Saturday, November 13, 2010

9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak

9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak

September 10 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak, Kesehatan Gigi No Commented

Pembusukan gigi atau dalam bahasa teknisnya disebut karies gigi dapat berdampak besar terhadap kepercayaan diri seorang anak dan menyebabkan masalah bagi gigi permanennya, karena gigi susu sangat penting dalam pengembangan gigi permanen. Gigi susu menyediakan ruang untuk gigi permanen, sehingga bila rusak maka gigi permanen dapat tumbuh tidak beraturan.

Sembilan tips berikut dapat mencegah pembusukan gigi pada anak-anak:

  1. Mulailah membersihkan gigi anak sejak gigi pertama tumbuh, biasanya pada umur 6 bulan. Pembersihan dilakukan setiap malam sebelum tidur. Semakin muda Anda memulai, semakin mudah untuk mengembangkan kebiasaan itu. Anda dapat menempatkan kepala anak Anda di pangkuan agar menyikat gigi lebih menyenangkan dan efektif.
    Bersihkan gusi dan gigi pertama bayi dengan kain kasa lembab atau sikat gigi kecil yang lembut. Untuk bayi dengan gigi lebih banyak, lumurkan sedikit pasta gigi anak-anak (sekitar sebutir beras) pada sikat gigi yang lembut.
  2. Jadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jangan menunggu sampai gigi anak bermasalah. Pemeriksaan rutin membantu menjaga kesehatan mulut anak Anda. Biarkan anak menjadi akrab dengan dokter gigi dan jangan menanamkan rasa takut padanya seperti sebagian orang tua yang sering mengancam anak-anak akan mencabut gigi mereka jika tidak menyikat gigi atau terlalu sering makan permen.
  3. Pastikan anak menyikat gigi secara teratur dua kali sehari. Mulailah mengajarkan menyikat gigi ketika anak Anda sudah cukup besar, biasanya pada usia 2 tahun. Untuk memberi contoh, biarkan anak Anda melihat Anda sedang menyikat gigi. Anak-anak adalah peniru luar biasa dan tidak ada yang lebih baik dari orang tua dalam mencontohkan cara menyikat gigi kepada anak.
  4. Siapkan makan siang anak Anda dengan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran dan keju yang mengandung banyak kalsium dan rendah asam dan gula. Hindari makanan manis yang lengket dan mudah terjebak dalam gigi seperti kismis, dodol, karamel dan lolipop.
  5. Karena bakteri penyebab kerusakan gigi dapat menular, jangan memasukkan sendok dan garpu ke mulut anak Anda jika sudah Anda pakai. Usahakan masing-masing anak memiliki sikat gigi sendiri.
  6. Ketika berbelanja, pastikan untuk menyertakan beberapa sikat gigi baru dalam daftar Anda. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan sekali. Pilih sikat gigi yang lembut dan kompak khusus untuk anak-anak.
  7. Cobalah untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika anak masih kecil karena mereka mungkin menelan pasta gigi itu tanpa sengaja. Sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menyebabkan enamel fluorosis. Untuk anak yang lebih besar, pilih pasta gigi lembut dengan fluoride berkadar rendah sampai usia 7 tahun.
  8. Ganti gula dengan madu karena madu tidak kariogenik (menyebabkan karies gigi).
  9. Jangan memberikan susu, jus atau minuman manis saat anak akan tidur. Cairan itu akan terperangkap di bawah bibir atas anak dan dapat menyebabkan gigi depan atas mereka membusuk.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Kesehatan Gigi pada Masa Kehamilan
  2. Mengatasi Luka Bakar pada Anak
  3. Gusiku Berdarah, Apa yang Harus Kulakukan?
  4. Kebiasaan Mengompol pada Anak
  5. Mengatasi Demam pada Anak

Mengatasi Demam pada Anak

Mengatasi Demam pada Anak

September 7 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak No Commented

Anak-anak sering mengalami demam. Demam bisa terjadi tiba-tiba, namun juga bisa dengan cepat menghilang. Apa sebenarnya demam dan apa yang sedang terjadi dalam tubuh ketika demam? Kapan Anda harus menghubungi dokter?

Apa itu demam?

Anak dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 37º C. Demam bukanlah penyakit, tetapi reaksi pertahanan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Tubuh menghasilkan panas lebih banyak dan mencoba mempertahankan suhu tingginya agar metabolisme berlangsung lebih cepat. Suhu tubuh yang tinggi itu juga menghambat perkembangan kuman dan bakteri. Ketika demam, tubuh akan mendinginkan diri dengan melebarkan pembuluh darah sehingga panas dapat keluar melalui kulit (keringat). Hal ini membuat anak menggigil.

Gejala yang menyertai demam

Anak-anak yang demam tubuhnya akan terasa hangat. Gejala lain yang biasanya menyertai demam antara lain:

  • menggigil dan gigi gemeretuk (jika demam tinggi)
  • nyeri otot dan sendi
  • berkeringat (ketika suhu menurun)
  • denyut jantung meningkat
  • mengantuk dan lemah
  • nafsu makan berkurang

Pengobatan demam

Bila anak Anda kelihatan kuat dan tidak mengalami kejang, demam mungkin tidak memerlukan pengobatan. Jika anak Anda tidak sehat, Anda dapat memberikan sirup atau tablet penurun panas. Beberapa saran untuk perawatan:

  • Usahakan anak minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
  • Biarkan anak banyak beristirahat dan tidur untuk memulihkan diri.
  • Kenakan baju tipis pada anak agar panasnya keluar.

Pencatatan suhu

Untuk memantau perkembangan demam anak Anda, Anda harus mengukur suhu tubuhnya dengan termometer. Sebaiknya tidak menggunakan termometer berbasis merkuri (air raksa). Merkuri adalah zat yang sangat beracun jika terkena kulit, terhirup atau tertelan. Termometer dapat rusak dan mengeluarkan air raksa bila, misalnya, digigit anak yang sedang menggigil. Termometer digital yang lebih aman, cepat dan akurat kini banyak tersedia di pasaran.

Ada beberapa tempat pada tubuh anak yang cocok untuk pengukuran suhu:

  • Rektum (anus). Perubahan suhu di dubur seringkali di belakang suhu tubuh pusat (suhu organ di dalam tubuh) sehingga ada risiko bahwa perubahan suhu yang besar terlambat terdeteksi.
  • Mulut. Suhu di mulut biasanya cukup mewakili suhu tubuh.
  • Ketiak. Anak kecil seringkali sulit mempertahankan posisi termometer di ketiak sehingga pengukurannya bisa tidak akurat.
  • Telinga. Bagian dalam telinga mudah diakses untuk mengukur suhu dengan menggunakan termometer non-kontak. Suhu yang diukur di telinga memberikan indikasi yang dapat diandalkan.

Kapan harus membawa anak ke dokter?

Periksakan anak ke dokter bila:

  • Anak Anda berusia kurang dari tiga bulan
  • Demam berlangsung lebih dari tiga hari
  • Suhu anak meningkat sampai 40º C
  • Anak menunjukkan gejala seperti: ruam kulit, sesak nafas, kejang-kejang, kram, diare, muntah, dll.

Dokter akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi anak Anda.

Mencegah Obesitas pada Anak

Mencegah Obesitas pada Anak

September 24 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak, Populer No Commented

Seiring peningkatan taraf hidup, kini semakin banyak saja anak Indonesia yang mengalami kegemukan atau bahkan obesitas. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari bahaya kesehatan dan kejiwaan yang mengancam di balik kegemukan tersebut.

Dampak negatif kelebihan berat badan anak melebihi kelucuan penampilannya. Anak-anak yang kegemukan:

Kenaikan risiko kesehatan antara lain terkait dengan kegemukan di masa dewasa. Bila anak Anda kegemukan, kemungkinannya jauh lebih tinggi bahwa dia juga kegemukan di usia dewasa. Peluang itu meningkat seiring usia. Sekitar 20 persen anak-anak berusia 4 tahun yang kegemukan mengalami masalah berat badan di usia dewasanya. 80 persen remaja yang kegemukan juga tetap gemuk hingga dewasa.

Apakah anak Anda memiliki masalah berat badan?

Tidak semua anak berberat badan ekstra dikategorikan kegemukan atau obesitas. Beberapa anak memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata. Anak-anak juga biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda di berbagai tahap pertumbuhannya. Jadi Anda tidak dapat mengetahuinya hanya dengan melihat berat badan anak.

Dokter dapat membantu mengetahui apakah anak Anda sudah kegemukan. Untuk melakukan hal ini, dokter akan menghitung indeks massa tubuh anak Anda (BMI). BMI menunjukkan apakah anak Anda kelebihan berat badan menurut usia dan tinggi badannya.

Menggunakan grafik pertumbuhan, dokter lalu membandingkan BMI anak Anda dengan BMI anak lain seusianya yang berjenis kelamin sama. Jadi, misalnya, bila Anda diberitahu bahwa anak Anda berada di persentil 80 artinya 80 persen anak lain seusianya yang berjenis kelamin sama memiliki BMI lebih rendah darinya.

Tanpa mempertimbangkan faktor lain, anak yang memiliki BMI menurut usianya dalam rentang persentil 85 s.d. 94 disebut kegemukan, dan bila di atas 95 disebut obesitas.

Bila Anak Anda kegemukan

Kebanyakan masalah berat badan disebabkan oleh terlalu sedikit gerak badan dan terlalu banyak makan. Sebagian besar anak-anak yang kelebihan berat badan tidak perlu diet. Mereka hanya perlu didorong sedikit mengubah pola makan dan lebih aktif secara fisik. Ketika mereka tumbuh lebih tinggi, berat mereka harus tetap sama atau meningkat dalam jumlah normal.

Dorong anak Anda untuk melakukan kebiasaan berikut yang dapat berlangsung seumur hidup:

  • Batasi jumlah makanan dan minuman tinggi kalori dan gula seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue, dan es krim. Anda dapat menggantinya dengan yang lebih sehat seperti seperti buah-buahan, jus buah, agar-agar, kripik sayuran, dan susu rendah lemak.
  • Masak makanan dengan dibakar atau dikukus. Ayam, ikan dan sosis bukan hanya lebih lezat bila dibakar, namun juga memiliki kandungan lemak lebih rendah.
  • Beri contoh yang baik dengan kebiasaan makan Anda sendiri.
  • Ajarkan anak Anda untuk makan lebih lambat dan menikmatinya, karena dia akan merasa lebih cepat kenyang dan cenderung tidak makan berlebihan pada waktu makan.
  • Lakukan kegiatan makan bersama dalam satu keluarga sesering mungkin.
  • Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai acara rutin mingguan.
  • Kurangi makanan ringan yang dimakan sambil beraktivitas. Jangan biarkan anak Anda makan sambil menonton televisi atau melakukan pekerjaan rumah.
  • Dorong anak Anda untuk “mendengarkan perutnya” dan makan hanya ketika lapar, bukan karena kebiasaan, dan berhenti makan bila dia sudah kenyang.
  • Ajari anak untuk memesan makanan sehat ketika makan di luar, misalnya lebih memilih menu gado-gado daripada sate kambing.
  • Tetapkan batas waktu nonton TV dan bermain komputer. Dorong anak Anda untuk melakukan kegiatan aktif sebagai gantinya. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari
  • Lakukan acara olahraga keluarga seperti berjalan kaki, naik sepeda, berenang atau bermain bulu tangkis.
  • Dorong anak untuk berjalan atau bersepeda ke sekolah atau ke toko, tidak selalu naik mobil atau motor.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  2. Mengatasi Demam pada Anak
  3. Kebiasaan Mengompol pada Anak
  4. Tas Sekolah Anak: 3 Tips Hindari Cedera
  5. 10 Tips Mencegah Sakit Pinggang

Anak Berbicara Gagap, Perlukah Terapi?

Anak Berbicara Gagap, Perlukah Terapi?

September 25 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak, Kesehatan Umum No Commented

Gagap adalah gangguan bicara di mana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 1% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.

Gagap dapat dinyatakan dalam cara yang berbeda, misalnya:

  • Mengulangi suara, suku kata atau kata (misalnya: meng-mengapa?)
  • Menekan dan jeda setelah huruf pertama (misalnya: saya b……..lum mandi)
  • Mengulang huruf tertentu (misalnya: saaaya ingiiin tidur)
  • Ekspresi wajah dan kepala tertentu, berkeringat dan nafas tidak beraturan

Penyebab

Penyebab gagap tidak jelas. Karena gagap seringkali menurun dalam keluarga, mungkin ada kecenderungan genetik. Gagap juga dapat disebabkan pengalaman traumatis, setelah peristiwa hidup yang serius, atau karena takut, cemas dan gugup. Gagap diperparah saat penderitanya tertekan atau mendapatkan terlalu banyak perhatian.

Gagap sementara biasa dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar anak mengembangkan kemampuan bahasa mereka pada usia 2-5 tahun. Dalam usia ini kecepatan berbicara tidak bisa selalu mengikuti kecepatan berpikir. Di sini, anak akan mengulang kata-kata tertentu sampai dia menemukan kata yang dicari. Setelah usia lima tahun, seharusnya anak sudah tidak lagi berbicara gagap atau terbata-bata.

Gagap mungkin juga terjadi setelah stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya. Gagap ini disebabkan otak kesulitan mengkoordinasi berbagai komponen yang terlibat dalam proses berbicara karena masalah saraf atau otot.

Terapi
Jika anak masih gagap setelah usia lima tahun, bicaralah dengan dokter anak atau ahli terapi wicara. Anda perlu berkonsultasi terutama bila:

  • Kegagapan menjadi lebih parah dan lebih sering
  • Anak lebih sulit berbicara atau tegang saat berbicara
  • Anda melihat ketegangan vokal yang mengakibatkan meningkatnya nada dan volume suara
  • Anak mencoba menghindari situasi yang memerlukan berbicara
  • Anak mengubah kata-kata karena takut gagap

Dokter akan mendiagnosis gangguan wicara secara lebih akurat setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk riwayat kasus si anak (seperti kapan kegagapan pertama kali terlihat dan dalam keadaan apa) dan perilaku kegagapan anak, dan merekomendasikan terapi apa yang harus dijalani.

Artikel Terkait:

  1. Kawat Gigi, Perlukah?
  2. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  3. Terapi dan Pencegahan Ambeien atau Wasir
  4. Anak Ingusan, Apa Sebabnya?
  5. 10 Tips Memilih Sepatu Anak

Tips Mengajari Anak Menggunakan Toilet (Toilet Training)

Tips Mengajari Anak Menggunakan Toilet (Toilet Training)

September 26 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak, Populer No Commented

Kapan Anda harus mengajari balita Anda menggunakan toilet?

Tidak ada patokan waktu yang pasti karena masing-masing anak memiliki masa kesiapannya sendiri. Namun, biasanya mereka sudah mulai menunjukkan kesiapan untuk dilatih sejak usia 1,5 s.d. 3 tahun. Anak perempuan biasanya lebih cepat siap dibandingkan anak laki-laki.

Kesiapan fisik dan mental

Pelatihan toilet membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Secara fisik, anak Anda harus sudah dapat menahan air seni selama beberapa jam. Hal ini hanya terjadi jika otot-otot kandung kemihnya telah berkembang sehingga memungkinkannya untuk menahan air seni. Secara mental, dia harus sudah dapat mengenali tanda-tanda kebelet pipis atau buang air besar. Anak Anda juga harus bisa mengkomunikasikan bila dia kebelet melalui ekspresi wajah, gerak tubuh atau kata-kata, SEBELUM benar-benar pipis atau buang air besar.

Berikut adalah beberapa tanda kesiapan anak mendapatkan pelatihan toilet :

  • Dapat menjaga popok tetap kering selama minimal 2 jam dalam suatu waktu
  • Mengumumkan bila dia ingin buang air kecil atau besar
  • Mengerti bila dia diminta menggunakan toilet
  • Dapat mengikuti instruksi sederhana
  • Menarik popoknya bila basah dan kotor
  • Menunjukkan minat pada toilet

Tips Pelatihan Toilet

Bila anak Anda telah menunjukkan kesiapan, Anda bisa memulai dengan membeli salah satu dari dua jenis perlengkapan yang tersedia di pasaran: pispot toilet berpenampung sendiri untuk dikosongkan isinya ke toilet, atau bantalan khusus anak yang didudukkan di atas toilet duduk dewasa. Bagi Anda yang menggunakan toilet jongkok, Anda mungkin tidak perlu membeli bantalan toilet karena anak bisa melakukannya dengan jongkok atau berdiri.

Mengajari anak menggunakan toilet memerlukan ketekunan. Prosesnya bisa memakan waktu hingga 3 sampai 6 bulan, meskipun beberapa anak mungkin membutuhkan waktu lebih cepat atau lebih lama.

Berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna saat Anda melatih buah hati Anda:

  • Ajari anak Anda kata-kata yang diperlukan untuk pelatihan toilet, seperti basah, kering, kebelet, pipis, ee, dan lainnya.
  • Jelaskan penggunaan toilet kepada anak dengan melakukan peragaan, misalnya dengan memperlihatkan membuang kotoran di popoknya ke toilet.
  • Jangan memaksa. Saat kebelet, tanyakan pada anak apakah dia ingin menggunakan toilet. Gunakan toilet hanya bila dia tidak keberatan.
  • Biarkan anak bermain-main dengan toilet atau duduk di atasnya berpakaian lengkap bila dia menginginkannya.
  • Berhentilah melakukan pelatihan toilet untuk sementara waktu jika anak Anda menjadi frustasi atau takut. Tidak ada salahnya mengambil jeda pelatihan dan memulai lagi nanti.
  • Biarkan anak melihat ke dalam toilet setelah acara buang airnya “sukses”.
  • Ajaklah dia ikut menggelontor toilet untuk membiasakan diri.
  • Pastikan bahwa area toilet aman. Simpan sabun mandi, deterjen, shampoo dan lainnya di luar jangkauan anak.
  • Puji anak Anda setiap kali dia berhasil menggunakan toiletnya

image: source

Artikel Terkait:

  1. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  2. 10 Tips Memilih Sepatu Anak
  3. Tas Sekolah Anak: 3 Tips Hindari Cedera
  4. Anak Berbicara Gagap, Perlukah Terapi?
  5. Kebiasaan Mengompol pada Anak

Tas Sekolah Anak: 3 Tips Hindari Cedera

Tas Sekolah Anak: 3 Tips Hindari Cedera

October 3 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak No Commented

Nyeri punggung adalah keluhan anak yang sering didengar para orang tua. Memilih dan memakai tas sekolah dengan benar menghindari nyeri punggung dan cedera permanen yang dapat ditimbulkannya pada anak.

1. Berat beban

Beban total dari tas sekolah tidak boleh melebihi 10% berat anak. Pada anak yang lebih besar (kelas lima ke atas), berat beban tas sekolah bisa ditambah sampai maksimal 20% dari berat badan.

2. Pilihan model

Pilihlah model yang ringan dengan tali bahu lebar dan berisi busa. Lebih baik lagi bila tas memiliki bagian punggung yang empuk dan ikat pinggang. Ikat pinggang memungkinkan untuk mendistribusikan berat lebih merata di seluruh tubuh anak. Tas ransel dengan beberapa kompartemen penyimpanan juga dapat membantu mendistribusikan beban lebih merata. Tas beroda dapat bermanfaat jika anak perlu membawa tas dalam jarak jauh.

3. Cara pemakaian

Tas harus dikenakan dengan kedua tali bahu terpasang dengan nyaman. Buku-buku berat harus ditempatkan di tengah-tengah punggung untuk mendistribusikan beban. Anak harus menekuk kedua lutut ketika mengambil atau meletakkan tasnya.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 10 Tips Memilih Sepatu Anak
  2. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  3. 7 Tips Memilih BH atau Bra Yang Sehat
  4. 11 Langkah agar Anak Aman di Rumah
  5. 10 Tips Mencegah Sakit Pinggang

Anak Anda Kecanduan Facebook?

Anak Anda Kecanduan Facebook?

October 23 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak No Commented

Facebook memang mengasyikkan. Anak-anak dapat dibuat tergantung oleh situs jejaring sosial itu karena mudah sekali menghubungi teman-temannya di mana pun dan kapan pun. Belum lagi berbagai permainan dan aplikasi yang ada di dalamnya. Bila sudah kecanduan, mereka pun jadi sulit berpisah dengan Facebook meskipun hanya beberapa menit! Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam tanpa menghiraukan tugas dan kewajibannya.

Seperti halnya kecanduan merokok atau narkoba, kecanduan Facebook membuat kita terbelenggu. Kita tidak dapat melakukan hal lain. Kita kehilangan kebebasan bertindak. Ketika Facebook mulai menginvasi hidup kita, kita mulai merasa terpenjara oleh internet, seperti lalat yang terperangkap jaring laba-laba! Kita tidak bisa melepaskan diri. Bahkan ketika jauh dari komputer, pikiran kita masih terus tertinggal di sana. Ketika kita memotret, kita berpikir bagaimana mengunggahnya ke Facebook. Ketika kita mengalami sesuatu yang menyenangkan atau menyebalkan, kita berpikir bagaimana menceritakannya di Facebook!

Facebook adalah sarana yang baik bila tidak sampai membuat kecanduan. Dalam kehidupan kita yang penuh kesibukan, kita seringkali lupa bahwa kebahagiaan terbesar adalah melalui silaturahmi, bertemu dengan teman dan kerabat. Facebook memberikan solusinya. Ia adalah tempat pertemuan virtual yang menyatukan sahabat dan saudara yang saling berjauhan, berbagi cerita, foto, dan video dengan anggota keluarga di rantau, dll.

Bila Anda mendapati anak Anda kecanduan Facebook, berikut adalah langkah yang bisa dilakukan:

  • Dorong dia untuk menelpon dan bermain di luar bersama teman-temannya. Kehidupan nyata selalu lebih kaya dibandingkan kehidupan maya.
  • Ajak dia untuk mengikuti kegiatan olah raga, musik, kesenian, kreativitas, dll. Kembangkan hobi mereka yang tidak terkait dengan komputer dan internet.
  • Buat jadwal di mana Anda memutus sambungan internet, semacam penjatahan penggunaan internet.
  • Jangan membelikan dia ponsel yang terkoneksi dengan internet selama 24 jam sehari.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  2. Kebiasaan Mengompol pada Anak
  3. Tas Sekolah Anak: 3 Tips Hindari Cedera
  4. Anda Sulit Tidur? Pijat Aja!
  5. Anak Ingusan, Apa Sebabnya?

Cara Menghilangkan Kutu Rambut

Cara Menghilangkan Kutu Rambut

October 26 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak No Commented

“Mama, kepalaku gatal!”

Para ibu yang memiliki anak usia sekolah seringkali mendengar keluhan tersebut. Setelah diselidiki, penyebabnya umumnya adalah kutu rambut. Anak-anak biasanya mengeluhkan masalah kutu rambut pada usia taman kanak-kanak dan SD, tertulari oleh teman sekelasnya.

Kutu rambut adalah serangga pengisap darah. Berbeda dengan nyamuk, kutu rambut adalah parasit permanen yang menggantungkan hidupnya pada satu orang. Seekor kutu rambut betina sepanjang hidupnya meletakkan sekitar 140 telur. Telur-telur itu secara acak dilengketkan pada pangkal rambut. Pengembangan dari telur hingga dewasa memakan waktu sekitar tiga minggu. Bila semua telur menetas dan separuhnya (70 ekor) yang betina bertelur 140 buah, maka akan ada 9800 kutu rambut baru! Tak heran bila jumlah kutu rambut bisa meningkat sangat cepat.

Kutu rambut sering makan. Dalam sehari mereka bisa makan 6 sampai 12 kali. Rasa gatal dirasakan ketika kutu sedang makan. Garukan yang keras dapat menyebabkan infeksi sekunder di kulit kepala.

Kebanyakan telur, larva dan kutu rambut dewasa dapat ditemukan di daerah mahkota kepala (temporal dan oksipital). Bila kutu rambut berjumlah banyak, sebagian dapat menempel di bagian pinggir kepala. Kutu rambut tidak hanya bisa berada di kepala, tetapi juga pada kulit halus di telinga dan daerah leher.

Telur yang masih hidup berada di pangkal rambut, sedangkan selongsong telur dan telur mati dapat ditemukan pada jarak 2-3 cm dari akar rambut. Posisi telur di rambut dapat membantu menentukan durasi kejangkitan. Dengan tingkat pertumbuhan rambut rata-rata sekitar 0,5 mm per hari, dalam sebulan telur kutu akan berada sekitar 1-1,5 cm dari kulit.

Solusi kutu rambut

1. Metode manual

Metode yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan kutu rambut dan telur-telurnya adalah metode manual dengan sisir (serit). Untuk meningkatkan efektivitasnya, Anda dapat membasahi rambut dengan air cuka hangat (asam asetat) berkadar 5-10% sebelum menyisir kutu. Larutan ini dapat meloloskan rekatan telur pada rambut sehingga menjadi mudah lepas.

2. Metode kimia

Metode manual memakan waktu dan Anda harus sering mengulanginya beberapa kali sampai kutu rambut menghilang. Pada anak kecil di bawah dua tahun, metode ini sulit diterapkan karena mereka cenderung sulit diam. Metode yang lebih cepat dan efektif untuk menghilangkan kutu rambut adalah metode kimia dengan pedikulisida (racun kutu rambut) berbentuk cairan, krim atau lotion yang dirancang khusus untuk membunuh kutu.

Persyaratan umum pedikulisida adalah keselamatan bagi tubuh manusia. Di Indonesia, persyaratannya sama dengan untuk obat-obatan lain yang langsung dikenakan pada kulit. Mereka harus berdaya racun rendah, tidak menimbulkan sensitisasi, resorpsi dan iritasi. Bahan aktif pedikulisida yang terutama adalah insektisida jenis piretroid (permetrin, d-fenotrin, alletrin dll). Insektisida ini merusak sistem saraf serangga. Kutu rambut tidak mati seketika oleh pemberian obat, namun beberapa saat kemudian. Karena telur kutu rambut terlindungi oleh cangkangnya, mereka sulit mati oleh pedikulisida. Saat ini tidak ada produk pedikulisida yang membunuh 100% telur kutu. Kutu-kutu rambut bisa kembali muncul setelah telur-telur yang bertahan menetas dan berkembang biak. Anda mungkin perlu mengulangi pemberian pedikulisida dalam 7-10 hari kemudian.

Anda dapat mengkombinasikan metode kimia dengan metode manual untuk menghilangkan kutu rambut berikut telur-telurnya. Bila Anda tidak menyukai metode kimia dengan pedikulisida karena takut efek negatifnya, Anda mungkin dapat menggunakan alternatif terapi secara alami.

Tips

  • Jangan menggunakan pedikulisida secara berlebihan dan jangan mencampur penggunaan lebih dari satu produk. Gunakanlah sesuai instruksi agar tidak menimbulkan efek negatif bagi diri Anda dan tidak membuat kutu rambut resisten.
  • Jangan berkeramas menggunakan pedikulisida dengan air hangat karena pori-pori kulit kepala yang mengembang oleh panas dapat menyerap zat racunnya sehingga berbahaya bagi Anda.
  • Setelah penggunaan pedikulisida lebih dari dua kali dan kutu rambut tidak hilang, Anda mungkin perlu mengganti dengan jenis lain yang lebih efektif. Jangan terus memaksakan penggunaannya.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 4 Cara Menghilangkan Rambut/Bulu Ketiak
  2. 6 Metode Untuk Menghilangkan Rambut
  3. 5 Cara Alami Menghilangkan Ketombe
  4. Agar Rambut Tumbuh Lebih Cepat
  5. Ketiak Anda Hitam? Ketahui Sebab dan Cara Menghilangkannya

5 Jenis Cacing Penyebab Cacingan

5 Jenis Cacing Penyebab Cacingan
October 28 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak, Kesehatan Umum No Commented

Cacingan masih merupakan masalah utama kesehatan anak-anak Indonesia. Sanitasi yang buruk dan kurangnya kesadaran pola hidup bersih adalah dua faktor penyebab utama tingginya prevalensi cacingan. Berikut adalah empat jenis cacing yang paling umum menginfeksi manusia.

1. Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)

Cacing gelang adalah cacing yang paling umum menginfeksi manusia. Cacing gelang dewasa berukuran 10 – 30 cm dengan tebal sebesar pensil dan dapat hidup hingga 1 sampai 2 tahun.

Siklus hidup cacing gelang:

Cacing gelang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi telurnya. Ketika sekelompok telur cacing tertelan dan memasuki usus, mereka menetas menjadi larva. Larva kemudian beredar melewati dinding usus, menuju paru-paru melalui aliran darah. Selama tahap ini, gejala seperti batuk (bahkan batuk cacing) dapat terjadi. Dari paru-paru, larva memanjat melalui saluran bronkial ke tenggorokan, di mana mereka kemudian tertelan melalui ludah. Larva lalu kembali ke usus kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan bertelur dalam 2 bulan setelah telur menetas.

Seekor cacing betina dapat memproduksi hingga 240.000 telur dalam sehari, yang kemudian dibuang ke dalam tinja dan menetas di dalam tanah. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi cacing gelang karena mereka cenderung meletakkan segala sesuatu di mulut mereka, termasuk tanah, dan sering kurang bisa menjaga kebersihan dibandingkan orang dewasa.

Cacingan ringan biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul pada cacingan yang parah. Anak-anak lebih mungkin dibanding orang dewasa untuk mengalami gangguan gastrointestinal dan gejala kurang gizi. Perut buncit dan lesu/kurang semangat bisa menjadi pertanda anak terkena infeksi cacing gelang yang parah.

2. Cacing kremi (Enterobius vermicularis)

Seperti halnya cacing gelang, cacing kremi atau cacing kerawit hanya menginfeksi manusia, Anda tidak bisa tertulari cacing ini dari hewan peliharaan.

Siklus hidup cacing kremi:

Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat masuk ke dalam tubuh, menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar. Di sana cacing kremi melekat pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.

Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet.

Untuk memastikan apakah gatal-gatal disebabkan oleh cacing kremi, Anda dapat meletakkan sepotong selotip di anus. Semua cacing atau telur akan menempel ke selotip. Lalu bawalah selotip itu ke dokter untuk diperiksa.

3. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus).

Cacing tambang bisa menginfeksi manusia maupun mamalia lain seperti kucing dan anjing.

Siklus hidup cacing tambang:

Cacing tambang dewasa berada dalam usus kecil manusia, di mana mereka melekatkan diri di dinding usus dengan mulut mereka. Mereka makan darah dan menyebabkan perdarahan di usus yang ditempati.

Cacing betina memproduksi telur cacing, yang dikeluarkan lewat tinja. Jika tinja jatuh ke tanah, dan cuaca hangat, telur cacing akan menetas menjadi larva dalam waktu sekitar dua hari. Larva kemudian menjadi dewasa dalam seminggu, dan dapat bertahan untuk waktu yang lama jika kondisi mendukung. Larva yang mendapatkan kontak dengan kaki telanjang manusia akan menembus kulit kaki dan masuk ke paru-paru melalui sirkulasi darah. Larva kemudian bergerak ke saluran udara menuju tenggorokan dan tertelan. Mereka menuju ke usus kecil. Larva lalu melekat pada dinding usus dan berkembang menjadi cacing dewasa. Pada sekitar usia lima bulan, cacing mulai memproduksi telur.

Infeksi cacing tambang biasanya tidak memberikan gejala spesifik. Anemia (kekurangan darah) dan keluhan terkait peradangan usus seperti mual, sakit perut dan diare adalah beberapa gejala yang mungkin timbul.

4. Cacing cambuk (trichinella spiralis)

Cacing cambuk ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang mengandung larva cacing ini. Cacing cambuk dewasa mencapai panjang sekitar 1- 2 mm.

Siklus hidup cacing cambuk:

Manusia terinfeksi karena memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama babi, babi hutan, dan beruang. Larva lalu masuk ke usus kecil, menembus mukosa, dan menjadi dewasa dalam 6-8 hari. Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva mengkista (encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraselular. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.

Gejala awal infeksi cacing cambuk termasuk edema, nyeri otot, dan demam.

5. Cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium)

Cacing pita adalah parasit manusia dan hewan ternak. Ada dua jenis cacing pita yang menjadikan manusia sebagai inang antara maupun inang permanen:

a. Cacing pita sapi (Taenia saginata)

Taenia saginata adalah raksasa di antara semua cacing parasit. Panjang taenia saginata bisa mencapai 8 meter, hampir sepanjang saluran pencernaan manusia dewasa. Cacing pita ini berwarna putih pucat, tanpa mulut, tanpa anus dan tanpa saluran pencernaan. Badannya tidak berongga dan terdiri dari segmen-segmen berukuran 1X1,5 cm. Taenia saginata bisa hidup sampai 25 tahun di dalam usus inangnya.

Siklus hidup Taenia saginata:

Cacing pita sapi memiliki siklus yang rumit dan berakhir pada manusia sebagai inang tetapnya. Cacing pita dewasa melepaskan telur-telurnya bersama segmen badannya. Segmen ini bila mengering di udara luar akan melepaskan telur-telur cacing yang dapat termakan oleh sapi saat merumput. Enzim pencernaan sapi membuat telur menetas dan melepaskan zigot yang kemudian menembus lapisan mukosa saluran pencernaan untuk memasuki sirkulasi darah. Dari pembuluh darah, zigot akan menetap di otot membentuk kista, seperti pada cacing cambuk. Bila daging sapi berisi kista tersebut dimakan manusia dalam keadaaan mentah atau setengah matang, enzim-enzim pencernaan akan memecah kista dan melepaskan larva cacing. Selanjutnya, larva cacing yang menempel di usus kecil akan berkembang hingga mencapai 5 meter dalam waktu tiga bulan.

Selain masalah gizi, kehadiran cacing pita umumnya menyebabkan gejala perut ringan sampai sedang (mual, sakit, dll).

b. Cacing pita babi (Taenia solium)

Taenia solium adalah kerabat dekat Taenia saginata yang memiliki siklus hidup hampir sama, namun inang perantaranya adalah babi. Manusia terinfeksi dengan memakan daging babi berisi kista Taenia solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia saginata (3-4 m panjangnya), tetapi lebih berbahaya. Berbeda dengan Taenia saginata yang hanya membentuk kista di daging sapi, Taenia solium juga mengembangkan kista di tubuh manusia yang menelan telurnya. Kista tersebut dapat terbentuk di mata, otak atau otot sehingga menyebabkan masalah serius. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di tempat mereka akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga mengganggu kesehatan.
Sebarkan ke teman-teman:

* FacebookFacebook
* TwitterTwitter
* Google BuzzGoogle Buzz
* Yahoo! BuzzYahoo! Buzz

Artikel Terkait:

1. Jenis-Jenis Hernia dan Pengobatannya
2. Penyebab dan Penanganan Sembelit atau Konstipasi
3. 3 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan
4. Mengenal Jenis-jenis Pengobatan Kanker
5. Jenis-Jenis Jerawat

10 Sebab Mengapa Bayi Menangis

10 Sebab Mengapa Bayi Menangis

October 30 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Anak No Commented

Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”

Bayi sangat sering menangis di minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Setelah itu dia semakin jarang menangis karena sudah dapat berbuat sesuatu untuk dirinya dan mengekspresikan keinginannya dengan cara lain.

Apa saja yang membuat bayi menangis?

1. Kesakitan

Tangisan bayi yang kesakitan berbeda dengan tangisan lain. Tangisannya mendadak dan melengking, seperti ketika anak yang lebih besar menangis karena terluka. Tangisan biasanya berlangsung cukup lama diikuti dengan jeda di mana bayi Anda berhenti untuk bernafas. Dia kemudian mengambil nafas dan menangis lagi untuk waktu lama. Cepatlah bertindak untuk menghilangkan penyebab rasa sakitnya.

2. Lapar

Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Bayi baru lahir cepat merasa lapar sehingga sering sekali minta disusui. Bila tiga atau empat jam telah berlalu sejak terakhir kali dia menyusui dan dia menangis, kemungkinan karena merasa lapar. Pemberian susu akan menghentikan tangisnya. Kadangkala bayi juga ingin menyusu meskipun tidak lapar, hanya untuk mendapatkan rasa aman.

Bila bayi menangis keras dan sulit ditenangkan sehingga tidak dapat disusui, tenangkanlah dulu dengan menyenandungkan lagu dan menimang-nimangnya sampai menjadi tenang. Lalu cobalah memberikan susu. Dia biasanya akan menyusu dengan lahap. Tangisan kerasnya disebabkan oleh rasa lapar yang sangat.

3. Kelelahan/Mengantuk

Kadangkala, kelelahan membuat bayi menangis dan menjadi rewel. Dia akan terus menangis meskipun pun Anda gendong. Tanda-tanda bayi yang kelelahan adalah penurunan aktivitas, kehilangan minat pada orang dan mainan, menggosok mata, terlihat sayu matanya, dan sering menguap. Jika Anda melihat salah satu tanda itu pada bayi Anda yang menangis, dia hanya perlu tidur. Waktunya untuk tidur!

Tenangkanlah bayi Anda. Senandungkan lagu dan tepuk-tepuk pantatnya dengan pelan dan berirama. Biasanya bayi akan tertidur dalam beberapa menit.

4. Tidak nyaman

Jika bayi tidak nyaman, misalnya karena terlalu basah, kepanasan, kedinginan, atau tertekan, dia biasanya akan menangis sambil menggeliatkan badannya, seperti berusaha menjauhkan sumber ketidaknyamanannya. Cobalah untuk mencari sumber ketidaknyamanannya dan menyingkirkannya.

5. Overstimulasi

Bayi Anda dapat menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala bila mendengar suara yang terlalu keras atau merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha mendapatkan perhatiannya. Bawalah dia ke kamarnya dan tenangkan dengan menimang-nimang sampai menjadi tenang atau tertidur.

6. Penyakit

Ketika bayi Anda sakit, dia mungkin menangis dengan erangan yang lemah. Itu adalah caranya berkata, “Aku merasa sedih.” Jika bayi Anda terlihat sakit, ukurlah suhu badannya dan konsultasikan dengan dokter keluarga Anda. Anda terutama harus segera memeriksakannya bila dia menolak minum susu, mengalami masalah pernafasan, demam, muntah (gumoh), perut kembung, kejang dan gejala lainnya.

7. Kesepian

Selain makan dan tidur, bayi juga memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang. Bayi seringkali menangis hanya untuk mendapatkan kehangatan pelukan Anda. Berbeda dengan makan dan tidur, yang merupakan kebutuhan fisik dan dampaknya langsung terasa bila bayi tidak mendapatkannya, kebutuhan emosional tidak berdampak langsung. Kekurangan perhatian dan kasih sayang baru akan berdampak dalam jangka panjang. Bila seorang bayi sering dibiarkan terus berteriak dan menangis tanpa ada yang memerhatikan, dia akan berkesimpulan bahwa tidak seorang pun peduli dengannya. Pada akhirnya, dia akan menumbuhkan apatisme untuk meminta pertolongan, yang berdampak buruk bagi hubungannya dengan orang lain. Bila orang tua kadang menanggapi dan kadang tidak, dia akan menyimpulkan bahwa dunia penuh ketidakpastian dan tidak aman baginya. Hal ini juga akan membuatnya sulit mengembangkan kepribadian yang sehat.

Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dapat menjadi tertutup (introvert) dan menarik diri dari pergaulan.

Perlakuan Anda terhadapnya akan membekas dan menjadi contoh baginya dalam memperlakukan orang lain. Karena itu, jangan biarkan bila bayi Anda menangis, meskipun tampaknya “hanya” sekedar ingin mendapat perhatian.

8. Frustrasi

Bayi Anda baru belajar mengontrol tangan, lengan, dan kaki. Dia mungkin berusaha untuk memasukkan jari-jarinya ke mulutnya atau untuk meraih mainan yang sangat menarik, tapi tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menangis karena frustrasi tidak dapat melakukan apa yang dia ingin lakukan. Dia hanya membutuhkan sedikit bantuan Anda untuk melakukannya.

9. Khawatir/Takut

Bayi Anda mungkin menangis ketika digendong seseorang yang belum pernah dilihatnya. Dia merasa khawatir atau takut dan mencoba memberitahu Anda dengan menangis. Bayi Anda membutuhkan waktu untuk mengenal orang itu agar tidak lagi takut padanya.

10. Bosan

Bayi Anda yang telah duduk di kursinya selama 15 menit saat Anda asyik berbicara dengan teman Anda mungkin merasa bosan. Dia perlu sesuatu yang baru untuk dilihat atau disentuh dan mengungkapkannya dengan menangis. Memberinya mainan atau mengganti posisi duduknya akan membantu menenangkannya.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 12 Tips Pemberian Makanan Bayi
  2. 10 Pertanda Bayi Anda Sakit
  3. Mengapa Sebaiknya Tidak Memilih Operasi Caesar?
  4. Ketiak Anda Hitam? Ketahui Sebab dan Cara Menghilangkannya
  5. 6 Alasan Mengapa Pria Disunat

Waspadai Bahaya Anemia pada Anak

Waspadai Bahaya Anemia pada Anak


Anemia adalah kekurangan sel darah merah, yang ditunjukkan oleh rendahnya tingkat hemoglobin yang sehat. Tingkat hemoglobin normal pada anak lebih rendah dari tingkat hemoglobin pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki hemoglobin normal 170-200 g/l. Setelah lahir, konsentrasi hemoglobin menurun drastis sehingga pada usia 2-3 bulan kadar hemoglobinnya berkisar 110-120 g/l. Kisaran ini bertahan terus hingga usia sekolah, yang meningkat menjadi 130 g/l.

