid
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menekankan bahwa semakin awal seseorang datang ke masjid, semakin besar pahalanya. Dalam salah satu majelisnya, beliau mengatakan bahwa para malaikat mencatat siapa saja yang datang terlebih dahulu, dan Allah akan memberikan keberkahan pada mereka. -
Membersihkan Diri dan Berpakaian Rapi
Sebelum berangkat sholat Jumat, dianjurkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, dan berpakaian bersih. Ini adalah bentuk penghormatan kepada hari yang sangat mulia. -
Mendengarkan Khutbah dengan Khusyuk
Beliau juga mengingatkan agar jamaah tidak lalai dalam mendengarkan khutbah, karena khutbah Jumat adalah bagian dari ibadah yang bisa meningkatkan keimanan dan memperbaiki amal. -
Memperbanyak Doa di Hari Jumat
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menekankan bahwa hari Jumat adalah waktu istimewa untuk berdoa, terutama menjelang waktu ashar, sebagaimana dalam hadits Rasulullah ﷺ bahwa ada satu waktu di hari Jumat di mana doa tidak akan ditolak oleh Allah.
Nasehat Ibnu Atho'illah As-Sakandari tentang Sholat Jumat
Ibnu Atho’illah dalam Al-Hikam dan kitab-kitabnya juga banyak memberikan hikmah tentang sholat Jumat. Beberapa nasehatnya meliputi:
-
Sholat Jumat Sebagai Simbol Kehadiran Hati di Hadapan Allah
Ibnu Atho'illah berkata bahwa sholat Jumat bukan hanya sekadar kewajiban fisik, tetapi juga pertemuan spiritual antara hamba dan Tuhannya. Hati yang hadir dalam sholat Jumat akan mendapatkan cahaya Ilahi yang membimbing hidupnya. -
Menghadiri Sholat Jumat dengan Rasa Butuh kepada Allah
Menurut beliau, setiap Muslim harus datang ke sholat Jumat dengan penuh kerendahan hati, merasa membutuhkan petunjuk dan rahmat Allah. Dengan demikian, sholat Jumat menjadi sarana untuk memperbarui hubungan dengan Allah. -
Merenungkan Hikmah dari Syariat Jumat
Dalam beberapa kata hikmahnya, beliau mengingatkan bahwa Allah tidak mensyariatkan sesuatu kecuali ada hikmah besar di dalamnya. Sholat Jumat mengajarkan persaudaraan, ketaatan, dan keteraturan dalam hidup. -
Meninggalkan Lalai dan Mengisi Jumat dengan Dzikir
Ibnu Atho’illah menasihati agar seseorang tidak menghabiskan Jumat dengan hal-hal yang sia-sia. Ia berkata:"Barang siapa yang harinya tidak lebih baik dari kemarin, maka ia dalam kerugian."
Hari Jumat harus menjadi momentum perbaikan diri dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan amal shalih. -
Menganggap Jumat Sebagai Peluang Pembersihan Hati
Beliau menekankan bahwa sholat Jumat adalah kesempatan untuk membersihkan hati dari sifat buruk, seperti sombong, dengki, dan malas dalam beribadah. Sholat yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesadaran akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah.
Kesimpulan
Baik Syekh Abdul Qadir Al-Jailani maupun Ibnu Atho'illah As-Sakandari melihat sholat Jumat sebagai momen spiritual yang sangat penting. Nasehat mereka menekankan persiapan lahir dan batin, kehadiran hati, serta menjadikan Jumat sebagai ajang peningkatan iman dan taqwa.
No comments:
Post a Comment