Dengan Implan, Senyum pun Makin Menawan (1)
Salah satu cara terkini mengganti gigi ompong adalah dengan teknik implan. Selain nyaman, senyum Anda pun akan indah mengembang.
Gigi memiliki fungsi yang sangat penting. Selain berperan dalam fungsi pencernaan, gigi juga sangat menunjang penampilan kita. Gigi ompong sudah pasti akan merusak penampilan. Selain mengganggu penampilan, gigi ompong juga membuat Anda tak nyaman saat makan. Makanan yang masuk ke dalam mulut tidak akan tercerna dengan baik jika pengunyahan tidak sempurna. Nah, salah satu cara untuk mengganti gigi ompong kini bisa dilakukan dengan implan gigi.
Tak Selesai dengan Cabut Gigi
Implan gigi adalah sebuah cara menggantikan fungsi gigi asli dengan gigi tiruan dengan memasang semacam sekrup yang ditanamkan ke dalam tulang rahang.
Sekrup yang berfungsi sebagai selongsong gigi ini ini berfungsi sebagai pengganti akar gigi asli. “Bentuknya memang seperti sekrup, terbuat dari bahan titanium yang bersifat kompatibel, bisa menyatu dengan sel jaringan yang ada di sekitar tulang rahang. Ia bisa diterima jaringan tubuh, sehingga tidak ada efek samping,” kata Dr. Lita R. Darmawan, FISID , Implantologist & Aesthetic Dentist dari Kharinta Dental Clinic , Bintaro, Jakarta.
Mereka yang memilih melakukan implan gigi biasanya orang yang sudah mulai mengeluh pada saat makan karena ompong dan mulai merasa tidak nyaman. Selama ini, mencabut gigi dianggap menyelesaikan masalah ketika gigi sakit atau goyang, padahal pencabutan justru menjadi penyebab timbulnya masalah baru. Setelah dicabut, gigi akan ompong, lalu gigi di atas/di bawahnya dan di kiri/kanannya akan miring ke posisi gigi yang ompong, karena tidak ada yang menahan. Akibatnya, gigi di antaranya akan menjadi tempat sisa makanan menumpuk.
Terlihat Tua
Lita menambahkan, implan juga berfungsi sebagai pengganti gigi bagi pasien yang sulit memakai gigi palsu lepasan. Pada kondisi tertentu, pada pasien yang giginya sudah dicabut terlalu lama, tulang rahangnya akan mengalami proses penyusutan (mengecil/narrowed ). Dengan gigi lepasan, umumnya pasien akan mengalami sakit saat mengunyah karena rahangnya mengecil. Padahal, fungsi pengunyahan merupakan merupakan salah satu faktor penting dalam sistem pencernaan. “Jika pengunyahan tidak seimbang, karena gigi ompong misalnya, biasanya pundak akan sering pegal, muncul masalah di pencernaan karena makanan tidak dikunyah sempurna, sehingga usus bekerja lebih berat,” lanjut Lita.
Selain itu, wajah atau muka pemilik gigi ompong juga akan terlihat kempot dan tua karena tidak ada penyangganya (gigi). Untuk mengisi posisi ompong tersebut, biasanya dipasang gigi palsu lepasan. Namun, gigi palsu tersebut berpotensi hilang dan menyebabkan sakit ketika makan. “Dengan berkembangnya teknologi kedokteran gigi, kemudian berkembang mahkota jembatan tiruan (jaket). Cara ini mengharuskan gigi tetangga dikecilkan dengan tujuan dijadikan pegangan untuk gigi ompong tersebut. Sayangnya, jika gigi tetangga masih dalam kondisi bagus dan sehat, terpaksa dirusak untuk dikecilkan,” ujar Lita menjelaskan.
Implan juga tidak merusak gigi sebelahnya, seperti yang terjadi pada pembuatan mahkota jembatan pada pasien ompong. ”Implan tidak akan merusak gigi di kiri kanannya, meskipun sama-sama berupa selongsong. Implan ini sifatnya konversi, sehingga proses penyusutan tulang tidak akan terjadi.”
Implan bisa bertahan seumur hidup atau sekitar 30 tahun dengan tetap melakukan perawatan setelah pemasangan. “Perawatan yang harus dilakukan di antaranya menjaga pola hidup, pola makan, dan pola kebersihan mulut dan gigi,” kata Lita.