Anemia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang berdampak serius dalam jangka panjang. Asian Development Bank (ADB) mengatakan bahwa sekitar 22 juta anak di Indonesia terkena anemia, yang menyebabkan hilangnya angka IQ 5 sampai 15 poin, prestasi sekolah yang buruk dan kerugian potensi masa depan hingga 2,5%. Karena itu, kita semua harus mewaspadainya.

Penyebab

Anemia pada anak disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan anemia pada orang dewasa. Namun, penyebab anemia pada anak-anak juga memiliki kekhasan tersendiri, di antaranya:

  • Kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia pada anak. Sebenarnya, bila anak mendapatkan makanan bergizi yang cukup, sangat kecil kemungkinannya mereka mengalami kekurangan zat besi. Namun, banyak anak-anak dari kalangan tidak mampu yang kurang mendapatkan makanan bergizi sehingga mengalami anemia dan gejala kurang gizi lainnya. Anak-anak dari kalangan mampu juga dapat terkena anemia bila memiliki gangguan pola makan atau berpola makan tidak seimbang.
  • Parasit. Anak-anak dapat mengalami anemia karena mengidap cacingan. Pola makan anak mungkin normal, namun penyerapan nutrisinya terganggu karena diserobot cacing di dalam perutnya.
  • Menstruasi. Anemia dapat terjadi pada remaja putri yang mengalami perdarahan menstruasi berat dan berkepanjangan.
  • Infeksi. Penyakit infeksi tertentu dapat mengganggu pencernaan dan mengganggu produksi sel darah merah.
  • Penyakit ginjal. Anemia dapat menjadi tanda awal gangguan ginjal pada anak.

Jenis anemia khusus yang disebut anemia hemolitik disebabkan oleh penghancuran sel-sel darah merah secara prematur dan sumsum tulang tidak bisa memenuhi permintaan tubuh untuk sel-sel baru. Bentuk umum dari anemia hemolitik yang bersifat genetik adalah anemia sel sabit, talasemia, dan defisiensi dehidrogenase glukosa-6-fosfat. Jenis lainnya yang disebut anemia aplastik disebabkan oleh kelainan darah di mana sumsum tulang tidak membuat sel-sel darah baru dalam jumlah cukup.

Gejala

Anemia ringan dan sedang seringkali tidak menimbulkan gejala dan baru diketahui dari pemeriksaan darah. Anemia yang berlangsung lama mungkin hanya memberikan gejala tidak kentara seperti lemah dan pucat. Bila anemia terbentuk secara bertahap, anak dapat memiliki kadar hemoglobin yang sangat rendah tetapi tidak menunjukkan gejala yang jelas karena tubuhnya telah beradaptasi. Anemia yang berkembang cepat menimbulkan pengaruh yang lebih kuat dan lebih mudah dilihat.

Anak dengan anemia berat mungkin memiliki tanda dan gejala tambahan seperti sesak napas, detak jantung cepat, dan bengkak di tangan dan kaki.

Anak-anak yang kekurangan zat besi karena kurang gizi dapat memakan benda yang aneh seperti rumput, tanah, bunga dan daun-daunan. Perilaku ini disebut “pica” dan tidak berbahaya kecuali jika anak Anda makan sesuatu yang beracun. Biasanya “pica” berhenti setelah anemia diterapi dan anak tumbuh lebih besar.

Penanganan

Bila anak terlihat pucat, lemah, mudah lelah dan gejala anemia lainnya, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter. Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sangat mudah perawatannya. Dengan pemberian suplemen zat besi maka hemoglobin akan meningkat dalam beberapa minggu. Penanganan anemia karena sebab lain harus dihilangkan dulu penyebabnya agar efek pemulihannya permanen.

Tips mencegah anemia

image: source

Artikel Terkait:

  1. Penyebab dan Penanganan Anemia
  2. 9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak
  3. Mengatasi Demam pada Anak
  4. Kebiasaan Mengompol pada Anak
  5. Mengatasi Luka Bakar pada Anak

Penyebab Infertilitas Pria

15 Penyebab Infertilitas Pria

November 10 2009 Masuk Kategori: Kesehatan Pria No Commented

infertilitas pria

Definisi infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami kesulitan mendapatkan anak.

Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang. Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, maupun pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/antibodi pasangan tersebut.

Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah:

1. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna

Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.

2. Konsentrasi sperma rendah

Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih. Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol dan kelelahan.

3. Tidak ada semen

Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.

4. Varikosel (varicocele)

Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan sperma. Varises yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya, fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu.

5. Testis tidak turun

Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong scrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada scrotum, produksi sperma mungkin terganggu.

6. Kekurangan hormon testosteron

Kekurangan hormon ini dapat mempengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.

7. Kelainan genetik

Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak memproduksi sperma.

8. Infeksi

Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar yang memblokir jalannya sperma.

9. Masalah seksual

Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi, ejakulasi prematur, sakit saat berhubungan (disparunia). Demikian juga dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.

10. Ejakulasi balik

Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.

11. Sumbatan di epididimis atau saluran ejakulasi

Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma (epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh yang membawa sperma dari testis ke lubang penis.

12. Lubang kencing yang salah tempat (Hypo-epispadia)

Kelainan bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah penis. Bila tidak dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai serviks.

13. Antibodi pembunuh sperma

Antibodi yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi setelah pria menjalani vasektomi. Keberadaan antibodi ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat vasektomi dicabut.

14. Cystic fibrosis

Cystic fibrosis adalah penyakit bawaan yang menyebabkan masalah dalam sistem pernafasan dan pencernaan. Beberapa pria penderita penyakit ini tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup.

15. Kanker Testis

Kanker testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis memproduksi dan menyimpan sperma. Penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 18 – 32 tahun.

10 Manfaat Berhubungan Seks

10 Manfaat Berhubungan Seks

December 30 2009 Masuk Kategori: Kesehatan Pria, Kesehatan Wanita No Commented

hubungan seksSeks itu anugerah. Kehidupan seks yang sehat dalam ikatan keluarga yang sah adalah salah satu sumber kebahagiaan yang luar biasa. Berikut adalah 10 manfaat berhubungan seksual bagi kesehatan:

1. Olah raga.

“Kegiatan seks adalah satu bentuk latihan fisik,’ kata Dr. Michael Cirigliano dari University of Pennsylvania School of Medicine. Berhubungan seks tiga kali seminggu membakar sekitar 7.500 kalori dalam setahun, sama dengan berlari sejauh 75 mil.

2. Pernafasan Dalam.

Beradu cinta meningkatkan kadar oksigen dalam sel, membantu organ-organ dan jaringan bekerja secara optimal.

3. Tulang dan Otot yang Kuat.

“Semua kegiatan fisik meningkatkan testosteron,” kata Dr. Karen Donahey, Direktur Program Terapi Seks dan Perkawinan di Northwestern University Medical Center, Chicago. Testosteron dipercaya membantu menguatkan tulang dan otot pria.

4. Kolesterol Lebih Rendah.

Berhubungan seks secara teratur dapat menurunkan kolesterol total dalam tubuh Anda dan meningkatkan keseimbangan rasio kolesterol baik dan jahat.

5. Pereda Nyeri.

“Seks dapat menurunkan tingkat nyeri artritis, nyeri badan dan sakit kepala,” kata Dr. Beverly Whipple, kepala American Association of Sex Educators, Counselors dan Therapists. Hormon yang dikeluarkan selama rangsangan seksual dan orgasme dapat menaikkan ambang nyeri.

6. DHEA Tanpa Suplemen.

DHEA (dehydroepiandrosterone), hormon suplemen anti penuaan yang populer, dikeluarkan secara alami selama berhubungan badan. “Tepat sebelum orgasme dan ejakulasi,” kata Crenshaw, “DHEA melonjak hingga tiga sampai lima kali lipat biasanya.”

7. Perlindungan Prostat.

Para peneliti berkata bahwa gangguan prostat dapat timbul atau memburuk karena tumpukan cairan dalam kelenjar. Ejakulasi teratur akan membuang cairan itu. Tetapi, jangan mengubah frekuensinya secara tiba-tiba karena justru dapat memicu gangguan prostat.

8. Pengurang Stres.

“Seks dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi tingkat stres, ” tambah Donahey.

9. Menyatukan Hati.

Sentuhan kasih sayang meningkatkan kadar oxytocin, “hormon penyatu hati.” Oxytocin adalah zat kimia peningkat hasrat yang dikeluarkan pituitari. Pelepasan oxytocin secara teratur dapat mendorong hubungan cinta yang lebih sering.

10. Hormon-hormon Alami.

“Hubungan badan yang teratur dapat meningkatkan kadar estrogen wanita, menjaga jantungnya, dan membuat jaringan vaginanya tetap lentur,” kata Donahey.

sumber: Men’s Health (November 1997, hal. 104-108)

Mengenal Kanker Prostat

Mengenal Kanker Prostat

February 5 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Pria 2 Commented

kanker prostatProstat adalah kelenjar yang terdapat di bawah kandung kemih pria. Fungsi utama prostat adalah memproduksi cairan yang melindungi dan menyalurkan sperma.

Prostat seringkali membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70 tahun, 80% pria memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria, pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker.

Kanker Prostat

Kanker prostat terjadi ketika sel-sel prostat tumbuh lebih cepat daripada kondisi normal sehingga membentuk benjolan atau tumor yang memiliki keganasan. Kanker ini paling umum pada pria, terutama mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Penyebab

Seperti halnya kanker lain, penyebab kanker prostat tidak diketahui. Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker tersebut:

  • Usia. Kebanyakan kasus terjadi pada pria usia lanjut.
  • Riwayat keluarga dan faktor keturunan. Bila ayah atau abang Anda terkena kanker prostat pada usia relatif muda (di bawah 60), risiko Anda lebih tinggi. Juga bila saudara perempuan Anda terkena kanker payudara.
  • Suku bangsa. Pria Asia memiliki risiko lebih rendah dibandingkan pria kulit hitam atau kulit putih.
  • Paparan logam cadmium

Gejala

Pertumbuhan kanker prostat seringkali sangat lambat, bisa tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Dengan semakin membesarnya kanker, keluhan mulai muncul karena desakan pada uretra menimbulkan iritasi atau menyumbat aliran air seni. Gejala yang timbul antara lain:

  • Air seni tidak lancar. Aliran urin lemah dan butuh waktu lebih lama untuk menuntaskan kencing.
  • Penundaan. Anda mungkin harus menunggu beberapa saat di toilet sampai air seni mulai mengalir.
  • Tetesan. Sedikit air seni mungkin menetes dan menodai celana dalam Anda tidak lama setelah Anda selesai kencing di toilet.
  • Frekuensi. Anda lebih sering kencing daripada biasanya.
  • Urgensi. Anda merasa sangat ‘kebelet’ kencing tiba-tiba.
  • Kurang tuntas. Anda merasa kencing Anda tidak betul-betul tuntas.

Catatan: semua gejala di atas banyak dirasakan pria lansia. Kebanyakan mereka yang merasakannya hanya terkena pembesaran prostat non-kanker. Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

  • Gejala lain seperti sakit di pangkal penis atau air seni berdarah hanya terjadi pada kanker prostat stadium lanjut.

Diagnosis

Bila dokter mencurigai Anda terkena kanker prostat, dia akan melakukan beberapa hal berikut:

  • Perabaan melalui anus (digital rectal examination). Dengan mengenakan sarung tangan, dokter akan memasukkan jarinya ke lubang anus untuk meraba bagian belakang kelenjar prostat. Bila dirasakan ada pembesaran atau pengerasan, tes lain akan dilakukan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
  • Tes darah. Tes darah diperlukan untuk mengukur antigen khusus prostat (PSA). PSA adalah protein yang diproduksi baik oleh sel prostat normal maupun kanker. Semakin tua, semakin banyak PSA yang kita produksi. Meskipun tidak konklusif, kandungan PSA tinggi dapat mengindikasikan Anda terkena kanker. Pada tahap pengobatan, penurunan kadar PSA menandakan efektivitas terapi yang dijalankan.
  • Tes PCA3. Adanya kadar PCA3 yang lebih tinggi di urin menunjukkan kehadiran kanker prostat. Tes ini lebih akurat dibandingkan tes darah (PSA), tetapi tidak semua fasilitas medis menyediakannya.
  • Biopsi. Biopsi adalah pengambilan sedikit sampel jaringan tubuh untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi mungkin harus dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker prostat dengan menggunakan jarum yang dimasukkan ke lubang anus Anda. Beberapa sampel biasanya diambil pada bagian-bagian yang berbeda dari prostat.
  • CT scan, MRI scan dan pemeriksaan penunjang lain mungkin diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut tingkat penyebaran kanker.

Stadium Kanker Prostat

Pada tahap awal kanker prostat masih terlokalisasi, namun pada tingkat lanjut dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh seperti tulang dan nodus limfa di selangkangan. Stadium kanker prostat ditentukan oleh seberapa jauh tingkat penyebarannya.

Stadium kanker prostat menggunakan sistem TNM, T=tumor, N=nodus, M=metastase:

  • T1 = tumor hanya ada di dalam prostat, belum dapat dirasakan melalui perabaan lewat anus.
  • T2 = tumor masih di dalam prostat, sudah dapat dirasakan melalui perabaan.
  • T3 = tumor sudah menyebar ke jaringan sekitarnya seperti kelenjar seminal vesicle yang memproduksi semen
  • T4 = tumor telah menyebar ke tulang atau nodus limfa
  • N1-3 berarti kanker telah menyebar ke nodus/kelenjar limfa. N0 berarti belum menyebar ke nodus.
  • M diikuti 1a, b atau c menunjukkan kanker telah menyebar ke tulang atau organ tubuh lain.

Terapi

Penanganan kanker prostat sangat kompleks, di antaranya dengan pembedahan, radioterapi, terapi hormon, dan kemoterapi. Biasanya kombinasi lebih dari satu metode terapi tersebut dijalankan. Penanganan yang dilakukan tergantung pada:

  • Ukuran, stadium kanker dan derajat keganasannya (tingkat PSA).
  • Kondisi pasien: usia, kesehatan umum, dan preferensinya.

image source: cancerhelp