Thursday, December 18, 2008

Teh Bukanlah Terapi Utama Jinakkan Kolesterol



Getty Images/Louise Lister

SEMAKIN tinggi kandungan kolesterol yang ada di tubuh, semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit jantung. Tak heran, kolesterol sangat ditakuti banyak orang. Terutama bagi mereka yang memiliki kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) jauh lebih tinggi dari kandungan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Saptawati Bardosono, Dokter Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bilang, kadar kolesterol total darah yang aman, lebih kecil dari 200 mg/dL, kadar kolesterol LDL kurang dari 130 mg/dL, kadar kolesterol HDL lebih besar dari 40 mg/dL, dan kadar trigliserida darah kurang dari 150 mg/dL. Kalau sudah melebihi patokan ini, artinya kita sudah pada tahapan berbahaya dari ancaman penyakit jantung.

Nah, kalau sudah memasuki tahap berbahaya, orang baru mulai sibuk mencari jalan menurunkan kolesterolnya. Mulai dari rajin chek up ke dokter hingga menggunakan altematif pengobatan lainnya.

Salah satunya, rajin mengkonsumsi teh bakar dan teh rosella. Padahal, khasiat kedua jenis teh tersebut dalam menurunkan kolesterol behim teruji secara ilmiah oleh para ahli atau oleh para dokter.

"Teh itu hanya sebagai suportive theraphy, artinya hanya sebagai terapi pendukung untuk menurunkan kolesterol, bukan terapi utama," kata Dokter Gizi dari Klinik Hang Lekiu, Inayah Budiasti. Terapi utama adalah pola makan yang tepat dan tak mengandung kolesterol. Inayah melanjutkan, pada daun teh terdapat serat yang bisa menurunkan kadar kolesterol. Serat tersebut mengandung senyawa kirnia flavonoid, polifenol, dan katekin yang berperan sebagai antioksidan.

Namun, dalam proses pembuatan teh seringkali menghilangkan atau merusak zat-zat penting dalam teh. Kalau dalam proses pembakaran, serat yang ada pada daun teh tak rusak atau tak bersentuhan langsung dengan api, berarti antioksidannya masih utuh. Antioksidan inilah yang berfungsi mencegah penyumbatan pembuluh darah. "Tapi, proses pembakaran bisa juga menyebabkan pengurangan senyawa katekin," imbuh Dosen Gizi dari IPB Ali Khomsan.

Berbeda dengan proses pembakaran, dalam proses pembuatan teh hijau yang melalui proses fermentasi, maka kandungan katekinnya paling tinggi. Hal ini berlaku untuk semua jenis teh mulai dari teh bakar, teh hijau, dan juga teh rosella. Sepaham dengan Inayah, dokter keluarga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Muchtaruddin Mansyur menyatakan, untuk menurunkan kolesterol perlu menjaga pola makan dan olahraga yang cukup.

Jika kandungan kolesterol dalam tubuh sudah terlalu tinggi, perlu dibantu obat-obatan dan diikuti dengan pengaturan pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok dan menyetop konsumsi alkohol. (Tunggul Joko Pamungkas)

Jantung Sehat dengan Minyak Bekatul


Kompas.com - Bila ada satu jenis minyak yang selain berfungsi menggoreng makanan tapi juga membantu mencegah penyakit jantung, menurunkan kolesterol dan membuat makanan terasa lebih lezat, apakah Anda tertarik? Berbagai fungsi itu bisa kita temukan dalam minyak bekatul (rice bran oil).

Mendengar nama bekatul, sebenarnya bukan nama yang asing lagi di telinga. Apalagi berbagai penelitian menunjukkan bekatul memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia.

Definisi bekatul (rice bran) menurut Badan Pangan Dunia (FAO) adalah lapisan sebelah dalam butiran beras (kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.

Bekatul yang selama ini sudah bisa dibuat menjadi tepung untuk diolah menjadi berbagai panganan enak, ternyata juga bisa dibuat minyak goreng. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada.

Keunggulan dari minyak bekatul adalah menurunkan kolesterol karena memiliki komposisi rendah lemak jenuh. Kandungan lemak jenuh pada minyak bekatul sekitar 20 persen, melebihi lemak zaitun. Sementara itu lemak tak jenuh tunggal dalam minyak bekatul sekitar 47 persen dan 33 persen lemak tak jenuh ganda.

Dari tilikan jenis dan sifat asam lemak yang ada, maka minyak yang baik bagi kesehatan adalah minyak yang dipakai untuk minyak sayur atau menumis. Apabila ingin menggoreng dengan suhu tinggi sebaiknya pilih minyak nabati.

Jika pada proses penggorengan terbentuk asap, berarti minyak tersebut mengalami dekomposisi, sehingga mengakibatkan bau dan rasa yang tidak enak. Minyak goreng yang mengandung sejumlah besar asam lemak berantai pendek akan mudah membentuk busa. Minyak seperti ini tidak baik digunakan untuk menggoreng bahan makanan yang berkadar air tinggi.

Minyak bekatul memiliki titik asap paling tinggi, yakni 254 derajat celcius, yang menjadikannya aman pada suhu penggorengan yang berada di kisaran 177-221 derajat celcius. Menurut ketentuan, minyak goreng yang baik harus memiliki titik asap tidak kurang dari 215 derajat celcius.

Menurut Prof.Made Astawan, dalam buku Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein. Makin tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut.

Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng titik asapnya akan menurun karena terjadi hidrolisis molekul minyak. Menggoreng pada suhu di atas titik asap minyak akan mengubah asam lemak tak jenuh dalam minyak menjadi asam lemak jenuh. Risiko peningkatan kolesterol pun terjadi.

Menghaluskan kulit

Manfaat kesehatan lain yang bisa kita ambil dari minyak bekatul adalah kaya akan kandungan antioksidan gamma oryzanol. Kelompok vitamin E tersebut hanya terdapat dalam minyak bekatul. Di Jepang, secara tradisional bekatul murni dipergunakan untuk masker oleh para perempuan karena kandungan gamma oryzanolnya mampu menghaluskan dan mencerahkan kulit.

Selain itu, gamma oryzanol juga berkhasiat sebagai sumber energi. Beberapa jenis produk yang memanfaatkan gamma oryzanol sebagai komponen utama antara lain suplemen antioksidan, krim penghalus kulit, sampo, sabun kecantikan, dan pembentuk massa otot.

Melihat berbagai keunggulan dari minyak bekatul dibanding minyak jenis lain, mereka yang sadar pada kesehatannya mungkin perlu beralih ke minyak bekatul dalam menu hariannya. Sayangnya, meski Indonesia merupakan salah satu lumbung beras, ternyata minyak yang diekstrak dari bulir padi ini masih harus diimpor dari Thailand sehingga harganya relatif mahal.

Untuk mendapatkan satu liter minyak goreng baktul diperlukan sedikitnya 6 kilogram bekatul. Selain menjadi minyak goreng, minyak bekatul juga bisa dipakai untuk memanggang atau minyak sayur (dressing salad). Keharuman beras yang menguar dari minyak bekatul tentu akan menambah kelezatan masakan dan merangsang selera makan siapa pun.

Rendah, Kepatuhan Minum Obat Kolesterol



Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila perubahan gaya hidup tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat) sampai batas yang diinginkan, maka dokter akan memberikan obat. Sayangnya di Indonesia, 68,7 persen pasien gagal mencapai target terapi. Alasannya karena sering lupa minum obat.

Hal itu terungkap dalam studi Pan-Asian yang disebut CEPHEUS (Centralised Pan-Asian Survey on the under treatment of hypercholesterolemia). Studi yang dilakukan di 8 negara di wilayah Asia, termasuk Indonesia, ini bertujuan untuk melihat karateristik pengobatan hiperkolesterolemia di Asia dan melihat bagaimana interaksi dokter dan pasien dalam mencapai target terapi.

Survei juga menyebutkan 65 persen pasien mengaku lupa mengonsumsi obat penurun kolesterol mereka beberapa kali dan menganggap hal tersebut tidak memengaruhi kadar kolesterol mereka. Hal ini menjadi salah satu penyebab kegagalan terapi yang sesuai dengan panduan tatalaksana lipid.

Sementara, pasien dengan risiko tinggi seperti penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah karotis dan diabetes akan lebih sulit mencapai target terapi.

"Tingkat kesuksesan terapi hiperkolesterol di Indonesia sayangnya masih belum maksimal, bahkan menduduki peringkat terakhir di Asia," kata Dr.M.Munawar, SpJP, koordinator nasional CEPHEUS. Di Indonesia, prevalensi hiperkolesterolemia adalah berkisar 11 - 18 persen.

Riset secara luas telah menunjukkan kadar LDL adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah. Semakin rendah tingkat kolesterol, makin baik dalam menurunkan risiko, apalagi jika disertai dengan perubahan gaya hidup, risiko terkena serangan jantung dan stroke akan semakin rendah.

Kolesterol Baik Kurangi Risiko Kanker




KOMPAS.com — Kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) selama ini lebih identik dengan kesehatan jantung. Studi terbaru menyebutkan kadar HDL yang tinggi dalam darah juga akan menurunkan risiko terkena kanker.

HDL ibarat pemulung atau kolesterol pembersih. HDL akan membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam darah. "Naiknya kadar HDL sekitar 10 poin bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertinya dalam waktu 4,5 tahun," kata Dr Richard Karas, ketua peneliti.

Dalam penelitiannya, Karas dan timnya secara random menganalisis 24 percobaan untuk mengetahui efek turunnya kolesterol jahat dari pemakaian obat golongan statin terhadap kesehatan jantung. Ternyata, dari penelitian itu diketahui pula manfaat tambahan dari turunnya kolesterol jahat, yakni menurunnya risiko kanker.

"Naiknya kadar HDL memang berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa terjadi hubungan sebab akibat," kata Karas.

Ia menyebutkan, HDL akan mengubah fungsi sistem imun yang bertugas menyerang sel abnormal yang mungkin sel prakanker. "HDL juga mengandung antioksidan dan ini tentu bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker," katanya.

Kolesterol baik juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi. Inflamasi atau peradangan sendiri merupakan penyebab utama berbagai penyakit, seperti diabetes hingga kanker.

Untuk membuktikannya memang dibutuhkan percobaan untuk mengetahui apakah obat yang meningkatkan kadar HDL akan menurunkan insiden kanker. Namun, obat tersebut saat ini belum ada di pasaran meski beberapa sudah dalam tahap uji coba oleh perusahaan farmasi.

Langkah Mudah Turunkan Kolesterol



Shutter Stock
Ilustrasi olahraga

JAKARTA, KOMPAS.com — Menurunkan kadar kolesterol sebesar 1 persen ternyata bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner sebesar 2 persen. Berikut beberapa tips untuk memangkas kadar kolesterol jahat dalam darah.

1. Buat target
Bila Anda termasuk dalam kelompok risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular (riwayat keluarga, hipertensi, kegemukan, dan merokok), biasanya dokter menargetkan penurunan kolesterol jahat (LDL) kurang dari 70.

Untuk mereka yang berada dalam kelompok risiko sedang, penurunan kadar LDL 130 sudah dianggap baik. Bila Anda beruntung berada dalam kelompok risiko rendah, kadar LDL yang ditargetkan adalah kurang dari 160.

2. Olahraga
Tidak hanya menurunkan kadar LDL, aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) hingga 10 persen. Demikian menurut penelitian yang dilakukan para ahli. Kuncinya adalah melakukan olahraga secara teratur.

3. Menghindari lemak jenuh
Teori lawas menyebutkan, cara mengurangi kolesterol adalah dengan berhenti mengonsumsi telur dan makanan berkolesterol tinggi lainnya. Namun, kini semakin jelas bahwa biang keladi utamanya adalah lemak jenuh. Itu sebabnya, batasi makanan yang

4. Makan lebih banyak serat
Biji serelia utuh, sayuran dan buah, merupakan sumber terbaik antioksidan yang baik untuk jantung, tetapi juga penurun kolesterol. Serat yang larut dalam air diyakini lebih efektif menurunkan kolesterol karena sifatnya yang seperti spons dan mudah menyerap kolesterol di saluran pencernaan.

5. Perbanyak ikan
Ada banyak bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat dari mengonsumsi ikan laut yang kaya omega-3. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan ikan laut serta suplemen minyak ikan sebagai sumber omega-3 yang baik untuk jantung.

6. Konsumsi teh hijau
Penelitian pada hewan percobaan dan manusia menunjukkan teh hijau mengandung zat yang bisa menurunkan kolesterol jahat.

7. Obat penurun kolesterol
Dalam memilih obat penurun lemak, pertimbangkan kemampuan obat tersebut dalam menurunkan kolesterol jahat, trigliserida, dan meningkatkan kolesterol baik. Pertimbangkan pula efek samping obat dan faktor harga mengingat obat penurun lemak ini biasanya perlu digunakan dalam waktu lama.

8. Berhenti merokok
Para perokok biasanya memiliki kadar kolesterol baik sangat sedikit.

Memilih Makanan Rendah Kolesterol



KOMPAS.com - Banyak orang mengeluh, betapa sukarnya mengendalikan kolesterol darah. Mereka sudah diet ketat, tidak makan daging sapi, kambing, ayam, jeroan maupun telur, dan hanya makan sayuran serta buah saja. Tapi mengapa kolesterol tidak turun juga? Adakah yang salah pada tubuh mereka ?

Kolesterol perlu senantiasa terkontrol setiap saat. Kolesterol total harus kira-kira mendekati 200 miligram persen (selanjutnya ditulis mg%, Red.). Biasanya kadar kolesterol darah antara wanita dan pria sebenarnya tidak jauh berbeda, baik kolesterol total maupun kolesterol LDL (low density lipoprotein = kolesterol jahat). Namun kadar kolesterol HDL (hight density lipoprotein = kolesterol baik) pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

HDL normal pada wanita adalah 55 mg% dan HDL pada pria 45 mg%. Dengan diet yang tepat dan latihan olahraga teratur, target ini sebetulnya tidak terlalu sulit untuk dicapai.

Hanya saja, pada orang-orang tertentu, dengan melakukan diet yang ketat dan latihan teratur sekalipun, belumlah cukup. Kadar kolesterol dalam darahnya tetap tinggi, sebelum mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter. Faktor genetik sering menyebabkan penanggulangan kolesterol tidak begitu memuaskan.

Faktor ini antara lain disebabkan sifat hiperkolesterolemia, yaitu orang yang mempunyai rata-rata kadar kolesterol cukup tinggi, antara 200 – 350 mg%. Maka orang-orang yang menderita hiperkolesterolemia dalam melakukan diet dan olahraga harus di bawah pengawasan dokter. Hiperkolesterolemia memang memerlukan pengobatan yang lebih agresif.

Berapa sebetulnya kadar kolesterol tertinggi yang diperbolehkan? Dan kalau kadar kolesterol melebihi tingkat tertinggi itu, apa akibatnya? Konsensus mengenai kolesterol yang pernah diajukan oleh Departemen Kesehatan Amerika Serikat adalah, jika kadar kolesterol antara 200 – 240 mg%, mereka mempunyai risiko ancaman penyakit jantung koroner dua kali lebih besar dibanding kalau kadar kolesterol mencapai 300 mg%.

Untuk itulah kadar kolesterol darah perlu dikontrol setiap saat, baik pada orang yang menderita hiperkolesterolemia maupun yang tidak. Sebab pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang sangat berperan besar terhadap kolesterol darah adalah diet, dan kolesterol darah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya aterosklerosis (timbunan zat lemak di dalam dan di bawah lapisan dalam dinding pembuluh nadi).

Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan, diet yang salah dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis. Sedangkan diet yang benar, selain dapat menunda proses pengapuran, bisa menipiskan pengapuran yang sudah terjadi. Jadi, makan bukan hanya berarti apa yang disukai atau tidak disukai, tetapi bagaimana kita memilih sesuatu yang berarti bagi tubuh.

Misalnya orang Finlandia yang menyukai daging sapi dan babi guling untuk menghangatkan tubuh saat musim salju. Mereka jarang makan kacang-kacangan dan biji-bijian. Akibatnya, mereka lebih banyak menderita pengapuran koroner.

Berbeda dengan orang Italia yang lebih menyukai kedelai, senang jagung bakar dan kacang tanah; rata-rata kadar kolesterol darah mereka lebih rendah dibandingkan orang Finlandia.

Konsumsi ideal kolesterol seharinya, sebenarnya tidak ada batasan yang pasti. Hanya saja ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo menyarankan, sebaiknya tidak mengkonsumsi kolesterol lebih dari 300 mg per hari.

Untuk itu diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai kandungan berbagai jenis bahan pangan yang mengandung kolesterol tinggi. Mengingat kolesterol dalam darah juga dipengaruhi oleh masukan lemak dalam makanan, terutama jenis asam lemak jenuh, kandungan asam lemak juga perlu diperhatikan.

Kembali ke Tradisional
Kiat memilih makanan rendah kolesterol adalah membatasi sumber hewani. Perbanyak makanan dari bahan nabati. Selain tidak mengandung kolesterol, sumber nabati juga mengandung bahan aktif non nutrisi yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Misalnya isoflafon dari biji-bijian, pektin dari buah dan sayur, serta serat dari biji-bijian, buah dan sayur.

Tentu maksudnya bukan menyarankan pantang sama sekali sumber pangan hewani, melainkan harus membatasi dan memilih. Daging sebaiknya yang berserat halus, seperti daging ayam. Jika ingin makan daging sapi, pilih yang tanpa lemak. Hindari otak dan jeroan. Pilih ikan yang relatif rendah kolesterolnya, dibanding kerang-kerangan.

Fast food (makanan cepat saji) apa pun jenisnya, sebaiknya dikurangi atau dibatasi. Jenis makanan ini umumnya mengandung kolesterol cukup tinggi. Sebagai pedoman, dapat dilihat hasil analisis berbagai makanan fast food dari Australia.

Cake coklat sepotong mengandung 100 mg kolesterol. Burger jenis kombinasi telur dan keju setiap porsi mengandung 110 mg kolesterol. Steak mulai dari jenis chuck steak, rib steak, round steak, sampai rump steak mengandung rata-rata 100 sampai 200 mg kolesterol setiap porsi. Makanan yang mengandung keju, apa pun jenisnya, seperti cheese pizza, burger cheese, cheese omelet, kolesterolnya bervariasi antara 100 sampai 200 mg per porsi.

Menu tradisional Indonesia yang biasa dikonsumsi sehari-hari, rata-rata mengandung sedikit kolesterol. Misalnya nasi dengan lauk tempe, daging, sayur, buah dan kacang hijau hanya mengandung kolesterol sebesar 70 mg. Nasi goreng dengan omelet mengandung kolesterol sekitar 50 mg (berasal dari telur).

Kalau makan malam dengan nasi, sayur bening bayam, kacang merah, dengan lauk tahu, tempe dan ikan asin atau ikan goreng, hanya mengandung kolesterol 20 mg. Jelas, mempertahankan menu tradisional sangat membatasi asupan kolesterol. @

Ir. Faisal Anwar, M.Sc., staf pengajar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB

Trik Makan Telur Tiap Hari Tanpa Khawatir

Lustrasi Telur

KOMPAS.com - Anda sangat menyukai telur, tapi tidak ingin menambah kadar kolesterol dalam tubuh? Beberapa trik bisa dilakukan.

Sebagai gambaran, satu butir telur besar mengandung 210 mg kolesterol, sekitar dua pertiga dari batasan asupan harian, yaitu sekitar 300 mg.

Itu sebabnya, Anda harus mengombinasikan telur dengan makanan rendah kolesterol. Turunkan asupan kolesterol, Anda pun tetap bisa makan satu butir telur setiap hari. Kadar kolesterol tetap stabil. Caranya:

1. Jika makan satu butir telur besar, batasi jumlah kolesterol dari makanan lainnya sampai sekitar 90 mg per hari.

2. Pilih makanan turunan susu dan berbahan rendah atau bebas lemak. Begitu juga dengan daging, pilih yang kandungan lemaknya sedikit.

3. Buat setidaknya satu jenis makanan vegetarian. Hanya makanan yang berasal dari hewan yang mengandung kolesterol. Makanan nabati mempunyai kolesterol nol.

4. Pilihlah daging rendah lemak. Besarnya tidak lebih dari tumpukan kartu remi sekitar 85 gram.

5. Beralihlah ke telur ukuran sedang, maka Anda menghemat kelebihan 25 mg kolesterol.

Ada satu perkecualian. Jika kolesterol dalam darah sudah cukup tinggi, lebih dari 240 mg/dl atau Anda mempunyai tekanan darah tinggi atau diabetes, batas asupan harian kolesterol adalah sekitar 200 mg. Pilihlah telur berukuran sedang atau kecil dan jangan lupa untuk memangkas kolesterol dari makanan lainnya. @diy

Kolesterol Jahat Picu Sakit Jantung




London, Sabtu - Para ilmuwan telah menemukan bukti baru terkait tipe kolesterol jahat lainnya yang ternyata ikut berkontribusi terhadap terjadinya penyakit jantung.

Tidak seperti kolesterol low density lipoprotein cholesterol (LDL/kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah) yang sudah banyak dikenal dan diketahui, Lipoprotein(a) atau Lp(a) tidak dapat dikontrol dengan diet menurunkan lemak makanan atau menelan obat statin. Namun, para peneliti berpandangan tingginya level Lp(a) masih lebih rendah risikonya dibandingkan level LDL yang tinggi.

Obat lain juga diduga dapat bekerja meminimalkan efeknya. Hasil studi itu dimuat di New England Journal of Medicine pada terbitan terbarunya.

LDL dikenal sangat agresif dalam ”menyerang” arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Para ilmuwan percaya bahwa Lp(a) yang sifatnya turunan tidak ”seganas” LDL, tetapi dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah.

Dalam meneliti Lp(a), para peneliti menggunakan teknologi chip genetika untuk memindai DNA yang merupakan titik potensial untuk risiko penyakit jantung yang mereka ketahui dari studi sebelumnya.

Profesor Martin Farrall, anggota tim penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford itu, Sabtu (26/12), mengatakan, satu dari enam orang membawa satu atau lebih gen Lp(a).

”Harapannya, dengan menargetkan terapi, baik untuk LDL maupun Lp(a), kita bisa menemukan cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit jantung dengan lebih baik,” ujar Martin Farrall.

Dia mengatakan, peningkatan risiko terhadap orang yang tinggi level Lp(a)-nya masih lebih rendah ketimbang orang dengan LDL tinggi. Obat-obatan yang ada sekarang, seperti Niacin dan jenis lain yang akan masuk ke pasar seperti CETP-inhibitor menurunkan Lp(a), sama baiknya dengan LDL.

Profesor Peter Weissberg dari British Heart Foundation mengatakan, penemuan itu sangat berguna karena menekankan pentingnya menurunkan level Lp(a) yang akan menggiring kepada upaya-upaya baru. Namun, LDL tetap merupakan tipe kolesterol jahat utama yang harus diperhatikan. (BBC/INE)

Ingin Jauhi Sakit Jantung, Gembiralah!


Jumat, 19 Februari 2010 | 11:32 WIB
shutterstock

KOMPAS.com — Hati yang bahagia dan selalu positif akan membantu Anda terhindar dari penyakit jantung. Demikian menurut para peneliti yang dimuat dalam European Heart Journal.

Dalam pengawasan kesehatan yang dilakukan terhadap 1.700 orang selama 10 tahun, para ahli menemukan bahwa orang yang depresi dan sering merasa cemas lebih tinggi risikonya terkena penyakit jantung.

Pada awal penelitian, para responden diminta menaksir kadar emosional mereka, mulai dari rasa dendam, kecemasan, hingga kegembiraan dan antusiasme. Mereka diminta memberi penilaian pada tiap level emosi, baik yang negatif maupun positif.

Pada akhir penelitian, sebanyak 145 responden menderita penyakit jantung. Akan tetapi, responden yang masuk dalam kategori bahagia saat awal penelitian memiliki risiko menderita penyakit jantung 22 persen lebih rendah.

Para ahli meyakini bahwa orang yang bahagia mungkin memiliki pola tidur yang lebih baik, jarang stres, dan lebih mudah beralih dari situasi yang membuatnya tertekan. Semua faktor tersebut diyakini akan meningkatkan kekebalan tubuh.

Ketua peneliti, dr Karina Davidson, mengakui jika hasil penelitian ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Meski begitu, ia menyarankan agar setiap orang selalu berpikir positif supaya terhindar dari stres. "Tidak perlu menunggu liburan untuk bersenang-senang. Rasa bahagia harus dimunculkan setiap hari," katanya.

Davidson menyarankan agar kita setiap hari memiliki "me time" untuk meningkatkan mood. "Jika Anda merasa senang saat membaca novel, luangkan waktu 15 menit setiap hari untuk melakukannya. Demikian juga dengan aktivitas lain yang membuat hati gembira," ujarnya.