Thursday, April 3, 2025

Jengkel

 Baik Syekh Abdul Qadir al-Jailani maupun Ibnu Atha’illah as-Sakandari memiliki banyak nasihat tentang bagaimana mengelola perasaan negatif, termasuk kejengkelan. Berikut adalah beberapa hikmah mereka yang relevan dengan kondisi hati yang sedang jengkel atau marah:

Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Beliau menekankan pentingnya kesabaran, ketundukan kepada Allah, dan mengendalikan hawa nafsu. Salah satu nasehatnya:

1. Jangan mengikuti amarah dan kejengkelan
"Janganlah engkau mengikuti hawa nafsumu, karena ia akan menyeretmu ke dalam kehancuran. Bersabarlah, karena kesabaran adalah kunci terbukanya pintu rahmat."

Ketika seseorang jengkel, sebenarnya ia sedang diuji apakah lebih memilih mengedepankan hawa nafsunya atau menyerahkan semuanya kepada Allah dengan hati yang tenang.

2. Berlatih untuk menerima takdir Allah
"Jika engkau ingin hatimu tenteram, maka ridhalah dengan takdir-Nya. Jangan kau marah kepada makhluk, karena mereka hanyalah alat, bukan pelaku sesungguhnya."

Kejengkelan sering muncul karena kita menganggap orang lain sebagai penyebab kesulitan kita, padahal sejatinya semua terjadi atas kehendak Allah.

Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Beliau dalam Al-Hikam banyak membahas bagaimana mengendalikan hati, terutama dalam menghadapi hal-hal yang menjengkelkan.

1. Jangan berharap dunia akan selalu sesuai keinginanmu
"Ketenangan hati tidak akan kau temukan selama engkau masih berharap dunia akan berjalan sesuai dengan kehendakmu."

Kejengkelan sering muncul karena kita ingin segalanya berjalan sesuai keinginan kita. Jika kita belajar menerima bahwa dunia ini penuh ujian, kejengkelan bisa lebih mudah dikendalikan.

2. Sembunyikan amarahmu seperti Allah menyembunyikan aibmu
"Sebagaimana Allah menutupi aibmu, maka tutuplah amarahmu. Jangan biarkan ia menguasaimu hingga engkau berbuat sesuatu yang akan kausegani nanti."

Kemarahan atau kejengkelan yang tidak dikendalikan bisa berujung pada ucapan atau tindakan yang kita sesali di kemudian hari. Maka, menahan marah adalah bentuk kebijaksanaan.

Kesimpulan

Baik Syekh Abdul Qadir al-Jailani maupun Ibnu Atha’illah as-Sakandari mengajarkan bahwa kejengkelan adalah bagian dari ujian hidup. Kuncinya adalah sabar, menerima ketentuan Allah, dan tidak membiarkan hawa nafsu mengambil alih hati dan pikiran.

Jika sedang merasa jengkel, apa yang biasanya kamu lakukan untuk mengatasinya?

No comments: