Sunday, March 16, 2025

Bersandar sepenuhnya kepada rahmat Allah

 Bersandar sepenuhnya kepada rahmat Allah adalah sikap yang menunjukkan keimanan dan ketundukan kepada-Nya. Namun, bersandar kepada rahmat Allah bukan berarti meninggalkan usaha dan amal shalih. Berikut beberapa nasehat tentang hal ini:

  1. Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah
    Allah berfirman:
    “Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
    Apapun dosa yang telah diperbuat, jangan pernah merasa tidak layak mendapatkan ampunan-Nya. Selalu ada jalan kembali selama masih hidup.

  2. Rahmat Allah Tidak Berarti Meninggalkan Usaha
    Bersandar kepada rahmat Allah bukan berarti meninggalkan amal shalih. Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Bekerjalah, karena setiap orang dimudahkan kepada apa yang telah ditakdirkan baginya.” (HR. Bukhari & Muslim)
    Kita harus tetap berusaha, beribadah, dan memperbaiki diri, bukan hanya berharap tanpa beramal.

  3. Rahmat Allah Lebih Besar dari Amal Kita
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Tidak ada seorang pun yang akan masuk surga karena amalannya.”
    Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau juga, wahai Rasulullah?”
    Beliau menjawab, “Termasuk aku juga, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku.” (HR. Bukhari & Muslim)
    Ini menunjukkan bahwa meskipun kita beramal, kita tetap membutuhkan rahmat Allah untuk selamat di dunia dan akhirat.

  4. Berdoa dan Memohon Rahmat-Nya
    Rasulullah ﷺ sering berdoa:
    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي...
    “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rahmat dari sisi-Mu yang dengan itu Engkau beri petunjuk hatiku, Engkau perbaiki urusanku...” (HR. Ibnu Hibban)
    Maka jangan pernah lelah meminta rahmat-Nya dalam setiap doa kita.

  5. Menyeimbangkan Antara Rasa Takut dan Harapan
    Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Hati seorang mukmin harus seperti burung yang terbang dengan dua sayap: sayap takut kepada siksa Allah dan sayap berharap kepada rahmat-Nya.”
    Jangan hanya takut kepada Allah hingga berputus asa, dan jangan hanya berharap rahmat-Nya hingga lalai dalam beribadah.

Kesimpulannya, bersandar sepenuhnya kepada rahmat Allah adalah sikap yang benar, tetapi harus dibarengi dengan amal shalih dan usaha yang sungguh-sungguh. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

No comments: