Friday, December 3, 2010

Sakit Kepala dan Migren yang sering pada Anak

Sakit Kepala dan Migren yang sering pada Anak

0diggsdigg

migren pada anakAnak-anak yang memiliki penyakit kronis sering mengalami sakit kepala dan migren. Anak-anak seperti ini beserta orang tuanya menghadapi masalah untuk menyesuaikan sekolahnya beserta peraturannya. Persiapan dan langkah-langkah ekstra harus diambil untuk mengatasi penyakit tersebut. Konsultasi untuk tindakan pengobatan, pengawasan dan pencegahan harus dilakukan dengan dokter spesialis anak yang mengerti tentang migren dan sakit kepala. Pemicunya juga berbeda-beda antara satu anak dengan yang lainnya, yang harus dikenali dengan akurat.


Pertama adalah aturan kehadiran yang ketat di sebagian besar sekolah-sekolah akan membuat anak-anak dengan penyakit kronis merasa sulit untuk melaksanakannya. Lebih lagi, sebagian besar sekolah memiliki kebijakan tanpa toleransi tentang perihal pengobatan, bahkan termasuk obat-obatan yang ada di pasaran. Laporan tentang siswa yang dikeluarkan hanya karena membawa obat Advil (ibuprofen) di sekolah adalah hal yang umum terjadi. Sebelum membuat janji dengan dokter, sangat dianjurkan bagi orang tua untuk membaca kebijakan tempat sekolah anaknya. Adalah baik untuk mengajukan pertanyaan sebelumnya, daripada menyesal kemudian. Beberapa sekolah meminta surat atau catatan medis sebagai bukti, saat muridnya tidak dapat hadir karena masalah kesehatan. Beberapa sekolah menganggap siswa yang tidak hadir karena sakit dianggap sama dengan tidak hadir pada umumnya, sehingga nilai kehadiran akan sangat terpengaruh.


Perawat sekolah dapat diberi obat yang telah diresepkan sehingga mereka dapat memberikan obat tersebut kepada anak bila diperlukan. Jika ini permasalahannya, perihal lokasi penyimpanan obat dan ketersediaan obat pengganti harus diperiksa. Selain tidak dapat hadir secara teratur, anak kadang tidak mampu untuk mengikuti kegiatan ko-kurikuler, terutama yang bersifat fisik dan kegiatan di luar ruangan. Pilihan lain yang mungkin bagi anak harus didiskusikan dengan gurunya. Biasanya surat rekomendasi dari dokter akan sangat membantu. Dalam semua kasus, beberapa jenis identifikasi medis dapat dibawa oleh anak sepanjang waktu. Jika anak harus dijaga oleh babysitter sepulang sekolah atau kegiatan lain langsung sepulang dari sekolah, langkah-langkah tambahan harus diambil. Para babysitter atau yang bertanggung jawab di kegiatan tersebut harus diberitahu di awal tentang masalah ini. Mereka dapat diminta kerjasamanya dalam pemberian obat tepat waktu dan untuk melakukan perawatan khusus bagi anak tersebut. Jika anak tersebut cukup dewasa untuk mengerti permasalahnnya, maka perlu dididik untuk melakukan pengobatannya sendiri. Mereka juga harus dibuat mengerti bahwa adalah berbahaya untuk mengambil obat-obatan dari sumber yang tidak dipercaya bahkan jika teman sekolah mereka melakukannya. Motivasilah mereka untuk mengajukan pertanyaan dan jelaskan setiap ketakutan yang mereka punya mereka .


Sebagian besar anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk menyampaikan masalah mereka dengan benar. Keadaan ini diperburuk karena berbagai jenis sakit kepala yang mereka derita. Sakit kepala ini dapat berhubungan dengan penyakit kronis, ketegangan, penyakit sinus atau demam. Hanya melalui diagnosis dapat membawa memperlihatkan masalah yang sebenarnya. Jika frekuensi sakit kepala bertambah lebih sering, seperti lebih dari dua kali sebulan, membuat janji dengan dokter harus langsung dilakukan. Anak-anak yang lebih muda merasa lebih sulit untuk menjelaskan permasalahannya. Jika mereka menjadi rewel, gelisah, terganggu, lelah, memiliki gangguan tidur dan sulit makan, maka pasti ada suatu masalah. Sebagian besar anak mengeluh sakit kepala selama ujian karena stres yang meningkat. Tujuh puluh lima persen dari anak-anak mengalami sakit kepala akibat ketegangan. Jika demikian, pendidikan manajemen stres, bersamaan dengan konseling, harus diberikan kepada anak tersebut.


Sakit kepala bisa juga pertanda dari masalah yang lain. Jadi, diagnosa menyeluruh sangat dianjurkan. Riwayat medis anak sebelumnya dapat memberikan petunjuk penting. Sebelum membuat janji dengan dokter, dapat dibuat dahulu catatan yang merujuk pada sejarah medis anak tersebut. Menyimpan catatan tentang frekuensi sakit kepala anak, lokasi nyeri, waktu terjadinya, gejalanya, dll akan dapat bermanfaat. Jika bukan karena suatu penyakit, sakit kepala juga dapat merupakan akibat dari cedera kepala. Kadang-kadang, sakit kepala bisa turun-temurun, seperti dalam kasus migren.


Sakit kepala juga bisa disebabkan karena infeksi, masalah penglihatan, gangguan tekanan darah, masalah neurologis, kelemahan otot, keseimbangan telinga yang tidak benar atau masalah serius seperti tumor, bekuan darah, dll. Jika dokter tidak dapat mendiagnosa masalahnya, ia dapat merujuk anak tersebut ke dokter spesialis sakit kepala atau spesialis syaraf. Test seperti CT scan atau MRI akan dilakukan jika ada masalah serius. Setelah diagnosa, dokter akan meresepkan obat-obatan atau akan meminta untuk mengambil obat yang ada dipasaran. Menurut sebuah penelitian, anak-anak yang menghadapi sakit kepala dan migren cenderung overdosis dalam mengkonsumsi obat-obatan di pasaran untuk menghilangkan rasa sakit secepatnya. Dalam beberapa kasus, orang tua tidak mengerti tentang situasi ini. Praktek ini beresiko dan kebanyakan anak-anak di atas enam tahun terlibat dalam kasus tersebut.

No comments: