Kitab Injil mengalami banyak revisi dan perubahan sepanjang sejarah karena beberapa alasan yang bersumber dari berbagai pihak. Berikut penjelasannya:
🟤 1. Injil Asli Tidak Tersimpan dengan Baik
- Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa 'alaihis salam (AS) dalam Islam disebut sebagai wahyu yang murni dari Allah. Namun Injil asli ini tidak terjaga sebagaimana Al-Qur’an, karena tidak ada jaminan dari Allah untuk menjaganya (berbeda dengan Al-Qur’an, yang dijaga langsung oleh Allah – QS Al-Hijr: 9).
- Para pengikut Nabi Isa tidak lama kemudian menghadapi penindasan, dan pewarisan teks berlangsung secara lisan dan pribadi, sehingga mudah terjadi perubahan.
🟤 2. Penulisan Injil oleh Manusia, Bukan Langsung dari Wahyu
- Injil yang beredar sekarang, seperti Injil Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, semuanya ditulis bukan oleh Nabi Isa sendiri, melainkan oleh pengikut atau orang setelahnya.
- Bahkan ada banyak versi Injil lain (lebih dari 30 versi pada abad awal), seperti Injil Barnabas, Tomas, Philip, tapi kemudian tidak diakui oleh gereja resmi.
🟤 3. Revisi karena Perbedaan Doktrin
- Gereja melakukan berbagai konsili (rapat besar) untuk menentukan doktrin resmi, seperti:
- Konsili Nicea (325 M): Menetapkan bahwa Yesus adalah Tuhan (Tuhan Anak), dan menolak pandangan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa atau nabi.
- Konsili Hippo (393 M) dan Konsili Kartago (397 M): Menentukan daftar kitab yang dianggap suci (kanonisasi Alkitab), dan menolak kitab-kitab lain.
📌 Revisi terjadi karena perlu "menyesuaikan" isi Injil dengan keputusan konsili, bukan sebaliknya.
🟤 4. Terjemahan dan Salinan Manual
- Awalnya Injil ditulis dalam bahasa Yunani, lalu diterjemahkan ke bahasa Latin, Inggris, dan lainnya.
- Proses penyalinan manual menyebabkan banyak kesalahan penulisan (sengaja maupun tidak).
- Penambahan atau pengurangan ayat terjadi seiring waktu, misalnya:
- Dalam beberapa versi Injil modern, ada catatan kaki yang menunjukkan bahwa beberapa ayat tidak ditemukan dalam naskah awal, contohnya:
- Markus 16:9-20 – tidak ada di manuskrip paling awal.
- 1 Yohanes 5:7 – ayat tentang "Trinitas" yang ternyata ditambahkan belakangan.
- Dalam beberapa versi Injil modern, ada catatan kaki yang menunjukkan bahwa beberapa ayat tidak ditemukan dalam naskah awal, contohnya:
🟤 5. Siapa yang Merevisi?
Berikut adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam revisi Injil:
Pelaku | Peran |
---|---|
Gereja (Vatikan & konsili) | Menghapus, memilih, dan menentukan kitab resmi |
Ahli Teologi Kristen | Menyesuaikan isi Injil dengan doktrin gereja |
Penyalin Abad Pertengahan | Terkadang menambah keterangan atau menyisipkan ayat |
Penerjemah Modern | Menafsirkan teks sesuai pemahaman masa kini |
🟢 Pandangan Islam
Menurut Islam:
"Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al-Kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjaganya sebagai penjaga terhadap kitab-kitab itu…"
📖 QS Al-Ma'idah: 48
- Al-Qur’an membenarkan bahwa Injil pernah ada sebagai wahyu.
- Namun isinya sudah diubah oleh tangan-tangan manusia (tahrif).
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ‘Ini dari Allah’...”
📖 QS Al-Baqarah: 79
🔚 Kesimpulan Singkat
- Injil mengalami revisi karena ditulis manusia, disalin berulang, diterjemahkan, dan disesuaikan dengan doktrin gereja.
- Revisi dilakukan oleh gereja, penyalin, dan penerjemah, bukan oleh Nabi Isa atau para nabi.
- Islam meyakini bahwa Injil asli adalah wahyu dari Allah, tapi isinya sudah tidak asli lagi sekarang.
No comments:
Post a Comment