Wednesday, March 26, 2025

Lapar.

 Nasehat Syekh Abdul Qadir al-Jailani tentang Laparnya Orang Puasa

Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Futuh al-Ghaib banyak membahas tentang pentingnya rasa lapar bagi seorang hamba yang berpuasa. Beliau mengatakan bahwa lapar bukan sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga cara untuk menundukkan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah.

Beliau berkata:
"Lapar itu adalah cahaya bagi hati, dan kenyang itu adalah kegelapan baginya. Barang siapa yang lapar dan sabar dalam laparnya, maka hatinya akan bercahaya dan penuh dengan hikmah."

Syekh Abdul Qadir juga menekankan bahwa orang yang menahan lapar karena Allah akan mendapatkan penguatan ruhani yang luar biasa. Menurut beliau, lapar mengajarkan seseorang untuk tidak terlalu bergantung pada dunia dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat.

Nasehat Ibnu Atha'illah as-Sakandari tentang Laparnya Orang Puasa

Dalam Al-Hikam, Ibnu Atha'illah as-Sakandari menyinggung tentang pentingnya lapar dalam ibadah, khususnya puasa. Salah satu hikmah yang beliau sampaikan adalah:

"Janganlah terlalu banyak makan, karena itu akan mengeraskan hatimu, dan janganlah terlalu banyak tidur, karena itu akan menggelapkan hatimu."

Beliau juga mengatakan:
"Lapar adalah makanan bagi hati, sebagaimana makanan adalah makanan bagi jasad. Barang siapa yang kenyang dengan makanan dunia, maka ruhnya akan lapar dari cahaya Ilahi."

Ibnu Atha’illah menjelaskan bahwa lapar dalam puasa tidak hanya melemahkan jasad, tetapi justru menguatkan jiwa. Orang yang menahan lapar dengan ikhlas akan merasakan kelembutan hati, ketenangan jiwa, dan kedekatan dengan Allah.

Kesimpulannya, baik Syekh Abdul Qadir al-Jailani maupun Ibnu Atha’illah as-Sakandari menekankan bahwa lapar dalam puasa bukan hanya soal menahan makan dan minum, tetapi juga sarana untuk melembutkan hati, mengendalikan nafsu, serta mendekatkan diri kepada Allah.

No comments: