Syekh Abdul Qodir Jaelani dan Ibnu Atha'illah as-Sakandari adalah dua ulama besar yang memiliki banyak nasihat tentang zakat, baik dalam aspek hukum maupun hakikat spiritualnya.
1. Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang Zakat
Dalam kitab Al-Fath ar-Rabbani, Syekh Abdul Qodir Jaelani menekankan bahwa zakat bukan hanya kewajiban lahiriah, tetapi juga bentuk penyucian jiwa dan harta. Beberapa nasihat beliau terkait zakat:
- Zakat adalah pembersih harta dan jiwa: Beliau menjelaskan bahwa harta yang tidak dikeluarkan zakatnya bisa menjadi sebab kehancuran dan kesusahan di dunia dan akhirat.
- Keikhlasan dalam berzakat: Jangan berzakat hanya karena kewajiban semata, tetapi niatkan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama.
- Jangan menunggu kaya untuk bersedekah dan berzakat: Menurutnya, banyak orang menunda zakat dan sedekah dengan alasan belum cukup harta, padahal harta yang ada harus disucikan dengan zakat.
- Zakat bukan hanya harta, tapi juga tenaga dan ilmu: Beliau mengajarkan bahwa zakat bisa berupa bantuan dalam bentuk ilmu dan tenaga bagi mereka yang membutuhkan.
2. Ibnu Atha'illah as-Sakandari tentang Zakat
Dalam kitab Al-Hikam, Ibnu Atha'illah as-Sakandari memberikan pandangan mendalam tentang makna zakat:
- "Jangan menganggap bahwa yang memberi zakat itu lebih tinggi daripada yang menerima."
→ Beliau menekankan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga ujian bagi yang mampu, karena harta sejatinya adalah titipan Allah. - "Apa yang kau keluarkan karena Allah tidak akan berkurang, tetapi justru bertambah."
→ Ini selaras dengan janji Allah bahwa zakat dan sedekah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru akan memberkahi hidup seseorang. - "Ketika engkau memberi, ingatlah bahwa yang sejatinya memberi adalah Allah."
→ Ibnu Atha'illah mengajarkan agar seseorang tidak sombong ketika berzakat atau bersedekah, karena sejatinya itu adalah pemberian Allah melalui dirinya.
Dari kedua ulama ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa zakat bukan hanya kewajiban syariat, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan hati dari cinta dunia, dan membangun kepedulian sosial.
No comments:
Post a Comment