Thursday, December 17, 2009

Junk Food Sebabkan Sepertiga Serangan Jantung

Junk Food Sebabkan Sepertiga Serangan Jantung


TPG Images
ilustrasi

ONTARIO, SELAS - Makanan yang banyak mengandung goreng-gorengan, cemilan bergaram, dan daging menyebabkan 35 persen serangan jantung di dunia. Demikian hasil penelitian sejumlah pakar di Kanada, Senin (20/10).

Studi di 52 negara memperlihatkan orang yang menyantap makanan terdiri atas daging, telur, dan junk food lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung, sementara mereka yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran memiliki resiko yang lebih rendah.

Penelitian tersebut mendukung temuan sebelumnya yang memperlihatkan junk food dan lemak hewani dapat mengakibatkan sakit jantung dan terutama serangan jantung.

Dr Salim Yusuf di McMaster University di Ontario, Kanada, dan rekannya menanyai lebih dari 16.000 pasien, 5.700 di antara mereka baru saja mengalami serangan jantung pertama. Mereka mengambil contoh darah dan meminta setiap pasien mengisi formulir terperinci mengenai kebiasaan makan mereka antara Februari 1999 dan Maret 2003. Mereka membagi relawan menjadi tiga kelompok.

"Faktor pertama diberi nama Oriental karena banyak berisi tahu putih, kedelai, dan saus lain," tulis mereka di dalam laporan yang disiarkan di jurnal Circulation. "Faktor kedua diberi nama Barat karena banyak berisi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging. Faktor makanan ketiga diberi judul Hati-hati karena banyak berisi buah dan sayur-mayur," katanya.

Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran memiliki resiko serangan jantung 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memakan sedikit buah atau bahkan tidak makan buah sama sekali.

Orang yang mengonsumsi makanan Barat memiliki resiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsi makanan yang digoreng atau daging.

Temuan tersebut penting karena belum jelas apakah makanan atau faksi lain yang menimbulkan resiko serangan jantung. Makanan yang kaya akan kandungan mungkin berhubungan dengan gaya hidup yang lebih kaya yang meliputi sedikit atau tanpa olahraga, misalnya.

Para peneliti itu menyatakan bahwa sakit jantung tak hanya menyerang orang kaya. "Rata-rata 80 persen sakit jantung dan saluran pernapasan di dunia terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah," tulis mereka.

WHO : Sakit Jantung Pembunuh No.1 di Dunia

WHO : Sakit Jantung Pembunuh No.1 di Dunia


TERKAIT:

JENEWA, SENIN – Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya, Senin (27/10) kemarin mengumumkan bahwa penyakit jantung, infeksi dan kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia.

Serangan jantung dan problem seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan raihan 29 persen kematian global setiap tahun. Peringkat kedua diduduki penyakit infeksi dengan 16,2 persen kematian, disusul kanker yang diklaim menyebabkan 12,6 persen kematian di dunia.

Angka tersebut disampaikan WHO dalam laporan mengenai beban penyakit global setebal 146 halaman. Menurut Badan PBB tersebut, perhitungan ini didasarkan catatan kematian dari 112 negara pada 2004, di mana data riset terbaru telah tersedia pada skala lebih luas. Peringkatnya sendiri belum berubah sejak 1990, di mana WHO menggelar riset untuk pertamakalinya secara global.

Colin Mathers, peneliti WHO penyusun laporan ini mengatakan, penyakit infeksi diyakini sebagai penyebab utama kematian sekitar 20 hingga 40 tahun lalu. Tetapi ia tidak memiliki data statistik untuk mendukung asumsi tersebut.

Laporan itu menyatakan, sekitar 58,8 juta orang meninggal pada 2004 dan kebanyakan mereka berusia di atas 60. Hampir satu dari lima kematian tercatat dialami anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Menurun
Rata-rata kematian akibat sakit jantung sebenarnya berubah dibandingkan riset WHO sebelumnya pada tahun 2002. Rata-rata kematian akibat infeksi juga menurun sejak 2002, di mana angkanya mencapai 19.1 persen, yang mana hal ini di antaranya akibat perubahan estimasi kematian akibat AIDS.

Laporan itu menyebutkan, wanita tercatat lebih banyak mati akibat penyakit jantung ketimbang pria. Rata-rata kematian pada kaum Hawa adalah sekitar 31,5 persen sedangkan pria 26,8 persen.

Menurut Mathers, tingginya persentase pada wanita karena mereka hidup lebih lama ketimbang pria. Tetapi secara umum, pria sebenarnya lebih banyak yang mengidap penyakit jantung.

"Pria pada sebagian besar belahan dunia memiliki risiko lebih tinggi ," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kaum Adam lebih sering mengalami obesitas, kurang beraktivitas dan lebih banyak makan lemak dan garam.

Jenis penyakit lain yang menjadi penyebab utama kematian di dunia adalah infeksi pernafasan termasuk pneumonia di peringkat empat (7.2 persen) dan penyakit saluran pernafasan seperti asma dan alergi (6.9 persen). Menyusul di peringkat berikutnya adalah cedera akibat kecelakaan atau tenggelam (6.6 persen) ; penyakit seputar bayi baru lahir (5,4 persen) ; penyakit saluran cerna (3,5 persen) ; bunuh diri, pembunuhan dan konflik, (2,8 persen) ; gangguan syaraf dan kejiwaan (2,1 persen) ; diabetes (1,9 persen) masalah ibu dan kehamilan atau kelahiran 0,9 persen.

Stroke? Makanlah Biji Tomat!

Stroke? Makanlah Biji Tomat!


Gaya Hidup Sehat

SEBUAH penelitian yang dilakukan Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, menemukan khasiat biji tomat bagi kesehatan.

Seperti yang dikutip majalah kesehatan Prevention, Asim K Dutta-Roy, Ph D, sang peneliti, mengatakan bahwa cairan licin atau jeli berwarna kuning yang terdapat di sekitar biji tomat mengandung senyawa atau bahan campuran yang manjur untuk melawan stroke dan penyakit jantung.

Dari hasil penelitian diketahui, jika Anda minum jus tomat tanpa membuang bijinya, berarti Anda telah mengurangi risiko terjadinya penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung sekitar 72 persen.

Jadi, jika saat memasak selama ini Anda membuang biji tomat karena kurang menyukai atau merasa jijik, terutama pada cairan licinnya, hentikan kebiasaan itu. Sertakan biji tomat ke dalam resep-resep masakan Anda karena benar-benar berkhasiat. @

Waspadai Ancaman Trigliserida

Waspadai Ancaman Trigliserida


Getty Images

BAGI mereka yang selalu memantau kadar lemak dalam darah, kata trigliserida mungkin bukan istilah yang asing di telinga. Trigliserida merupakan lemak utama di dalam tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol, di mana keduanya mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolisme

Sejumlah riset baru-baru ini mengindikasikan, jenis lemak yang satu ini patut diwaspadai karena dapat menjadi ancaman yang lebih serius bagi kesehatan. Berkaca dari riset tersebut, para ahli menekankan pentingnya dilakukan penanganan trigliserida secara lebih baik.

Suatu studi awal pekan ini menyatakan, fenomena warga dengan kadar trigliserida tinggi di Amerika Serikat semakin nyata. Presentase pengidap trigeliserida tinggi kian meningkat dalam tiga dasawarsa terakhir dan tampaknya dipicu oleh maraknya kasus obesitas.

Dalam riset lainnya, para ilmuwan Denmark melaporkan bahwa tes darah tanpa puasa menunjukkan adanya hubungan kuat antara kadar trigliserida tinggi dan rsiko stroke akibat penggumpalan darah.

Trigliserida merupakan lemak darah yang secara khusus berada pada lapis kedua low-density lipoprotein atau LDL, yang dikenal sebagai kolesterol "jahat" karena perannya dalam memicu serangan jantung dan stroke. Obat penurun kolesterol yang dikenal sebagai 'statin' memang dapat mengurangi LDL, tapi obat itu seringkali tak mampu menurunkan trigliserida -- lemak darah yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dan lemak dalam tubuh.

Trigliserida sendiri adalah faktor risiko independen penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian di AS. Trigliserida dan lemak lain biasanya diukur setelah orang berpuasa selama delapan sampai 12 jam.

Penelitian di Denmark yang dimuat Journal of the American Medical Association, Borge Noerdestgaard dari Copenhagen University Hospital menganalisis kadar trigliserida tanpa harus berpuasa untuk melihat seberapa baik mereka dapat meramalkan risiko stroke.

Misalnya, orang yang berusia 55 tahun atau lebih dengan kadar trigliserida tertinggi --di atas 443 miligram per desiliter-- memiliki 17 persen risiko stroke dalam waktu 10 tahun. Sementara orang dengan kadar trigliserida paling rendah, 89 persen per deciliter, memiliki resiko sebesar 3 persen untuk terserang stroke.

"Trigliserida orang yang tak berpuasa bahkan mungkin lebih baik dibandingkan trigliserida orang yang berpuasa dalam meramalkan resiko," ungkap Nordestgaard.

Ia mengatakan, pemeriksaan tanpa puasa jauh lebih meyakinkan bagi pasien, suatu faktor yang mungkin memudahkan pemeriksaan bagi banyak orang.

Riset yang dipresenrasikan pada pertemuan American Heart Association di New Orleans, menemukan bahwa trend peningkatan kadar trigliserida di AS makin nyata. Hasil survei kesehatan pemerintah selama 30 tahun mendapati bahwa meskipun kadar LDL telah turun, persentase orang dewasa dengan kadar trigliserida tinggi naik berkali-kali lipat .

"Saat LDL diserap oleh penggunaan statin, trigliserida muncul sebagai faktor risiko baru lemak darah," ungkap Dr. Jerome Cohen dari St. Louis University School of Medicine di Missouri.

Ia mengatakan studi tersebut memperlihatkan peningkatan dramatis jumlah orang Amerika bertubuh gemuk mungkin membantu dalam menjelaskan peningkatan itu.

Sementara itu Dr. Irene Katzan dari Cleveland Clinic di Ohio mengatakan hasil riset itu dan yang lain mencerminkan adanya peningkatan perhatian pada pengendalian masalah trigliserida. "Akhirnya lemak (trigliserida) itu mendapat perhatian yang semestinya," katanya.

"Kacang Yunani" Antikanker dan Sehatkan Jantung

"Kacang Yunani" Antikanker dan Sehatkan Jantung


Getty Images
Kacang Almond

Di balik kelezatan dan aroma sedap almond, terdapat zat-zat gizi yang menyehatkan. Asam lemak tak jenuh yang dikandungnya, mengurangi risiko gangguan jantung, hipertensi, dan stroke. Seratnya dapat mencegah kanker usus besar. Bahan makanan ini kaya protein, vitamin, dan mineral yang sangat berguna bagi kesehatan.

Masyarakat dewasa ini sangat banyak yang menghindari konsumsi lemak karena berkonotasi dengan timbulnya obesitas dan berbagai penyakit degeneratif. Ketakutan yang berlebihan terhadap lemak, mengakibatkan sebagian masyarakat bersikap fobia terhadap zat gizi tersebut. Bagaimanapun, lemak tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi dan pelarut berbagai vitamin (A, D, E, dan K).

Pengetahuan masyarakat tentang lemak harus ditingkatkan agar kita bisa membedakan antara lemak nabati dan lemak hewani. Tidak seperti lemak hewani, lemak nabati sedikit kadar lemak jenuh, tetapi tinggi lemak tidak jenuh yang justru baik bagi kesehatan. Contoh bahan pangan sumber lemak nabati adalah nut dan kacang-kacangan.

Jenis nut yang populer saat ini adalah almond. Hingga saat ini, masyarakat awam sering menyebut almond sebagai kacang. Sesungguhnya almond bukanlah kacang (leguminosa), tetapi merupakan biji pohon almond, sehingga lebih dikenal dengan istilah tree nut.

Pohon almond masih satu famili dengan pohon peach, ceri, dan aprikot. Termasuk ke dalam kelompok nut tersebut adalah almond, hazelnut, macadamia, pecan, dan walnut. Sementara peanut (kacang tanah) tergolong kelompok kacang.

Dalam sejarahnya, kepopuleran almond tidak hanya bertumpu pada kelezatan cita rasa dan flavornya yang unik, tetapi juga didukung oleh bukti-bukti ilmiah tentang manfaatnya bagi kesehatan masyarakat.

Dua Jenis
Almond diduga berasal dari Asia Barat dan Afrika Utara. Orang Romawi menyebut almond sebagai ”kacang yunani” karena orang Yunani yang pertama kali menanamnya. Kini, tanaman almond banyak tumbuh di sekitar Laut Mediterania, termasuk Spanyol, Italia, Portugal, dan Maroko. Di Amerika Serikat, almond banyak tumbuh di daerah California.

Secara umum, almond dibedakan atas dua kategori, yaitu almond manis (Prunus amygdalu var. dulcis) dan almond pahit (Prunus amygdalu var. amara). Almond manis lebih banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak, sedangkan almond pahit merupakan bahan baku pembuatan minyak dan aroma almond.

Di pasaran, almond dijual dalam dua bentuk utama, yaitu mentah dan sudah dipanggang. Almond yang baik adalah yang bijinya masih utuh, beraroma kacang, dan berasa manis. Almond yang tengik dan berbau menunjukkan kualitas yang rendah.

Pembuangan kulit almond dapat dilakukan dengan cara merendam biji dalam air beberapa menit saja. Pemotongan atau penghancuran almond dapat dilakukan dengan menggunakan blender kering. Pemanggangan almond di tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan oven microwave pada suhu sekitar 71 – 77oC selama 15-20 menit. Sebaiknya tidak menggunakan panas yang tinggi agar tidak merusak komponen lemak yang justru dibutuhkan untuk kesehatan.

Dewasa ini almond banyak ditambahkan ke dalam berbagai produk pangan dengan tujuan untuk: (1) meningkatkan cita rasa, tekstur, dan daya tarik, serta (2) memperbaiki komposisi gizi, sehingga lebih menyehatkan.

Produk yang biasa ditambah almond adalah: hot and cold cereals, aneka snack, yoghurt beku, muffins, salad, pancake, roti, es krim, cokelat manis, serta berbagai jenis minuman.

MUFA
Almond sangat sedikit mengandung asam lemak jenuh, tetapi sebaliknya kaya akan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fat), khususnya asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid = MUFA), serta didukung oleh vitamin, mineral, dan serat pangan yang memadai. Komposisi lemak yang demikian sangat baik bagi penurunan kadar kolesterol yang secara langsung akan mencegah aterosklerosis dan semua dampak buruknya, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa MUFA yang merupakan asam lemak dominan pada almond dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat), tetapi tidak mengubah posisi HDL (kolesterol baik) walaupun konsumsi lemak dari makanan cukup tinggi. Dengan demikian, rasio HDL terhadap LDL tetap tinggi, sehingga menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Konsumsi almond dalam jumlah wajar ternyata tidak berdampak kepada kenaikan berat badan, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh semua orang, termasuk yang overweight dan obesitas. Suatu hasil penelitian yang dimuat pada International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorder edisi November 2003, menunjukkan bahwa diet yang diperkaya almond lebih dapat membantu orang obesitas untuk mengurangi berat badan, ketimbang diet rendah kalori dan tinggi karbohidrat kompleks.

Konsumsi satu takaran saji almond (20-25 biji) akan menghasilkan 15 gram lemak, lebih dari 90 persen merupakan asam lemak tidak jenuh. Dari total asam lemak tidak jenuh yang terkandung pada almond, 70 persen di antaranya adalah MUFA.

The American Heart Association merekomendasikan agar sumbangan energi yang berasal dari lemak tidak lebih dari 30 persen, dengan rincian 10 persen berasal dari lemak jenuh, 10 persen lemak tidak jenuh tunggal (MUFA), dan 10 persen lemak tidak jenuh ganda (PUFA). Penelitian Dr. Paul Davis dari the University of California-Davis, menunjukkan bahwa kandungan MUFA pada biji almond sangat potensial untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kolon.

Penelitian Jenkins dkk. (2002) menunjukkan bahwa pria dan wanita yang mengonsumsi 1 ounce atau 28,35 gram almond (sekitar satu genggam yang setara dengan 23 biji) setiap hari selama satu bulan, mampu menurunkan kadar LDL sebanyak 4 persen dari kondisi sebelumnya. Penurunan sebanyak 9,4 persen akan terjadi jika konsumsinya ditingkatkan menjadi dua genggam per hari. Uniknya, konsumsi almond sebanyak itu setiap hari ternyata mampu mempertahankan berat badan para sukarelawan.

Sabate dkk. (2003) pernah melakukan penelitian pada manusia dengan menggunakan tiga level penambahan almond ke dalam dietnya, yaitu 0 persen, 10 persen, dan 20 persen dari total konsumsi energi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dibandingkan diet rendah almond, penambahan almond hingga level 20 persen total energi, secara nyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kadar LDL, serta rasio LDL terhadap HDL. Dibandingkan kondisi sebelumnya, diet tinggi almond mengakibatkan penurunan kolesterol total dan LDL masing-masing sebesar 7 dan 9 persen.

Hasil meta-analisis dari tujuh studi klinis tentang pengaruh konsumsi almond terhadap kolesterol total, kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida menunjukkan bahwa konsumsi satu ounce almond sehari sebagai pola makan sehat mampu menurunkan kolesterol total dan kolesterol LDL masing-masing sebesar 4 dan 5 persen, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung (Fulgoni, 2002). @

Lemak, Kawan yang Bisa Jadi Lawan

Lemak, Kawan yang Bisa Jadi Lawan


LEMAK dibutuhkan semua orang. Bahkan, pada makanan pertama yang diasup manusia ketika baru lahir, yakni ASI, terdapat lemak di dalamnya. Asam lemak esensial sangat dibutuhkan tubuh semua golongan usia. Namun, kelebihan asam lemak jenuh sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menjadi penyebab penyakit degeneratif.

Pak Karim baru pulang dari rumah sakit setelah dirawat hampir sebulan karena serangan stroke. Selama ini tekanan darahnya baik-baik saja, dalam arti tidak ada riwayat penyakit darah tinggi. Juga tidak ada kencing manis. Memang Pak Karim suka makan makanan enak dan istrinya pun jago masak. Jadi, tidak mengherankan kalau kemudian timbunan kolesterol menumpuk di tubuhnya.

Sepulangnya dari rumah sakit, Pak Karim sekeluarga berdiet ketat. Tidak ada lagi makanan yang mengandung lemak, minyak goreng, ataupun santan, dan daging. Semuanya itu no way. Keluarga yang tadinya bertubuh subur kini jadi lebih langsing.

Fungsi Cadangan Lemak
Lemak ada di mana-mana. Di makanan bisa terdapat pada bahan yang berasal dari hewan ataupun tumbuh-tumbuhan. Di dalam tubuh, lemak juga terdapat di mana-mana, di sela-sela sel-sel otot ataupun terkumpul dalam jaringan lemak, sama dengan lemak hewani.
Sayangnya lemak ini dianggap tidak aktif. Artinya, lemak tidak ikut dalam metabolisme tubuh, jadi hanya merupakan cadangan energi yang dibawa ke mana-mana tanpa dapat memberikan manfaat langsung. Meskipun tidak dapat memberikan manfaat langsung, lemak dalam tubuh selain merupakan cadangan energi, juga mempunyai fungsi sebagai bantalan atau fiksasi alat-alat tubuh seperti biji mata, ginjal, melindungi dari kedinginan, membentuk tubuh, terutama pada wanita, dan lain-lain.

Bila dilihat dari fungsinya, lemak dalam tubuh dibedakan atas lemak cadangan dan lemak struktur. Lemak cadangan sebagaimana yang diuraikan di atas, merupakan cadangan energi, biasanya dalam bentuk trigliserida. Sebaliknya, lemak struktur merupakan komponen dalam semua tenunan lunak dalam tubuh. Lemak ini sebagian besar terdiri dari kolesterol dan fosfolipid.

Jenuh dan Tak Jenuh
Dalam makanan yang gurih lezat biasanya terkumpul lemak makanan. Klasifikasi lemak makanan bermacam-macam. Bisa dilihat dari sumbernya, yaitu yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dapat juga dibedakan berdasarkan penglihatan, yaitu lemak yang jelas-jelas terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang tidak terlihat (misalnya dalam susu, telur).

Ada lagi penggolongan lain, yaitu berdasarkan susunan unit-unit atom karbon. Mungkin di antara kita masih ada yang ingat kalau lemak atau minyak secara kimiawi tersusun atas unit-unit asam lemak. Suatu lemak atau minyak tersusun atas macam-macam asam lemak. Jadi, tidak ada yang tersusun hanya oleh satu macam asam lemak.

Susunan ini yang sangat mempengaruhi sifat dari lemak tersebut. Sebagai contoh, minyak kelapa lebih banyak mengandung asam lemak larut, yaitu suatu asam lemak jenuh, minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam lemak jenuh (palmitat) hampir sama banyaknya dengan kandungan asam lemak tidak jenuh (oleat).

Pada dasarnya ada lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda. Jenuh di sini artinya seluruh atom karbon sudah berikatan dengan atom hidrogen. Sebaliknya, tidak jenuh artinya atom karbonnya ada yang memiliki ikatan rangkap dengan atom karbon di sebelahnya dan masih bisa dijenuhkan atau diikatkan dengan atom hidrogen.

