Friday, December 10, 2010

Menimbang Pengobatan Alternatif

Menimbang Pengobatan Alternatif

Walaupun namanya pengobatan alternatif, pengobatan ini sering menjadi pilihan pertama para penderita kanker, terutama yang sudah stadium lanjut atau takut dioperasi. Ragamnya sangat banyak, dari minum ramuan, pijat, tusuk jarum, doa, tenaga dalam, sampai yang bersifat supranatural.

Pada mulanya kalangan kedokteran bersikap sangat sinis dan menganggap pengobatan alternatif tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak didukung riset medis yang memadai. Tetapi semakin banyaknya fakta-fakta keberhasilan membuat mereka tergoda untuk melakukan riset.

Hasilnya? Semakin lama semakin banyak teknik pengobatan alternatif yang diakui, bahkan digunakan para dokter sebagai terapi komplementer untuk mendapatkan tingkat kesembuhan yang lebih baik.

Ada puluhan, bahkan ratusan teknik pengobatan alternatif. Tiap negara, tiap daerah, bahkan tiap komunitas punya teknik sendiri. Secara umum, pengobatan alternatif dapat dibagi menjadi beberapa golongan besar:

Ramuan Tradisional

Pada umumnya bersifat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah dan melawan sel kanker, tetapi ada juga yang bisa membunuh sel kanker secara langsung, atau mencegah penyebaran kanker.

Di Indonesia dikenal beragam bahan tradisional untuk pengobatan kanker, misalnya mahkota dewa, mengkudu, buah merah, kunir putih, sambungnyawa, tapak dara, bawang putih, benalu teh, dan sebagainya. Ada yang sudah dikemas baik dalam bentuk kapsul, tablet, maupun sirup, ada yang masih dalam bentuk bahan segar/kering yang harus direbus dulu.

Satu hal yang harus Anda ingat sebelum mengkonsumsi ramuan tradisional adalah, tidak semua bahan cocok untuk semua jenis kanker. Kunir putih misalnya, ternyata cocok untuk kanker mulut, kerongkongan, usus, payudara, kulit, tetapi belum terbukti cocok untuk kanker jenis lain. Sedang produk berbahan dasar kedelai cocok untuk kanker payudara, kanker prostat, usus besar, maupun paru-paru.

Lingkungan di mana tanaman bahan ramuan itu hidup dan cara perawatannya juga berpengaruh cukup besar pada tingkat efektivitasnya. Contohnya bawang putih yang tumbuh di lereng gunung Rinjani, Lombok, diketahui lebih efektif untuk pengobatan kanker dibanding bawang putih dari daerah lain, karena mengandung selenium yang lebih tinggi.

Jadi Anda tidak bisa sembarangan, asal menuruti kata orang. Cari tahu bahan alami apa yang paling cocok untuk kanker Anda, atau lebih baik datanglah kepada ahlinya atau ke klinik obat tradisional di rumah sakit-rumah sakit terkemuka, dan mintalah ramuan yang paling tepat untuk Anda. Minumlah secara rutin menurut dosis dan dalam jangka waktu yang disarankan. Jangan lupa mengkonsultasikan jadwalnya dengan dokter Anda, agar efeknya tidak bertabrakan dengan efek obat medis Anda.

Pengobatan Secara Fisik

Termasuk dalam pengobatan secara fisik ini adalah pijat tradisional, pijat refleksi, akupunktur, akupressur, tenaga dalam, terapi oksigen hiperbarik, kop, dan sejenisnya. Secara medis belum terbukti pengobatan ini menyembuhkan kanker secara langsung, tetapi diakui bisa mengurangi rasa sakit, menimbulkan rasa nyaman, menghilangkan stres, dan meningkatkan kualitas hidup/kebugaran, sehingga penderita lebih siap menjalani pengobatan medis.

Tidak hanya klinik-klinik kecil yang menyediakan pengobatan ini, kini rumah sakit-rumah sakit besar juga banyak yang melakukannya, dengan pengawasan dokter ahli yang belajar secara khusus.

Pengobatan Psikis

Menurut penganut pengobatan ini, penyakit timbul akibat terganggunya keseimbangan tubuh, jiwa, pikiran, dan kehidupan spiritual seseorang. Karenanya pengobatan ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan itu, yang pada gilirannya akan membuat organ-organ tubuh bekerja normal, dan memulihkan kesehatannya.

Contoh pengobatan yang bersifat terapi psikis ini adalah meditasi, yoga, doa/dzikir, hipnotis, olah napas, terapi musik, aromaterapi, ayurveda, dan sebagainya. Kegiatan ini diyakini dapat memperkuat mental, mengurangi stres dan kecemasan, menumbuhkan sikap positif, dan memperkuat kemauan hidup. Juga dapat mengurangi efek samping pengobatan, meningkatkan efektivitas pengobatan medis, dan mempercepat penyembuhan.

Berbagai agama di dunia memiliki kepercayaan masing-masing mengenai mukjizat penyembuhan illahiah. Penganut Islam umpamanya, percaya bahwa shalat tahajjud, doa, dan dzikir dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis dianggap tak tersembuhkan. Penganut Kristen, Katolik, Hindu, dan agama-agama lain memiliki keyakinannya masing-masing. Demikian juga penganut aliran kepercayaan, bahkan komunitas-komunitas kecil di kampung-kampung.