Dengan Implan, Senyum Pun Makin Menawan (2)
Jaringan Harus Bagus
Meski tidak memiliki efek samping, tidak semua orang ternyata bisa melakukan implan. Pasien yang secara sistemik kesehatannya kurang bagus, atau pada pasien dengan oral higienitas kurang, tidak bisa melakukan pemasangan implan. Contohnya, penderita diabetes, HIV/AIDS, dan penderita kelainan tulang. “Perokok berat juga tidak bisa menggunakan implan karena rokok akan mengganggu proses penyembuhan. Kalaupun perokok hendak memasang implan, paling tidak seminggu sebelum dan setelah pemasangan harus berhenti total,” jelas Lita.
Pasalnya, untuk melakukan tindakan operasi, yang kecil sekalipun, dibutuhkan jaringan yang bagus. “Yang diharapkan dari jaringan gusi yang hendak dipasang implan adalah jaringan yang bagus. Ini supaya implan dapat menyatu dengan tulang rahang,” kata Lita. Pada pasien perokok, jaringan di sekitar tulang rahangnya akan rusak. Nah, dengan seminggu berhenti sebelum dan setelah pemasangan implan, jaringan diharapkan akan menjadi lebih baik.
Ya, implan butuh kondisi jaringan yang bagus supaya penyatuan dengan jaringan disekitar rahang berjalan baik. “Oleh karenanya, riwayat kesehatan umum pasien atau kandidat harus diketahui lebih dulu. Jangan sampai, kalau implan tidak berhasil, pasien juga yang rugi. Untuk pasien yang mempunyai riwayat penyakit diabetes, juga harus mengontrol kadar gulanya dulu sebelum melakukan pemasangan implan gigi. Sementara pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu, sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter spesialis penyakit dalam.”
Yang juga harus diperhatikan sebelum pemasangan implan adalah lebar tulang rahang. “Jarak yang dibutuhkan untuk pemasangan implan adalah sekitar 1 cm. Lebih kecil dari itu tidak memungkinkan. Kalaupun tetap mau melakukan implan, harus dilakukan bone grafting (penanaman tulang/tulang rahang dilebarkan) dan menunggu selama 6 bulan lebih dulu, baru bisa dilakuan implan.”
Anak-Anak Tidak Boleh
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan implan? Tak perlu waktu lama, kok, hanya butuh 15 menit untuk satu implan. Setelah dilakukan bius lokal, pasien menunggu selama 15 menit sebelum implan bisa langsung dipasang. Setelah itu, baru dilakukan pemasangan gigi tiruan. Ukuran implan bermacam-macam, tergantung lebar tulang rahang pasien. “Semakin kecil, implan yang dipakaipun semakin kecil,” papar Lita.
Pasien terlebih dahulu harus menjalani pengambilan foto X-Ray untuk melihat ketebalan gigi dan memastikan apakah ada kelainan pada bagian tulang. Kondisi tulang gigi pasien harus sehat dan cukup tebal karena pasien yang sudah kehilangan gigi lama biasanya tulangnya menciut dan menipis. Untuk pasien seperti ini, harus dilakukan penambahan tulang sebelumnya melalui metode grafting tadi, dan semua itu bisa dilakukan sebelum pemasangan implan gigi," tutur Lita.
Bila kondisi gigi pasien sudah memenuhi syarat, barulah proses impan dilakukan.Yang pasti, dengan gigi impian, seseorang akan mendapatkan kembali kenyamanan saat mengunyah, selain juga senyum yang menawan. Yang harus diperhatikan, setelah dilakukan implan, pasien harus melakukan perawatan seperti laiknya merawat gigi asli. “Di antaranya rajin menggosok gigi dengan pasta gigi, penggunaan dental floss , dan berkumur dengan obat kumur yang dianjurkan,” lanjut Lita.
Namun, implan hanya dianjurkan bagi mereka yang berusia di atas 17 tahun. Anak-anak di bawah usia tersebut tidak dibolehkan melakukan implan. “Pasalnya, massa tulang (rahang) dianggap sempurna terbentuk di usia ini. Di usia ini, pelebaran tulang rahang sudah berhenti,” jelas Lita sambil menambahkan, biaya pemasangan implan memang masih tergolong mahal.
Hasto Prianggoro
No comments:
Post a Comment