Saturday, June 28, 2025

Iman, Akhlak, dan Persaudaraan dalam Islam.

 


Buku: Iman, Akhlak, dan Persaudaraan dalam Islam


Bab 1: Siapa yang Beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, Maka Berbuat Baiklah kepada Tetangganya

Hadis:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat Al-Qur'an Terkait:

Arab:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهٖ شَيْـًٔا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ

Latin:

Wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihi syai`aw wa bil-wālidayni iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi...

Arti:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh..." (QS. An-Nisa’: 36)

Tafsir Ringkas:

Ayat ini menunjukkan bahwa iman kepada Allah harus dibuktikan dengan akhlak sosial yang luhur. Tetangga, baik yang dekat hubungan kekeluargaannya maupun yang jauh, wajib diperlakukan dengan baik.

Relevansi Saat Ini:

Di tengah masyarakat yang semakin individualis, perhatian terhadap tetangga menjadi langka. Padahal, hubungan yang baik dengan tetangga adalah salah satu bentuk nyata dari keimanan.

Nasihat Ulama Sufi:

  1. Hasan al-Bashri: "Jangan engkau merasa kenyang sementara tetanggamu lapar. Imanmu belum sempurna."
  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Kasihilah tetanggamu tanpa menanti balasan, karena Allah melihat niat bukan hasil."
  3. Abu Yazid al-Bistami: "Hakikat penghambaan adalah memperhatikan hak tetanggamu sebagaimana kau jaga hak dirimu."
  4. Junaid al-Baghdadi: "Akhlak tertinggi seorang salik adalah ketika tetangganya merasa aman dari lisan dan perbuatannya."
  5. Al-Hallaj: "Kasih kepada makhluk adalah jalan menuju cinta Ilahi. Mulailah dari orang terdekat, yaitu tetanggamu."
  6. Imam al-Ghazali: "Tetangga adalah amanah. Mengganggunya adalah bentuk pengkhianatan iman."
  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Jangan engkau merindukan surga, jika hatimu masih sempit terhadap tetanggamu."
  8. Jalaluddin Rumi: "Rumah tak akan menjadi surga jika hubungan antar tetangga seperti api dan bara."
  9. Ibnu ‘Arabi: "Tetanggamu adalah wajah Tuhan yang kau lihat setiap hari. Perlakukan dia sebagaimana engkau ingin diperlakukan Allah."
  10. Ahmad al-Tijani: "Kebaikan kepada tetangga membuka pintu keberkahan rumahmu."

Bab 2: Tidak Halal Seorang Muslim Mendiamkan Saudaranya Lebih dari Tiga Hari

Hadis:

"Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan (memutus hubungan) dengan saudaranya lebih dari tiga hari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat Al-Qur'an Terkait:

Arab:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Latin:

Innamal-mu`minụna ikhwatun fa-aṣliḥụ baina akhwaikum wattaqullāha la'allakum turḥamụn

Arti:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

Tafsir Ringkas:

Allah menyeru agar kaum mukmin memperbaiki hubungan antar mereka. Mendiamkan saudara seiman lebih dari tiga hari menunjukkan lemahnya iman dan membuka pintu dosa.

Relevansi Saat Ini:

Banyak perselisihan antarsesama Muslim yang berlangsung lama, bahkan diwariskan turun-temurun. Padahal, Islam menganjurkan perdamaian dan kasih sayang.

Nasihat Ulama Sufi:

  1. Hasan al-Bashri: "Seutama-utama ibadah setelah shalat adalah memaafkan saudara yang memutusmu."
  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Cintailah karena Allah, maka kau akan mengerti betapa kecilnya kesalahan saudaramu."
  3. Abu Yazid al-Bistami: "Musuh terbesarmu bukan saudaramu, tapi nafsumu yang enggan memaafkan."
  4. Junaid al-Baghdadi: "Perdamaian adalah jalan utama menuju fana’ dalam cinta Ilahi."
  5. Al-Hallaj: "Siapa yang memutus tali kasih, telah memotong dirinya dari rahmat."
  6. Imam al-Ghazali: "Engkau lebih dekat kepada setan jika engkau menolak damai dengan saudaramu."
  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Lembutkan hatimu sebelum Allah melembutkannya dengan ujian."
  8. Jalaluddin Rumi: "Jalan kembali ke Allah selalu terbuka—begitu juga jalan kembali kepada saudaramu."
  9. Ibnu ‘Arabi: "Setiap manusia adalah pantulan dari Cinta-Nya. Maka berdamailah, karena kau sedang mendamaikan Tuhan dalam dirimu."
  10. Ahmad al-Tijani: "Jangan simpan dendam, karena hati yang penuh luka tak layak menampung nur Ilahi."

Penutup:

Iman bukan hanya keyakinan dalam hati, tapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata dalam kehidupan sosial. Berbuat baik kepada tetangga dan menjaga hubungan baik dengan sesama saudara Muslim adalah jalan menuju ridha Allah dan surga-Nya.


Sumber: Al-Qur’an al-Karim, Kutub Sittah, dan maqalat para ulama tasawuf

Disusun oleh: Djoko Ekasanu

Untuk: Pembelajaran dan pengamalan umat

Berikut ini buku telah saya buat berjudul "Iman, Akhlak, dan Persaudaraan dalam Islam", yang membahas dua hadis penting tentang tetangga dan persaudaraan sesama Muslim, dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur'an, tafsir, relevansi kekinian, serta nasihat dari 10 ulama sufi besar.

-----

Buku: Ngobrolin Iman dan Persaudaraan ala Anak 80an


Bab 1: Kalau Kamu Ngerasa Beriman, Yuk Berbuat Baik Sama Tetangga

Hadis:

"Siapa yang percaya sama Allah dan hari kiamat, mendingan deh, baik-baikin tetangganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat Al-Qur'an Terkait:

Arab:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهٖ شَيْـًٔا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ

Latin:

Wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihi syai`aw wa bil-wālidayni iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi...

Arti:

"Sembahlah Allah dan jangan nyekutuin Dia sama sekali. Terus berbuat baiklah ke orang tua, saudara, anak yatim, orang susah, tetangga dekat, dan tetangga jauh..." (QS. An-Nisa’: 36)

Ngobrol Santainya:

Jadi gini sob, iman itu nggak cuma soal hati doang. Tapi juga gimana kita hidup bareng orang lain, terutama tetangga. Lo nggak bisa bilang beriman kalau tiap hari ribut sama tetangga cuma gara-gara parkir motor.

Kenapa Penting di Zaman Sekarang?

Sekarang tuh hidup makin sibuk, tetangga sebelah aja kadang nggak kenal. Padahal, kalau lo mau tenang hidupnya, mulai deh dari nyapa tetangga. Minimal senyum, ngasih makanan kalau lagi masak banyak, bantuin kalau dia butuh.

Petuah dari Para Orang Bijak:

  1. Hasan al-Bashri: "Lo nggak keren kalau makan enak, tapi tetanggamu kelaparan."
  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Sayangi tetanggamu, jangan mikir untung rugi."
  3. Abu Yazid al-Bistami: "Kalau lo ngaku hamba Allah, ya jaga perasaan tetanggamu."
  4. Junaid al-Baghdadi: "Orang yang bener tuh, yang tetangganya adem lihat tingkah lakunya."
  5. Al-Hallaj: "Cinta Allah itu keliatan dari gimana lo memperlakukan orang terdekat, termasuk tetangga."
  6. Imam al-Ghazali: "Ngeribetin tetangga itu tanda iman lo perlu diperiksa lagi."
  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Mau surga? Mulai dari gak bikin sebel tetangga lo."
  8. Jalaluddin Rumi: "Rumah lo nggak bakal tentram kalau tetangganya merasa terganggu."
  9. Ibnu ‘Arabi: "Tetanggamu itu cermin Tuhan juga. Perlakukan dia kayak lo mau diperlakukan Tuhan."
  10. Ahmad al-Tijani: "Baik ke tetangga = rumah lo penuh berkah."

Bab 2: Jangan Diam-diaman Sama Teman Lebih dari 3 Hari, Ya

Hadis:

"Gak boleh ya, seorang Muslim nge-diemin temannya lebih dari 3 hari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat Al-Qur'an Terkait:

Arab:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Latin:

Innamal-mu`minụna ikhwatun fa-aṣliḥụ baina akhwaikum wattaqullāha la'allakum turḥamụn

Arti:

"Orang beriman itu saudaraan, jadi damaiin deh kalau ada yang berantem. Takutlah sama Allah biar dapet rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

Ngobrol Santainya:

Kadang kita kesel, terus ngambek sama temen. Tapi Islam ngajarin: maksimal 3 hari. Lebih dari itu? Lo udah nyimpen dosa. Gengsi sih boleh, tapi jangan sampe iman jadi taruhannya.

Konteks Hari Ini:

Banyak yang musuhan bertahun-tahun cuma gara-gara status WA, utang receh, atau dikatain waktu SD. Padahal hidup nggak panjang, jangan disia-siain buat musuhan.

Petuah dari Para Orang Bijak:

  1. Hasan al-Bashri: "Memaafkan itu keren banget setelah shalat."
  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Kalau cinta karena Allah, ya maafin juga karena Allah."
  3. Abu Yazid al-Bistami: "Musuh terbesar lo bukan orang lain, tapi ego lo yang keras kepala."
  4. Junaid al-Baghdadi: "Damaiin hati, lo bakal ngerasain kedamaian Ilahi."
  5. Al-Hallaj: "Yang mutusin silaturahmi, udah mutusin jalan rahmat."
  6. Imam al-Ghazali: "Makin jauh dari damai, makin deket lo sama godaan setan."
  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Lembutkan hati lo dulu, jangan tunggu Allah lembutin lewat musibah."
  8. Jalaluddin Rumi: "Pulang ke Allah itu gampang, sama juga kayak baikan sama temen."
  9. Ibnu ‘Arabi: "Lo lagi nyembuhin Tuhan di hatimu saat lo berdamai."
  10. Ahmad al-Tijani: "Dendam bikin hati sempit, padahal Allah cuma masuk ke hati yang lapang."

Penutup:

Iman itu bukan cuma di hati, tapi juga di laku. Yuk, mulai sekarang perbaiki hubungan sama tetangga dan temen. Jangan baperan, jangan gengsian. Jadiin hidup kita lebih ringan dan lebih bermakna.


Disusun oleh: Djoko Ekasanu, ala ngobrol santai

Untuk: Teman-teman yang pengen Islam jadi bagian hidup, bukan sekadar identitas.


No comments: