Alergi seringkali adalah reaksi akut dari kontak dengan alergen (penyebab alergi) dan sering kali tidak menimbulkan kerusakan serius terhadap tubuh manusia. Namun ada satu jenis langka dari alergi yang bisa mengancam jiwa, terutama jika tidak diketahui dan ditangani dengan tepat.
Seperti halnya dengan jenis-jenis alergi lain, anafilaksis disebabkan oleh kontak dengan alergen. Saat tubuh mendeteksi sesuatu yang menyebabkan alergi itu berbahaya, maka tubuh akan melepaskan antibodi yang disebut immunoglobulin E. Kontak pertama disebut sensitisasi dan ini tidak menampakkan gejala sama sekali, saat kontak berkembang maka tubuh akan bereaksi dengan memproduksi imun yang bisa mempengaruhi seluruh tubuh. Saat itulah seluruh badan mengalami alergi terhadap alergen.
Insiden
Karena kurangnya definisi yang jelas dari sindrom tersebut, jumlah pasti dari kejadiannya di amerika kurang bisa dipastikan. Para ahli memperkirakan bahwa anafilaksis terjadi pada kurang-lebih 1% dari seluruh populasi penduduk. Ini berarti bahwa sindrom tersebut sangat jarang.
Anafilaksis bisa terjadi pada segala usia. Perempuan dewasa lebih rentan terkena anafilaksis daripada lelaki dewasa. Namun sebaliknya pada anak-anak, anak lelaki lebih rentan terkena daripada anak perempuan sebayanya.
Gejala-gejala
Gejala dari anafilaksis berbeda-beda antara satu kasus dan kasus lainnya. Normalnya, serangan dimulai dengan kulit memerah, hidung berair, dan merasa tidak enak badan. Dikarenakan oleh cepatnya perkembangan alergi ini, gejala-gejala diatas bisa memburuk lebih cepat dan menjadi gejala yang lebih komplek. Gejala-gejala yang lebih serius meliputi kesulitan bernafas, sakit perut, dada sesak dan tenggorokan tersekat, batuk, hidung tersumbat, bicara tersendat, tersengal, mual dan muntah, pusing, tekanan darah rendah, diare dan jantung berdegup lebih cepat. Penderita juga bisa berakhir dengan serangan jantung.
Serangan penuh dari anafilaksis sering kali ditandai bercak-bercak merah pada kulit, bengkak pada kulit, sulit bernafas dan tekanan darah menjadi rendah. Gejala-gejala tersebut bisa berujung pada ketidak sadaran dan kemudian kematian.
Penyebab
Penyebab pasti anafilaksis belum diketahui tapi dipercaya ada keadaan yang memicunya. Hal tersebut secara umum dikaitkan dengan bermacam komponen dan peristiwa yang memicu reaksi alergi, termasuk makanan, obat-obatan, karet, sengatan serangga, begitu juga dengan olahraga dan terkena sinar X. Namun penyebab umum terjadinya alergi juga bisa menyebabkan anafilaksis.
Diagnosa
Diagnosa terhadap anafilaksis hanya bisa dilakukan jika gejalanya timbul. Namun karena gejala-gejala dari anafilaksis mirip dengan berbagai macam penyakit serta sindrom lainnya, maka akan sulit dipastikan apakah penderita tersebut akan terkena anafilaksis atau tidak. Penderita dari jenis alergi lain lebih rentan terkena anafilaksis daripada mereka yang tidak mempunyai sejarah alergi.
Pengobatan
Injeksi dengan epinefrin merupakan cara terbaik untuk meredakan gejala anafilaksis. Epinefrin merupakan jenis adrenalin yang efektif meredakan gejala anafilaksis dan menstabilkan tubuh. Saat gejala sudah diredakan, pasien akan menjalani pengobatan dengan memberikan obat kedalam pembuluh darahnya dengan cairan yang akan melemahkan sistem imun tubuh, terutama paru-paru. Setelah itu, histamine dan steroid akan dimasukkan ke aliran darah unuk menstabilkan tubuh.
Persiapan
Mereka yang mempunyai alergi dianjurkan mengunjungi dokter untuk persiapan. Biasanya dokter akan meresepkan sebuah alat injeksi epinefrin yang praktis sehingga bisa dibawa kapan saja.
Merupakan tindakan bagus juga jika anda selalu membawa kartu identitas yang menyebutkan alergi anda, sehingga pengobatan bisa dilakukan secara tepat jika terjadi hal-hal yang darurat.
No comments:
Post a Comment