Penulis : prita daneswari
springokion
Mereka menilai bahwa e-cigarettes berpotensi membahayakan tubuh. Karena itu, mereka pun mendesak pemerintah untuk menarik peredaran e-cigarettes dari pasaran hingga bisa dinyatakan aman bagi kesehatan.
Tak seperti rokok konvensional dengan membakar tembakau, e-cigarettes digunakan dengan menguapkan nikotin rokok bersama dengan senyawa lainnya di dalam cartridge. Bahan di dalam e-cigarettes berbentuk aerosol yang timbul akibat proses pemanasan, tapi tidak menghasilkan asap yang beracun seperti bila kita terpapar asap pembakaran tembakau. Namun, bahan kimia dalam uap aerosol dari e-cigarettes memang belum teridentifikasi secara rinci.
"Banyak orang yang memercayai bahwa e-cigarettes merupakan pengganti rokok konvensional yang terbilang aman," kata Prue Talbot direktur UC Riverside's Stem Cell Center, yakni pihak laboratorium yang memimpin penelitian ini.
"Namun, sayangnya hampir tak ada penelitian ilmiah tentang keamanan e-cigarettes bagi kesehatan. Penelitian kami ini bertujuan mengevaluasi e-cigarettes. Dan, terbukti bahwa produk ini ternyata memiliki banyak kecacatan yang bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius di masa depan bila tidak dikontrol hingga kini. Hasil studi ini telah muncul di jurnal Tobacco Control edisi Desember 2010. (Pri/OL-06)
No comments:
Post a Comment