Pengaturan Kelahiran Dan Kanker Leher Rahim(Kanker Serviks)
Mereka yang tidak siap menambah anggota keluarga atau tidak ingin mempunyai anak lagi harus mempraktekkan pengaturan kelahiran. Untuk mereka yang menggunakan pil sebagai alat pengaturan kelahiran harus berhati-hati, sebab sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi pil ini dalam waktu yang lama beresiko terkena kanker leher rahim.
Banyak wanita yang mengidap kanker leher rahim. 1 dari 3 pengidap ini akan meninggal dan sisanya masih bisa diselamatkan berkat pencegahan dini dengan menggunakan Pap tes.
Wanita mendapatkan Kanker Serviks karena terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) melalui hubungan seksual. Dalam jangka waktu yang lama tubuh masih mampu melawan namun peneliti telah menemukan bahwa lebih dari separo dari anggota test grup yang menggunakan kontrasepsi oral (pil) selama lebih dari 5 tahun beresiko lebih tinggi mendapat penyakit ini.
Anda tidak akan melihat gejala-gejala selama stadium awal kanker serviks. Ini hanya akan terlihat setelah anda mengalami vagina yang terus mengeluarkan kotoran, yang mungkin berwarna darah, berwarna coklat, pucat dan berbau tidak enak. Dan juga mungkin anda mengalami pendarahan yang tidak normal di vagina selama menstruasi, setelah bersenggama atau selama menopause. Kemungkinan lain mungkin lebih berat dan berlangsung lebih lama.
Peneliti yang melakukan penelitian ini tidak menjelaskan lebih jauh kenapa atau bagaimana kontrasepsi pil bisa meningkatkan resiko kanker. Hanya dikatakan bahwa pil beresiko, dan kesimpulan yang didapat oleh mereka yang membaca hasil penelitian ini adalah fakta bahwa para wanita yang ikut penelitian dan mengkonsumsi pil maka ini akan membuat mereka lebih aktif dalam urusan seks.
Tidak ada salahnya menjadi aktif dalam kegiatan seks tapi jika anda berganti-ganti pasangan, maka bisa jadi salah satu dari pasangan anda adalah pembawa penyakit ini.
Tapi ada yang tidak sependapat dengan penemuan ini. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa menggunakan alat kontrasepsi, khususnya pil akan mengurangi kemungkinan mengidap kanker indung telur(Ovarian cancer)
Untuk amannya, wanita disarankan menjalani pemeriksaan rutin. Wanita yang berumur dibawah 30 tahun minimal 1 tahun sekali memeriksakan diri sedang mereka yang lebih tua minimal 2-3 tahun sekali.
Metode pengaturan kelahiran juga mempunyai resiko lain selain kanker serviks. Yaitu tekanan darah tinggi, Tumor hati, kanker payudara.
Efek samping lain yang mungkin anda alami adalah mual, pendarahan, payudara yang lembek, moody, libido yang berkurang, kenaikan berat badan, kotoran pada vagina, cervical changes, dan penyakit gallbladder.
Tapi tidak semua metode pengaturan kelahiran mempunyai efek samping. Berpantang dan tidak melakukan senggama masih dipandang sebagai cara yang efektif karena sperma tidak akan bertemu dengan telur.
Untuk mereka yang tidak bisa menahan keinginan dan ingin bersentuhan secara fisik, maka kondom bisa dipilih, karena resiko yang mungkin timbul hanyalah iritasi kulit dan alergi yang yang ditimbulkan oleh karet pada pasangan sexnya.
Hingga sebuah perusahaan farmasi bisa mengembangkan alat kontrasepsi pil atau sebuah alat yang lebih baik yang tidak mempunyai efek samping atau memperbesar resiko terkena kanker serviks ataupun penyakit lain, ini adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh para pria dan wanita saat mereka berhubungan seksual.
No comments:
Post a Comment