Tuesday, September 16, 2025

Tempat Ruh Pada Jasad yang Masih Hidup.

 




📰 Tempat Ruh Pada Jasad yang Masih Hidup

✍️ Penulis: M. Djoko Ekasanu


Ringkasan Redaksi Aslinya

Ada yang mengatakan, ruh itu berada di seluruh badan. Hal ini dikuatkan karena kematian dirasakan oleh seluruh badan. Sebagaimana firman Allah:

“Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaa-Siin: 79)


Maksud dan Hakikat

Pembahasan ruh selalu menjadi misteri besar. Ruh bukanlah sekadar “nyawa” yang menghidupkan tubuh, melainkan rahasia Allah yang menjadikan manusia mulia. Mengetahui letak ruh bukan untuk membatasinya, tetapi untuk merenungkan kebesaran Sang Pencipta.


Tafsir & Makna Judul

  • Ruh pada jasad yang masih hidup: bermakna kekuatan hidup yang menyebar ke seluruh tubuh.
  • Tafsir klasik menyebut ruh ada di kepala, jantung, atau bahkan di seluruh tubuh. Hakikatnya, ruh adalah ciptaan Allah yang keberadaannya meliputi tubuh, tak dapat dibatasi dengan satu tempat.

Tujuan dan Manfaat

  1. Menumbuhkan kesadaran akan rahasia ciptaan Allah.
  2. Membimbing manusia agar menjaga tubuh dan hati, karena keduanya wadah ruh.
  3. Mengingatkan bahwa hidup hanyalah titipan, dan ruh akan kembali kepada Allah.

Latar Belakang Masalah

Manusia selalu bertanya: “Di mana letak ruh?” Pertanyaan ini timbul dari keinginan memahami diri sendiri. Namun Allah menegaskan:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’: 85)


Intisari Masalah

Ruh bukanlah zat yang dapat dijangkau oleh akal atau pancaindra. Ia adalah amanah dari Allah, dan tempatnya tidak terbatas pada satu organ.


Sebab Terjadinya Masalah

  • Rasa ingin tahu manusia tentang hakikat hidup.
  • Keterbatasan akal dalam menjangkau perkara ghaib.
  • Perbedaan penafsiran ulama mengenai ruh.

Dalil Qur’an dan Hadis

  • Al-Qur’an:
    • QS. Yaa-Siin: 79 – Allah yang pertama kali menciptakan, dan mampu menghidupkan kembali.
    • QS. Al-Isra’: 85 – Ruh adalah urusan Allah.
  • Hadis:
    • Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya ketika ruh ditiupkan pada janin, ditetapkanlah rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia bahagia atau sengsara.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Analisis dan Argumentasi

Ruh bekerja di seluruh tubuh—jantung berdetak, otak berpikir, mata melihat, lidah berbicara, kaki melangkah. Semua aktivitas ini bersumber dari kehidupan yang dihembuskan Allah. Maka, ruh tidak bisa disematkan hanya di kepala atau dada, melainkan meresap ke seluruh jasad.


Relevansi Saat Ini

Di era modern, manusia sibuk dengan fisik dan teknologi, tapi melupakan ruh. Banyak yang sehat jasadnya, namun sakit ruhnya: gelisah, depresi, kehilangan makna hidup. Kesadaran akan ruh menuntun kita untuk kembali mendekat kepada Allah, bukan hanya memperhatikan tubuh.


Kesimpulan

Ruh adalah rahasia Allah. Tempatnya bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk disyukuri keberadaannya. Tugas kita menjaga tubuh, hati, dan amal agar ruh tetap bercahaya hingga kembali kepada-Nya.


Muhasabah & Caranya

  1. Perbanyak dzikir untuk menenangkan ruh.
  2. Jaga makanan halal agar ruh tidak ternoda.
  3. Gunakan tubuh untuk ibadah.
  4. Renungi bahwa setiap tarikan napas adalah tanda ruh masih ada.

Doa

اللَّهُمَّ أَحْيِنَا بِرُوحِ الإِيْمَانِ وَأَمِتْنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ، وَاجْعَلْ أَرْوَاحَنَا مُطْمَئِنَّةً رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً.

“Ya Allah, hidupkanlah kami dengan ruh iman, matikanlah kami di atas tauhid, dan jadikan ruh kami tenang, ridha, serta diridhai.”


Nasehat Para Arif Billah

  • Hasan al-Bashri: “Ruh itu ringan, ia akan naik kepada cahaya jika tidak dibebani dosa.”
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: “Ruh sejati hanya tenang dengan cinta Allah.”
  • Abu Yazid al-Bistami: “Barangsiapa mengenal ruhnya, ia akan mengenal Tuhannya.”
  • Junaid al-Baghdadi: “Ruh itu seperti cermin, bersihkan ia dengan dzikir.”
  • Al-Hallaj: “Ruh adalah rahasia yang menyatu dengan cahaya Ilahi.”
  • Imam al-Ghazali: “Ruh laksana raja, tubuh adalah tentaranya.”
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Jagalah ruh dengan muraqabah, niscaya Allah menjaga hidupmu.”
  • Jalaluddin Rumi: “Jangan sibuk dengan jasadmu, sebab ruhmu adalah sayap menuju langit.”
  • Ibnu ‘Arabi: “Ruh adalah nafas Ilahi dalam dirimu.”
  • Ahmad al-Tijani: “Ruh yang bersih akan bercahaya hingga kubur.”

Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’an al-Karim.
  2. Shahih Bukhari & Muslim.
  3. Ihya’ Ulumuddin – Imam al-Ghazali.
  4. Futuhat al-Makkiyyah – Ibnu ‘Arabi.
  5. Fath al-Rabbani – Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
  6. Matsnawi – Jalaluddin Rumi.
  7. Tazkiratul Awliya – Fariduddin Attar.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada para ulama, guru, dan pembaca yang masih mau merenungi hakikat ruh. Semoga tulisan ini menjadi wasilah untuk memperdalam iman dan menenangkan hati.




📰 Tempat Ruh Pada Jasad yang Masih Hidup

✍️ Penulis: M. Djoko Ekasanu


🌸 Ringkasannya

Ada pendapat yang bilang, ruh itu ada di seluruh badan kita. Buktinya, waktu seseorang meninggal, rasa “mati” itu dirasakan di seluruh tubuh. Allah sendiri menegaskan:

“Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaa-Siin: 79)


🌿 Maksud & Hakikatnya

Ngomongin soal ruh itu sebenarnya bukan buat dibikin ribet. Ruh itu rahasia Allah. Kita nggak bisa lihat atau pegang, tapi kita bisa rasain hidup karena adanya ruh. Jadi, intinya: bukan soal di mana letaknya, tapi bagaimana kita menjaga “isi” yang Allah titipkan ini.


📖 Makna Judulnya

  • Ruh pada jasad yang masih hidup artinya energi hidup yang nyebar ke seluruh badan.
  • Ulama beda-beda pendapat: ada yang bilang di kepala, di dada, ada juga yang bilang di seluruh tubuh.
  • Hakikatnya: ruh itu ciptaan Allah, nggak bisa kita batasi dengan logika sederhana.

🎯 Tujuan & Manfaat Bahas Ini

  1. Biar kita lebih sadar kalau hidup ini cuma titipan.
  2. Supaya kita lebih jaga badan dan hati, karena dua-duanya jadi “rumah” ruh.
  3. Ingat bahwa ruh bakal balik ke Allah, jadi kita harus siap-siap dari sekarang.

📌 Kenapa Jadi Masalah?

Manusia selalu kepo: “Ruh itu di mana sih?” Dari dulu sampai sekarang. Padahal Allah udah kasih clue:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’: 85)


💡 Intisari

Ruh itu nggak bisa dijelasin dengan ilmu sains aja. Dia hadir di tubuh kita, tapi nggak bisa dipatok di satu tempat. Yang jelas, tanpa ruh, kita bukan siapa-siapa.


🔍 Dalil Qur’an & Hadis

  • Qur’an:
    • QS. Yaa-Siin: 79 – Allah yang pertama menciptakan, dan Allah pula yang menghidupkan lagi.
    • QS. Al-Isra’: 85 – Ruh adalah urusan Allah.
  • Hadis:
    • Rasulullah ﷺ bersabda:
      “Sesungguhnya ketika ruh ditiupkan pada janin, ditetapkanlah rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia bahagia atau sengsara.” (HR. Bukhari & Muslim).

🧠 Analisis Singkat

Ruh itu kayak “power” yang bikin semua organ kita jalan. Jantung berdetak, otak mikir, mata ngeliat, kaki jalan — semua karena ruh. Jadi wajar kalau ulama bilang ruh itu nyebar ke seluruh tubuh.


🌍 Relevansi Zaman Sekarang

Sekarang banyak orang fokus ke fisik: olahraga, skincare, gym. Itu bagus, tapi jangan lupa, ruh juga butuh “nutrisi”. Banyak orang jasadnya sehat, tapi ruhnya lemah: gampang stres, gampang kosong, gampang putus asa. Jadi, rawat ruh sama pentingnya dengan rawat badan.


Kesimpulan

Ruh adalah rahasia Allah. Nggak usah dipusingin di mana letaknya, yang penting kita rawat baik-baik dengan iman, amal, dan hati yang bersih.


🪞 Muhasabah & Caranya

  • Banyakin dzikir, biar ruh adem.
  • Jaga makanan halal.
  • Gunakan badan buat ibadah, bukan maksiat.
  • Ingat, setiap napas itu bukti ruh masih ada.

🤲 Doa

اللَّهُمَّ أَحْيِنَا بِرُوحِ الإِيْمَانِ وَأَمِتْنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ، وَاجْعَلْ أَرْوَاحَنَا مُطْمَئِنَّةً رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً.

“Ya Allah, hidupkan kami dengan ruh iman, wafatkan kami di atas tauhid, dan jadikan ruh kami tenang, ridha, serta diridhai.”


🌺 Petikan Nasehat Ulama & Sufi

  • Hasan al-Bashri: “Ruh itu ringan, dia akan naik kalau nggak terbebani dosa.”
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: “Ruh cuma tenang kalau cinta Allah.”
  • Abu Yazid al-Bistami: “Kenalilah ruhmu, maka kamu akan kenal Tuhanmu.”
  • Junaid al-Baghdadi: “Ruh itu kayak cermin, bersihkan dengan dzikir.”
  • Al-Hallaj: “Ruh adalah rahasia cahaya Allah.”
  • Imam al-Ghazali: “Ruh ibarat raja, tubuh adalah pasukannya.”
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Jagalah ruhmu dengan muraqabah, Allah akan jaga hidupmu.”
  • Jalaluddin Rumi: “Jangan sibuk dengan jasad, karena ruhmu sayapmu menuju langit.”
  • Ibnu ‘Arabi: “Ruh adalah nafas Ilahi dalam dirimu.”
  • Ahmad al-Tijani: “Ruh yang bersih, kuburnya bercahaya.”

📚 Daftar Bacaan

  1. Al-Qur’an al-Karim
  2. Shahih Bukhari & Muslim
  3. Ihya’ Ulumuddin – Imam al-Ghazali
  4. Futuhat al-Makkiyyah – Ibnu ‘Arabi
  5. Fath al-Rabbani – Syekh Abdul Qadir al-Jailani
  6. Matsnawi – Jalaluddin Rumi
  7. Tazkiratul Awliya – Fariduddin Attar

🙏 Ucapan Terima Kasih

Terima kasih buat para ulama, guru, dan sahabat pembaca yang masih mau merenungi rahasia besar tentang ruh. Semoga tulisan ini jadi pengingat buat kita semua, bahwa tubuh cuma wadah sementara, tapi ruh akan kembali kepada Allah.



No comments: