Saturday, June 21, 2025

HANYA DENGAN RAHMAT ALLAH.

 


Judul: HANYA DENGAN RAHMAT ALLAH: 

Hakikat Surga, Neraka, dan Amal

Hadis Utama: "Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." (HR. Muslim No. 2817)

BAB 1: SEBAB HADIS INI DISAMPAIKAN.

Hadis ini disampaikan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai pelurusan pemahaman umat yang mungkin mengira bahwa amalan saja cukup memasukkan ke surga. Nabi menegaskan bahwa sehebat apapun amal manusia, tidak akan cukup untuk menebus surga, karena surga terlalu mahal. Yang membuat seseorang masuk surga adalah rahmat Allah Ta'ala. Sebab turunnya hadis ini diriwayatkan dalam beberapa kesempatan ketika Nabi menjelaskan kepada sahabat tentang hakikat amal dan rahmat Allah.

BAB 2: HAKEKAT HADIS INI

Hakikat dari hadis ini menunjukkan:

  • Surga adalah anugerah, bukan hasil transaksi amal.
  • Amal hanyalah sarana yang menunjukkan keikhlasan dan ketaatan.
  • Rahmat Allah meliputi segala sesuatu.
  • Manusia wajib beramal sebagai bukti keimanan, namun tetap memohon rahmat-Nya.

BAB 3: DALIL-DALIL PENDUKUNG

  1. Surah Al-A'raf ayat 56:

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ

"Wa rahmati wasi'at kulla syai'in."

"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu."

Tafsir: Rahmat Allah luas, mencakup dunia dan akhirat. Tidak ada makhluk yang bisa keluar dari lingkup rahmat-Nya.

  1. Surah An-Najm ayat 32:

هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

"Huwa a'lamu bimanit taqaa."

"Dialah yang lebih mengetahui siapa yang bertakwa."

Tafsir: Allah menilai ketakwaan hamba, bukan sekadar banyaknya amal.

  1. Surah Al-Anbiya ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

"Wa maa arsalnaaka illa rahmatan lil 'aalamin."

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

Tafsir: Seluruh risalah Nabi Muhammad adalah manifestasi rahmat Allah.

BAB 4: PENDAPAT DAN NASEHAT PARA ULAMA SUFI

  1. Hasan al-Bashri: "Orang beramal bukan karena mengandalkan amal itu, tetapi karena malu kepada Allah bila tidak taat. Orang beriman senantiasa takut akan amalnya sendiri, takut jika tidak diterima."

  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku tidak menyembah Allah karena mengharap surga atau takut neraka, tetapi karena cinta. Jika aku beribadah karena mengharap surga, haramkan aku dari surga. Jika karena takut neraka, masukkan aku ke neraka. Aku ingin ibadahku murni karena cinta."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Jalan menuju Allah bukan karena amalmu, tetapi karena limpahan karunia-Nya. Amal hanyalah tanda adab di hadapan-Nya."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Thariqah kami dibangun atas keikhlasan dalam beramal dan pengakuan atas kelemahan diri. Rahmat Allah-lah yang mengangkat derajat seorang hamba."

  5. Al-Hallaj: "Rahmat Allah itu seperti lautan, sedangkan amal manusia seperti setetes embun. Maka janganlah sombong dengan amalmu."

  6. Abu Hamid al-Ghazali: "Amal itu seperti benih. Yang menumbuhkan adalah Allah. Maka jangan engkau mengira engkau yang menumbuhkan pohon keimanan. Sebab itu adalah karunia-Nya."

  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Amal baikmu hanyalah undangan bagi rahmat Allah untuk mendatangimu. Jangan bangga dengan amalmu, tetapi bersyukurlah karena Allah masih memberimu taufiq."

  8. Jalaluddin Rumi: "Lautan rahmat Allah terlalu luas, bahkan orang yang tenggelam dalam dosa pun masih punya pintu taubat. Rahmat-Nya seperti matahari, menerangi semua makhluk."

  9. Ibnu ‘Arabi: "Hakikat wujud itu adalah rahmat. Karena itu semua eksistensi selain Allah bergantung penuh pada rahmat-Nya. Bahkan amal adalah pancaran dari rahmat yang sudah terlebih dulu datang."

  10. Ahmad al-Tijani: "Barangsiapa mengaku selamat karena amalnya, ia tersesat. Hanya rahmat Allah yang menjadi sebab keselamatan. Karena itu amalkan wirid, dzikir, shalawat, tetapi tetaplah berharap hanya kepada rahmat-Nya."

BAB 5: RENUNGAN PRAKTIS

  • Beramal adalah kewajiban.
  • Berharap diterima amal hanyalah dengan rahmat.
  • Jangan merasa aman dari murka Allah meski banyak amal.
  • Jangan pula putus asa meski sedikit amal.
  • Rahmat Allah selalu terbuka, teruslah mengetuk dengan amal, doa dan taubat.

PENUTUP:

Rahmat Allah adalah segala-galanya. Amal hanyalah bukti cinta kita kepada-Nya. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba yang dikaruniai rahmat-Nya, sehingga dapat masuk surga bukan karena amal, melainkan karena kasih sayang-Nya.



No comments: