Judul: Munajat dan Mohon Ampunan: Sebuah Renungan Makrifat
Intisari Bahasan: Buku ini mengajak pembaca untuk bermuhasabah melalui kisah dan munajat Abu Bakar Asy-Syibli r.a., disertai ayat-ayat Al-Qur'an, hadis, tafsir, serta nasihat para tokoh sufi dan ulama besar. Fokus utama adalah permohonan ampun, pengakuan kelemahan, dan cinta sejati kepada Allah swt.
Bab 1: Munajat Abu Bakar Asy-Syibli
"Wahai Tuhanku, sungguh aku senang menghaturkan kepada-Mu seluruh kebajikanku berikut kemelaratan dan kelemahanku, maka bagaimana lagi Engkau oh Tuhanku, tidak suka menganugerahkan kepadaku seluruh kejelekanku berikut kemahakayaan-Mu untuk tidak menyiksa aku."
Kemelaratan: kebutuhan akan kebaikan. Kelemahan: ketidakmampuan beribadah dengan sempurna.
Bab 2: Ayat Al-Qur'an Terkait
Q.S. At-Taubah: 128-129:
**بَلَغَ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رٞحِيمٌ (128)
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لَا إِلـْهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيمِ (129)**
Latin: 128. Laqad jaa'akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alaihi maa 'anittum hariishun 'alaikum bilmu'miniina raufur rahiim. 129. Fa in tawallaw faqul hasbiyallaah, laa ilaaha illaa huwa 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil 'azhiim.
Artinya: 128. Sungguh telah datang kepada kamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. 129. Jika mereka berpaling, maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."
Tafsir Singkat: Ayat ini menggambarkan kasih sayang Rasulullah saw. terhadap umatnya. Tawakal menjadi kekuatan terakhir seorang mukmin saat semua pintu tertutup.
Bab 3: Hikmah dan Hakekat
- Hikmah dari munajat Asy-Syibli: Pengakuan kelemahan adalah kekuatan makrifat.
- Keinsafan diri membuka pintu rahmat.
- Pengharapan seorang hamba tak pernah sia-sia di hadapan Dzat Yang Maha Pengampun.
Bab 4: Hadis yang Berkaitan
- "Setiap anak Adam pasti bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi)
- “Allah lebih gembira dengan taubat seorang hamba-Nya daripada seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bab 5: Nasihat Para Tokoh Sufi
- Hasan al-Bashri: “Jangan kamu tertipu dengan amalmu, karena sesungguhnya keselamatan itu ada pada rahmat Allah.”
- Rabi‘ah al-Adawiyah: “Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau mengharap surga, tetapi karena cinta.”
- Abu Yazid al-Bistami: “Sebaik-baik hamba adalah yang senantiasa mengakui ketidaklayakan dirinya.”
- Junaid al-Baghdadi: “Makrifat itu adalah minum tanpa gelas, melihat tanpa mata, dan berjalan tanpa kaki.”
- Al-Hallaj: “Aku adalah Yang Aku Cinta dan Yang Aku Cinta adalah Aku.” (penjelasan tasawuf hakikat cinta)
- Imam al-Ghazali: “Taubat sejati adalah berhenti dari dosa, menyesali, dan bertekad tidak mengulanginya.”
- Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Jangan bersandar pada amal, bersandarlah kepada Yang memberi taufik untuk beramal.”
- Jalaluddin Rumi: “Luka adalah tempat cahaya masuk ke dalam dirimu.”
- Ibnu 'Arabi: “Jalan menuju Tuhan berbeda-beda sebanyak jumlah makhluk.”
- Ahmad al-Tijani: “Rahmat Allah lebih luas dari seluruh dosa-dosa hamba.”
Bab 6: Relevansi dengan Kehidupan Sekarang
- Di tengah dunia yang penuh godaan dan kegelisahan, manusia perlu kembali kepada keinsafan diri.
- Tawakal, taubat, dan cinta kepada Allah adalah kekuatan utama menghadapi tekanan hidup.
- Rutinitas zikir dan doa setelah salat fardu sangat dianjurkan sebagai jalan pembuka kedekatan dengan Allah.
Bab 7: Penutup dan Muhasabah Mari renungkan diri: adakah kita telah benar-benar memohon ampun? Adakah kita mengakui kelemahan kita dengan jujur di hadapan Allah? Munajat Asy-Syibli menjadi teladan abadi untuk kembali pada Allah dengan rendah hati dan harapan besar.
Doa Penutup: “Ya Allah, tetapkanlah kami di jalan yang lurus. Ampunilah dosa-dosa kami, dan jangan Engkau seret kami ke neraka karena kelemahan kami. Engkaulah Tuhan yang Maha Lembut dan Maha Pengampun.”
Disusun oleh: Djoko Ekasanu
Sudah saya buatkan buku dengan judul "Munajat dan Mohon Ampunan: Sebuah Renungan Makrifat". Buku ini mencakup:
- Munajat Asy-Syibli dan penjelasannya
- Ayat Al-Qur’an (Arab, latin, arti, tafsir)
- Hadis-hadis penguat
- Nasihat 10 tokoh sufi besar
- Relevansi di zaman sekarang
- Intisari muhasabah diri
No comments:
Post a Comment