Monday, December 6, 2010

Deteksi Penyakit Pada Anak Secara Dini

Deteksi Penyakit Pada Anak Secara Dini



0diggsdigg

anak sehatSangat penting bagi seorang ibu untuk memiliki informasi yang akan memudahkannya untuk mendeteksi ketika penyakit muncul pertama kali, dan dengan demikian juga menjamin bantuan medis tepat waktu bagi anaknya. Pengetahuan tentang hal ini tidak sulit didapatkan. Ia hanya butuh mengingat apa saja indikasi sehat, dan ia akan cepat melihat bahwa semua yang menyimpang dari kondisi sehat berarti menunjukkan adanya gangguan yang mungkin disebabkan oleh suatu penyakit. Dengan perubahan-perubahan seperti itu, Ia harus memastikan dirinya mengenali hingga ke tingkat tertentu.

Tanda-Tanda Sehat


Tanda-tanda kondisi yang sehat harus ditemukan, pertama dengan melihat berbagai kinerja fungsi tubuh yang sehat; tuntutan regular yang dibuat untuk pasokan, baik dalam kelebihan maupun kekurangan; serta keteraturan yang serupa untuk kuantitas dan penampilan ekskresi.

Apabila tubuh anak yang sehat diamati, kita mungkin dapat mempelajari sesuatu dari hal ini.
Akan dapat dilihat kebulatan ynag menyeluruh dalam semua bagian dari tubuh anak, bahwa tidak ada yang namanya sudut yang dapat ditemukan dari keseluruhan figur tubuh; apakah anggota tubuhnya bengkok atau lurus, setiap garis membentuk sebagian dari lingkaran. Tungkainya akan terasa kuat dan utuh, kecuali mereka bengkok, sendinya tidak dapat ditemukan.

Lidah selalu putih meskipun dalam kondisi sehat, namun terbebas dari luka, kulitnya dingin, matanya terang, coraknya jelas, kepalanya dingin, dan perutnya tidak terlalu busung, napasnya teratur dan mudah.

Ketika terjaga, si anak akan terlihat ceria dan lincah serta senang ketika diajak bermain bersama, akan sering tertawa lepas, riang dan bahagia; sementara di sisi lain, ketika tertidur si anak akan terlihat tenang, semua bagian darinya tenang, wajahnya menampilkan ekspresi kebahagiaan dan seringkali dihiasi dengan senyum.

Hanya dengan melihat adanya keseluruhan proporsi penampilan diatas dapat dikatakan anak tersebut dalam kondisi sehat; dan hanya dengan kehilangan sebagian proporsi atau semua bagian dari penampilan diatas maka kemungkinan si anak dijangkiti penyakit.

Bagaimanapun juga, demi kejelasan kita akan memeriksa tanda-tanda penyakit yang termanifestasi secara terpisah lewat wajah, gerak-gerik tubuh, lewat kondisi tidurnya, lewat kotorannya, dan lewat pernapasan dan batuk.

Pengamatan Lewat Wajah


Dalam kondisi sehat, wajah seorang anak menunjukkan ketenangan dalam pikiran dan tubuhnya; akan tetapi jika anak tersebut tidak sehat, ekspresi ini akan berubah dan dalam batas tertentu akan menunjukkan bagian mana dari sistem tubuhnya yang terganggu.

Kedua alis akan tampak mengkerut jika terdapat rasa sakit yang dirasakan. Hal ini seringkali merupakan tanda pertama yang terlihat jika ada sesuatu yang salah dan akan terjadi pada awal serangan suatu penyakit. Jika hal tersebut terlihat pada periode awal dan pengobatan yang tepat digunakan, hal ini dapat mencegah salah satu keluhan pada anak yang paling menakutkan yaitu “Air di Kepala”

Apabila tanda-tanda ini terabaikan dan terancam oleh penyakit diatas, dengan segera matanya akan terpaku dan melotot, kepalanya panas, dan bergerak gelisah dari sisi ke sisi di atas bantal, atau berbaring lemas di lengan perawat, sang anak akan mulai dalam tidurnya, giginya menggertak, terjaga ketakutan dan menjerit, wajahnya memerah khususnya bagian pipi (seperti ruam), kedua tangannya panas namun kakinya dingin, kotorannya keras atau hanya sedikit gerakannya, berwarna gelap, dan berbau busuk.

Jika kedua bibirnya tampak memisah seperti menunjukkan gigi atau gusinya, berarti sumber penyakitnya berasal dari perut. Tanda ini bagaimanapun juga hanya hadir selama adanya penderitaan aktual. Oleh karena itu, jika terdapat keraguan apakah sakit itu ada atau tidak, tekan perut anak tersebut dan amati efeknya lewat ekspresi wajah mereka.

Jika sakit timbul karena iritasi usus perut dari gangguan pencernaan, maka hal itu hanya bersifat sementara dan tanda-tanda tersebut akan datang dan pergi seperti kejang perut yang terjadi, dan pengobatan ringan akan cukup memberikan pertolongan.

Bagaimanapun juga, jika penyakitnya lebih serius dan terjadi peradangan, tanda ini akan lebih sering muncul dan dengan segera wajah si anak akan menjadi pucat dan cekung, si anak takut bergerak dan berbaring di atas punggungnya dengan lutut yang tertekuk sampai perut, lidahnya mengeras, dan pernapasannya memperlihatkan gerakan dada yang cepat lebih dari biasanya sementara otot-otot perutnya tetap diam.

Jika lubang hidung ditarik keatas dengan gerakan yang cepat artinya terdapat nyeri di dada. Pertanda ini bagaimanapun juga biasanya diiringi dengan peradangan dada. Dalam kasus ini, wajah akan berubah warna, matanya melotot atau menatap kosong, dan pernapasannya terlihat sulit dengan ritme cepat; dan jika cara bernafas si anak diamati, dadanya akan terlihat diam sementara perutnya bergerak cepat dengan setiap ritme nafasnya.

Kejang-kejang biasanya didahului oleh beberapa perubahan di wajah. Bibir bagian atas akan membuka dan kadang-kadang terlihat kebiruan atau pucat. Kemudian mungkin ada sedikit penyipitan mata atau rotasi singular mata pada porosnya sendiri; kemerahan atau pucat pada wajah; dan semangat yang tiba-tiba muncul lalu diikuti dengan kelesuan setelahnya.

Tanda-tanda ini kadangkala menampakkan diri berjam-jam bahkan berhari-hari sebelum serangan terjadi. Mungkin dipandang sebagai pertanda dan bila disadari tepat waktu serta digunakan bantuan medis yang tepat maka mungkin terjadinya serangan yang tiba-tiba dapat sama sekali dicegah.

Keadaan dan kondisi mata harus selalu diawasi. Dalam kondisi yang sehat mereka akan terlihat jernih dan terang, namun dalam keadaan berpenyakit mereka akan menjadi redup dan memberikan penampakkan wajah yang kurang menarik. Meskipun setelah iritasi berkepanjangan, mata akan kembali pulih dengan kecepatan yang sangat luar biasa dan muncul semacam kecerahan seperti mutiara yang lebih mudah diamati daripada dijelaskan.

Arah mata juga harus diawasi karena dari hal ini kita mungkin dapat mempelajari sesuatu. Ketika pertama kali bayi dibawa ke cahaya, kedua mata mereka jarang sekali tertuju pada objek yang sama, hal ini terjadi tanpa adanya tendensi penyakit dan hanya untuk membuktikan bahwa mengamati satu objek dengan kedua mata hanya merupakan kebiasaan yang dipelajari. Namun, ketika si anak sampai pada umur saat kedua matanya karena kebiasaan tertuju pada satu objek yang sama dan kemudian kehilangan kemampuan itu, keadaan seperti ini dapat dipandang sebagai gejala awal penyakit yang menyerang kepala.

Pengamatan Lewat Gerak Tubuh


Gerakan tubuh dari seorang anak yang sehat akan terlihat ringan dan alami; namun jika ia berpenyakit akan terjadi penyimpangan yang dengan sendirinya sering menunjukkan sifat dari penyakit tersebut.

Misalkan seorang anak yang sudah memiliki kekuatan untuk menumpu dirinya sendiri, contohnya menahan kepalanya supaya tegak sendiri, dan jika ia terserang penyakit maka kepalanya akan segera terkulai dan ia akan kehilangan kekuatan yang hanya akan kembali ketika ia dalam kondisi sehat; dan selama selang waktu ini setiap postur dan gerakan si anak akan terlihat lesu.

Si kecil yang baru saja belajar untuk berjalan sendiri dari kursi ke kursi, mulai tumbuh dua atau tiga gigi yang membuat sakit dan iritasi pada gusi, untuk sementara waktu harus digendong dan mungkin dibaringkan di ranjangnya atau pada lengan perawatnya.

Kaki yang ditarik ke arah perut dan disertai dengan tangisan merupakan pertanda akan adanya gangguan dan rasa sakit di perut. Tekan bagian tersebut dan tekanan itu akan meningkatkan rasa sakit. Periksa sekresi dari pembuangan air besar itu sendiri dan dengan ciri-cirinya yang tidak sehat maka kecurigaan anda akan adanya gangguan akan terbukti.

Tangan seorang anak yang sehat jarang sekali diletakkan di atas mulut mereka; namun jika ada rasa sakit dan gangguan pada kepala, tangan si kecil akan seringkali diangkat ke kepala dan wajahnya.

Sering terkejut tiba-tiba ketika dalam keadaan terbangun maupun tertidur tidak boleh diabaikan meskipun disebabkan oleh hal yang sepele. Hal ini sering dihubungkan dengan adanya gangguan otak yang mendekat. Ini mungkin merupakan kejang-kejang, dan kecurigaan tersebut terbukti jika anda menemukan kondisi ibu jari si anak yang ditarik ke dalam dan menekan keras telapak tangannya; dengan jari-jarinya yang menekan keras diatasnya, tangan si anak tidak dapat dipaksa dibuka tanpa kesulitan. Keadaan yang sama juga terjadi pada jari kaki namun tidak terlalu parah, mungkin juga akan terdapat pembengkakan di bagian belakang tangan dan kaki, dan kedua kaki dan pergelangan tangan membengkok ke bawah.

Ada tanda-tanda ringan lainnya yang mengancam kejang-kejang dan terhubung dengan gerakan tubuh yang harus diperhatikan: kepala yang ditarik kaku ke belakang, lengan yang diletakkan kukuh di samping badan atau didekatnya, juga salah satu kaki yang ditarik ke atas dengan kaku. Tanda-tanda ini, seperti yang juga disebutkan di atas telah terbukti tanpa ragu. Jika terdapat perubahan tertentu yang hadir dalam kebiasaan si anak: jika tidurnya terganggu, menangis terus-terusan, memiliki tabiat cepat marah yang berlebihan, wajah yang pucat dan memerah, semangat yang tiba-tiba muncul lalu diikuti dengan kelesuan tiba-tiba, menarik nafas dan diikuti inspirasi yang panjang dan dalam, semua merupakan pertanda gejala-gejala serangan yang mendekat.

Pengamatan Lewat Kondisi Tidur


Kondisi tidur seorang bayi yang sehat terlihat diam, tenang dan segar. Pada masa-masa awal bayi, jika tidak di payudara ibunya si bayi kebanyakan selalu tertidur di ranjangnya; dan meskipun di bulan-bulan berikutnya bayi akan tidur lebih sedikit, namun ketika jam istirahat tiba si anak ditidurkan dengan cepat lalu tertidur ke dalam tidur yang tenang dan damai.

Tidak akan terjadi demikian jika si anak itu sakit. Ia akan sering menolak ditidurkan di ranjangnya, dan perawatnya harus menggendong si bayi yang kemudian akan tertidur tapi hanya untuk sebentar dengan sikap gelisah dan terganggu.

Apabila si bayi merasakan sakit meskipun sedikit, wajahnya akan menunjukkan hal ini dan begitu juga ketika terjaga. Jadi, jika terdapat sesuatu yang salah pada kepalanya akan muncul kerutan alis dan gigi yang menggertak. Jika ada gangguan pada perutnya, kedua bibir akan ditarik menjauh memperlihatkan gigi atau gusinya, dan dalam kedua kasus tersebut akan timbul kegelisahan dan keadaan sering terkejut.

Pengamatan Lewat Penampakan Kotoran


Pada bayi yang baru lahir kotorannya berwarna kehitaman, konsistensi dan penampakannya sangat mirip dengan ter. Bagaimanapun juga, susu pertama yang dikeluarkan oleh payudara ibunya bertindak sebagai obat cuci perut bagi usus bayi dan dalam kurun waktu 24 jam kemudian akan membersihkan diri.

Dari mulai saat ini dan masa-masa bayi selanjutnya, kotoran si bayi akan berwarna kuning terang dengan konsistensi seperti mustard encer, sedikit berbau, terlihat lembut, tidak ada gumpalan atau lendir putih, dan dikeluarkan tanpa rasa sakit atau kuantitas angin yang cukup besar. Selama si anak dalam kondisi sehat, ia akan membuang kotoran sebanyak dua, tiga, bahkan empat kali sehari. Namun seiring bertambahnya usia, ia tidak akan buang air besar sesering ini; kotorannya akan bertambah gelap warnanya dan lebih keras dari sebelumnya meskipun jumlahnya tidak begitu banyak seperti kotoran orang dewasa.

Setiap penyimpangan dari sifat-sifat diatas menandakan adanya sesuatu yang salah; dan kondisi buang air besar yang membingungkan biasanya merupakan indikasi pertama akan datangnya penyakit. Setiap hari perawat harus menyaksikan ketika si anak buang air besar. Penampakannya, warnanya, bagaimana caranya keluar, merupakan poin-poin penting untuk diperhatikan. Jika kotorannya tampak berlendir atau terlalu encer, berwarna hijau, tampak lebih gelap, dan sangat berbau maka kotoran tersebut tidak wajar. Mengacu pada cara bagaimana kotoran tersebut dikeluarkan, harus diingat bahwa pada anak yang sehat kotoran dikeluarkan dengan sedikit angin dan terlihat seolah-olah teremas keluar. Akan tetapi, pada kondisi berpenyakit, kotoran akan dikeluarkan dengan kekuatan yang cukup besar yang merupakan tanda adanya iritasi yang hebat. Jumlah kotoran yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam juga sangat penting untuk dicatat, sehingga jika si anak sudah berhenti maka hal tersebut merupakan suatu kelegaan (juga tidak boleh dilupakan bahwa anak-anak dengan kondisi yang sehat sekalipun memiliki perbedaan dalam hitungan jumlah yang pasti).

Pengamatan Lewat Pernapasan dan Batuk


Pernapasan pada anak yang sehat terbentuk dari penarikan nafas (inspirasi) dan pembuangan nafas (ekspirasi) yang seimbang, bernafas dengan tenang, teratur, tak terdengar, dan tanpa usaha. Akan tetapi, jika terdapat peradangan saluran nafas atau peradangan paru-paru, maka inspirasi akan berubah dalam beberapa jam menjadi dipercepat dan terburu-buru dan mungkin bersuara, bahwa perhatian hanya diarahkan untuk keadaan yang akan sekaligus dirasakan.

Sekarang semua perubahan dari standar sehat yang terjadi dalam pernapasan sangat penting diperhatikan lebih awal meskipun terlihat hanya sedikit berbeda. Bagi kebanyakan keluhan di dada meskipun sifatnya sangat dahsyat, jika hanya dilihat oleh orang medis mungkin perkembangannya dapat ditahan; namun sebaliknya, mungkin berada di luar jangkauan. Dengan demikian, orang tua harus membiasakan diri mereka dengan ritme pernapasan anak mereka dalam kondisi sehat dan akan siap menandakan setiap perubahan yang mungkin muncul.

Setiap kali seorang anak memiliki gejala-gejala flu biasa yang disertai dengan suara serak dan batuk kasar, kita harus memandangnya dengan penuh curiga dan jangan pernah mengabaikan hal ini dan sebisa mungkin mencari pendapat medis. Suara serak biasanya tidak menyertai flu biasa pada anak-anak, dan gejala ini mungkin merupakan pertanda dari serangan “croup” (batuk-sesak nafas). Croup merupakan penyakit yang sangat cepat berkembang dan dari pentingnya bagian yang terjangkiti dapat merusak fungsinya yang penting untuk hidup, penyakit ini membutuhkan pengobatan yang pasti dan sesegera mungkin.

Pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Cheyne berikut ini sangat ilustratif dan mendukung tujuan saya saat ini sehingga saya tidak dapat menahan diri untuk mengutip pernyataan ini: “Dalam pendekatan atas serangan croup yang sering terjadi pada malam hari, atau mungkin pada siang hari dimana si anak lama berada di luar rumah dan seringnya setelah gejala kataral (catarrhal) yang telah ada selama beberapa hari. Si anak mungkin diamati seperti bersemangat dengan semangat berubah-ubah, lebih siap dari biasanya untuk tertawa daripada menangis, wajahnya sedikit memerah, kadang-kadang batuk dan suara batuknya kasar seperti yang menyertai tahap kataral (catarrhal) campak. Bagaimanapun, secara umum pasien telah menghabiskan waktu di tempat tidur sebelum sifat dari penyakit yang mengancam dirinya tampak; mungkin kemudian tanpa terbangun ia terbatuk yang sangat tidak biasa (dikenal oleh setiap orang yang pernah menyaksikan serangan penyakit croup). Suara batuknya terdengar seperti si anak terbatuk lewat terompet yang keras yang merupakan tussis clangosa. Suara batuknya menembus dinding dan lantai apartemen hingga mengejutkan sang ibu, “Oh! Jangan-jangan anak kita terkena croup!’ Ia lalu berlari ke kamar anaknya dan menemukan anaknya sedang tertidur tenang, ia berharap dugaannya salah. Ketika si ibu tetap tinggal untuk menjaga anaknya, sebelum suara batuk berkepanjangan terdapat batuk berulang-ulang; si anak terbangun dan kemudian gejala lain muncul; suaranya berubah; tertarik seakan tenggorokannya membengkak, hal itu bersesuaian dengan batuk dan sebagainya.

Seberapa penting seorang ibu harus mengenali tanda-tanda diatas yang merupakan salah satu keluhan paling hebat pada masa kanak-kanak. Jika sang ibu mendapatkan bantuan medis pada tahap awal maka pengobatan akan hampir selalu berhasil. Sedangkan jika “kesempatan emas” ini hilang maka penyakit ini akan jarang membuahkan tindakan yang berpengaruh meskipun tindakan tersebut dipilih dengan seksama dan dilakukan dengan tekun.

No comments: