Tuesday, November 17, 2009

7 Keunggulan Obat Herbal

7 Keunggulan Obat Herbal


Saat ini di seluruh dunia manusia semakin sadar akan pentingnya kembali ke alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Alam dari dulu sebenarnya telah menyediakan berbagai macam obat yang selama ribuan tahun dimanfaatkan manusia secara turun-temurun. Manusia modern-lah yang kemudian cenderung mengabaikan anugerah alam tersebut.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut, riset-riset ilmiah pun kini semakin banyak diarahkan pada bahan-bahan alami. Obat-obatan herbal atau jamu yang diproses secara modern dan didukung hasil riset pun semakin banyak tersedia. Beberapa puluh tahun lalu, Anda tidak dapat membayangkan sedemikian banyaknya pilihan obat herbal modern yang kini ada di pasaran.

Apa saja keunggulan menggunakan obat herbal dibandingkan obat farmasi?

1. Tidak ada efek samping

Obat herbal adalah produk alami yang ditemukan di alam dan benar-benar bebas dari semua jenis efek samping. Orang Indonesia telah berabad-abad meminum berbagai macam jamu tradisional dan belum pernah tercatat ada kasus efek samping yang mematikan. Namun Anda tetap perlu berhati-hati karena beberapa jenis jamu tradisional diproduksi tidak secara higienis dan bahkan dicampur zat-zat kimia sehingga berbahaya bagi tubuh. Dalam hal ini yang berbahaya bukan jamunya, namun kontaminasi jamur dan zat tambahannya.

2. Bebas toksin

Obat farmasi adalah racun. Anda tidak boleh mengkonsumsinya sembarangan. Obat herbal bebas racun sehingga aman dikonsumsi siapa pun, bahkan seringkali memberikan efek meluruhkan racun dalam tubuh (detoksifikasi).

3. Mudah diproduksi

Obat herbal adalah hasil pengolahan yang sederhana atas akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu dan bagian tanaman lainnya. Kesederhanaan prosesnya membuat pengolahan obat herbal tidak memerlukan teknologi canggih dan modal riset yang besar.

Banyak obat herbal yang diproduksi oleh usaha rumah tangga yang dipasarkan dari pintu ke pintu. Berkat internet, kini distribusi obat herbal semakin mudah dan mendunia.

4. Menghilangkan akar penyebab penyakit

Obat herbal tidak hanya berkhasiat menyembuhkan gejala penyakit, tetapi juga menghilangkannya hingga ke akar penyebabnya. Hal ini karena efek obat herbal bersifat holistik (menyeluruh) sehingga tidak hanya berfokus pada penghilangan penyakit tapi juga pada peningkatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

5. Bisa dibeli siapa saja dan di mana saja

Siapa pun boleh membeli obat herbal di mana pun. Anda tidak perlu resep dokter atau pergi ke apotik untuk membelinya. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter bila mengkonsumsi obat herbal bersamaan dengan obat farmasi karena dikhawatirkan terjadi interaksi obat.

6. Murah

Dibandingkan dengan obat-obatan farmasi, obat herbal relatif lebih murah. Hal ini karena obat herbal tidak perlu membayar biaya paten atau dana riset yang besar. Di masa mendatang, harga obat-obatan herbal bahkan dapat jauh lebih murah bila skala produksinya lebih efisien.

7. Multi-khasiat

Obat herbal dapat digunakan untuk pengobatan lebih dari satu penyakit. Habbatussauda (jintan hitam) bisa membantu menghilangkan asam urat, diabetes, migren, kanker sampai hepatitis. Bawang putih tidak hanya bersifat antivirus namun juga menurunkan kadar kolesterol dan menguatkan jantung. Banyak sekali bahan alami lainnya yang multi-khasiat seperti itu.

image: source

Artikel Terkait:

  1. 7 Tips Menghindari Efek Samping Obat
  2. Waspadai Interaksi Obat dan Makanan
  3. 5 Keunggulan dan Manfaat Susu Kuda (Liar)
  4. 7 Obat Alami untuk Mengobati Asam Urat
  5. Obat-obatan dan Ibu Hamil

7 Obat Alami untuk Mengobati Asam Urat

7 Obat Alami untuk Mengobati Asam Urat


Asam urat atau gout adalah penyakit yang sudah ada dari zaman dahulu kala. Bangsa Mesir sekitar 5000 tahun lalu dan Bangsa Yunani beberapa puluh abad kemudian sudah menyebutnya. Al-Razi atau Rhazes, salah satu dokter muslim kenamaan di abad pertengahan, menyarankan beberapa jenis terapi untuk mengobati asam urat.

Asam urat dikenal sebagai “penyakit para raja” karena banyak diderita oleh orang-orang kaya dan bangsawan yang suka makan yang enak-enak namun kurang beraktivitas fisik. Beberapa tokoh terkenal dalam sejarah diketahui menderita penyakit asam urat, di antaranya: Kubilai Khan, Raja Henry VIII, Nostrodamus, Isaac Newton, Thomas Jefferson, dan Raja Charles V yang memimpin imperium Inggris di puncak kejayaannya. Bila kita cermati dari lakon ketoprak dan cerita rakyat, Menak Jinggo– sang raja Blambangan (Banyuwangi) yang memberontak dari Majapahit–tampaknya juga menderita asam urat. Hal itu terlihat dari langkahnya yang terpincang-pincang dan seringnya dia mengeluhkan kakinya.

Karena sejarah penyakit asam urat yang panjang tersebut, obat-obatan tradisional alami juga telah lama digunakan manusia untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Sidaguri (sida rhombifolia)

Sidaguri adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di tepi jalan, halaman berumput, hutan, sawah, dan tempat-tempat dengan sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Sidaguri mengandung alkaloid ephedrine, terutama pada bijinya, yang memiliki efek mendinginkan badan (anti demam), melancarkan pencernaan, menyusutkan jaringan (astringent), merangsang produksi air seni (diuretik) dan menguatkan stamina. Selain efektif untuk asam urat, sidaguri juga bermanfaat mengatasi hematuria, cystitis, kelemahan seksual dan kualitas sperma buruk.

2. Legundi (vitex negundo)

Bunga dan daun Legundi adalah salah satu herbal yang sangat efektif mengendalikan rasa sakit dan inflamasi karena artritis dan sciatica. Pohon legundi adalah semak merayap dengan tajuk tidak beraturan, aromatik, dan tinggi 1-4 m. Pohon ini dapat dijumpai sebagai tanaman liar di daerah hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan dan pematang sawah dan berbunga pada bulan Januari – Desember.

3. Habbatussauda (nigella sativa)

Habbatussauda atau jintan hitam telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh orang Yunani dan Timur Tengah untuk berbagai pengobatan.Efeknya yang anti radang sangat cocok untuk meredakan peradangan akibat asam urat. Selain itu, jintan hitam juga berkhasiat meredakan asma, flu dan alergi, mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah batu empedu, mencegah kanker, dan banyak lainnya.

4. Salai guggul (boswellia serrata)

Tanaman ini banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Resin yang diambil dari pohon tanaman ini dimurnikan dan digunakan untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan asam urat. Asam boswelik yang terdapat di dalamnya dikenal juga dapat mengurangi kolesterol dan melindungi hati terhadap bakteri endotoksin. Bagian non-asam dari ekstrak pohon salai guggul dapat menurunkan tekanan darah dan bersifat menenangkan.

5. Jahe Merah (zingiber officinale)

Jahe merah adalah herbal anti peradangan. Selain itu, jahe merah meningkatkan nafsu makan dan memperlancar sistem pencernaan dan pernafasan. Jahe merah membantu mengurangi peradangan di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan memperlancar sirkulasi darah.

6. Brotowali (tinospora cordifolia)

Brotowali dinilai sebagai salah satu herbal utama peningkat sistem imun tubuh (immuno-modulator). Karena sifatnya tersebut, brotowali membuat tubuh lebih sehat terhadap penyakit dan lebih awet muda. Selain meringankan asam urat, brotowali juga bermanfaat mengatasi diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi dan menyehatkan organ-organ vital tubuh.

7. Teh Hijau

Teh hijau mengandung banyak polifenol yang bekerja sebagai antioksidan pencegah serangan asam urat. Selain itu, teh hijau juga mengandung vitamin C dan vitamin E yang bermanfaat bagi penderita asam urat. Riset oleh universitas Michigan menunjukkan bahwa teh hijau mengandung senyawa yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang mencegah produksi molekul penyebab inflamasi dan kerusakan sendi pada pasien asam urat.

Tanda-tanda Kehamilan

Tanda-tanda Kehamilan


Apa gejala seseorang hamil atau mengandung? Berikut adalah enam tanda kehamilan yang perlu Anda ketahui:

1. Tidak menstruasi adalah tanda awal kehamilan. Perlu diingat bahwa penggunaan pil KB seringkali juga menyebabkan tidak datang bulan.

2. Tanda lainnya yang tidak selalu dirasakan/terjadi pada setiap wanita:

  • Payudara membesar dan menjadi sensitif
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil
  • Rasa mudah lelah dan mengantuk.
  • Lebih sensitif terhadap bau
  • Sedikit pendarahan (semburat merah atau merah kecoklatan) yang berlangsung dalam 1-2 hari. Pendarahan ini mungkin disebabkan oleh perlekatan bakal janin ke dinding rahim yang penuh pembuluh darah.
  • “Morning sickness” yang ditandai sakit kepala, mual dan muntah-muntah

3. Tes kehamilan adalah cara yang lebih akurat untuk memastikan kehamilan. Tes kehamilan yang menggunakan indikator serum hCG (human chorionic gonadotropin ) sangat akurat bila dilakukan dalam beberapa hari setelah pembuahan.

4. Detak jantung janin dapat didengar melalui Doppler dalam 10-12 minggu setelah hari terakhir menstruasi (HTM). Detak jantung janin yang normal berkisar antara 120-160 detak per menit.

5. Gerakan janin mulai dapat dirasakan oleh ibunya dalam 17-19 minggu.

6. Ultrasonografi dapat melihat janin yang berusia 5-6 minggu serta mampu mendeteksi gerakan dan detak jantung saat masih berusia 7-8 minggu.

Artikel Terkait:

  1. 10 Masalah Kehamilan
  2. Tiga Trimester Kehamilan
  3. Bagaimana Mencegah Keguguran Kandungan
  4. Mengatasi “Morning Sickness”
  5. 4 Indikasi Medis Aborsi

Mengatasi “Morning Sickness”

Mengatasi “Morning Sickness”


“Morning sickness” adalah pening, mual dan muntah-muntah yang biasanya terjadi di pagi hingga siang hari. Pada beberapa wanita, gejala “morning sickness” bahkan berlanjut hingga sepanjang hari. “Morning sickness” muncul pada minggu ke 4-6 kehamilan dan terus berlanjut hingga maksimal minggu ke-16. Lama dan derajat “morning sickness” berbeda pada setiap wanita.

Penyebab “morning sickness”

Penyebab yang pasti mengenai “morning sickness” tidak diketahui. Namun para dokter menduga bahwa peningkatan hormon progesteron kemungkinan menjadi pemicunya.

Progesteron (hormon kehamilan) membuat otot-otot menjadi lemas agar memudahkan perlekatan embrio, namun juga berefek memperlambat kerja lambung dan pencernaan. Perlambatan kerja lambung tersebut mengakibatkan asam lambung berlebih karena tidak diimbangi pergerakan sistem pencernaan dalam mengangkut makanan. Asam lambung yang berlebih membuat rasa mual dan ingin muntah.

Kemungkinan penyebab lain adalah karena peningkatan serum hCG (human chorionic gonadotopin) dalam tubuh. Serum hCG diproduksi oleh tubuh setelah terjadinya perlekatan embrio dan terus meningkat kadarnya hingga minggu ke-12 kehamilan. Itulah mengapa pada kebanyakan wanita “morning sickness” menghilang setelah minggu ke-12.

Bagaimana mengatasinya?

“Morning sickness” adalah hal yang normal dalam kehamilan. Beberapa dokter memberikan vitamin B6 dan multivitamin untuk meringankan gejala “morning sickness”. Namun, sampai sejauh ini belum ada bukti medis yang menunjukkan korelasi antara pemberian vitamin dan pengurangan “morning sickness”. Suplemen vitamin tampaknya hanya bertujuan agar si calon ibu tidak kekurangan vitamin akibat berkurangnya selera makan dan muntah-muntah.

Istirahat, minum, dan makan makanan kecil sebagai pengimbang sudah cukup untuk mengatasi “morning sickness”. Tentu saja, diimbangi dengan berdoa agar si buah hati bisa berkembang secara normal!

Artikel Terkait:

  1. 10 Masalah Kehamilan
  2. Tiga Trimester Kehamilan
  3. Hubungan Seks Saat Hamil, Amankah?
  4. Kesehatan Gigi pada Masa Kehamilan
  5. Bagaimana Mencegah Keguguran Kandungan

Jenis-Jenis Jerawat

Jenis-Jenis Jerawat


lapisan kulitJerawat atau acne vulgaris adalah kelainan kulit karena penyumbatan saluran kelenjar sebasea. Kulit mengandung ribuan kelenjar sebasea yang memproduksi sebum (minyak) yang berfungsi melembabkan dan melindungi kulit. Sebum yang diproduksi kelenjar sebasea disalurkan melalui folikel rambut (pori-pori) ke permukaan kulit. Jerawat terjadi ketika sebum yang biasanya keluar ke permukaan kulit itu tersumbat. Kulit wajah memiliki kerapatan kelenjar sebasea yang tinggi, khususnya di daerah hidung, dahi dan pipi. Kelenjar sebasea paling besar terdapat di pertengahan dada dan punggung. Oleh karena itu, jerawat paling sering muncul di wajah, dada dan punggung.

Penyebab jerawat tidak diketahui, tetapi terkait dengan aktivitas hormonal pada usia remaja. Pada umumnya jerawat dimulai pada usia 10 hingga 15 tahun dan akan hilang ketika memasuki usia 25 tahun, namun pada sekitar 7% orang, jerawat berlanjut hingga usia 40 tahun, bahkan 50 tahun. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya jerawat adalah ketidakseimbangan hormonal, makanan pemicu, stres dan kurangnya kebersihan kulit yang secara keseluruhannya menimbulkan produksi sebum berlebihan, penyumbatan folikel, infeksi dan kolonisasi bakteri Propionibacterium acne dan peradangan (inflamasi).

Jerawat dapat diklasifikasikan menurut jenis lesinya, apakah ada inflamasi atau tidak.

Lesi non inflamasi

Follicular cast atau filament

Biasanya terdapat di sisi samping kanan dan kiri hidung yang dipenuhi sebum tersumbat seperti bubur. Dengan penekanan, sumbatan tersebut dapat dikeluarkan.

Mikrokomedo

Mikrokomedo terjadi sebelum komedo (sebum yang tersumbat) berubah menjadi whitehead atau blackhead. Jerawat ini tidak terlihat dari permukaan kulit dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

whiteheadWhitehead (Komedo tertutup)

Kelainan berupa bintil kecil dengan lubang kecil atau tanpa lubang karena sebum yang biasanya disertai bakteri menumpuk di folikel kulit dan tidak bisa keluar.

Blackhead (Komedo terbuka)

blackhead

Komedo terbuka biasanya merupakan perkembangan lebih lanjut dari komedo tertutup, terjadi ketika folikel terbuka di permukaan kulit sehingga sebum, yang mengandung pigmen kulit melanin, teroksidasi dan berubah menjadi coklat/hitam. Blackhead dapat berlangsung lama karena proses pengeringan komedo di permukaan kulit berlangsung lambat .

Lesi inflamasi

Papel (papule) papul

Papel terjadi ketika dinding folikel rambut mengalami kerusakan atau pecah sehingga sel darah putih keluar dan terjadi inflamasi di lapisan dalam kulit. Papel berbentuk benjolan-benjolan lunak kemerahaan di kulit tanpa memiliki kepala. Jerawat tipe ini sering disebut orang awam sebagai “jerawat batu.”

Pustel (pustule)

pustelPustel terjadi beberapa hari kemudian ketika sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pustel berbentuk benjolan merah dengan titik putih atau kuning di tengahnya yang mengandung sel darah putih.

nodul

Nodul (nodule)

Bila folikel pecah di dasarnya maka terjadi benjolan radang yang besar yang sakit bila disentuh. Nodus biasanya terjadi akibat rangsang peradangan oleh fragmen rambut yang berangsung lama.

Abses

Kadang beberapa papel atau pustel mengalami pengelompokan dengan membentuk abses yang berwarna kemerahan, nyeri dan cenderung mengeluarkan bahan berupa campuran darah, nanah dan sebum. Pada proses penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaring parut yang luas.

Sinus

Jenis jerawat paling berat (acne konglobata). Sering terdapat di lekukan samping hidung, hidung, rahang dan leher. Kelainan berupa garis linier dengan ukuran panjang bisa mencapai 10 cm dan mengandung beberapa saluran sinus atau fistel yang menghubungkan sinus dengan permukaan kulit. Penyembuhan jerawat ini memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahun dan dapat kambuh lagi bila mengalami proses inflamasi. Sinus harus ditangani dengan pembedahan.

Artikel Terkait:

  1. Mengatasi Parut Bekas Jerawat
  2. 3 Kelompok Makanan yang Memperparah Jerawat
  3. Menghilangkan Jerawat di Belakang Badan
  4. 15 Penyebab Infertilitas Wanita
  5. Jenis-Jenis Hernia dan Pengobatannya

Sakit Ketika Berhubungan Seks: Apa Sebabnya?

Sakit Ketika Berhubungan Seks: Apa Sebabnya?


sakit seksKetika lenguhan “Ooh” menjadi jeritan “Ouw”, maka Anda tahu ada yang salah dalam tubuh Anda. Sakit saat berhubungan seks adalah masalah yang lazim ditemui, tetapi tidak harus selalu dianggap enteng.

Sakit ketika berhubungan seks dalam kedokteran dikenal dengan nama disparunia (dyspareunia). Meskipun pria juga dapat merasakan sakit saat berhubungan badan, disparunia lebih banyak terjadi pada wanita. Rasa sakit dapat terjadi di daerah kemaluan maupun lebih mendalam sampai ke panggul (pelvis) dengan karakteristik rasa nyeri yang tajam, perih atau seperti kram menstruasi baik sebelum, selama atau sesudah berhubungan.

Disparunia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk psikologis. Pasien yang mengalami disparunia biasanya kemudian tidak tertarik atau tidak puas dengan hubungan seksual karena kesakitan tersebut. Hal ini pada gilirannya dapat menggangu keharmonisan rumah tangga.

Penyebab disaparunia sedikit banyak dapat ditelusuri dari letak tempat yang sakit:

1. Sakit di luar (pada vulva dan vagina)

  • Kurangnya pelumasan. Kurangnya pelumasan di daerah vagina biasanya disebabkan oleh seks yang terburu-buru/ kurang pemanasan (foreplay). Pada wanita pasca menopause, setelah melahirkan dan sedang menyusui, berkurangnya hormon estrogen juga dapat menyebabkan “kekeringan” di vagina. Selain itu, beberapa jenis obat seperti pil KB, antihipertensi, antihistamin dan obat penenang tertentu juga dapat menyebabkan “kekeringan”.
  • Luka atau iritasi akibat kecelakaan dan operasi di daerah kemaluan, misalnya karena kecelakaan saat berolahraga atau bekas luka operasi persalinan.
  • Penyakit kulit/infeksi. Infeksi di daerah genital seperti candidiasis, clamidia dan trikomoniasis.
  • Reaksi alergi terhadap alat kontrasepsi seperti latex (kondom) dan jeli.
  • Vaginusmus. Vaginismus adalah pengencangan otot dinding vagina yang terjadi secara otomatis dan biasanya bersifat psikologis. Penetrasi yang dipaksakan pada wanita penderita vaginismus dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa.
  • Vestibulitis. Vestibulitis adalah peradangan kronis yang menimbulkan nyeri di sekitar mulut vagina. Penyebabnya tidak diketahui sampai kini. Seringkali vestibulitis terjadi bersamaan dengan adanya candida dan human papillomavirus (HPV), tetapi tidak selalu demikian.

2. Sakit di dalam (pada panggul dan rahim)

  • Tumor dan kelainan tertentu seperti kanker serviks, endometriosis, adenomiosis (myoma), radang panggul, prolapsis uterus, kista ovarium, tumor rahim (uterine fibroids), cistitis dan iritasi saluran kencing.
  • Infeksi di serviks, rahim, dan tuba falopi.
  • Bedah atau penanganan medis. Luka bekas operasi di daerah panggul dan perut, termasuk histerektomi (pengangkatan sebagian atau seluruh rahim), seringkali dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seks. Menurut sebuah riset, sekitar seperempat wanita yang baru menjalani operasi sesar mengalami disparunia dalam berbagai tingkatan selama rata-rata lima setengah bulan.

Banyak wanita yang mengalami kesakitan saat berhubungan badan malu atau enggan pergi ke dokter untuk memeriksakan penyakitnya. Sebuah riset oleh Wyeth menemukan bahwa 80 persen penderita memilih bertoleransi dengan kesakitan mereka. Sebagian percaya bahwa tidak ada yang dapat dilakukan secara medis, 40 persen di antaranya tidak mendiskusikan masalahnya dengan orang lain atau dokter.

Sebaiknya Anda tidak demikian. Sakit yang Anda rasakan barangkali mengindikasikan sesuatu yang lebih berbahaya dan perlu ditangani secara dini. Jangan pertaruhkan kesehatan dan keharmonisan keluarga Anda dengan mendiamkannya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila dalam dua minggu atau lebih rasa sakit Anda selalu berulang.

Photo credit: floresdepaz

Artikel Terkait:

  1. 10 Manfaat Berhubungan Seks
  2. Hubungan Seks Saat Hamil, Amankah?
  3. Sekilas Tentang Histerektomi
  4. Mengenal Kanker Serviks
  5. Tiga Tahap Persalinan Normal

7 Tips Menghindari Efek Samping Obat

7 Tips Menghindari Efek Samping Obat


Obat jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya. Obat aman bila dikonsumsi dengan benar. Namun obat juga dapat memiliki efek samping. Di negara-negara maju yang taraf kesehatannya lebih tinggi, pengaruh negatif obat adalah penyebab kematian nomor empat (Ingat mengapa Michael Jackson meninggal dunia?). Di negara berkembang seperti Indonesia, lebih banyak orang yang meninggal karena tidak mampu beli obat daripada karena pengaruh negatifnya.

Untuk menghindari efek negatif obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya.

Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya.

Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda:

1. Baca dosis dan aturan pakainya.

Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.

2. Lihat tanda peringatan.

Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.

3. Ketahui efek samping obat.

Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:

  • Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
  • Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot
  • Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
  • Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat
  • Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh
  • Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.

Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.

Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.

5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat.

Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.

6. Beritahu dokter bila Anda:

  • sedang hamil atau menyusui
  • alergi terhadap obat tertentu
  • memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
  • sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
  • sedang menjalani diet khusus

Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.

7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.

Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Kontroversi Bahaya Efek Samping MSG
  2. Waspadai Interaksi Obat dan Makanan
  3. 7 Keunggulan Obat Herbal
  4. Obat-obatan dan Ibu Hamil
  5. Bekal Obat-Obatan, Tips Bagi Anda yang Akan Bepergian

Anda Hipertensi? Perbanyaklah Makan Kedelai

Anda Hipertensi? Perbanyaklah Makan Kedelai


Sebuah penelitian di Amerika Serikat (Archives of Internal Medicine, 2005) menunjukkan bahwa diet kaya kedelai menurunkan tekanan darah hingga 10%. Penelitian itu melibatkan 60 wanita berumur antara 48 dan 65 tahun. Para wanita itu melakukan diet 16 minggu. Delapan minggu pertama, makanan sehari-hari mereka diperkaya dengan isoflavon dan 25 gram protein kedelai. Delapan minggu terakhir, mereka melakukan diet yang sama tapi tanpa tambahan kedelai. Setelah setiap periode diet, tekanan darah mereka diukur.

Pengaruh kedelai tertinggi pada perempuan yang di awal penelitian telah memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah atas mereka (sistolik) menurun sebesar 10% dan bawah (diastolik) sebesar 7%. Pada wanita dengan tekanan darah normal, penurunan terjadi sebesar 5% sistolik dan 3% diastolik. Tidak jelas dari penelitian tersebut, apakah penurunan tekanan darah disebabkan oleh protein atau isoflavon yang terdapat pada kedelai.

Penurunan tekanan darah ini menurut para peneliti setara dengan efek obat antihipertensi.

Penelitian itu menguatkan studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa pada masyarakat yang suka mengkonsumsi kedelai, insiden penyakit kardiovaskuler lebih rendah dari rata-rata.

Kesimpulan

Bila Anda menderita hipertensi, mengganti sumber protein hewani dengan makanan berbasis kedelai seperti tahu, tempe dan susu kedelai dapat membantu Anda mengelola tekanan darah.

Artikel Terkait:

  1. Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Hipertensi
  2. Beberapa Penyebab Hipertensi Sekunder
  3. Wanita Bergolongan Darah O Kurang Subur di Usia Tigapuluhan
  4. Wanita Perlu Bercinta Rata-Rata 104 Kali Agar Hamil
  5. Ingin Mengecilkan Payudara? Minum Kopi Aja!

Strategi Mengusir Serangga Tanpa Insektisida

Strategi Mengusir Serangga Tanpa Insektisida


Meskipun film-film Hollywood telah menggambarkan semut, tawon dan serangga lainnya sebagai binatang yang lucu, dalam kenyataannya kita tidak senang mendapati mereka di rumah kita. Sayangnya, penggunaan zat kimia untuk membasmi serangga juga dapat “membunuh” kita. Sebuah studi menunjukkan adanya kaitan antara pestisida rumahan dengan penyakit Parkinson. Untungnya, ada cara lain untuk mengusir serangga tanpa menggunakan pestisida.

Semut

  • Tutup retakan dan lubang dinding dan lantai untuk mencegah semut masuk.
  • Bersihkan tempat pemberian makanan hewan piaraan.
  • Gunakan pengusir semut alami, misalnya cuka, lavender, marjoram, daun kemangi segar, bubuk kopi dan irisan lemon
  • Pada tanaman di luar rumah, lumuri batang dan dahannya dengan vaseline atau minyak untuk menahan laju semut.

Lalat

  • Pasang tirai di pintu dan jendela.
  • Gunakan pengusir lalat alami seperti lavender, marjoram, daun kemangi
  • Taruh kertas perekat lalat tanpa pestisida.
  • Pasang alat pembunuh lalat elektrik dengan daya tarik cahaya
  • Taruh lilin di sekitar makanan

Nyamuk

  • Buang semua barang yang dapat menahan air (ember, kaleng, botol, dll).
  • Jika Anda memiliki kolam di taman Anda, taruh ikan pemangsa jentik nyamuk.
  • Gunakan kasa anti nyamuk di ventilasi, jendela dan pintu
  • Gunakan kelambu di atas tempat tidur.
  • Gunakan lotion/krim pengusir nyamuk pada kulit
  • Gunakan pembunuh nyamuk elektrik

Tawon

  • Periksa rumah dan kebun untuk mencari sarang tawon.Buanglah sarang tersebut bila ada.
  • Jangan menghancurkan tubuh tawon karena menghasilkan senyawa kimia yang dapat menarik dan merangsang kehadiran rekan-rekannya.
  • Hilangkan semua akses ke minuman dan makanan yang manis.

Artikel Terkait:

  1. 10 Tips Mencegah Penyakit Infeksi
  2. Tahi Lalat dan Kanker Kulit Melanoma
  3. Buah Tidak Selalu Sehat
  4. Bekal Obat-Obatan, Tips Bagi Anda yang Akan Bepergian
  5. Aromaterapi untuk Bayi

Leave a Reply

Hepatitis A, B, C, D, E, Apa Bedanya?

Hepatitis A, B, C, D, E, Apa Bedanya?


Hepatitis berarti peradangan atau pembengkakan liver atau hati. Hepatitis adalah penyakit berbahaya karena menyerang hati, yang merupakan organ penting dengan ratusan fungsi.

Ada lima virus penyebab hepatitis, yang diberi nama hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Walaupun kelima virus tersebut dapat menghasilkan gejala yang mirip dan memiliki efek yang sama, masing-masing memiliki keunikan dalam cara penularan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Hepatitis biasanya disebutkan menggunakan salah satu dari dua istilah, “akut” atau “kronis”. Penyakit akut mempengaruhi seseorang untuk waktu yang singkat dan bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa efek berkelanjutan. Penyakit kronis berlangsung lama, kadang-kadang seumur hidup seseorang.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan sembuh secara spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah.

Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen. Anda mungkin merasa seperti terkena flu, mual, lemas, kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan jaundis (mata/kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat dan urin berwarna gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala sama sekali.

Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Untuk mencegah infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk menangkalnya.

Hepatitis B

Pemberian Vaksin Hepatitis B


Pada bayi:


-Vaksinasi I: baru lahir s.d. 2 bulan

-Vaksinasi II: usia 1 s.d. 4 bulan

-Vaksinasi III: usia 6 s.d. 18 bulan

Pada orang dewasa:

Pada usia 18 tahun atau lebih, terutama untuk pengguna narkoba suntik, tenaga kesehatan, pasien HIV, pasien liver kronis, dll. Vaksin diberikan 3 kali dalam 6 bulan, yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6, atau pada bulan ke-0, 2, dan 4.

Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat fatal. Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah (injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu ke anak pada saat melahirkan.

Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati. Banyak bayi dan anak-anak yang terkena hepatitis B tidak betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver di usia dewasa. Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat ditularkan oleh orang yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit hepatitis B) tetapi membawa virus ini.

Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada gejala, keluhan yang khas dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, dan jaundis.

Hepatitis B dapat ditangkal dengan vaksin. Anak-anak biasanya mendapatkan vaksin ini sebagai bagian dari program vaksinasi anak.

Hepatitis C

Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya, transfusi darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini hal tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat dalam proses donor dan transfusi darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan dalam kondisi tidak higienis.

Penularan virus hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B, banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari.

Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.

Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya berkembang sehingga menyebabkan sirosis.

Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap hepatitis C.

Hepatitis D

Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.

Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).

Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.

Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup tanpa HBV.

Hepatitis E

Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.

Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya.

Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang baik.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Sekilas Tentang Penyakit Gagal Ginjal
  2. Gejala dan Penanganan Radang Amandel (Tonsilitis)
  3. Obat-obatan dan Ibu Hamil
  4. Mengenal Kanker Serviks
  5. Anak Ingusan, Apa Sebabnya?