Hadis Tentang Rendah Diri
Sikap rendah diri yang dimaksud di sini adalah perasaan lemah, minder, atau tidak percaya diri yang berlebihan, yang berbeda dengan tawadhu' (rendah hati). Dalam Islam, sikap seperti ini tidak dianjurkan karena seorang Muslim harus memiliki keyakinan pada kemampuan yang diberikan Allah.
Ada sebuah hadis yang bisa menjadi pedoman dalam memahami sikap ini:
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
"Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, walaupun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang tersenyum."
(HR. Muslim No. 2626)
Tafsir dan Makna Hadis
-
Jangan Merasa Rendah Diri dalam Kebaikan
- Terkadang seseorang merasa minder karena menganggap amal atau usahanya kecil dan tidak berarti. Padahal, Islam mengajarkan bahwa sekecil apa pun kebaikan tetap berharga di sisi Allah.
-
Kepercayaan Diri dalam Kebaikan
- Islam tidak mengajarkan rendah diri yang berlebihan, tetapi mendorong untuk percaya diri dalam melakukan kebaikan.
- Setiap Muslim memiliki keunikan dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.
-
Menghindari Perasaan Lemah yang Berlebihan
- Sikap rendah diri yang membuat seseorang takut berbuat baik atau merasa tidak mampu adalah bentuk waswas dari setan.
- Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk selalu berusaha dan tidak menyerah pada perasaan tidak percaya diri.
-
Islam Mengajarkan Keseimbangan
- Rendah hati (tawadhu') adalah sikap yang baik, tetapi rendah diri (inferiority complex) yang berlebihan bisa membuat seseorang tidak berkembang.
- Seorang Muslim harus yakin bahwa Allah telah memberinya potensi dan kesempatan untuk berbuat baik.
Hadis ini mengajarkan bahwa tidak ada alasan untuk merasa rendah diri dalam melakukan kebaikan sekecil apa pun. Bahkan senyuman adalah bentuk kebaikan yang memiliki nilai di sisi Allah.
No comments:
Post a Comment