Lemak jenuh mempunyai sifat yang tidak menyenangkan, yaitu menyebabkan darah menjadi lengket dengan dinding pembuluh darah, sehingga darah menjadi mudah menggumpal. Selain itu, lemak jenuh memudahkan terjadinya pengerasan dinding pembuluh darah. Lemak jenuh banyak terdapat pada lemak nabati (minyak kelapa), lemak susu (mentega), lemak daging, dan lain lain. Lemak tidak jenuh tunggal mempunyai sifat netral, tidak terlalu jahat, tetapi juga tidak terlalu menguntungkan.

Sangat Dibutuhkan Tubuh
Lemak atau minyak sangat diperlukan oleh tubuh. Mari kita ingat satu persatu. Satu hal yang jelas, minyak atau lemak ini akan membuat makanan menjadi gurih. Coba saja bandingkan makanan yang direbus dengan digoreng. Pasti terasa lebih enak yang digoreng (tapi menggorengnya jangan pakai minyak bekas karena tidak bagus buat kesehatan Anda).

Selain itu, lemak ini juga mempunyai fungsi sebagai pelarut vitamin. Anak-anak SD pasti tahu betul vitamin apa saja yang larut dalam lemak. Ya, tidak salah lagi vitamin ADEK. Dengan larutnya vitamin ini dalam lemak, vitamin dapat diserap oleh tubuh.

Di samping itu, lemak atau minyak merupakan sumber asam lemak esensial, utamanya asam lemak linoleat, linolenat, dan oleat. Esensial sebagaimana namanya sangat dibutuhkan oleh tubuh, padahal tubuh tidak dapat membuat atau membentuk asam lemak tersebut. Jadi, asam lemak esensial ini mutlak berasal dari luar.

Lalu, untuk apa asam lemak esensial ini sebetulnya? Asam lemak esensial ini setelah masuk tubuh selanjutnya melalui suatu proses metabolisme akan diubah menjadi asam lemak tidak jenuh dengan rantai panjang atau yang lazim disebut PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid).
PUFA merupakan komponen dari dinding sel tubuh, terutama sel saraf dan sel retina mata. Kekurangan asam lemak esensial dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada penglihatan, menurunnya daya ingat, fungsi otak, serta gangguan pertumbuhan sel otak pada janin dan bayi.

Dipandang Menakutkan
Demikian juga dengan kolesterol yang kerap kali menjadi momok bagi kita yang sudah tengah baya. Sebetulnya dari sejak janin pun kolesterol sudah dibutuhkan oleh tubuh. ASI sebagai makanan pertama bagi bayi baru lahir mengandung kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh pada seusianya.

Ternyata kolesterol pada ASI lebih banyak dibandingkan dengan susu formula. Pada bayi, kolesterol merupakan suatu senyawa yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan dan pertumbuhan otak. Jadi, tidak mengherankan bila otak sapi mengandung kolesterol tinggi.

Dalam keadaan normal, kolesterol dibentuk oleh tubuh, yaitu di hati dan jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan yang berasal dari makanan. Boleh dikatakan kolesterol dalam darah berasal dari makanan dan dari dalam tubuh sendiri. Di dalam tubuh kolesterol dibutuhkan pula untuk pembentukan hormon, vitamin, serta merupakan komponen dari sel.

Dalam keadaan normal sebenarnya terdapat keseimbangan kolesterol. Artinya, kadar kolesterol dalam darah dipertahankan dalam keseimbangan antara yang masuk dengan yang keluar. Sebagian kolesterol yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan masuk kembali ke dalam hati, diubah menjadi asam empedu, sebagian lagi dibuang melalui tinja. Sementara itu, empedu berfungsi untuk mengemulsi atau memecah lemak makanan menjadi partikel-partikel yang kecil sehingga dapat diserap oleh usus.

Si Baik dan Si Buruk
Kita semua pernah mendengar tentang kedua kolesterol tersebut, yaitu kolesterol baik dan kolesterol buruk atau kolesterol jahat. Tidak jarang bila ke laboratorium untuk periksa darah, kita meminta agar kadar kedua kolesterol tersebut diperiksa pula. Namun, sedikit dari kita yang memahami sebenarnya apa kolesterol tersebut.

Banyak ibu yang minta dibuatkan daftar bahan makanan yang mengandung kolesterol baik. Sebetulnya pemahamannya bukan begitu, dalam bahan makanan tidak ada kolesterol baik dan jahat. Lemak yang masuk ke tubuh biasanya merupakan gabungan antara kolesterol dan trigliserida.

Kolesterol yang masuk ke dalam tubuh setelah diserap oleh usus tidak dapat larut di dalam darah. Supaya dapat diangkut oleh darah, kolesterol ini harus menumpang pada suatu zat sehingga merupakan gabungan dari lemak (lipid) dan protein yang disebut lipoprotein.

Lipoprotein dibedakan berdasarkan ukuran dan densitasnya. Dikenal lipoprotein yang densitasnya sangat besar (high density lipoprotein = HDL), yang densitasnya rendah (low density lipoprotein = LDL). Ada juga yang sangat rendah densitasnya sehingga disebut very low density lipoprotein (VLDL), ada juga yang di tengah-tengah, yaitu intermediate density lipoprotein (IDL).

Bahkan, ada ukurannya sangat kecil, yaitu kilomikron. Kilomikron ini merupakan alat pengangkut kolesterol dan trigliserida pertama kali, yaitu dari usus ke hati.

Selanjutnya dari hati kedua lemak diangkut ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk VLDL. Kandungan kolesterol dalam VLDL sangat kecil, kurang dari seperlimanya. Kemudian melalui proses metabolisme, setelah melewati bentuk ILD, kedua lemak tersebut berpisah dan kolesterol akan menjadi bentuk LDL. LDL mengandung kurang lebih tigaperempat kolesterol.

LDL inilah yang lazim disebut kolesterol jahat karena mempunyai sifat aterogenik, yaitu menyebabkan pembentukan aterom atau plak pada pembuluh darah. Nantinya akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis.

Sebaliknya, HDL merupakan penyapu ranjau kolesterol dengan cara mengangkut kolesterol yang berkeliaran di dalam pembuluh darah untuk dibawa ke hati dan diubah menjadi asam empedu, kemudian akan dibuang melalui tinja. Oleh karena itu, kolesterol ini disebut sebagai kolesterol baik.

Kolesterol HDL dan LDL harus ada dalam keseimbangan. Bila kolesterol LDL tinggi dan kolesterol HDL rendah, kemungkinan akan terjadi aterosklerosis lebih mudah. Dengan demikian, jelaslah kita tidak dapat menunjukkan makanan yang banyak mengandung kolesterol baik atau kolesterol jahat.

Penulis :Endang Peddyawati, Ahli Gizi Klinik RS Persahabatan

Mengurangi Lemak Masuk ke Tubuh

Mengurangi Lemak Masuk ke Tubuh


TPG IMAGES

Meski lemak dibutuhkan oleh tubuh, tidak bagus juga jika terlalu banyak. Ada beberapa kiat agar asupan lemak ke dalam tubuh dapat dikurangi. Berikut beberapa tipsnya.

* Jika memasak tumis yang memakai daging dan sayuran, kurangi 1/3 jumlah daging yang biasa Anda pakai. Sebagai gantinya, tambahkan 1/3 jumlah sayuran.

* Untuk mengurangi lemak yang terkandung dalam telur, sebagai ganti 1 butir telur, ambil 2 putih telur.

* Gunakan peralatan memasak (wajan atau panci) antilengket yang memungkinkan Anda memasak tanpa minyak atau hanya memerlukan sedikit minyak, sehingga dapat mengurangi lemak.

* Biasakan mengukur terlebih dahulu banyaknya minyak yang akan dipakai untuk memasak/menggoreng daripada langsung menuang ke wajan. Selain minyak tidak akan banyak teserap makanan yang artinya mengurangi lemak, juga pemakaiannya akan lebih irit.

* Untuk mengurangi lemak dalam susu, gunakanlah susu evaporated rendah lemak jika resep masakan menyebutkan harus memakai susu evaporated.

Butuh Lemak Baik? Ingat Selai Kacang

Butuh Lemak Baik? Ingat Selai Kacang


TPGImages

DI BALIK rasanya yang lezat, selai kacang memiliki nilai gizi tinggi. Makanan pendamping roti ini juga kaya akan asam lemak tak jenuh. Penderita diabetes, hipertensi, obesitas, dan pengidap kolesterol tinggi tak perlu ragu menyantapnya setiap hari.

Apa menu sarapan Anda sehari-hari? Selain nasi, roti merupakan pilihan yang cukup baik. Setiap orang dipastikan menyukai roti sebagai salah satu alternatif sumber karbohidrat. Agar tidak membosankan, roti sebaiknya dikonsumsi dengan berbagai jenis selai yang berbeda setiap hari.

Selain selai buah-buahan (nanas, sirsak, stroberi, pisang, dan lain-lain), selai kacang tanah juga merupakan pilihan yang tepat. Kelebihan selai kacang tanah dibanding selai lain adalah rasanya enak dan lezat, teksturnya lembut, serta bernilai gizi tinggi (khususnya protein dan lemak).

Olahan kacang tanah yang sangat populer di dunia adalah dalam bentuk selai, yang dikenal dengan istilah peanut butter. Selai tersebut merupakan produk emulsi, yaitu campuran antara air dan minyak (alami dari kacang). Kadar protein yang tinggi pada kacang tanah berperan sebagai emulsifier, yaitu untuk menjaga agar stabilitas emulsi tidak pecah.

Produsen dan konsumen selai kacang terbanyak di dunia adalah Amerika Serikat, disusul Kanada, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya. Di Indonesia, konsumsi selai kacang kian meningkat karena cita rasanya yang enak, bernilai gizi tinggi, serta praktis dalam penggunaannya. Selai kacang umumnya digunakan pada pembuatan sandwich, permen, kukis, dan roti.

Tergantung Kualitas Kacang
Kacang tanah merupakan jenis kacang terbanyak kedua yang dibudidayakan di Indonesia, setelah kedelai. Kandungan gizi utama pada kacang tanah adalah lemak dan protein.

Dibandingkan kacang kedelai, kacang tanah memiliki kadar lemak dan energi yang lebih besar, tetapi kadar proteinnya lebih kecil. Kacang tanah umumnya digunakan untuk tujuan konsumsi serta bahan baku industri dan pakan ternak. Di tingkat rumah tangga, kacang tanah biasanya diolah menjadi bumbu (gado-gado, pecel, dan sate), kacang rebus, kacang goreng, sekoteng, dan lain-lain. Di tingkat industri, kacang tanah diolah menjadi kacang asin/garing, kacang atom, enting-enting, pengisi kue kering dan roti, minyak, tepung, dan selai.

Karena bahan baku utamanya kacang tanah (peanut), selai yang dihasilkan sering juga disebut peanut butter. Kualitas kacang tanah yang digunakan menjadi penentu karakteristik (fisik dan kimia), komposisi gizi, daya simpan, dan keamanan selai.

Teknik budi daya, umur panen, cara panen, cara penyimpanan dan pengolahan kacang tanah, merupakan faktor-faktor utama yang harus dikendalikan dengan baik. Tujuannya, agar selai yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Kacang tanah yang rusak (karena terluka atau patah), kurang kering (kadar air cukup tinggi), keriput, atau terlambat dipanen (khususnya pada musim hujan), sangat mudah ditumbuhi oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Jamur tersebut sangat mudah tumbuh pada kadar air substrat 15-30 persen, kondisi suhu 25-30 derajat Celcius, dan kelembaban relatif 85 persen.

Ciri paling mudah untuk mendeteksi adanya jamur tersebut adalah berubahnya warna biji kacang tanah menjadi hitam kehijauan, baik pada permukaan kacang maupun pada bagian dalamnya.

Jamur Aspergillus tersebut akan menghasilkan aflatoksin, yaitu suatu racun yang bersifat karsinogenik (menimbulkan kanker hati) dan mutagenik (menyebabkan kematian). Dari 12 jenis aflatoksin yang telah diidentifikasi, aflatoksin B1, B2, G1, G2 umum ditemui pada bahan pangan dan pakan, serta aflatoksin M1 pada susu.

Di antara aflatoksin tersebut, aflatoksin B1 adalah yang paling berbahaya, sehingga sering dipakai sebagai ambang batas dalam bahan pangan dan pakan. Aflatoksin bersifat akumulatif dan akan menimbulkan kanker hati jika kadarnya telah mencapai dosis tinggi (1.000 ppb).

Mengingat demikian besar risiko aflatoksin terhadap kesehatan, sebaiknya kita waspada terhadap produk olahan kacang tanah, seperti bumbu pecel, bumbu sate, kacang goreng, selai kacang, sekoteng, dan lain-lain. Selain pada kacang tanah, aflatoksin juga ditemukan pada jagung, beras, ubi kayu (gaplek), biji kapas, serta hasil ternak yang mengonsumsi bahan tersebut, seperti susu dan telur.

Negara-negara maju, seperti Amerika, Australia, Belanda, dan Jepang telah menetapkan batas kadar aflatoksin sebesar 0-20 ppb (part per billion). WHO/FAO/UNICEF mematok batas maksimal aflatoksin sebesar 30 ppb, sedangkan Departemen Kesehatan RI menetapkan 20 ppb untuk aflatoksin B1 dan 35 ppb untuk total aflatoksin.

Asam Lemak Tak Jenuh
Komposisi gizi dari selai kacang sangat bervariasi, tergantung dari komposisi bahan penyusunnya. Sebagai gambaran, pada tulisan ini ditampilkan komposisi gizi crunchy peanut butter.

Komposisi gizinya per saji (2 sendok makan) sebagai berikut: energi 190 kkal, protein 8 g, lemak total 16 g, lemak tidak jenuh 13 g, lemak jenuh 3 g, vitamin E 2 mg, niasin 4 mg, asam folat 30 mkg, magnesium 52 mg, fosfor 104 mg, kalium 244 mg, kalsium 13 mg.

Dari komposisi gizi tersebut jelaslah bahwa selai kacang merupakan sumber energi, protein, vitamin (E, niasin, dan asam folat), serta mineral (fosfor, kalium, magnesium, dan kalsium). Sebagaimana produk kacang-kacangan lainnya, selai kacang mengandung lemak cukup tinggi (16 g per 2 sendok makan).

Namun, kita tidak perlu khawatir dengan kadar total lemak yang cukup tinggi tersebut karena 80 persen dari lemak tersebut merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh merupakan lemak baik karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL darah (kolesterol jahat), tanpa memengaruhi kolesterol HDL (kolesterol baik).

Beberapa industri di Amerika Serikat telah berhasil membuat selai kacang asli (terdiri dari minimal 90 persen kacang), tetapi dengan kadar lemak 25 persen lebih rendah. Selai kacang tersebut dapat dijadikan pilihan bagi konsumen yang menghendaki kadar lemak rendah.

Asam lemak tidak jenuh pada selai kacang didominasi oleh asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fat). Pada tahun 1987 hingga 1990, seorang peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm (Swedia), yaitu Alicja Wolk, Ph.D, telah melakukan studi yang melibatkan 61.471 orang wanita dengan kisaran usia 40 hingga 76 tahun. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa konsumsi monounsaturated fat dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 45 persen.

Selain sebagai pemberi cita rasa lezat, lemak pada selai kacang juga berperan sebagai penghasil energi. Peran lain lemak adalah sebagai pembawa vitamin A, D, dan E, sehingga vitamin tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh.

Selai kacang memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga konsumsinya tidak mudah menimbulkan kenaikan kadar gula darah. Studi dari Harvard School of Public Health yang dimuat pada Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa konsumsi selai kacang, yoghurt, kacang-kacangan, brokoli, serta serealia kaya serat dapat dengan nyata menurunkan risiko diabetes melitus tipe II.

Mengingat demikian besar sumbangan zat gizi dan khasiat dari selai kacang, ada baiknya kita memasukkan selai tersebut ke dalam koleksi selai yang telah kita miliki. Beberapa ahli gizi juga menganjurkan agar selai kacang dimasukkan ke dalam susunan menu untuk penderita obesitas, diabetes, hipertensi, dan lain-lain.

Prof. DR. Made Astawan
Dosen Departemen Teknologi, Pangan Dan Gizi IPB

Kacang, Makanan Super

Kacang, Makanan Super



Nutrisi komplit, rasa lezat, rendah kalori, dan tinggi serat, adalah keunggulan kacang-kacangan. Kacang, dengan beragam jenisnya, dapat diolah menjadi santapan lezat sekaligus sehat.

Kacang hitam
Kaya akan antioksidan antosianin (yang juga terdapat pada buah anggur). Bermanfaat untuk mengatasi penyakit jantung dan kanker. Sup kacang hitam juga dapat menjadi hidangan yang menghangatkan di sore hari. Atau, bisa juga dijadikan sebagai topping pada hidangan kentang panggang.

Kacang hijau
Mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti karbohidrat, protein, vitamin B1 dan B2, namun rendah lemak. Rasanya manis dan mudah dicerna. Cocok dijadikan bubur bersama gula merah dan isi kue onde-onde.

Kacang merah
Kandungan vitamin B1 dalam kacang merah berfungsi untuk meningkatkan kemampuan otak. Kekurangan zat ini seringkali dikaitkan dengan penyakit Alzheimer. Kombinasikan kacang merah dengan daging untuk dijadikan berbagai olahan, seperti sup daging kacang merah. Ini juga untuk melengkapi kebutuhan protein asam amino yang tidak dimiliki oleh kacang merah.

Kacang kedelai
Konsumsi 25 gram kacang kedelai per hari mampu menurunkan risiko serangan jantung. Ini karena protein yang terkandung di dalamnya memiliki efek menurunkan kadar kolesterol. Demikian hasil penelitian yang ditemukan oleh The Food and Drug Administration (FDA). Beberapa jenis olahan kacang, kedelai, yaitu tahu, tempe, dan susu kacang kedelai.

Kacang polong
Kacang polong merupakan sumber vitamin K terbaik, yang berpengaruh dalam menjaga kesehatan tulang. Selain itu, asam folat dan vitamin B6 dalam kacang polong juga bermanfaat dalam menurunkan kadar homosistein. Homosistein biasanya berasal dari makanan sehari-hari. Tingginya kadar homosistein, berkaitan erat dengan risiko penyempitan pembuluh darah dan serangan jantung. Variasikan taburan kacang polong di atas hidang an. Tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga mempercantik hidangan.

Chickpeas (garbanzo)
Merupakan sumber utama molibdenum yang dapat menetralisir sulfit atau bahan pengawet. Chickpeas juga bermanfaat mengendalikan kadar gula darah. Biasanya, chickpeas dihidangkan bersama dengan sup atau salad.

Kulit Awet Muda Berkat Kedelai

Kulit Awet Muda Berkat Kedelai


Getty Images
Kedelai tak hanya kaya akan protein tapi juga isoflavon.

Siapa pun tahu bahwa kedelai adalah kacang-kacangan yang berprotein tinggi. Yang mungkin belum banyak orang tahu kedelai adalah sumber utama isoflavon yang telah terbukti memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, salah satunya membuat kulit tetap awet muda.

Menurut Profesor Deddy Muchtadi, Ahli Ilmu Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, ekstrak protein dalam kedelai mengandung estrogen dalam bentuk zat isoflavon atau disebut dengan phytoestrogen.

"Dampak mengonsumsi phytestrogen kerutan di kulit akan berkurang. Sama dampaknya seperti hasil terapi hormon untuk mengurangi penuaan kulit," papar Prof.Deddy dalam acara media forum tentang kedelai beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dalam sebuah penelitian laboratorium yang dilakukan oleh peneliti Jepang, Masayuki Arii, terhadap 26 wanita berusia 30-40 tahun, diketahui konsumsi isoflavon selama tiga bulan terbukti mampu menahan kondisi kerutan tidak menjadi parah serta memperbaiki kekenyalan kulit.

Selain berperan mengganti estrogen, kedelai juga berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh terhadap timbulnya kanker sebab menetralkan radikal bebas, yang berasal dari lingkungan terpolusi. "Estrogen yang cukup juga bisa membantu kesuburan," tambah Deddy.

Tergantung Olahan


Untuk menjamin sel-sel tubuh kita mendapat pasokan isoflavon, maka sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang berbasis kedelai setiap harinya.

Selain tempe, tahu dan susu kedelai, belakangan ini semakin banyak makanan yang berbahan dasar kedelai. Menurut Deddy, jumlah isoflavon dalam kedelai bervariasi, tergantung cara pengolahannya.

"Tepung kedelai dan kedelai panggang mengandung isoflavon tertinggi, jauh lebih tinggi daripada tempe, tahu, atau susu kedelai," ujar Prof.Deddy. Apalagi isoflavon dalam kedelai bisa rusak jika produk kedelai diolah dengan cara digoreng.

Orang Jepang merupakan pengonsumsi kedelai paling tinggi di Asia. Rata-rata mereka makan kedelai sekitar 31 gram setiap harinya. Berbagai produk kedelai sangat digemari di sana. Misalnya edamame (kedelai rebus) yang biasa dijadikan camilan.

Camilan kedelai lainnya yang kini baru beredar di Indonesia adalah SoyJoy yang mengandung 8-9 mg isoflavon. "Selain mengandung 100 persen tepung kedelai, camilan ini juga sehat karena terbuat dari buah-buahan," kata Product Marketing Manager Soyjoy, R.Suhendar.