Palsi serebral
Palsi serebral merupakan gangguan jaringan syaraf progresif otak yang menyebabkan cacat ringan sampai cacat berat seumur hidup. Kondisi ini diterangkan sebagai sekelompok gangguan motor kualitatif yang muncul pada anak-anak karena kerusakan otak selama persalinan atau karena beberapa kondisi patologis di kehidupan dalam uterus. Permasalahan neurologis-nya ada beberapa namun tidak bersifat progresif. Sekitar 2 dari 100 kelahiran bayi memiliki masalah ini. Penyakit ini tidak bersifat turunan.
Penyebab Palsi Serebral
1) Kerusakan otak yang terjadi pada saat persalinan.
2) Komplikasi persalinan dengan forsep.
3) Kekurangan oksigen pada bayi saat persalinan.
4) Infeksi pada saat persalinan.
Tanda dan gejala Palsi Serebral
Tanda dan gejala-gejalanya mungkin tidak sama pada semua bayi yang terkena penyakit ini karena bergantung dari kerusakan otak yang terjadi, apakah terdapat luka ringan atau parah.
Kasus ringan: 20% anak akan memiliki cacat ringan.
Kasus sedang: 50% kasus mengalami cacat sedang. Anak yang terkena penyakit ini membutuhkan bantuan dalam kapasitas ambulasi mereka yang cacat.
Kasus berat: Sekitar 30% anak yang terkena tidak mampu melakukan apapun dan selalu berada di ranjang sehingga mereka selalu membutuhkan perawatan dari orang lain.
Temuan abnormal dalam palsi serebral
1. Refleks neonatal yang tidak normal.
2. Otot yang kaku dengan gerakan yang tidak biasa.
3. Perpanjangan ekstremitas pada suspensi vertikal bayi.
4. Tungkai kaki membentuk seperti gunting karena kejang otot-otot adduktor paha.
5. Punggung melengkung ke arah belakang seperti panah pada kasus berat.
6. Mengalami lumpuh total atau sebagian.
7. Perkembangan neurologis dan perilaku yang tertahan.
8. Kesulitan untuk menelan terjadi di sebagian kasus.
9. Sering mengeluarkan air liur.
10. Cacat mental yang ringan hingga berat.
11. Gerakan yang tidak normal terlihat pada beberapa kasus.
12. Gemetar dengan gerakan yang tipikal.
13. Jika otak kecil terkena maka akan terjadi kehilangan otot sehingga mengalami kesulitan berjalan.
14. Pendengaran berkurang sebagian atau sepenuhnya.
15. Mempengaruhi cara berbicara.
16. Penyipitan mata atau masalah penglihatan lainnya yang mungkin terkait.
17. Kejang-kejang yang dapat terjadi pada sebagian anak.
Palsi serebral didiagnosis lewat pemeriksaan klinis secara detil dan dengan menghilangkan penyakit yang sama seperti tumor otak, atrofi progresif dan lain sebagainya. Semua pemeriksaan seperti scan CT, MRI dan pemeriksaan rutin lainnya dibutuhkan untuk menyingkirkan penyakit lainnya.
Penanganan Palsi Serebral
Penanganan Umum
Hal ini termasuk perawatan pribadi dan pemberian nutrisi yang tepat. Obat-obatan simtomatik diperlukan untuk mengurangi kejang dan kekakuan otot. Diazepam dapat mengurangi kelenturan dan atetosis. Sodium dantrolene membantu mengendurkan otot rangka.
Fisioterapi
Terapi ini menggunakan pijat, olahraga, hidroterapi dan sebagainya. Pelatihan khusus diberikan untuk melatih berjalan, menelan, dan berbicara. Anak-anak yang terkena juga dilatih untuk memegang benda yang digunakan dalam aktivitas rutin mereka.
Rehabilitasi
Dukungan moral dan sosial harus diberikan kepada anak-anak ini. Mereka harus dimasukkan ke sekolah khusus di mana dapat diberikan pelatihan khusus oleh staf yang terlatih. Anak yang cacat mental membutuhkan pelatihan khusus. Tergantung dari cacatnya, alat-alat dan mesin khusus juga digunakan untuk membantu mereka bergerak dan membantu melakukan kegiatan mereka sehari-hari.
Terapi Okupasional
Terapi ini diberikan oleh ahli terapi okupasional. Mereka melatih orang-orang cacat untuk melakukan beberapa pekerjaan yang cocok sehingga mereka dapat memiliki penghasilan.
No comments:
Post a Comment