Tuesday, May 27, 2025

Istighfar (3)

 Berikut beberapa hadis shahih tentang istighfar (memohon ampun kepada Allah) yang menggambarkan keutamaan dan manfaatnya:

---

1. Nabi Banyak Beristighfar Setiap Hari

عَنْ الأَغَرِّ الْمُزَنِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوبُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ، فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ"

(HR. Muslim, no. 2702)

Artinya:

“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampun kepada-Nya. Sungguh, aku bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.”

---

2. Istighfar Menghapus Dosa Sekalipun Sebanyak Buih di Laut

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، الْحَيَّ الْقَيُّومَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ، غُفِرَ لَهُ، وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ"

(HR. Abu Dawud no. 1517, dinyatakan shahih oleh al-Albani)

Artinya:

“Barang siapa mengucapkan: Astaghfirullāhal-‘Azhīm alladzī lā ilāha illā huwa, al-Ḥayyal-Qayyūm, wa atūbu ilayh, maka dosanya akan diampuni walaupun ia lari dari medan perang.”

---

3. Allah Senang Kepada Orang yang Beristighfar


عَنْ أَنَسٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

"لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلَاةٍ"

(HR. Bukhari & Muslim)

Artinya:

“Allah lebih gembira terhadap taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di padang pasir.”

---

4. Istighfar Membuka Jalan Keluar dari Masalah

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"مَنْ أَلْزَمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ"

(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah. Hasan menurut al-Albani)

Artinya:

“Barang siapa membiasakan istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.”

---

Berikut adalah hadis-hadis tentang waktu-waktu terbaik untuk beristighfar, yang menunjukkan kapan istighfar sangat dianjurkan dan bernilai besar:

---

1. Sepertiga Malam Terakhir

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟"

(HR. Bukhari no. 1145, Muslim no. 758)

Artinya:

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam saat sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan? Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri? Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni?”

Catatan:

Ini adalah waktu paling mustajab untuk istighfar. Sebaiknya dilakukan dengan bangun malam (tahajud), dalam keadaan hening dan khusyuk.

---

2. Setelah Shalat Fardhu

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ، اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ:

"اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ..."

(HR. Muslim no. 591)

Artinya:

“Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam setelah selesai shalat, beliau beristighfar tiga kali lalu membaca: ‘Allahumma antas-salaam...’.”

Catatan:

Disunnahkan beristighfar 3x setelah setiap shalat wajib, sebagai bentuk permohonan ampun atas kekurangan dalam shalat.

---

3. Waktu Sahur

Allah berfirman:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

(QS. Adz-Dzariyat: 18)

Artinya:

“Dan di waktu sahur mereka memohon ampun kepada Allah.”

Tafsiran:

Para ulama menjelaskan bahwa waktu sahur (sebelum Subuh) adalah saat terbaik untuk beristighfar, karena suasana tenang dan penuh rahmat.

---

4. Ketika Turun Hujan dan Saat Sujud

Walaupun tidak disebutkan secara khusus dalam satu redaksi tentang istighfar, Nabi bersabda:

"اثْنَتَانِ لا تُرَدَّانِ: الدُّعَاءُ عِندَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِينَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا"

(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, hasan)

Artinya:

“Ada dua waktu doa yang tidak tertolak: saat adzan dikumandangkan, dan saat perang berkecamuk.”

Analogi:

Doa—termasuk istighfar—lebih mustajab saat hujan turun, saat sujud dalam shalat, saat adzan, dan ketika sedih, karena hati lebih lembut dan pasrah.

---

5. Saat Merasa Dosa, Gelisah, atau Bersalah

Rasulullah SAW bersabda:

"التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ"

(HR. Ibnu Majah, hasan)

Artinya:

“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa.”

Kesimpulan:

Saat kamu merasa bersalah, itulah waktu paling tepat untuk istighfar. Hati yang sedang sedih atau menyesal adalah ladang subur untuk taubat.

---




No comments: