Apa yang sebaiknya anda lakukan bila anda terserang panik.
Mengalami serangan panik pertama kalinya akan terasa menyusahkan tidak hanya karena peristiwa yang terjadi, tapi juga karena kecenderungan untuk munculnya rasa takut dalam diri anda terhadap
terulangnya peristiwa tersebut. Dikenal juga sebagai antisipasi ketakutan (anticipatory anxiety), rasa takut terhadap terulangnya kepanikan ini menyebabkan tekanan dan ketakutan terus menerus sehingga menyebabkan anda sulit untuk relaks. Seringkali jika kondisi tersebut tidak ditangani akan menyebabkan fobia untuk menghindari sesuatu, sehingga anda menghindari suatu tempat, situasi, pertemuan, dan acara-acara dimana tidak ada pertolongan yang tersedia atau tempat dimana jika nantinya mengalami kepanikan akan terlihat memalukan.
Jika hal ini semakin parah, kondisi ini akan menjadi agorafobia (takut terhadap tempat terbuka) sehingga membuat anda mulai menghindar dari aktivitas yang sering anda lakukan. Untuk menghindari hal ini, pertimbangkan untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Berkonsultasilah dengan dokter anda. Gejala yang menyertai serangan panik seperti detak jantung kencang, sakit dada, sesak nafas, berkeringat banyak, gelisah, dan lainnya, yang juga merupakan gejala umum kondisi fisiologis dan psikologis yang lain. Dengan mencari diagnosis yang benar dari dokter, maka akan menghilangkan penyebab-penyebab yang tidak berhubungan dengan ketakutan (anxiety). Jelaskan kepada dokter anda; gejalanya, kapan terjadinya, dan separah apa serangannya. Dokter anda akan menanyakan tentang riwayat medis anda dan mungkin akan melakukan beberapa tes (misalnya, tes urin, tes darah, tes narkoba, dll)
2. Temuilah ahli kejiwaan yang terlatih untuk menangani kondisi psikologi seperti ini. Tidak, anda tidak gila (mereka yang pergi ke ahli kejiwaan bukan orang gila). Alasan mengapa anda perlu ke ahli kejiwaan adalah untuk memeriksakan kondisi emosional anda dan mencegah serangan berikutnya. Jangan menunggu terlalu lama untuk mencari bantuan. Jika tidak ditangani, serangan kepanikan akan menyebabkan kondisi yang lebih parah. Ahli kejiwaan anda mungkin akan menyarankan anda untuk terapi perilaku-kognitif dan terapi eksposur untuk mengetahui pikiran anda.
3. Cari tahu penyebabnya. Beberapa kasus kepanikan mungkin memperlihatkan suatu "pola" - aktivitas tertentu, pikiran tertentu, waktu atau orang yang ada dengan anda ketika kepanikan terjadi. Ini akan memberikan anda petunjuk untuk menghilangkan gejala-gejala berikutnya.
4. Pelajari beberapa teknik relaksasi yang dapat anda praktekkan di rumah atau di luar rumah. Musik, meditasi, yoga, dan teknik bernapas tidak saja berguna dalam menurunkan gejala selama serangan berlangsung, namun juga memperkuat respon relaksasi tubuh anda.
5. Jangan tambahkan ketakutan lagi. Menyerap semua ketakutan dan pikiran negatif yang datang bersama dengan rasa takut hanya akan menambah ketakutan itu sendiri sehingga menambah semakin buruk efeknya. Melainkan kenalilah sesuatu yang membuat anda takut dan ubahlah menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi anda.
6. Terapkan gaya hidup sehat (olahraga teratur, diet seimbang, dan tidur yang cukup). Penelitian membuktikan minimal berolahraga selama 30 menit sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu dapat menekan stres dan membantu mencegah serangan panik. Diet seimbang akan mempertahankan suplai nutrisi dan mempertahankan keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Tidur minimal 8 jam sehari akan memberi energi pada tubuh, menyegarkan pikiran, dan mengistirahatkan otot-otot anda.
7. Hilangkan semua stres yang tidak perlu atau tidak penting. Karena serangan panik berkaitan dengan stres, menghindari hal-hal, orang-orang, dan situasi yang membuat anda stres. Hal ini akan membantu untuk menurunkan kemungkinan serangan panik itu datang kembali.
8.Edukasi diri anda tentang kepanikan. Banyak sumber yang bisa anda gunakan untuk mempelajari kondisi ini. Membaca buku, majalah kesehatan, dan artikel di internet tentang kepanikan akan benar-benar memberi anda informasi yang tepat tentang bagaimana melawan efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh kondisi ini.
No comments:
Post a Comment