Sementara nalar manusia belum mampu menerangkan terjadinya mukjizat ini, sebagian orang mencoba mengilmiahkannya dengan berteori bahwa ketenangan jiwa dan kondisi spiritual yang sehatlah yang meningkatkan kesehatan fisik secara umum.

Diet dan Nutrisi

Diet dan nutrisi berperan penting dalam upaya mencegah dan menghambat pertumbuhan kanker. Pola makan yang salah (kurang serat, terlalu banyak lemak, komposisi tidak seimbang, banyak mengandung pewarna/pengawet/perasa buatan, atau cara memasak yang salah) merupakan salah satu pemicu penyakit kanker. Maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah mengubah pola makan yang salah menjadi pola makan yang sehat.

Di sisi lain, zat-zat gizi makanan dan minuman dapat juga dimanfaatkan untuk melawan kanker dengan berbagai cara. Ada yang bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh, ada yang menetralisir efek buruk zat-zat pemicu kanker, ada yang mencegah mutasi gen, ada yang bisa memperbaiki kembali gen-gen yang rusak, ada yang bisa mencegah terjadinya metastase (penyebaran sel kanker), bahkan ada juga yang memicu sel kanker untuk melakukan bunuh diri (apoptosis).

Karena itu, mengatur diet dan nutrisi secara tepat merupakan satu hal yang harus dilakukan bersama-sama dengan upaya pengobatan kanker lainnya. Tanyakan kepada dokter atau ahli nutrisi mengenai makanan apa yang harus Anda hindari atau sebaliknya harus Anda konsumsi untuk mendukung pengobatan kanker Anda.

Vitamin, Mineral, Makanan Suplemen

Masih banyak lagi ragam pengobatan alternatif untuk kanker, khususnya yang diproduksi oleh pabrik-pabrik farmasi dan dipasarkan sebagai vitamin atau makanan suplemen. Di Indonesia kita mengenal produk-produk lebah seperti madu, royal jelly, propolis; juga sirip ikan hiu, minyak ikan, chlorella, teh hijau, ginseng, dan sebagainya yang diklaim bisa menyembuhkan kanker. Demikian juga vitamin A dan beta karoten, vitamin B, C, E, K yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah pembentukan dan penyebaran sel kanker.

Lain-lain

Klinik-klinik pengobatan kanker juga memiliki beragam teknik pengobatan lain yang belum sepenuhnya diterima kalangan medis, misal kemoterapi herbal, infus T-cell (berasal dari thymus sapi) yang dikatakan bisa membunuh sel-sel kanker, penggunaan obat-obat tertentu untuk membersihkan tubuh dari racun dan logam berat sumber radikal bebas, dan sebagainya.

Sementara itu di berbagai daerah terdapat berbagai teknik pengobatan supranatural yang tampak tidak masuk akal, tetapi toh banyak yang mencoba. Misal mendiagnosa penyakit lewat seekor ayam, memindahkan penyakit kepada binatang/telur/kayu/buah, dan banyak lagi lainnya.

Sekalipun dokter agak skeptis terhadap berbagai jenis pengobatan alternatif itu, tidak ada salahnya Anda mencoba. Dokter berpegang pada teknik pengobatan (barat) yang sudah teruji secara klinis, sedang berbagai pengobatan alternatif pada umumnya berasal dari pengobatan tradisional (timur) yang digunakan dan terbukti efektif secara turun-temurun, tetapi banyak yang belum diuji secara klinis. Keputusannya tetap di tangan Anda. Toh tidak sedikit obat-obat tradisional yang setelah diuji secara klinis kemudian diadopsi menjadi obat-obat medis modern, seperti obat kemoterapi vincristine dan vinblastine, yang diambil dari ekstrak daun tapak dara.

Akan lebih maksimal hasilnya kalau pengobatan alternatif yang Anda pilih dilaksanakan bersama-sama dengan pengobatan medis, sehingga bisa saling mendukung. Yang penting Anda harus perpegang pada 4 Tepat dan 1 Waspada: tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat penderita, serta waspada terhadap efek samping. Dan sudah pasti, selalu berkonsultasilah dengan dokter Anda. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

Bagaimana Bawang Putih Melawan Kanker?

Bagaimana Bawang Putih Melawan Kanker?

Dalam masyarakat modern bawang putih (Allium sativum) dipercaya dapat mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, dan banyak lagi yang lain. Benarkah bumbu masakan sehari-hari ini dapat menyembuhkan kanker juga?

Berbagai studi memang menunjukkan kemampuan bawang putih dalam mencegah dan mengobati kanker, terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus dan dubur), payudara, liver, kulit, dan paru-paru.

Bawang Putih
Bawang Putih Melawan Kanker
Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain vitamin A, B, C, kalsium, potasium, besi, karoten, dan selenium. Yang paling dominan dalam memerangi kanker adalah komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, dan ajoene. Zat-zat tersebut mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh, juga memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, dan lain-lain, yang kesemuanya merupakan zat karsinogen (pemicu kanker).

Pada tahap berikutnya komponen-komponen tersebut dapat mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, bahkan merangsang sel kanker untuk bunuh diri (apoptosis).

Di sisi lain bawang putih juga berperan sebagai antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan membunuh kuman Helicobacter pylori yang dapat memicu berbagai macam kanker perut.

Cara Mengkonsumsi

Sudah tentu kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung pada banyak hal, misalnya tanah di mana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh pada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengannya, juga cara mempersiapkan dan mengkonsumsi bawang putih itu sendiri. Kombinasi dengan selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), dan vitamin A, dapat meningkatkan kemampuan bawang putih untuk menghambat proliferasi dan meningkatkan apoptosis.

Tetapi perlu disadari bahwa proses pengolahan bawang putih dapat mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sebagai antikanker. Begitu juga kalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain. Jadi bagaimana? Haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah?

Ternyata sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tipis, atau diuleg) kemudian biarkan selama 15 menit sebelum dimasak (digunakan sebagai bumbu masak). Dalam waktu 15 menit itu terjadi reaksi kimia yang mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yang tidak rusak walau dimasak. Tetapi kalau setelah dihancurkan langsung dimasak, reaksi kimia itu tidak terjadi, otomatis khasiat antikankernya hilang.

Kalau mau, bawang putih juga boleh dikonsumsi mentah. Tapi tetap saja harus dihancurkan dulu dan dibiarkan selama 15 menit. Lalu bagaimana kalau bawang akan disajikan utuh, misalnya dalam acar? Cukup kupas kemudian potong sedikit ujung-ujungnya. Lumayan, masih memiliki khasiat antikanker walau tidak sebagus kalau dihancurkan.

Potensi Bahaya

Mudah sekali bukan, menggunakan bawang putih untuk pencegahan dan pengobatan kanker? Harganya murah dan mudah didapat pula. Tetapi waspadalah, bukan berarti bawang putih boleh dikonsumsi sembarangan. Jangan mengira bahwa semakin banyak mengkonsumsi bawang putih semakin baik hasilnya.

Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung). Kalau terlalu banyak, selain menimbulkan bau tidak sedap pada nafas dan kulit, kadang menimbulkan alergi, gangguan pencernaan (muntah, diare, iritasi, produksi gas berlebihan), asma bronkial, dermatitis, mengurangi kadar protein dan kalsium dalam darah, juga mengurangi produksi sperma.

Terlalu banyak bawang putih meningkatkan resiko perdarahan karena kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah. Karena itu pada penderita yang hendak atau baru saja menjalani pembedahan, konsumsi bawang putih sebaiknya dibatasi.

Bawang putih juga meningkatkan kerja enzim-enzim dalam hati untuk membuang racun dari dalam tubuh. Pada orang sehat kemampuan ini sangat bermanfaat, tetapi hati-hatilah, dia juga bisa membuang obat-obat yang Anda telan dan obat-obat kemoterapi . Pengobatan Anda menjadi sia-sia, bukan? Karena itu, kalau Anda ingin menambah konsumsi bawang putih atau menggunakan produk suplemennya, konsultasilah dulu dengan dokter.

Menguak Misteri Lingzhi

Menguak Misteri Lingzhi

LingzhiDi antara berbagai makanan dan suplemen yang dipercaya dapat membantu menyembuhkan kanker, jamur merupakan salah satu favorit. Lingzhi (Ganoderma lucidum) salah satunya. Menurut buku Pengobatan Herbal Tiongkok yang ditulis tahun 56 SM, jamur kayu ini tercantum sebagai bahan obat nomor satu dari 365 bahan obat lainnya –termasuk ginseng. Lingzhi masuk dalam kategori “superior” karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, mampu menjaga dan mengembalikan keseimbangan tubuh, dan aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping.

Ada banyak jenis jamur kayu. Sebagian di antaranya nikmat kita santap di meja makan, seperti jamur kuping, jamur tiram, jamur gigit, dan shiitake. Tetapi sebagian lainnya tidak, seperti lingzhi dan kawan-kawannya dari genus Ganoderma.

Lingzhi dapat tumbuh di berbagai belahan dunia ini –termasuk Indonesia. Tempat tumbuhnya adalah pohon-pohon yang tua dan lapuk, atau pohon yang telah mati. Berbentuk seperti payung tidak sempurna, bertangkai relatif pendek dibandingkan dengan tubuh buah (payung)-nya yang berdiameter hingga 30 cm. Bentuk payungnya setengah lingkaran mirip ginjal, dengan ketebalan bervariasi antara 2-5 cm.

Kandungan utama lingzhi adalah protein, polisakarida (ganodelan A, ganodelan B, dan beberapa jenis glukans), triterpenoid (asam ganodermik, ganodermadiol, dan 110 macam lainnya) yang strukturnya mirip hormon steroid, juga germanium, ergosterol, coumarin, mannitol, alkaloid, asam lemak tak jenuh, adenosin, dan berbagai vitamin (B, C, D) serta mineral (natrium, kalsium, seng, besi, fosfor).

WARNA-WARNI

Lingzhi merah, hitam, biru, kuning, hijau, unguSecara garis besar terdapat enam jenis lingzhi yang dibedakan berdasar warnanya, yaitu lingzhi merah (berkhasiat terutama untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan organ jantung dan pembuluh darah), ungu (untuk gangguan yang berkaitan dengan persendian), hijau (untuk liver), putih (untuk paru-paru dan kulit), kuning (untuk limpa), hitam (untuk ginjal dan otak).

Lingzhi memiliki aroma yang khas (langu --Jw), sisi atas payung berwarna merah mengkilat, semakin ke tepi warnanya semakin muda. Tepinya berwarna putih, begitu juga sisi bawahnya. Pada awalnya jamur lingzhi yang juga dikenal dengan nama reishi ini empuk dan kenyal, tapi semakin tua semakin keras.

Walaupun masing-masing jenis memiliki khasiat utama pada organ yang berbeda-beda, secara umum semua jenis lingzhi berfungsi sebagai adaptogen yang menormalkan berbagai gangguan fungsi tubuh. Kandungan polisakarida, germanium, triterpenoid padha reishi bekerja melawan kanker dengan membersihkan racun, mengembalikan sel-sel tidak normal menjadi sel normal, serta berfungsi sebagai imunomodulator (pembangkit kekebalan tubuh) dan imunoterapi. Juga dapat mencegah angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru pada sel-sel kanker) sehingga sel kanker tidak bisa menyebar.

Kemampuannya memperbaiki sirkulasi darah ikut meningkatkan kandungan oksigen dalam sel. Kadar oksigen tinggi dalam sel membuat sel-sel kanker mati. Demikian juga kemampuannya membersihkan racun, membuat sel kanker kehilangan sarana utama untuk hidup dan berkembang.

Selain kemampuan antikanker , lingzhi sangat dikenal untuk menormalkan tekanan darah –tinggi maupun rendah–, mencegah stroke, antioksidan, antinyeri, antiradang, antivirus, antijamur, antialergi, menurunkan kadar lemak, kolesterol, gula darah, menyembuhkan bronkhitis, hepatitis, menekan efek samping kemoterapi/radiasi, dan masih banyak lagi. Kemampuannya menyembuhkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, tak lain disebabkan daya adaptogennya, yaitu dengan menormalkan semua fungsi tubuh yang terganggu.

Dalam sejarah panjangnya sebagai herba pengobatan yang diandalkan, tidak pernah dilaporkan adanya efek samping yang serius, kecuali efek samping ringan setelah pemakaian jangka panjang --misalnya enam bulan-- berupa rasa agak kering pada rongga mulut dan rongga hidung. Efek samping ini segera hilang setelah pemakaian dihentikan sementara, untuk kemudian diteruskan lagi.

CANTIK TAPI PAHIT

Tak heran kalau buku pengobatan Tiongkok kuna menjuluki jamur ini sebagai “jamur dewa” dan menempatkannya pada peringkat pertama di antara seluruh bahan obat yang dikenal saat itu (baik dari golongan hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun bahan lainnya). Selain itu, lingzhi aman dikonsumsi oleh semua orang, dewasa maupun anak-anak, bahkan wanita hamil, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari khasiat lingzhi, paling bagus dengan cara direbus. Lingzhi kering dalam bentuk irisan tipis atau serbuk sebanyak 5-10 gram dimasukkan ke dalam 3 gelas air mendidih. Kemudian panci perebus ditutup, api dikecilkan sehingga airnya tidak mendidih lagi (tapi masih cukup panas) dan dibiarkan selama dua jam. Barulah didinginkan dan diminum pada saat perut kosong, bersamaan dengan vitamin C. Rasanya agak pahit. Untuk mengurangi rasa pahitnya, gunakan madu atau jus buah, jangan gula pasir.

Cara lain yang lebih praktis adalah membuatnya menjadi serbuk kemudian memasukkannya ke dalam kapsul. Tapi perlu diingat, lingzhi tumbuh di alam bebas selama berbulan-bulan. Walaupun secara farmakologis kualitasnya lebih bagus daripada lingzhi hasil budidaya, sangat riskan untuk mengkonsumsinya secara langsung tanpa diolah dulu, karena pasti ada kotoran, kuman, atau bakteri yang menempel.

Sekarang jamur lingzhi merah banyak dijual bebas dalam bentuk ekstrak, serbuk, teh, kopi, atau sirup siap minum. Dalam bentuk ekstrak, dosis yang dianjurkan adalah 1-1,5 gram/hari. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

Jamu Jawa Anti Kanker

Jamu Jawa Anti Kanker

Berikut adalah resep jamu Jawa anti kanker dari dr. Lulut, peneliti pada Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Pengobatan Obat Tradisional (LP4OT), Departemen Kesehatan RI, Jl. Indrapura 17 Surabaya telp. 031-3557813, khusus untuk sahabat-sahabat Rumah Kanker:

benalu teh
Benalu teh
Resep 1:
15 gram benalu teh
5 gram tapak dara

Resep 2:
15 gram benalu teh
600 mg daun sambung nyawa

Resep 3:
15 gram benalu teh
2 gram daun dewa

Resep 4:
15 gram benalu teh
2 gram kunir putih
5 gram temulawak

Pilih salah satu saja dari keempat resep di atas. Semua bahan ditimbang dalam keadaan kering, direbus dengan 2-3 gelas air bersih dengan api kecil hingga air tinggal separuhnya. Saring, endapkan. Diminum airnya saja, sehari 2 x 1/2 gelas, sesudah makan.
Catatan:
Untuk mengeringkan cukup diangin-anginkan saja sampai kering benar, jangan dijemur di bawah sinar matahari. Untuk merebus gunakan panci keramik, stainless steel, atau enamel.

Germanic New Medicine: Kanker Penyakit Psikosomatis



Kanker Penyakit Psikosomatis

Hingga saat ini para dokter belum dapat mengatakan dengan tepat apa sebenarnya penyebab awal penyakit kanker. Menurut teori yang berkembang sejauh ini, kanker adalah bentuk keganasan sel, ketika sel membelah tak terkendali, menjalar dan merusak berbagai organ tubuh, hingga berakibat fatal. Keganasan ini diduga dipicu oleh berbagai sebab, antara lain stres, infeksi virus, polusi, pola makan yang salah, gaya hidup yang salah, ketidakseimbangan hormon, dan juga faktor keturunan.

Tetapi pernahkah terpikir oleh kita bahwa kanker sebenarnya bukanlah penyakit seperti yang digambarkan itu; melainkan “hanya” sebuah penyakit psikosomatis, tak beda dengan rasa pusing ketika kita memikirkan sesuatu, sesak napas dan jantung berdegup kencang ketika kita panik, atau mulas dan diare ketika mengalami stres? Penyakit yang dipicu oleh problem psikologis, yang akan hilang dengan sendirinya setelah problem yang menjadi penyebabnya berlalu?

Dr. med. Mag. theo. Ryke Geerd Hamer , seorang dokter spesialis penyakit dalam asal Jerman, Dr. Ryke Geerd Hamermengembangkan teori ini sejak tahun 1979. Dua bulan setelah kematian anak laki-lakinya, Dirk Hamer, karena ditembak saat sedang berlibur, Dr. Ryke Geerd Hamer menderita kanker testis dan isterinya menderita kanker ovarium. Dr. Ryke berhasil sembuh dengan pengobatan konvensional, tetapi isterinya akhirnya meninggal.

Akibat Trauma Psikologis

Sebagai internist kepala pada klinik onkologi Universitas Tubingen di Munich, Dr. Ryke memperhatikan bahwa setiap penderita kanker memiliki gambaran beberapa cincin konsentris (seperti gambaran gelombang air yang ditimbulkan oleh lemparan kerikil di tengah kolam, yang disebutnya Hamerschenherd atau Fokus Hamer) pada bagian tertentu otaknya, yang selalu muncul pada setiap hasil CT scan. Gambaran cincin ini tepat berada di bagian otak yang berhubungan dengan organ tubuh yang sedang terkena kanker.

Dari pengamatan demi pengamatan, akhirnya Dr. Ryke sampai pada kesimpulan, bahwa cincin konsentris tersebut tak lain dan tak bukan adalah manifestasi biologis dari trauma psikologis yang menimpa sebelumnya, dan terekam di otak. Masalah kemudian timbul, karena otak adalah pusat pengaturan seluruh fungsi tubuh. Jika otak mengalami ketidaknormalan, maka fungsi tubuh yang terkait dengan bagian otak tersebut juga mengalami gangguan.

Dr. Ryke memberi contoh begini: seseorang yang hampir mati tenggelam, akan mencatat pengalaman traumatis tersebut di bagian tertentu otaknya yang mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan “air”. Catatan memori negatif tersebut membentuk cincin-cincin konsentris di otak. Pada saat yang bersamaan, bagian otak tersebut mengatur fungsi tubuh yang berkaitan dengan “air” juga, misalnya ginjal, ureter, kandung kemih. Adanya cincin Hamerschenherd berakibat pada ketidaknormalan fungsi otak dalam mengatur organ-organ tubuh yang menjadi “tanggung jawabnya”. Maka lambat tapi pasti, beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian muncullah kanker ginjal, kanker kandung kemih, gagal ginjal, dan lain-lain.

Dari sini Dr. Ryke paham, mengapa dua bulan setelah kematian anaknya ia menderita kanker testis dan isterinya menderita kanker ovarium. Ya, karena trauma psikologis akibat kematian anak itu tersimpan di bagian otak yang berkaitan dengan “anak”, dan bagian itu berhubungan dengan organ tubuh yang terkait reproduksi/anak juga, yaitu testis (pabrik sperma) dan ovarium (pabrik sel telur).

Vonis kanker bagi kebanyakan orang merupakan pukulan psikologis yang sangat berat. Macam-macam reaksinya. Ada yang takut mati. Ada yang merasa marah. Ada yang merasa lemah dan rendah diri. Susahnya, trauma baru akibat mendengar vonis kanker ini membentuk cincin Hamerschenherd baru di otak. Orang yang takut mati membayangkan bahwa ketika mati dia tidak bisa bernafas lagi. Maka traumanya itu disimpan di otak yang terkait dengan organ pernafasan yaitu paru-paru, membentuk cincin Hamerschenherd di sana. Secara bawah sadar, otak orang yang takut tidak bisa bernafas lagi ini menyuruh paru-paru “mengembang”sedemikian rupa supaya dia tetap bisa bernafas. Maka sel-sel alveoli di paru-paru yang mestinya sudah berhenti tumbuh mulai membelah dan membelah lagi.... Pembelahan yang tidak normal itu kita kenal dengan kanker. Dan karena sebelumnya ia telah terkena kanker lainnya, dokter mengatakan bahwa kankernya telah bermetastase ke paru-paru.

Menurut Dr. Ryke reaksi berupa kemarahan akan menimbulkan kanker baru di organ yang berhubungan dengan rasa marah, yaitu hati. Perasaan rendah diri dan tak berguna akan menimbulkan kanker baru di organ yang menjadi simbol keperkasaan (untuk melawan perasaan tak berguna yang dirasakan), yaitu tulang. Dan seterusnya.

Teori yang sama sekali berbeda dengan teori kedokteran konvensional mengenai asal mula kanker ini sudah tentu berujung pada teknik pengobatan yang berbeda pula. Ringkasnya, karena kanker adalah penyakit yang berawal dari trauma psikologis (penyakit psikosomatis), maka tak ada jalan lain untuk penyembuhannya kecuali dengan psikoterapi untuk menghilangkan/menyelesaikan trauma psikologis itu. Proses kesembuhan kanker berjalan bersamaan dengan proses menghilangnya cincin , yang terjadi bersamaan pula dengan proses menghilangnya trauma. Radioterapi dan kemoterapi sama sekali tidak diperlukan. Pembedahan mungkin diperlukan untuk kondisi-kondisi yang sangat khusus. Morfin dan kodein tidak digunakan. Tetapi beberapa jenis obat mungkin masih dibutuhkan untuk mengatasi efek samping.

Efek samping?

Cincin HamerschenherdYa. Bagaimana pun, teori dan pengobatan baru yang dinamai Germanic New Medicine ini memiliki efek samping. Efek samping muncul pada proses penyembuhan. Selama proses penyembuhan psikologis ini, area otak di sekitar cincin Hamerschenherd mengalami sedikit pembengkakan, begitu juga area-area kankernya. Ada beragam efek samping lain yang timbul selama proses penyembuhan, yang masing-masing tergantung pada lokasi cincin Hamerschenherd dan lokasi serta kondisi kanker. Antara lain demam, nyeri yang semakin parah, batuk-batuk, perdarahan yang (tampak) semakin parah, pembengkakan, massa tumor yang teraba semakin besar. Pada umumnya efek samping tersebut bersifat sementara dan menurut Dr. Ryke tidak memerlukan pengobatan apa pun. Tidak ada alasan untuk panik jika kita telah tahu itu semua hanyalah proses penyembuhan yang belum selesai.

Tetapi kita perlu hati-hati, karena pada trauma psikologis yang sangat parah proses penyembuhannya justru bisa memunculkan efek samping yang fatal, misalnya serangan jantung. Karenanya, untuk trauma psikologis yang sangat parah Dr. Ryke tidak menganjurkan untuk menghilangkan trauma tersebut sekaligus, melainkan dengan menguranginya setahap demi setahap.

Dr. Ryke Geerd Hamer dan pengikutnya mengklaim telah membuktikan kebenaran teori ini pada 40.000 orang dengan tingkat keberhasilan 98%. Dan walaupun penemuan ini telah 30 kali diverifikasi oleh para dokter medis/profesor dan mendapat pengakuan resmi, serta mulai digunakan di Kanada dan Amerika , hingga saat ini Germanic New Medicine masih berstatus ilegal. Dr. Ryke tidak diijinkan praktek menggunakan penemuannya sendiri, bahkan pernah dipenjara pada tahun 1997-1998 di Jerman dan 2004-2006 di Spanyol yang kemudian diekstradisi ke Perancis karena dianggap melakukan praktek ilegal dan melakukan agitasi melawan ilmu kedokteran. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

Mengenal Manfaat Mengkudu untuk Kanker



Mengenal Manfaat Mengkudu untuk Kanker

Pernahkah anda meminum jamu kudu laos yang dijajakan ibu-ibu penjual jamu gendong? Rasanya segar, sedikit pedas-semri

wing, dengan aroma khas mengkudu. Konon khasiatnya adalah memperlancar sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin.

Jamu berbahan dasar buah mengkudu, laos, asam Jawa, dan gula (kadang ditambah merica, bawang putih, kedawung, jahe, kencur, dll) ini secara diminum turun-temurun sejak jaman nenek-moyang, menunjukkan bahwa sebagai obat mengkudu telah memiliki sejarah panjang.

tanaman mengkuduSecara tradisional seluruh bagian tanaman mengkudu dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akarnya untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum. Kulit batang digunakan sebagai obat malaria, tonikum, antiseptik pada luka, atau mengempiskan pembengkakan kulit. Daunnya digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buahnya untuk peluruh air kencing, urus-urus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.

Jaman dahulu daun, akar, dan batang mengkudu memang lebih banyak dimanfaatkan. Namun akhir-akhir ini penggunaanya sebagai obat lebih bergeser ke buahnya. Misalnya untuk mengatasi hipertensi buah mengkudu masak diambil airnya, dicampur madu, kemudian diminum setiap pagi sebelum sarapan. Untuk mengatasi penyakit kuning dua buah mengkudu diambil airnya, dicampur gula batu, kemudian diminum (dilakukan seminggu dua kali sampai sembuh). Untuk batuk dan gatal di tenggorokan, buah mengkudu masak dimakan bersama garam. Untuk meredakan demam satu buah mengkudu direbus bersama 2 cm lengkuas dalam dua gelas air sampai tinggal separonya. Airnya diminum pagi dan malam. Sementara buah mengkudu matang kalau digosok-gosokkan dapat mengubah kulit bersisik dan tumit pecah-pecah jadi mulus kembali.

Masih banyak lagi manfaat mengkudu (Morinda citrifolia) yang juga disebut pace (Jawa), cengkudu (Sunda), kodhuk (Madura), wengkudu (Bali). Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang kemudian menyebar hingga ke Polynesia (Hawaii). Di Polynesia inilah mengkudu yang di sana disebut noni dikembangbiakkan dan dimanfaatkan lebih intensif.

KANDUNGAN MENGKUDU

Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.

Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare), Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri, antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).

MENGKUDU SEBAGAI OBAT KANKER

Penggunaan mengkudu untuk pengobatan kanker akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat mengkudu untuk kanker.

Tim peneliti Universitas Hawai yang dipimpin Annie Hirazumi mendapati bahwa jus mengkudu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh (terutama sel makrofag dan limfosit) tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru Lewis, sehingga mampu bertahan hidup 50 hari lebih. Padahal tikus yang tidak diberi mengkudu hanya mampu bertahan hidup antara 9-12 hari saja. Annie juga meneliti bahwa jus mengkudu bermanfaat untuk mengatasi sarcoma.

Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A. Hornick, Ph.D menemukan bahwa jus mengkudu dalam kadar 10% dapat menghentikan pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel kanker payudara dan merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada, sehingga sel-sel kanker mati.

Sedang Maria Gabriela Manuele dan kawan-kawan berhasil membuktikan bahwa scopoletin dapat mengaktifkan limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.

mengkuduTak mau kalah dengan kolega-koleganya, Dr. Rangadhar Satapathy, MD menyatakan bahwa tanaman mengkudu memiliki 150 neutraceutical (zat gizi berkhasiat obat), lima di antaranya merupakan zat antikanker:

(1) Polisakarida yang banyak terdapat pada mengkudu mencegah menempelnya sel yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga dapat mencegah terjadinya metastase.

(2) Damnacanthal, sejenis anthraquinon, menghambat pertumbuhan sel ganas. Alizarin, anthraquinon lain, menghentikan aliran darah ke jaringan tumor, sehingga menghentikan perkembangannya.

(3) Epigollocatechin gallate (EGCg). Antioksidan golongan flavonoid polifenol yang banyak terdapat dalam mengkudu ini mencegah mutasi sel dan menginduksi apoptosis (bunuh diri) pada sel-sel abnormal.

(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri (apoptosis).

(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi xeronine. Xeronine yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini dibutuhkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum digunakan dalam seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak. Karena pada dasarnya setiap sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat memperbaiki segala jenis sel yang tidak normal. Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.

Namun di balik manfaat mengkudu yang begitu mengesankan ada satu hal yang sering menjadi kendala dalam mengkonsumsi mengkudu, yaitu aromanya tidak enak. Aroma khas ini cukup menyengat, disebabkan oleh asam kaproat dan asam kaprat yang banyak terdapat pada buah mengkudu matang. Cara yang digunakan untuk mengurangi aroma ini adalah dengan mencampurkan madu atau gula merah ke dalam jus mengkudu, kemudian disimpan dalam gelas atau botol kaca selama 2-4 hari.

Dalam proses fermentasi ini asam kaproat dan asam kaprat akan terurai sehingga baunya berkurang, sayangnya belum diperoleh kejelasan apakah proses fermentasi ini mempengaruhi khasiatnya atau tidak. Menurut kesaksian penggunanya, buah mengkudu tua yang belum masak (belum banyak mengandung asam kaproat dan asam kaprat) ternyata kurang berkhasiat dibanding buah mengkudu yang benar-benar sudah masak.

Efek samping mengkudu sejauh ini belum ditemukan. Hanya saja penderita gangguan ginjal perlu berhati-hati mengkonsumsi karena kadar kalium mengkudu sangat tinggi. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

Apakah kanker payudara itu

Apakah kanker payudara itu ?
Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor.
Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas.
Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker.
Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase.
Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara.
Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu.
Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.
Perkembangan kanker Stadium I (stadium dini) Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak.
Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
Stadium II Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker.
Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Stadium III Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit.
Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi.
Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan chemotherapie (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker).
Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.
Pencegahan awal Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.
Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam.
Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan.
Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya.
Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.
Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya).
Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
Pengobatan lanjut Bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografie.
Mammografie adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mammografie adalah seminggu setelah selesai menstruasi.
Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan.
Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi.
Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram.
Cara lainnya adalah dengan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi.
Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh yang lain.
Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan mammografie ? Wanita yang berumur lebih dari 50 tahun.
Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang pernah menderita kanker payudara.
Wanita yang pernah menjalani pengangkatan salah satu payudaranya. Wanita dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat.
Wanita yang belum pernah melahirkan anak. Ternyata pada golongan ini sering dijumpai serangan kanker payudara.

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner

February 24 2008 Masuk Kategori: Kesehatan Umum Blm ada komentar

jantung koronerArteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.

Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat.

Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh (gagal jantung). Penderita gagal jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian.

Faktor Risiko

  • Kadar Kolesterol Tinggi.

Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL).

LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut ?kolesterol jahat’. Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL ?kewalahan’ membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240).

Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg.

  • Trombosis.

Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.

  • Kegemukan.

Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.

Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya.

  • Penuaan.

Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.

  • Keturunan.

Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun.

Cara Mengurangi Risiko

Meskipun tidak dapat melawan penuaan dan mempengaruhi garis keturunan, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner:

  • Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
  • Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi kolesterol.
  • Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan.
  • Tidak merokok dan minum kopi berlebihan.
  • Rajin berolah raga. Olah raga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.

10 Penyakit Akibat Stress

10 Penyakit Akibat Stress

December 8 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Umum Blm ada komentar

Stress adalah ketegangan mental yang melebihi kondisi biasanya. Dalam kadar yang wajar, stress bermanfaat untuk membuat kita lebih awas dan konsentrasi. Namun, stress yang terus-menerus dapat berbahaya. Banyak penyakit yang timbul karena stress, seperti penyakit maag, reaksi alergi, sakit kepala, dll. Bila Anda mengalami gejala berikut, gunakanlah teknik-teknik manajemen stress untuk membebaskan pikiran Anda:

1. Sakit kepala akhir pekan

Penurunan tingkat stress secara tiba-tiba dapat menyebabkan migren. Karena itu, disarankan agar pola tidur, pola makan Anda tidak banyak berubah di akhir pekan.

2. Kram menstruasi

Wanita yang mengalami stress dua kali lebih mungkin terkena kram menstruasi yang menyakitkan. Berolah raga ringan dan berekreasi dapat mengurangi serangannya.

3. Ngilu rahang

Rasa sakit ini dapat terjadi bila Anda tanpa sadar mengadu rahang-rahang Anda saat tertidur. Menggunakan pelindung gigi saat tidur dapat mengatasi masalah ini.

4. Mimpi aneh

Mimpi biasanya adalah hal positif karena Anda akan merasa lebih baik setelah bangun. Namun, ketika Anda stress Anda sering terbangun dari tidur sehingga prosesnya terputus-putus. Mimpi buruk atau menyeramkan bisa terjadi di sela-selanya. Anda dapat mengurangi risiko ini dengan kebiasaan tidur yang baik dan tidak minum kopi menjelang tidur.

5. Gusi berdarah

Orang yang stress lebih berisiko mengalami gusi berdarah. Pelepasan banyak hormon stress yang disebut cortisol melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bakteri mudah menyerang gusi. Jagalah kebersihan gigi dengan tetap menggosok gigi secara teratur dan benar, bahkan ketika Anda sedang stress.

6. Jerawat

Stress membuat ketidakseimbangan hormon yang memicu timbulnya jerawat. Anda perlu menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi sekunder sehingga jerawat tidak meradang.

7. Keranjingan makan manis

Stress dapat membuat orang menjadi suka makan yang manis-manis. Hati-hati bila Anda memiliki penyakit diabetes.

8. Kulit gatal

Orang yang stress dua kali lebih berisiko mengalami gatal-gatal di kulit dan terkena dermatitis, eksim atau psoriasis yang lebih parah.

9. Alergi yang parah

Hormon stres memicu produksi IgE, protein yang menyebabkan reaksi alergi.

10. Sakit perut

Kecemasan dan stress dapat menyebabkan nyeri lambung, sakit kepala dan punggung serta dapat menyebabkan insomnia. Kenaikan hormon stress dapat memicu penyakit maag.

Radiasi Ponsel Memicu Kanker Otak?

Radiasi Ponsel Memicu Kanker Otak?

December 4 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Umum, Populer Blm ada komentar

Apakah radiasi telepon selular meningkatkan risiko kanker otak?

Penelitian WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah melakukan penelitian sepuluh tahun belum mendapatkan kesimpulan yang jelas. Banyak yang berharap bahwa riset internasional yang diselenggarakan Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC, lembaga di bawah WHO) tersebut akan memberikan jawaban yang jelas, tapi sekarang tampaknya harapan itu sia-sia.

Dalam wawancara yang dilakukan untuk mengetahui kaitan penggunaan ponsel dengan tumor otak (2.708 pasien glioma dan 2.409 pasien meningioma) dan 7.500 pasien kelompok kontrol yang sesuai, tidak ditemukan hubungan antara penggunaan ponsel wajar (rata-rata 2-2,5 jam per bulan) selama lebih dari 10 tahun dengan tumor otak.

Hanya pengguna telepon selular intensif (lebih dari 30 menit per hari) terlihat memiliki risiko glioma yang sedikit lebih tinggi. Namun dalam kelompok ini, terdapat nilai temuan yang hampir tidak mungkin, yang menyebabkan keraguan serius atas keandalan hasil dan semua kesimpulan yang dapat ditarik.

Intinya, para peneliti menolak untuk menafikan bahwa penggunaan ponsel dapat menyebabkan kanker otak, tapi juga tidak dapat membuktikannya.

“Kita tidak bisa menyimpulkan tanpa keraguan bahwa tidak ada kaitan di antara keduanya,” kata Prof Anthony Swerdlow dari Britania’s Institute of Cancer Research, yang terlibat dalam studi tersebut. Namun dia menambahkan bahwa “tampaknya mustahil ada risiko besar yang segera terjadi.”

Respons Sejumlah Negara

US Food and Drug Administration, yang menilai bukti ilmiah saat ini belum layak menjadi dasar intervensi, menyarankan menggunakan ponsel seperlunya, dan selalu dengan earphone atau perangkat hands-free.

Namun, beberapa negara lain telah mengambil tindakan. Norwegia, Inggris dan Israel telah menerbitkan laporan publik yang memperingatkan bahwa ponsel berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama untuk anak-anak dan wanita hamil.

Sejumlah proposal juga telah beredar di Eropa dan Amerika Serikat untuk melabeli ponsel dan perangkat nirkabel lainnya dengan peringatan bahaya produk seperti pada tembakau dan alkohol. Perancis sedang mempertimbangkan untuk melarang iklan telepon seluler yang ditargetkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, dan mungkin melarang penjualan ponsel tanpa earphone.