Thursday, December 2, 2010

Merubah Stereotip Penyakit Autisme

Merubah Stereotip Penyakit Autisme

0diggsdigg

anak_autisSebagai seorang dengan kelainan fisik atau mental, penderita autisme menghadapi reaksi berlainan dari orang-orang sekitarnya, dari mereka yang mendukung sampai yang tidak perduli sama sekali. Sayangnya, mereka yang mendukung, keluarga penderita autisme, teman kerja dan teman-teman yang lain mungkin tidak begitu mengerti tentang autisme. Sehingga menimbulkan stereotip yang bisa menimbulkan kebencian, rasa malu dan situasi yang tidak mengenakkan lainnya. Dengan mengerti tentang autisme anda bisa membantu orang-orang di sekitar Anda untuk menghadapi kelainan ini.



Perlu dicatat bahwa tidak semua penderita autis adalah sama. Masing-masing penyakit atau kelainan mempunyai cara pencegahan tersendiri, tapi autisme adalah sebuah kondisi kesehatan kompleks,dimana setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda. Penderita autisme biasanya dinilai dari skala fungsionalnya, penderita dengan fungsional-tinggi mampu menerima pekerjaan dan penderita dengan fungsional-rendah memerlukan perhatian 24 jam sehari. Gejala seperti kelakuan yang membahayakan, gerakan yang tidak terkontrol, kesulitan berkomunikasi dan ketidakcakapan emosional, semua itu adalah gejala-gejalanya, ada yang menunjukkan beberapa gejala dan ada yang tidak kentara sehingga anda tidak bisa tahu mereka penderita autis atau bukan.

Karena masing-masing individu itu berbeda, maka belum tentu satu fakta yang dikatakan tentang autisme adalah benar untuk setiap penderita autisme.
Tapi bagaimanapun, kebanyakan penderita autisme mempunyai kesulitan dengan emosi dalam berkomunikasi. Namun bukan berarti bahwa penderita autisme tidak mempunyai perasaan, mereka hanya tidak bisa menyampaikan perasaannya. Juga bukan berarti kita tidak bisa menjalin hubungan yang intim dengan penderita autisme. Sebaliknya, banyak penderita autisme yang jatuh cinta dan menikah dengan bahagia. Kebanyakan penderita autis memang sulit menjalin hubungan, namun semua bisa dilakukan dengan perlahan.

Banyak orang menyangka bahwa penderita autisme adalah seorang yang jenius dalam beberapa hal. Memang kenyataannya adalah beberapa penderita autisme mempunyai kemampuan lebih terhadap matematika, musik dan keahlian seni, namun jumlahnya sangat sedikit, hanya sebagian kecil penderita autisme mempunyai keahlian tersebut diatas. Stereotip ini terpengaruh oleh film dan televisi, karena cerita tentang seseorang yang berbakat melawan kekurangannya(seperti autisme) adalah cerita menarik. Kenyataannya tidak selalu seperti itu, jadi tidak perlu mengharapkan yang lebih dari seorang penderita autisme. Penting juga mencatat bahwa autisme bukanlah sebuah bentuk keterbelakangan mental. Beberapa penderita autisme memang mempunyai keterbelakangan mental, tapi kebanyakan adalah bukan, jadi jangan memperlakukan mereka seperti memperlakukan orang yang mempunyai keterbelakangan mental.


Akhirnya, pelajaran paling penting yang dapat anda pelajari dari autisme adalah toleransi. Anda mungkin perlu bersabar dengan penderita autisme, dan dengan mengerti sedikit tentang kelainan ini mungkin akan lebih mudah. Pelajari yang anda bisa dan sebarkan pengetahuan ini terhadap mereka yang anda kenal untuk membantu menciptakan toleransi untuk penderita autisme di lingkungan anda.

No comments: