Sunday, November 28, 2010

Sembelit pada Anak

Sembelit pada Anak

0diggsdigg

sembelitSembelit adalah kondisi pergerakan usus yang tidak tepat. Biasanya anak mengalami rasa sakit dan melewati saat-saat yang sulit untuk mengeluarkan kotoran yang kering dan keras. Dalam kondisi normal, tidak ada nyeri saat membuang kotoran yang memiliki tekstur yang lembut. Gerakan usus juga teratur. Seorang anak yang memiliki sembelit tidak hanya menemukan kesulitan untuk buang air besar (BAB), tetapi juga pada waktu merasakan kebutuhan untuk pergi ke toilet dan ketika ia pergi ke sana, dia tidak bisa mengeluarkannya.
Sistem pencernaan bertanggungjawab mulai dari asupan makanan sampai ke lancarnya pembuangan. Makanan atau cairan dikonsumsi dari mulut, kemudian menuju ke perut melalui pipa makanan. Setelah perut memproses makanan dengan asam, makanan itu lewat ke usus kecil dan kemudian ke usus besar. Tahap akhir dari pencernaan makanan adalah saluran pembuangan melalui anus dan rektum. Selama proses keseluruhan, bagian tubuh menyerap nutrisi dan air dari makanan yang disediakan untuk mereka. Sisa yang tidak tercerna itu keluar sebagai limbah kotoran.

Adalah mitos di antara beberapa orang yang mengatakan bahwa seorang individu konstipasi jika dia tidak bisa buang air besar setiap hari. Tapi sebenarnya adalah kebiasaan untuk BAB berbeda antara satu orang dengan lainnya. Jadi jika sembelit akan diperiksa, pola teratur kebiasaan BAB seseorang juga harus diperiksa dan tidak boleh dibandingkankan dengan orang lain.

Selain tidak bisa buang air besar teratur, anak merasa kenyang pada sebagian besar waktu dan sedikit tidak nyaman. Perut juga terasa tertarik karena perasaan kenyang. Anak itu membuat usaha besar untuk membuangnya dan mengalami kesakitan. Bahkan setelah selesai buang air besar, anak akan merasa ingin buang air besar kembali. Kerasnya kotoran akan menyebabkan butiran-butiran kecil air di kulit anus dan akan terdapat sedikit darah di kertas toilet. Anak harus segera memberitahukan hal ini kepada orangtuanya, yang kemudian dapat mengambil tindakan secepatnya. Sebagian anak memiliki kondisi yang lebih buruk, yaitu kotoran yang cair, mirip dengan diare, dan lendir yang keluar bersama-sama dengan kotoran yang keras.

Kasus sembelit menjadi bertambah banyak dikarenakan pola makan yang tidak sehat dari sebagian besar orang. Dengan adanya fast food serta makanan2 lain yang mengandung tepung dan gula, anak-anak tidak mendapatkan porsi serat yang cukup, yang mengakibatkan gerakan usus yang lebih pelan. Adalah tanggungjawab orangtua untuk memberikan makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian (sereal). Seiring dengan makan makanan yang berserat tinggi, anak-anak juga harus minum banyak air(cairan). Air putih adalah cairan yang terbaik pada kondisi ini.

Cairan membantu untuk melunakkan kotoran yang dapat lewat dengan halus di dalam usus. Kurangnya asupan cairan membuat kotoran kering dan keras. Anak-anak menjadi lebih stagnan karena video game, internet dan televisi, yang membuat mereka tidak punya waktu lagi untuk melakukan kegiatan fisik. Olahraga membantu makanan untuk melewati sistem pencernaan. Sedikitnya waktu untuk melakukan kegiatan fisik juga merupakan salah satu penyebab konstipasi. Obat-obatan harus dihindari kecuali diresepkan oleh dokter.

Stres dan kecemasan juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Anak-anak yang pergi ke sekolah biasanya mengalami stres karena PR, tugas-tugas dan ulangan-ulangan. Seorang dewasa dapat berbicara kepada anak untuk membantu menghilangkan stresnya. Anak-anak yang menderita sindrom iritasi usus (IBS) akan menambah parah kondisi mereka dengan stres. Makanan yang berlemak dan pedas dapat menjadi pemicunya bersama dengan stres. Anak-anak yang memiliki sindrom ini mengalami sakit perut dan gas di dalam perut. Terkadang anak-anak menghindari untuk pergi ke kamar mandi walaupun mereka merasa ingin. Biasanya hal ini terjadi karena kamar mandi yang tidak bersih. Tetapi jika kita mengabaikan 'panggilan alam' pada saat itu, maka akan lebih sulit melakukannya di lain waktu. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kondisi medikal seperti lupus, diabetes dan gangguan fungsi kelenjar tiroid dapat merujuk ke arah konstipasi.

No comments: