Wolff-Parkinson-White Syndrome
Pada jantung yang normal, sinyal-sinyal listrik hanya menggunakan satu jalur pada saat memasuki jantung. Jalur ini adalah atrio-ventrikel atau titik A-V. Saat sinyal listrik bergerak dari ruang atas jantung (atrium) menuju ke ruang bawah jantung (ventrikel), maka akan menyebabkan jantung berdetak. Agar jantung berdetak dengan tepat maka jeda waktu sinyal listrik adalah penting.
Jika ada jalur konduksi ekstra, sinyal listrik bisa mencapai ventrikel terlalu cepat. Kondisi ini dinamakan Wolff-Parkinson-White syndrome (WPW). Hal ini berada dalam kategori kelainan kelistrikan yang disebut dengan 'sindroma pra-eksitasi'.
Ini dikenali dari perubahan pada elektrokardiogram (EKG), sebuah rekaman grafik dari aktivitas listrik jantung. EKG kemudian akan menunjukkan bahwa sebuah jalan ekstra atau terdapat saluran singkat dari atrium ke ventrikel.
Sebagian penderita mengalami sindrom ini dengan gejala-gejala atau episode takikardia (irama jantung yang cepat), mungkin mengalami pusing, dada berdebar, pingsan dan serangan jantung (namun jarang terjadi). Sedang sebagian penderita WPW tidak mempunyai takikardia atau gejala-gejala lainnya. Kurang lebih 8 persen orang-orang penderita gejala-gejala ini pertama kali mendapatkannya pada usia 11-50 tahun.
Orang-orang yang tidak mempunyai gejala-gejala biasanya tidak membutuhkan perawatan. Orang-orang yang mengalami episode takikardia seringkali bisa dirawat dengan pengobatan. Namun kadangkala perawatan seperti itu tidak berhasil. Jika perawatan tidak berhasil, maka penderita perlu melakukan sesuatu yang lain.
Prosedur umum yang digunakan untuk mengganggu jalur yang tidak normal adalah dengan frekuensi radio atau catheter ablation. Ini dilakukan dengan menggunakan pipa fleksibel yang disebut kateter dipandu ke tempat dimana terdapat masalah.
Kemudian jaringan tersebut dihancurkan dengan energi frekuensi radio sehingga menghentikan jalur elektrik. Ablasi yang sukses akan menghentikan penggunaan obat-obatan. Apakah seorang pasien diobati dengan obat-obatan ataukah melalui prosedur ablasi maka tergantung pada beberapa faktor. Ini termasuk tingkat keparahan dan frekuensi dari gejala-gejala yang timbul, resiko aritmia pada masa mendatang dan keinginan dari pasien.
No comments:
Post a Comment