Thursday, January 13, 2011

Antisipasi Timbulnya Sakit Maag (3)

files/106450849.jpg

dr Harun Riyanto

Tindakan bedah hanya diperuntukkan bagi pasien-pasien yang mengalami komplikasi maag berupa tukak lambung atau bagi mereka yang memilih cara bedah sebagai ganti terapi pemeliharaan setiap hari dengan biaya yang menyertainya. Angka kekambuhan maag/ tukak lambung setelah operasi adalah 2-3%, dibanding dengan angka kekambuhan 20-30% dengan terapi pemeliharaan medis.

Kekambuhan adalah suatu masalah besar, yang memberi kesan bahwa perjalanan penyakit kambuhan kronik belum berubah nyata dengan antagonis reseptor H2. Tetapi angka kekambuhan telah berkurang setelah diberi terapi dengan senyawa-senyawa bismuth. 75 - 80% maag/ tukak lambung berulang lagi dalam 1 tahun setelah sembuhnya ulkus-ulkus akut atau dalam 1 tahun setelah terapi pemeliharaan dihentikan, tanpa melihat lamanya terapi pemeliharaannya.

Meskipun pada penyakit maag angka kesakitan mungkin menurun aktivitasnya setelah 5-15 tahun pertama, kebanyakan dokter klinik menganggap maag/ tukak lambung merupakan kondisi sepanjang hidup. Pasien-pasien tua dan pasien yang menerima terapi pemeliharaan, terutama bila mereka minum NSAID, cenderung mengalami lecet lambung berulang tanpa gejala yang ditemukan melalui komplikasi-komplikasi daripada timbulnya gejalanya lambung sendiri.

Bagaimana dengan kasus Ibu Agustina ? Ternyata dengan terapi konseling dan perubahan kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti merokok dan obat nyeri sendi, gejala penyakitnya sangat berkurang dan mampu menikmati hidupnya. Nyeri sendi yang timbul ternyata diakibatkan oleh menurunnya kadar Calcium bebas dan bukan murni nyeri radang sendi yang sebenarnya.

No comments: