Judul: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. PENDAHULUAN
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah bagian dari amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Keduanya memiliki kedudukan istimewa dalam kalender hijriah dan sarat dengan keberkahan.
2. PENGERTIAN PUASA TARWIYAH DAN ARAFAH
- Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
- Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari ketika para jamaah haji wukuf di Padang Arafah.
3. DALIL AL-QUR’AN
Allah SWT berfirman:
“Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1-2)
Para ulama tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk hari Tarwiyah dan Arafah.
4. HADIS TENTANG KEUTAMAAN PUASA ARAFAH
Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."
(HR. Muslim)
5. HIKMAH DAN KEUTAMAAN
- Menghapus dosa dua tahun
- Menjadi sebab mendekat kepada Allah
- Melatih keikhlasan dan ketundukan
- Menghidupkan sunnah Nabi
- Menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati bersih
6. NASEHAT PARA TOKOH TASAWUF
-
Hasan al-Bashri: "Sesungguhnya puasa Arafah adalah pintu rahmat, siapa yang mengetuknya dengan keikhlasan, akan dibukakan baginya jalan taubat dan pengampunan."
-
Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku tidak mempuasakan diriku karena takut neraka atau rindu surga, tetapi karena cinta kepada-Nya. Arafah adalah saat hati terangkat dari dunia menuju langit cinta."
-
Abu Yazid al-Bistami: "Barangsiapa berpuasa Arafah dan hatinya penuh syukur, ia telah melangkah ke arah ma’rifat."
-
Junaid al-Baghdadi: "Arafah adalah mi’raj ruhani bagi yang tidak berhaji. Puasa menjadi kendaraannya."
-
Al-Hallaj: "Wukuf di Arafah adalah fana di hadapan Wujud-Nya. Puasa Arafah mengantar kita untuk musyahadah."
-
Abu Hamid al-Ghazali: "Amalan kecil yang disertai keikhlasan lebih berat di timbangan daripada amalan besar yang dipenuhi riya’. Puasa Arafah adalah amalan ringan, tapi besar di sisi Allah karena keikhlasannya."
-
Abdul Qadir al-Jailani: "Gunakan hari-hari utama seperti Arafah untuk mengangkat tabir dunia. Jadikan puasamu sebagai cermin yang membersihkan ruhmu."
-
Jalaluddin Rumi: "Jiwa yang lapar dalam puasa Arafah akan menari bersama kekasih sejati. Biarlah tubuh lemah, asal cinta menguat."
-
Ibnu ‘Arabi: "Puasa Arafah adalah simbol pelepasan diri dari sifat-sifat kemanusiaan menuju sifat-sifat Ilahiah."
-
Ahmad al-Tijani: "Jangan sia-siakan Arafah, karena itu adalah saat pintu langit terbuka dan rahmat diturunkan. Perbanyak dzikir, shalawat, dan istighfar."
7. PENUTUP
Puasa Tarwiyah dan Arafah bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan momen mendekat kepada Allah. Melalui puasa ini, hati dibersihkan, ruh dikuatkan, dan dosa diampuni. Ikutilah jejak para salaf dan sufi besar yang menjadikan hari-hari ini sebagai sarana memperdalam cinta dan penghambaan kepada Allah SWT.
Semoga catatan kecil ini menjadi bekal untuk menyambut keutamaan hari-hari mulia Dzulhijjah dengan penuh iman dan cinta.
Berikut versi khotbah Jum’at dengan gaya bahasa orang tua gaul ngobrol santai, tapi tetap sopan dan bermakna. Cocok dibawakan dengan nada hangat, dekat, dan penuh hikmah
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Bapak-bapak, saudara-saudaraku yang saya cintai karena Allah...
Hari ini, kita ngobrol santai yuk... soal dua puasa istimewa yang sering terlewatkan tapi pahalanya luar biasa: Puasa Tarwiyah dan Arafah.
1. Sedikit Pembukaan...
Nah, buat yang belum tahu, dua puasa ini jatuh di bulan Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah itu tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum jamaah haji wukuf. Lalu Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, pas jamaah berdiri di Padang Arafah. Walau kita nggak berangkat haji, jangan salah, kita tetap bisa ikut meraih pahalanya lewat puasa!
2. Apa sih Puasa Tarwiyah dan Arafah itu?
- Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): Nggak ada hadis shahih khusus, tapi ulama salaf senang banget puasa di hari itu.
- Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): Yang ini top banget. Didoain Rasulullah sendiri biar dosa setahun lalu dan setahun ke depan dihapus. MasyaAllah...
3. Dalil dari Al-Qur’an
Allah berfirman:
“Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1-2)
Para ulama bilang, “malam yang sepuluh” ini ya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hari Tarwiyah dan Arafah masuk di dalamnya. Jadi spesial banget deh!
4. Hadis Spesial Tentang Arafah
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah, bisa menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Bayangin aja, dosa kita selama dua tahun... dihapus cuma karena puasa sehari!
5. Hikmah yang Bisa Kita Petik
- Dosa dihapus, dua tahun cuy!
- Bikin hati makin dekat ke Allah
- Latihan ikhlas, latihan tunduk
- Sunnah Nabi? Dapat.
- Nyambut Idul Adha? Hati udah bersih duluan
6. Kata Para Orang Tua Kita Dulu... (Sufi-Sufi Hebat)
Ini nih, petuah-petuah orang-orang shalih zaman dulu, biar kita makin semangat:
- Hasan al-Bashri: “Puasa Arafah itu pintu rahmat. Ketuk dengan hati ikhlas, insyaAllah dosa-dosa pada rontok.”
- Rabi’ah al-Adawiyah: “Aku puasa bukan karena takut neraka, tapi karena cinta sama Allah. Di Arafah, hati naik ke langit cinta.”
- Abu Yazid al-Bistami: “Kalau kamu puasa Arafah sambil bersyukur, itu tandanya kamu sedang menuju jalan orang-orang yang paham Allah.”
- Junaid al-Baghdadi: “Arafah itu mi’raj (naik) bagi jiwa. Yang nggak naik haji, bisa ‘naik’ lewat puasanya.”
...dan masih banyak lagi nasehat dari orang-orang alim. Intinya? Jangan lewatkan puasa ini, walau cuma sehari!
Penutup...
Yuk, jangan cuma lihat kalender doang pas Dzulhijjah. Begitu ketemu 8 dan 9, langsung tancap gas puasa. Niat baik, perut lapar, hati bersinar. Mudah-mudahan kita semua dirahmati Allah dan diampuni dosa-dosa kita. Aamiin...
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
No comments:
Post a Comment