Cacat Jantung Pada Anak-Anak
Cacat jantung bawaan/kongenital adalah cacat jantung yang terjadi ketika bayi belum lahir. Biasanya masalahnya adalah sebuah lubang di jantung. Masalah ini kadang timbul tanpa disadari oleh siapapun. Cacat jantung memiliki tingkat keparahan yang bervariasi. Dari masalah sederhana seperti adanya lubang diantara serambi jantung hingga cacat berat seperti tidak adanya satu atau lebih dari serambi atau katup jantung.
Setiap orang dapat memiliki seorang bayi dengan cacat jantung kongenital. Angka statistik memperlihatkan bahwa dari seribu kelahiran, delapan bayi kemungkinan akan memiliki suatu bentuk kelainan jantung kongenital, kebanyakan merupakan kasus ringan. Jika di suatu keluarga ada anggotanya yang memiliki bayi dengan kelainan jantung, maka resiko untuk melahirkan bayi dengan kelainan jantung mungkin akan lebih tinggi.
Ini adalah sesuatu yang seringkali sulit untuk diprediksi. Alasan utama kenapa kelainan ini dapat terjadi diduga adalah faktor genetik, hanya sejumlah kecil gen yang ditemukan memiliki hubungan dengan munculnya kelainan cacat jantung. Konsumsi obat-obatan (walaupun jarang) dan terjadinya infeksi selama masa kehamilan dapat menyebabkan cacat jantung.
Kebanyakan cacat jantung pada anak-anak adalah bawaan/kongenital. Kelainan ini seringkali terdiagnosa pada awal kehidupan bayi, namun tidak selalu. Ada kasus yang jarang terjadi ketika kelainan jantung pada anak-anak bukan merupakan kelainan bawaan/kongenital. Jenis kelainan jantung seperti ini disebut kelainan jantung yang dapatan; termasuk didalamnya adalah penyakit Kawasaki dan demam rematik. Bayi juga bisa terlahir dengan masalah pada denyut jantung, seperti terlalu lambat, terlalu cepat, atau denyut jantung yang tidak teratur, yang dikenal sebagai 'aritmia'.
Kelainan jantung yang berat umumnya menjadi jelas pada beberapa bulan pertama setelah dilahirkan. Beberapa bayi menjadi kebiruan atau tekanan darah rendah sesaat setelah dilahirkan. Kelainan yang lain dapat menyebabkan kesulitan bernafas, kesulitan untuk makan, atau kenaikan berat badan yang kurang.
No comments:
Post a Comment