Sunday, July 27, 2025

Kecupan Cinta di Waktu Adzan: Jalan Menuju Syafaat dan Surga.

 


Judul Buku: Kecupan Cinta di Waktu Adzan: Jalan Menuju Syafaat dan Surga

1. Hadis Rasulullah SAW:

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa ketika mendengar panggilan azan, lalu dia mengecup kedua ibu jarinya dan meletakkannya pada kedua matanya sambil membaca: _______________________________________________________ 'Marhaban bidzikrillaahi ta'aalaa, qurratu a'yuninaa bika yaa Rasuulallaahi'

maka saya memberikan syafaat kepadanya pada hari Kiamat dan penuntunnya ke surga." (Riwayat tidak terdapat dalam kitab hadis sahih, namun diamalkan oleh sebagian sufi dan pecinta Rasulullah sebagai bentuk adab dan kecintaan).

2. Penjelasan dan Hakekat Hadis

Hadis ini bukan bagian dari hadis-hadis sahih, namun diamalkan sebagai bentuk mahabbah (cinta) kepada Rasulullah. Kecupan ibu jari dihubungkan dengan cinta, adab, dan kedekatan spiritual kepada Rasulullah SAW.

  • Marhaban bidzikrillaah: Sambutan cinta terhadap zikir kepada Allah.
  • Qurratu a’yuninaa: Engkaulah penyejuk mata kami.
  • Bika yaa Rasulallaah: Denganmu wahai Rasulullah.

3. Ayat Al-Qur’an yang Berkaitan

Arabic: "قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ"

Latin: Qul in kuntum tuḥibbụnal-lāha fattabi’ụnī yuḥbibkumullāh

Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosamu." (QS. Ali 'Imran: 31)

Tafsir Ringkas: Ayat ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah dibuktikan dengan mengikuti Nabi. Maka bentuk mahabbah, meskipun dengan isyarat seperti mencium ibu jari, bila diniatkan ikhlas karena Allah dan Rasul-Nya, bisa menjadi bentuk cinta dan pengikat ruhani.

4. Relevansi di Zaman Sekarang

Di era modern, banyak umat Islam yang terjebak pada formalitas ibadah tanpa rasa cinta. Amalan kecil seperti mencium ibu jari saat adzan (meskipun tidak wajib) bisa menjadi bentuk latihan mahabbah dan pengingat kehadiran Rasul dalam hati.

5. Nasehat Ulama Sufi

  • Hasan al-Bashri: "Cinta kepada Rasul bukan hanya di lisan, tapi dalam seluruh amal perbuatan."
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau berharap surga, tetapi karena cinta."
  • Abu Yazid al-Bistami: "Ciuman pada jari adalah simbol kecil, tetapi jika hatimu mencium Rasul, itulah kebahagiaan hakiki."
  • Junaid al-Baghdadi: "Tasawuf adalah mengikuti Nabi SAW lahir dan batin."
  • Al-Hallaj: "Kekasih sejati mengingat Rasul saat suara adzan terdengar, karena itu panggilan cinta."
  • Abu Hamid al-Ghazali: "Adab adalah kunci mendekat kepada Allah, dan mencintai Rasul adalah bagian dari adab itu."
  • Abdul Qadir al-Jailani: "Cinta kepada Nabi membuat langkah-langkah kecilmu di bumi menjadi agung di langit."
  • Jalaluddin Rumi: "Jangan lihat siapa yang mencium ibu jarinya, lihat hatinya: apakah ada Rasul di sana?"
  • Ibnu ‘Arabi: "Kekasih Allah adalah mereka yang menyimpan Rasul dalam getar jantungnya."
  • Ahmad al-Tijani: "Bershalawat dan mencintai Nabi adalah jalan yang menuntun ruhmu ke dalam rahmat."

6. Catatan Muhasabah (Introspeksi Diri)

  • Apakah aku benar-benar mencintai Rasulullah atau hanya mengagumi namanya?
  • Saat adzan berkumandang, apakah hatiku bergetar dan menyambutnya?
  • Sudahkah aku menjadikan Rasul sebagai penyejuk mataku, bukan sekadar sejarah?
  • Seberapa sering aku bershalawat dengan hati yang hidup?
  • Apakah aku ingin syafaat beliau di akhirat dengan bersungguh-sungguh, atau hanya berharap tanpa usaha?

Penutup: Amalan kecil yang disertai cinta tulus kepada Nabi bisa menjadi sebab besar datangnya syafaat. Kecupan pada ibu jari saat adzan bukan ritual wajib, tapi ekspresi cinta—dan cinta kepada Rasul adalah tanda cinta kepada Allah.

Ya Rasulullah... Marhaban bidzikrillah... Qurratu a’yuninaa bika...

Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau dan tergolong umat yang mencintai beliau sepenuh jiwa. Aamiin.

Berikut adalah buku berjudul “Kecupan Cinta di Waktu Adzan: Jalan Menuju Syafaat dan Surga” yang sudah mencakup hadis, penjelasan, ayat Al-Qur’an, tafsir, relevansi, nasihat ulama sufi, serta muhasabah diri.

------

Judul Buku: Kecupan Cinta di Waktu Adzan: Jalan Menuju Syafaat dan Surga (Versi Gaul Kekinian)

1. Hadis Keren dari Nabi Muhammad SAW

Nabi kita yang super mulia pernah bilang:

"Siapa aja yang pas denger adzan langsung cium kedua jempolnya, terus nempelin ke mata sambil ngomong:

'Marhaban bidzikrillaahi ta'aalaa, qurratu a'yuninaa bika yaa Rasuulallaahi',

maka aku (kata Nabi) bakal kasih dia syafaat di hari kiamat dan nemenin masuk surga." (Catatan: Ini hadisnya nggak sahih secara sanad, tapi sering diamalin buat ekspresi cinta sama Nabi.)

2. Penjelasan Simpel dan Maknanya

Hadis ini bukan hadis resmi dari kitab-kitab besar, tapi keren banget kalau dipahami dari sisi cinta ke Nabi. Mencium jempol waktu adzan itu bukan wajib, tapi bentuk sayang dan adab. Kayak bilang, “Yes, aku inget Nabi, aku cinta beliau.”

  • Marhaban bidzikrillah: “Selamat datang, zikir Allah.”
  • Qurratu a’yuninaa: “Wahai Nabi, penyejuk hati dan mata kami.”
  • Bika yaa Rasulallah: “Karena kamu, wahai Rasul.”

3. Ayat Al-Qur’an Terkait

QS Ali Imran: 31

"Qul in kuntum tuhibbunal-laha fattabi’uni yuhbibkumullah"

Artinya: "Kalau kalian bener-bener cinta Allah, ikuti aku (kata Nabi), nanti Allah bakal cinta balik sama kalian."

4. Tafsir Ringkas Tapi Ngena

Kalau kamu cinta Allah, jangan cuma bilang doang. Buktiin! Salah satunya ya dengan cinta Nabi. Bahkan hal kecil kayak cium jempol saat adzan bisa jadi bukti cinta, asal dari hati.

5. Gimana Relevansinya di Zaman Sekarang?

Sekarang banyak orang ibadah tapi datar, kayak robot. Nah, aksi kecil ini jadi reminder: "Hei, adzan itu bukan cuma suara, itu panggilan cinta dari Allah dan Rasul-Nya." Yuk, hidupin rasa!

6. Nasihat dari Para Sufi Keren Zaman Dulu

  • Hasan al-Bashri: "Cinta Nabi bukan sekadar kata, tapi kudu keliatan di hidup kita."
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku cinta Allah bukan karena takut neraka, tapi karena aku beneran cinta."
  • Abu Yazid al-Bistami: "Cium jempol? Kecil sih, tapi kalau dari hati, nilainya besar di langit."
  • Junaid al-Baghdadi: "Tasawuf itu hidup kayak Nabi, bukan cuma ngomong doang."
  • Al-Hallaj: "Adzan itu suara cinta, dan pecinta sejati pasti peka."
  • Abu Hamid al-Ghazali: "Adab itu kunci, dan cinta Nabi bagian penting dari itu."
  • Abdul Qadir al-Jailani: "Langkah kecil di bumi bisa jadi langkah besar ke surga kalau penuh cinta."
  • Jalaluddin Rumi: "Liat bukan apa yang kamu lakuin, tapi gimana hatimu saat ngelakuinnya."
  • Ibnu ‘Arabi: "Kalau kamu punya Rasul di hatimu, kamu udah punya segalanya."
  • Ahmad al-Tijani: "Cinta dan shalawat itu jalan cepat ke rahmat Allah."

7. Waktunya Introspeksi (Muhasabah Bro & Sis!)

  • Udah beneran cinta Rasul belum, atau cuma kagum?
  • Pas adzan, lo langsung inget Allah dan Nabi, atau malah lanjut scroll TikTok?
  • Rasul udah jadi penyejuk hati lo, atau cuma jadi tokoh sejarah?
  • Lo udah sering shalawatan belum?
  • Bener nggak sih lo pengen syafaat Nabi, atau cuma pengen enak aja?

Penutup:

Hal kecil tapi dari hati bisa bikin hidup kita penuh berkah. Mencium jempol pas adzan bukan wajib, tapi bisa jadi tanda cinta. Dan cinta ke Nabi, bro sis, itu bukti cinta kita ke Allah.

Yaa Rasulullah... Marhaban bidzikrillah... Qurratu a’yuninaa bika...

Semoga kita termasuk yang dapet syafaat, dan jadi generasi yang cinta Nabi nggak setengah-setengah. Aamiin!

----

No comments: