Radang Usus Buntu Pada Anak
Banyak anak-anak yang telah kehilangan usus buntunya bahkan sebelum berusia 14 tahun. Dan resikonya memuncak saat usianya beranjak dewasa. Mayoritas anak-anak yang dioperasi pada daerah perut disebabkan oleh radang usus buntu. Radang usus buntu adalah usus buntu yang meradang dan sebagai hasilnya tabung usus akan membesar pada daerah kanan bawah usus besar. Usus buntu terletak dekat dengan ujung usus besar, disebut sekum(cecum), dan membesar sampai beberapa sentimeter. Dokter mengatakan bahwa usus buntu tidak berguna bagi tubuh, namun dinding bagian dalam dari usus buntu melepaskan antibodi yang diproduksi oleh jaringan kelenjar getah bening.
Radang usus buntu bisa diketahui karena timbulnya rasa sakit pada tengah perut, disekitar bagian atas pusar. Dalam beberapa jam, area akan membengkak dan akan timbul rasa sakit yang hebat ketika bagian kanan daerah perutnya tersentuh. Penderita akan mengalami mual dan muntah-muntah. Terjadi demam dan akan terdapat masalah dengan buang gas dan buang air besar. Beberapa orang mungkin akan mengambil tindakan dengan meminum obat pencahar setelah mendapatkan gejala tersebut karena menyangka dia terkena konstipasi (kesulitan buang air besar). Namun hal ini sebetulnya sangat berbahaya, karena obat tersebut dapat menyebabkan usus buntu pecah. Maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengambil keputusan meminum suatu obat. Selain membahayakan, terkadang obat-obatan tersebut menyamarkan gejala-gejala usus buntu sehingga membuat diagnosa menjadi lebih sulit. Jika tanda-tanda yang diperlihatkan hampir sama dengan gejala usus buntu, maka si anak harus segera dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Petama-tama dokter akan melihat riwayat kesehatan pencernaan si anak. Dokter harus diberitahu tentang tanda-tanda, waktu terjadinya, serta frekuensi buang air besarnya. Tinja juga diperiksa untuk keberadaan lendir dan darah. Anak-anak yang sudah bisa berkomunikasi bisa ditanya tentang lokasi rasa sakit di perutnya. Anak kecil yang belum bisa berbicara serta berkomunikasi akan diminta untuk menaikkan lututnya sampai dekat dengan dada, pinggul akan dilenturkan dan daerah perut menjadi lemas.
Walaupun penyebab pasti terjadinya pertumbuhan usus buntu yang tidak normal tidak diketahui, namun ini bisa dikarenakan beberapa gangguan atau infeksi didalam usus. Gangguan bisa terbentuk karena ada lendir yang mengental didalam usus buntu. Beberapa bagian dari makanan yang dicerna tubuh bisa masuk kedalam usus buntu. Akan terbentuk lendir dan sisa bahan makanan yang masuk usus buntu akan mengeras sehingga menyebabkan pembengkakan usus buntu. Jika terjadi infeksi maka harus segera ditangani karena usus buntu bisa pecah, hal tersebut bisa berbahaya karena infeksi akan menyebar kebagian tubuh yang lain melalui aliran darah. Itulah kenapa perlu dilakukan tes darah, untuk mengetahui apakah infeksi telah menyebar. Pemeriksaan air seni dilakukan untuk memeriksa apakah ada kelainan di saluran air seni. Masalah-masalah yang telah ditemukan kemudian diperkuat lagi dengan bantuan alat tomography ataupun ultra sound. Kadangkala anak-anak yang mengidap radang paru-paru (pneumonia) mempunyai gejala yang sama dengan gejala usus buntu, sehingga untuk pastinya terkadang dilakukan x-ray (ronsen) pada dada. Pengobatan harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam, dimulai dari timbulnya rasa sakit dibagian perut. Terkadang terdapat peradangan ringan beberapa minggu sebelum tes dilakukan.
Setelah pemeriksaan dilakukan dan diketahui bahwa hal tersebut adalah radang usus buntu, maka pembedahan usus buntu akan dilakukan. Sebelum dilakukan operasi, dokter akan memberi antibiotik supaya radang susu buntu tidak menyebar(dikurung), terkadang operasi usus buntu tidak diperlukan, cukup hanya dengan pemberian antibiotik. Hal ini bisa dilakukan jika hanya terjadi peradangan ringan dan tubuh bisa melawan infeksi. Namun sebagai tindakan pencegahan si pasien harus terus dipantau sampai kondisinya stabil. Jika usus buntunya pecah maka pelubangan usus buntu kemudian dilakukan. Pada prosedur ini akan ada pipa yang dimasukkan kedalam kulit untuk menyedot nanah dengan bantuan CT scan atau ultrasound untuk mengetahui lokasinya. Ini dilakukan karena beberapa orang mengalami komplikasi setelah operasi, seperti infeksi luka dan terbentuknya nanah didalam usus buntu.
No comments:
Post a Comment