Thursday, May 22, 2025

KEIMANAN / TENTANG HAL YANG DINUKIL DARI ZABUR NABI DAUD AS.

  


KEIMANAN / TENTANG HAL YANG DINUKIL DARI ZABUR NABI DAUD AS

Diriwayatkan dari as- Shomad dari Mughoffal bahwa ia berkata, “Saya telah mendengar kalau Wahab bin Munabbah radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Aku telah membaca 30 sajak di akhir Kitab Zabur Nabi Daud, Semoga Allah merahmatinya:


Allah berfirman; Hai Daud! Apakah kamu tahu orang mukmin manakah yang lebih Aku sukai untuk Aku panjangkan usianya?


Daud menjawab; Tidak. (Hamba- Mu) tidak tahu.


Allah menjelaskan; Yaitu orang mukmin    yang    ketika mengucapkan kalimat [’ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‘] maka kulitnya mengkerut dan tulang-tulangnya bergetar. Ketika demikian itu, Aku tidak suka ia mati sebagaimana orang tua tidak suka anaknya mati. Akan tetapi kematian sudah pasti akan menemuinya.    Aku    ingin membahagiakan ia di sebuah desa selain desa (dunia) ini karena kenikmatan dunia adalah cobaan. Kemudahan di dunia adalah suatu beban. Di dunia terdapat musuh yang mendekatkan kalian pada kerusakan yang tidak mengalir sebagaimana darah mengalir. Karena sifat dunia yang seperti ini, maka Aku mempercepat para kekasih-Ku menuju 44t ut (dengan mati di usia pendek). Andai sifat dunia tidak seperti itu niscaya Adam dan anak cucunya akan panjang umur sampai ditiup sangkakala tanda datangnya Hari Kiamat.


Dengan sanad seperti diatas, terdapat sebuah riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda ‘Barang siapa membaca ﷲ إﻻ ﻻإﻟﮫ dan ia memanjangkan bacaannya maka 4000 dosa besarnya telah sirna.” Hadis ini diriwayatkan oleh Ali radhiyallahu ‘anhu.


a.    Penyakit Rasa Takut


Di Majlis Tafsir al-Quran yang diasuh oleh Syeh al-Imam az- Zahid Ya’qub al-Kisai, Semoga Allah merahmatinya, disebutkan sebuah riwayat bahwa Hazim bin Walid radhiyallahu ‘anhu jatuh sakit. Kemudian ia dibawa ke seorang dokter. Dokter tersebut memeriksa denyut jantungnya. Setelah diperiksa, si dokter berkata kepada orang-orang yang mengantarnya:


“Tidak ada penyakit yang diderita oleh Hazim bin Walid. Tetapi coba kalian bertanya kepadanya.


 Karena seseorang akan lebih tahu tentang keadaan dirinya sendiri”. Kemudian orang-orang bertanya kepada Hazim bin Walid “Sebenarnya penyakit apa yang anda derita”.


“Aku tidak menderita suatu penyakit. Penyakitku adalah rasa takut kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemberi. Begitu juga aku takut dengan dilaporkan dan dihitungnya amal-amal dan takut dengan hilangnya keimanan sehingga aku menjadi orang yang berhak menerima balasan siksa. Beruntung sekali orang yang keluar dari dunia dengan membawa keimanan dan tempat kembalinya adalah surga.”


b.    Taubatnya Raja Sombong 

 

Diceritakan dari Abu Bakar bin   Abdillah   al-Muzni,   Semoga Allah merahmatinya bahwa ada seorang raja yang sombong terhadap Allah. Orang-orang Islam tidak    terima    dengan kesombongannya itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk memeranginya. Dengan izin Allah, mereka berhasil mengalahkan dan menawannya hidup-hidup.


Mereka berkata, “Bagaimana kita akan membunuhnya. Ia telah berbuat sombong terhadap Allah.”


Kemudian mereka bersepakat membunuhnya       dengan       cara meletakkannya di sebuah bejana besar dengan diikat kepalanya. Kemudian dari bawahnya, dinyalakan api. Ketika raja itu merasakan panasnya api maka ia menyeru berhala-berhalanya yang ia sembah;


“Hai Lata! Selamatkanlah aku! Hai Habil! Selamatkanlah aku! Hai Uzza! Selamatkanlah aku dari siksa yang aku alami saat ini. Hai Habil! Dulu aku pernah mengusap kepalamu dan kedua kakimu pada tahun demikian.”


Ketika raja itu mengeluh kepada berhala-berhala yang ia sembah, maka panas api semakin bertambah. Ia menjadi tahu kalau berhala-berhala itu tidak 46t u menyelamatkannya. Ia merasa putus asa dan bertaubat kepada Allah. Kemudian di dalam bejana besar, ia berseru:


ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ

“Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya”.


Sesaat setelah seruan itu, Allah mengutus hujan dari langit untuk jatuh di atas api bejana dan memadamkannya. Allah juga mengutus angin agar angin menerpa bejana besar dan membuatnya terbang. Karena hembusan angin, bejana besar itu bergerak-gerak di udara. Raja yang ada di dalam bejana besar terus-menerus    mengucapkan

ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ


tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.


Kemudian angin menerbangkan dan melempar jauh bejana besar itu hingga tak terlihat mata hingga menjatuhkannya di antara suatu kaum yang tidak mengenal Allah sama sekali.


Melihat bejana besar jatuh dari langt, kaum pun penasaran dan mendekatinya. Mereka memeriksa dan membukanya. Tiba-tiba mereka melihat raja itu. Dengan segera, mereka mengeluarkan raja dan bertanya:


“Siapa kamu? Apa yang telah terjadi denganmu?”


“Aku adalah raja di wilayah (demikian),” jawab si raja.


Kemudian raja itu menceritakan kisahnya kepada kaum. Akhirnya mereka semua masuk Islam..



No comments: