Keterlibatan Jantung dalam Skleroderma
Skleroderma adalah penyakit auto-imun yang ditandai dengan pengerasan atau penebalan yang biasanya terjadi pada kulit dan juga dapat terjadi pada organ-organ lain. Bentuk ringan dari penyakit ini dikenal dengan morfea yang meskipun dapat melumpuhkan penderitanya namun cenderung tidak menjadi fatal. Jenis lain dari penyakit ini adalah sklerosis sistemik yang dapat mempengaruhi kulit serta membatasi fungsi organ yang terkena dan dapat berakibat fatal. Hingga kini belum ditemukan penyebab pasti dari penyakit ini dan sebagian besar dokter hanya menjelaskan berdasarkan teori.
Skleroderma ditemukan di seluruh dunia, meskipun demikian perempuan memiliki kecenderungan empat kali lebih besar untuk mengidap penyakit ini dibandingkan laki-laki. Penyakit ini biasa terjadi pada umur 30 hingga 60 tahun. Penyakit ini terbilang langka karena hanya diderita oleh 14 orang dari 1 juta orang dari seluruh dunia. Penyakit ini juga jarang menjangkiti anak-anak. Penyakit ini terlihat jelas terdapat di antaranya pada suku Choctaw asli Amerika dan para wanita Afrika-Amerika.
Apa yang Menyebabkan Skleroderma?
Penyebab skleroderma masih belum diketahui, meskipun para ahli pengobatan telah mengembangkan berbagai teori mengenai penyebabnya. Sebagian mengatakan bahwa kebanyakan penyakit tersebut bersifat genetis, jadi jika seseorang memiliki skleroderma maka sanak saudaranya pun beresiko memilikinya. Sebagian lain beranggapan bahwa penyebabnya berasal dari lingkungan dan faktor-faktor yang tidak diinginkan di lingkungan seperti virus, bakteri dan faktor sejenis lainnya. Namun, tidak satu pun teori-teori ini terbukti.
Hasilnya adalah sistem imun tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah menyerang jaringan-jaringan di dalam tubuh yang menyebabkan pengembangan jaringan parut pada bagian yang terjangkit. Meskipun berbagai kasus skleroderma yang berbeda akan menyebabkan gejala yang berbeda pula, gejala yang paling sering muncul adalah fenomena Raynaud yang membuat kejang aliran arteri pemasok darah ke jari-jari, kaki dan wajah. Untuk skleroderma sistemik, hal ini ditambah lagi dengan pembatasan fungsi organ.
Bagaimana Jantung Terlibat dalam Skleroderma?
Skleroderma membuat jaringan di dalam jantung lebih keras/ tebal dan hal ini membatasi fungsi jantung. Jika jantung terlibat dengan skleroderma, maka akan terjadi pembatasan atas fungsi jantung. Hal ini ditandai dengan penyakit miokardial, arithmias atau kelainan sistem konduksi. Meskipun bukan jantung yang terjangkit melainkan ginjal dan paru-paru, hal ini masih dapat menyebabkan banyak masalah jantung dan yang paling sering adalah hipertensi. Karena itulah jantung merupakan organ tubuh yang paling terlibat dalam skleroderma.
Seseorang yang terjangkit skleroderma akan memiliki masalah jantung karena jantung sebagian besar terlibat didalamnya. Untungnya hal ini dapat diatasi dengan pertolongan dokter. Meskipun masih tidak ada garansi bahwa pasien akan terbebas secara penuh dari skleroderma setelah pengobatan, pengobatan diberikan untuk menolong para pasien melewati gejala-gejala sulit yang disebabkan oleh skleroderma.
Bagaimana Keterlibatan Jantung di dalam Skleroderma Diatasi?
Tidak ada pengobatan untuk skleroderma, pendekatan untuk ini adalah khusus untuk pasien tertentu dan akan tergantung pada keadaan-keadaan tertentu pula. Untuk keterlibatan jantung, dokter akan menggunakan obat-obatan seperti penghalang saluran kalsium, nifedipine, nicardipine dan bosentan. Bagi anak-anak yang terjangkiti penyakit ini, pendekatan untuk mengobati mereka ialah terapi kombinasi dari methotrexate, kortikosteroids dan siklosporin.
Apabila pengobatan ini menyebabkan efek samping, maka akan digunakan obat-obatan lain yang bergantung pada apa yang cocok bagi pasien secara khusus. Pasien dengan gejala fenomena Raynaud harus mengetahui bahwa obat-obatan ini dapat memperburuk keadaan mereka.
No comments:
Post a Comment