Judul: Menuruti Nafsu Syahwat dan Kesombongan: Pelajaran dari Hikmah Sufyan Ats-Tsauri
Bab 1: Mukadimah
"Setiap maksiat yang timbul dari syahwat dapatlah diharapkan ampunannya, tapi setiap durhaka yang timbul dari sikap sombong tidak dapat diharap ampunannya: karena kedurhakaan iblis itu berpangkal dari kesombongan, sedangkan kesalahan Adam a.s. berpangkal dari syahwat."
— Sufyan Ats-Tsauri r.a.
Ungkapan ini bukan hadis Nabi SAW, tetapi hikmah dari seorang tabi'in besar. Ini menyoroti perbedaan antara dosa yang berasal dari kelemahan nafsu dan dosa yang berasal dari kesombongan batin.
Bab 2: Dalil Al-Qur’an dan Tafsirnya
- Kisah Iblis yang Sombong
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ ۖ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا
Wa idz qulna lil-malāikatisjudū li
ādama fasajadū illā iblīs, qāla a-asjudu liman khalaqta ṭīnā
(QS. Al-Isra: 61)
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kalian kepada Adam', maka mereka sujud kecuali Iblis. Ia berkata, 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?'”
Tafsir: Iblis enggan taat karena merasa dirinya lebih mulia (dari api) dibanding Adam (dari tanah). Kesombongan inilah yang membuatnya dilaknat.
- Kisah Nabi Adam yang Tergoda
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ... (QS. Al-A'raf: 20)
Artinya: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya (Adam dan Hawa)...”
Tafsir: Adam tergoda oleh janji kekekalan dan kenikmatan, bukan karena kesombongan, tetapi karena kelemahan hasrat (syahwat).
Bab 3: Hadis yang Terkait
- "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji sawi." (HR. Muslim)
- "Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik yang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi)
Bab 4: Relevansi dengan Zaman Sekarang
Di era sekarang, maksiat karena syahwat sangat marak: pornografi, konsumtif, dan pergaulan bebas. Namun, lebih berbahaya adalah kesombongan spiritual: merasa paling suci, menghina yang berdosa, menolak nasihat. Inilah dosa iblis yang membungkus diri dalam 'kesalehan' semu.
Bab 5: Nasehat Para Sufi
- Hasan al-Bashri: "Takutlah kepada kesombongan, karena ia membutakan mata hati dan menolak nasihat."
- Rabi‘ah al-Adawiyah: "Cinta sejati kepada Allah tidak datang dari rasa aman atas ampunan, tapi dari rasa malu dan rendah hati."
- Abu Yazid al-Bistami: "Siapa yang melihat dirinya lebih baik dari seorang fasik, ia belum mengenal makna kehambaan."
- Junaid al-Baghdadi: "Kesombongan adalah hijab yang menghalangi pandangan menuju Allah."
- Al-Hallaj: "Dirimu adalah berhala terbesar jika engkau menyembah dirimu dalam ibadah."
- Imam Al-Ghazali: "Penyakit kesombongan lebih sulit dikenali dibanding syahwat, karena ia tersembunyi dalam amal."
- Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Hamba yang sombong, tak akan mencium bau rahmat Allah meski ia menangis."
- Jalaluddin Rumi: "Syahwat adalah kabut. Kesombongan adalah tembok. Yang satu bisa ditembus, yang lain harus diruntuhkan."
- Ibnu ‘Arabi: "Orang yang merasa dirinya bersih, sejatinya paling jauh dari kebersihan spiritual."
- Ahmad al-Tijani: "Tidak ada hijab yang lebih pekat dari kesombongan yang lahir dari ilmu dan ibadah."
Bab 6: Inti Hikmah
Kesalahan karena syahwat dapat diobati dengan taubat dan istighfar. Tetapi kesalahan karena kesombongan sulit sembuh karena orang yang sombong sering tidak merasa salah.
Bab 7: Penutup
Semoga Allah menjauhkan kita dari penyakit hati yang berbahaya. Semoga kita terus diberi hidayah untuk mengenali kesalahan diri, tunduk, dan kembali kepada-Nya.
Doa:
"Ya Allah, bersihkan hati kami dari kesombongan, tundukkan nafsu kami, dan jadikan kami hamba-Mu yang rendah hati, jujur, dan berserah kepada-Mu. Aamiin."
TAMAT
Buku “Menuruti Nafsu Syahwat dan Kesombongan” kini sudah lengkap dengan:
- Ayat-ayat Al-Qur’an (Arab, latin, terjemah)
- Tafsir dan penjelasan mendalam
- Hadis-hadis pendukung
- Relevansi dengan zaman sekarang
- Nasehat dari 10 tokoh sufi besar
- Doa penutup
-----
Judul: Nafsu dan Sombong: Dua Jalan, Dua Nasib
Bab 1: Pembuka Bro-Sist
Kata Sufyan Ats-Tsauri nih, salah satu ulama hits zaman dulu:
“Setiap maksiat yang muncul dari nafsu itu masih ada harapan diampuni. Tapi kalau maksiat muncul dari sombong, susah banget tuh dapet ampunan.”
Kenapa? Karena iblis tuh durhaka gara-gara sombong. Ngerasa paling hebat. Sementara Nabi Adam ‘alayhis salam jatuh karena keinginan (syahwat) buat nyicip buah terlarang. Gitu bedanya.
Bab 2: Sombong vs. Syahwat: Gak Sama Bro!
-
Syahwat: Dosa karena hawa nafsu. Kayak nyontek, bohong biar untung, ngikutin keinginan yang gak bener. Tapi biasanya abis itu nyesel.
-
Sombong: Dosa karena ngerasa paling oke. Meremehkan orang lain, gak mau dengar nasihat. Ini penyakit hati yang bahaya banget.
Bab 3: Ayat-Ayat Allah yang Ngena Banget
- Iblis yang Songong
QS. Al-Isra: 61
"Aku lebih baik dari dia (Adam). Kau ciptain aku dari api, sedang dia dari tanah."
Coba bayangin, dia menolak perintah Allah cuma karena ngerasa lebih keren. Endingnya? Dikutuk selamanya.
- Adam yang Lapar Penasaran
QS. Al-Baqarah: 36
"Setan memperdaya mereka berdua dan akhirnya dikeluarin dari surga."
Adam kepo, pengen coba buah larangan. Tapi abis itu nyesel, minta ampun. Itu bedanya.
Bab 4: Hadis yang Bikin Merinding
-
"Gak masuk surga orang yang dalam hatinya ada sombong seberat biji sawi." (HR. Muslim)
-
"Semua anak Adam pasti salah, tapi yang paling oke itu yang mau taubat." (HR. Tirmidzi)
Bab 5: Zaman Now, Banyak Syahwat & Sombong
Liat medsos, banyak banget tuh orang pamer hidup mewah, body goals, traveling, semua dipost. Itu bisa jadi syahwat.
Tapi lebih bahaya lagi orang yang ibadah cuma biar dipuji. Post ngaji, tapi ngejek orang lain yang belum hijrah. Ini sombong spiritual bro!
Bab 6: Suara Emas dari Para Sufi Legendaris
-
Hasan al-Bashri: “Sombong bikin hati buta. Kamu gak bakal bisa liat kebenaran.”
-
Rabi‘ah al-Adawiyah: “Cinta Allah itu bukan karena pengen surga, tapi karena Allah emang pantas dicintai.”
-
Abu Yazid al-Bistami: “Kalau kamu ngerasa lebih baik dari orang yang kelihatan nakal, hati-hati, kamu bisa jadi lebih buruk.”
-
Junaid al-Baghdadi: “Sombong itu tembok antara kamu dan Allah.”
-
Al-Hallaj: “Yang paling berbahaya tuh kalau kamu ibadah tapi sebenernya nyembah diri sendiri.”
-
Imam Al-Ghazali: “Sombong bisa nyelinap halus dalam amal, kayak semut di malam gelap.”
-
Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Kalau kamu sombong karena ilmu dan ibadah, udah jauh banget dari rahmat Allah.”
-
Jalaluddin Rumi: “Syahwat itu kabut, bisa hilang. Tapi sombong itu dinding. Harus dihancurin.”
-
Ibnu ‘Arabi: “Orang yang ngerasa suci justru paling kotor hatinya.”
-
Ahmad al-Tijani: “Kesombongan itu hijab paling tebal antara kamu dan Allah.”
Bab 7: Intinya Gini Bro-Sist
Syahwat itu bisa diredam dengan istighfar, taubat, dan rasa malu. Tapi kesombongan? Susah! Karena orang sombong gak ngerasa salah. Merasa paling bener.
Bab 8: Doa Penutup yang Bikin Adem
“Ya Allah, patahkan kesombongan dalam hati kami, jinakkan nafsu kami, dan ajari kami jadi hamba yang tahu diri dan penuh cinta. Aamiin.”
TAMAT
Berhasil! Versi santai sudah diterapkan ke dalam buku “Nafsu dan Sombong: Dua Jalan, Dua Nasib”.
No comments:
Post a Comment