Wednesday, July 30, 2025

Pangkal Segala Kesalahan dan Pokok Semua Fitnah.

 


Judul: Pangkal Segala Kesalahan dan Pokok Semua Fitnah


Pendahuluan

Tujuan: Buku ini ditulis untuk mengajak pembaca merenungkan kembali akar dari kesalahan dan fitnah dalam kehidupan, yakni cinta dunia yang berlebihan dan keengganan menunaikan zakat. Melalui pemahaman Qur’an, hadis, serta nasihat para tokoh sufi, diharapkan pembaca dapat memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.

Manfaat:

  • Membuka mata hati tentang bahayanya cinta dunia.
  • Memotivasi untuk menunaikan zakat dengan ikhlas.
  • Menjadi bahan muhasabah diri agar hidup lebih berarti.
  • Mendekatkan diri kepada Allah dan akhirat.

Intisari Bahasan

Hadis Rasulullah SAW:

"Pangkal segala kesalahan adalah cinta dunia, dan pokok segala fitnah adalah enggan membayar zakat dan sepersepuluh hasil bumi."

Yang dimaksud cinta dunia: Mencintai dunia secara berlebihan, lebih dari kebutuhan, seperti bermewah-mewah, pamer, dan merasa dunia adalah tujuan hidup.

Ayat Al-Qur’an Pendukung:

  1. Al-Hadid: 20

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak-anak."

  1. At-Taubah: 34–35

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih."

Makna dan Hikmah:

  • Dunia itu fana. Cintanya yang berlebihan menutup cahaya akhirat.
  • Zakat adalah sarana penyucian diri dan penghilang fitnah sosial.
  • Menolak zakat sama dengan mengingkari hak orang lain dalam harta kita.

Nasehat Para Tokoh Sufi:

  1. Hasan Al-Bashri:

"Orang yang cinta dunia tak akan selamat dari fitnah. Dunia ini fana, jangan terlalu cinta."

  1. Rabi‘ah al-Adawiyah:

"Aku menyembah Allah bukan karena takut neraka atau ingin surga, tapi karena cinta. Dunia tak masuk hitungan cintaku."

  1. Abu Yazid al-Bistami:

"Yang mencintai dunia ibarat meminum air laut, semakin diminum makin haus."

  1. Junaid al-Baghdadi:

"Dunia itu bukan yang kau miliki, tapi apa yang menguasai hatimu."

  1. Al-Hallaj:

"Cinta yang sejati akan melepaskan diri dari segala yang fana."

  1. Imam al-Ghazali:

"Harta ibarat ular, indah tapi berbisa. Ambillah secukupnya dan berhati-hatilah."

  1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Lepaskan hatimu dari dunia, karena ia penghalang paling besar menuju Allah."

  1. Jalaluddin Rumi:

"Jangan biarkan dunia menempel di hatimu. Letakkan ia di tanganmu, seperti air dalam bejana."

  1. Ibnu ‘Arabi:

"Dunia adalah bayangan. Bila kau kejar, ia menjauh. Tapi bila kau jauhi, ia mendekat."

  1. Ahmad al-Tijani:

"Zakat adalah jalan membersihkan hati. Orang yang pelit, jiwanya belum mengenal kemurnian."


Penutup

Kesimpulan: Cinta dunia dan pelit dalam zakat adalah dua penyakit hati yang membawa kerusakan besar dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Islam mengajarkan untuk menjadikan dunia sebagai sarana, bukan tujuan.

Relevansi Zaman Sekarang:

  • Hedonisme dan materialisme makin kuat.
  • Banyak yang kaya, tapi enggan zakat.
  • Fitnah dan kerusakan terjadi karena harta dijadikan berhala.

Muhasabah Diri:

  • Sudahkah aku mencintai akhirat lebih dari dunia?
  • Apakah aku merasa berat ketika harus zakat atau sedekah?
  • Bagaimana hatiku saat melihat orang miskin?
  • Apakah aku bangga dengan harta atau dengan amal?

Doa: "Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama hidupku, dan jangan jadikan harta sebagai penentu nilai diriku. Bersihkan hatiku dari cinta dunia, dan kuatkan aku dalam ibadah, zakat, dan amal akhirat."


Oleh: M. Djoko Ekasanu

Buku dengan struktur lengkap — mulai dari pendahuluan, intisari, hingga penutup yang berisi muhasabah dan doa — sudah berhasil diperbarui.

---------

Judul: Pangkal Segala Kesalahan dan Pokok Semua Fitnah (Versi Gaul Kekinian)


Pendahuluan

Ngomongin Tujuan & Manfaat Buku Ini: Kita hidup di zaman serba cepat, serba glamor, serba update. Tapi di balik semua itu, banyak banget orang yang kejebak cinta dunia. Nggak salah punya harta, tapi kalau udah over cinta dunia dan pelit banget keluarin zakat, nah itu sumber masalah besar. Buku ini ngajak lo semua buat mikir ulang, ngaca, dan mulai reset hati.

Manfaat:

  • Biar lo makin sadar pentingnya ngerem cinta dunia.
  • Nggak males zakat, karena itu bukan cuma kewajiban, tapi juga jalan menuju berkah.
  • Jadi bahan renungan dan bahan upgrade iman.
  • Bikin hidup lo lebih bermakna dan nggak cuma ngejar likes doang.

Intisari Bahasan

Hadis Rasulullah SAW:

نَبِيٌّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ حُبُّ الدُّنْيَا، وَرَأْسُ كُلِّ فِتْنَةٍ تَرْكُ الزَّكَاةِ وَالْعُشُوْرِ"

Artinya: "Pangkal segala kesalahan adalah cinta dunia, dan pokok segala fitnah adalah enggan membayar zakat dan sepersepuluh hasil bumi."

Yang dimaksud cinta dunia: Mencintai dunia secara berlebihan, lebih dari kebutuhan, seperti bermewah-mewah, pamer, dan merasa dunia adalah tujuan hidup.

Ayat Al-Qur’an Pendukung:

  1. Surah Al-Hadid ayat 20:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۭ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌۭ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَـٰدِ

Artinya: "Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu, serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak-anak..."

  1. Surah At-Taubah ayat 34–35:

وَٱلَّذِينَ يَكْنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Artinya: "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih."

Makna dan Hikmah (yang dalem banget):

  • Dunia itu kayak game—kalau lo terlalu fokus, bisa lupa tujuan utama.
  • Zakat itu bukan ngurangin harta, tapi ngasih upgrade buat hidup.
  • Harta yang lo simpen mati-matian bisa jadi sumber bencana.

Wejangan Para Tokoh Sufi (dengan gaya anak tongkrongan):

  1. Hasan Al-Bashri:

"Lo cinta dunia? Hati-hati, lo makin jauh dari keselamatan. Dunia itu kayak bayangan, ngejar terus tapi nggak pernah dapet puasnya."

  1. Rabi‘ah al-Adawiyah:

"Gue ibadah bukan karena pengen surga, atau takut neraka, tapi karena cinta sama Allah. Dunia? Lewatin aja."

  1. Abu Yazid al-Bistami:

"Cinta dunia tuh kayak minum air laut. Makin lo minum, makin haus."

  1. Junaid al-Baghdadi:

"Zuhud itu bukan lo miskin, tapi lo nggak diperbudak dunia."

  1. Al-Hallaj:

"Cinta yang salah tempat bisa ngerusak. Termasuk cinta sama dunia."

  1. Imam al-Ghazali:

"Harta itu kayak ular. Luarnya licin, tapi isinya bisa ngebunuh."

  1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Kalau pengen deket sama Tuhan, buang dulu tuh cinta dunia dari hati."

  1. Jalaluddin Rumi:

"Jangan kasih ruang buat dunia di hatimu. Simpen aja di tanganmu, biar gampang ngasih ke yang butuh."

  1. Ibnu ‘Arabi:

"Kalau lo kejar dunia, dia malah menjauh. Tapi kalau lo cuekin, dia dateng sendiri."

  1. Ahmad al-Tijani:

"Zakat itu sabun buat hati. Kalo lo pelit, berarti masih banyak noda di dalem."


Penutup

Kesimpulan: Cinta dunia dan pelit itu combo berbahaya. Lo nggak bakal tenang, hati lo gelisah, dan hidup lo jadi penuh drama. Islam ngajarin kita buat make dunia sebagai jalan, bukan tujuan akhir.

Zaman Now Gimana?

  • Banyak orang ngejar viral dan pamer, lupa sedekah.
  • Penghasilan naik, gaya hidup naik, tapi zakat? Ditinggalin.
  • Fitnah makin gampang nyebar karena orang makin cinta harta, bukan cinta sesama.

Yuk, Muhasabah Diri:

  • Apa gua udah cinta akhirat lebih dari dunia?
  • Apa gua zakat rutin atau nunggu ditagih?
  • Gua bangga karena amal atau karena followers?
  • Duit gua lebih sering buat gaya atau buat bantu orang?

Doa: "Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama hidupku, dan jangan jadikan harta sebagai penentu nilai diriku. Bersihkan hatiku dari cinta dunia, dan kuatkan aku dalam ibadah, zakat, dan amal akhirat."


Oleh: M. Djoko Ekasanu

Sudah saya sesuaikan: ayat Al-Qur’an dan hadisnya sekarang kembali ke versi aslinya (bahasa Arab dan terjemahan resmi), sementara narasi lainnya tetap pakai gaya santai dan kekinian. 🌙📖


No comments: