Thursday, April 17, 2025

Rahasia istighfar.

 

InsyaaAllah, tulisan dan pengingat yang sangat indah dan penuh hikmah. Istighfar memang bukan sekadar ucapan, tapi ia adalah kunci pembuka rahmat Allah ﷻ. Ada rahasia besar di balik istighfar yang mungkin jarang kita sadari.

Apa rahasia besar di balik istighfar hingga bisa membuka empat jalan keluar seperti dalam QS. Nuh?

  1. Istighfar adalah pengakuan bahwa kita hamba yang lemah dan penuh dosa
    Ketika seseorang beristighfar, itu tanda ia tawadhu' (rendah hati), menyadari bahwa dirinya butuh Allah. Ini adalah bentuk ketundukan yang paling dasar—dan Allah sangat mencintai hamba-Nya yang datang dalam keadaan hina dan bersalah, lalu memohon ampun.

  2. Istighfar membuka pintu rahmat
    Dalam banyak ayat, Allah menggandengkan antara ampunan dan rahmat. Ketika kita diampuni, bukan hanya dosa yang dihapus, tapi juga hati kita dibersihkan, hidup kita dilapangkan, dan rahmat Allah dicurahkan dalam bentuk yang nyata: hujan, rezeki, keturunan, dan keberkahan alam.

  3. Istighfar mengundang cinta Allah
    Dalam QS. Al-Baqarah: 222, Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.”
    Siapa yang dicintai Allah, maka tidak ada satu makhluk pun yang bisa menahannya dari limpahan nikmat dan pertolongan.

  4. Istighfar menyelesaikan masalah yang bahkan belum kita sadari
    Kadang kita tidak tahu bahwa kesulitan hidup yang kita alami adalah akibat dosa-dosa yang belum kita sadari. Istighfar membersihkan jalan hidup kita dari penghalang-penghalang yang tak kasat mata.

Maka, rahasianya adalah karena istighfar menghubungkan langsung seorang hamba dengan sumber segala kebaikan: Allah Azza wa Jalla.

Semoga kita dimudahkan untuk menjadikan istighfar sebagai amalan harian. Cukuplah kita meneladani Nabi Muhammad ﷺ yang beristighfar lebih dari 70 kali sehari, padahal beliau maksum.


Yang tidak dimiliki iblis.

 

Bahwa meskipun iblis punya kelebihan dalam ibadah dan ilmu, ada sesuatu yang sangat penting yang tidak dimilikinya—dan inilah yang membedakannya dari manusia yang beriman dan rendah hati. Berikut ini beberapa hal yang tidak dimiliki iblis, tetapi bisa dimiliki oleh manusia:

  1. Rendah hati (tawadhu')
    Iblis sombong, menolak perintah Allah karena merasa lebih baik dari Adam. Manusia yang tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah lebih mulia, meski amalnya sedikit.

  2. Taat tanpa syarat kepada Allah
    Iblis membangkang perintah Allah. Manusia yang taat tanpa debat menunjukkan ketundukan sejati, sesuatu yang iblis gagal lakukan.

  3. Penyesalan dan taubat
    Iblis tidak menyesal saat durhaka, malah menantang Allah. Manusia bisa bertaubat dan kembali ke jalan Allah, dan ini adalah anugerah besar.

  4. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
    Iblis dengki dan benci, sedangkan manusia bisa memiliki rasa cinta yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya.

  5. Ikhlas
    Iblis beramal karena ujub dan kesombongan, bukan karena ikhlas. Manusia bisa beramal semata-mata karena Allah.

  6. Rahmat dan kasih sayang
    Manusia bisa memiliki rasa kasih sayang kepada sesama makhluk, iblis sebaliknya ingin menyesatkan dan mencelakakan.

  7. Kemauan untuk belajar dan memperbaiki diri
    Iblis merasa sudah cukup dengan ilmunya. Manusia yang sadar kekurangan dan terus belajar lebih dekat dengan kebaikan.