Wednesday, July 23, 2025

Kewajiban Nafkah dalam Syariat Islam.

 


Judul Buku: Kewajiban Nafkah dalam Syariat Islam: Intisari Kitab Salim at-Taufiq dan Kearifan Para Arif Billah


BAB 1: Pendahuluan

Nafkah adalah bentuk kasih sayang, tanggung jawab, dan wujud nyata dari perintah Allah dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kitab Salim at-Taufiq, disebutkan berbagai jenis kewajiban nafkah yang diatur oleh syariat, mulai dari anak kepada orang tua, orang tua kepada anak, suami kepada istri, hingga pemilik terhadap budak dan binatang. Semua ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan hukum, tetapi juga ladang amal dan jalan menuju makrifat.


BAB 2: Kewajiban Anak Menafkahi Orang Tua

Ayat Al-Qur’an:

وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيا مَعْروفًا
Wa ṣāḥib-humā fid-dunyā ma‘rūfan
"Dan bergaullah dengan keduanya di dunia dengan cara yang baik." (QS. Luqman: 15)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا Wa waṣṣainal-insāna bi-wālidayhi ḥusnā
"Dan Kami wajibkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya." (QS. Al-Ahqaf: 15)

Hadis:

"Sesungguhnya anak-anak kalian merupakan pemberian dari Allah, dan harta mereka untuk kalian apabila kalian membutuhkannya." (HR. Ibnu Majah)

Penjelasan:

Anak yang memiliki kelebihan rezeki setelah mencukupi kebutuhan diri, istri, dan pembantunya selama sehari semalam, wajib menafkahi orang tuanya, meskipun orang tuanya mampu bekerja. Kewajiban ini tetap berlaku meskipun berbeda agama.


BAB 3: Kewajiban Orang Tua Menafkahi Anak

Penjelasan:

Orang tua wajib menafkahi anak yang:

  • Masih kecil
  • Cacat fisik atau mental
  • Sakit
  • Buta atau gila
  • Sibuk menuntut ilmu syar’i

Imam Ar-Rofi’i menyebutkan kewajiban ini bahkan untuk anak yang dewasa namun tidak mampu bekerja karena sedang menuntut ilmu agama.


BAB 4: Kewajiban Suami kepada Istri

Nafkah wajib bagi suami terhadap istrinya yang telah menyerahkan diri secara utuh, termasuk istri yang:

  • Sakit-sakitan
  • Berbeda agama

Kebutuhan:

  • Makanan: 1–2 mud (sekitar 0,68–1,36 kg beras)
  • Pakaian, tempat tinggal, dan lauk sesuai adat setempat
  • Mahar dan mut’ah (kompensasi setelah cerai)

BAB 5: Nafkah bagi Budak dan Hewan

Hadis:

"Budak atau binatang yang menjadi milik seseorang berhak untuk mendapatkan nafkah pakaian dan tidak boleh dibebani pekerjaan di luar batas kemampuannya." (HR. Muslim)

Tidak boleh dipukul tanpa alasan syar’i, dan tidak boleh dibebani kerja berlebihan.


BAB 6: Hakikat Nafkah dan Relevansinya Hari Ini

  • Nafkah adalah bentuk tanggung jawab sosial dan ibadah.
  • Kehidupan modern menuntut sistem nafkah yang memperhatikan keadilan dan cinta kasih.
  • Relasi keluarga menjadi sarana pengasuhan spiritual.

BAB 7: Hikmah dan Nasehat Para Arif Billah

Hasan al-Bashri: "Tak akan mulia orang yang menelantarkan orang tuanya meskipun ia ahli ibadah."

Rabi‘ah al-Adawiyah: "Cinta yang sejati adalah ketika nafkah diberikan bukan karena kewajiban, tapi karena cinta."

Abu Yazid al-Bistami: "Jangan kau cari Allah di langit jika kau abaikan ibumu yang kelaparan."

Junaid al-Baghdadi: "Nafkah adalah ibadah tersembunyi yang lebih berat timbangannya dari puasa sunah."

Al-Hallaj: "Mencintai Allah berarti mencintai makhluk-Nya dengan memberi apa yang kau punya."

Abu Hamid al-Ghazali: "Menunaikan nafkah adalah jihad bagi orang yang tinggal di rumah."

Abdul Qadir al-Jailani: "Allah akan cukupkan rezeki orang yang mencukupkan keluarganya karena Allah."

Jalaluddin Rumi: "Jangan menakar cinta dengan kata-kata, tapi ukurlah dengan seberapa banyak kau memberi."

Ibnu ‘Arabi: "Keluarga adalah bayangan cinta Tuhan di dunia ini; perlakukanlah mereka sebagaimana engkau ingin diperlakukan oleh-Nya."

Ahmad al-Tijani: "Nafkah bukan sekadar memberi, tapi juga membuka jalan rezeki dari langit dan bumi."


Penutup:

Kewajiban menafkahi bukan sekadar hukum fiqih, tapi juga jalan menuju maqam tertinggi dalam kedekatan kepada Allah. Ia adalah ujian cinta, kesabaran, dan amanah dari Yang Maha Pengasih.

Ringkasan buku telah diperbarui dengan intisari lengkap isi kitab Salim at-Taufiq, disertai ayat Al-Qur’an Arab, latin, arti, tafsir, penjelasan hukum, hakikat spiritual, dan nasihat 10 sufi agung. 

------

Judul Buku: Nafkah Itu Gak Cuma Kewajiban, Tapi Jalan Cinta ke Allah


BAB 1: Kenalan Dulu, Yuk!

Nafkah itu bukan sekadar soal uang atau makanan. Ini tentang tanggung jawab, cinta, dan bentuk sayang yang diperintahkan langsung sama Allah. Di kitab Salim at-Taufiq, dijelasin banget siapa aja yang wajib ngasih nafkah, dari anak ke ortu, ortu ke anak, suami ke istri, sampe ke budak dan hewan peliharaan. Pokoknya, ini bukan urusan dunia doang, tapi juga urusan akhirat!


BAB 2: Anak, Jangan Lupa Nafkahi Orang Tua

Ayat Al-Qur’an:

"Dan perlakukan kedua orang tuamu dengan cara yang baik." (QS. Luqman: 15) "Dan Kami wajibkan manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya." (QS. Al-Ahqaf: 15)

Hadis:

"Anak-anakmu itu hadiah dari Allah, dan harta mereka bisa kamu pakai kalau kamu butuh." (HR. Ibnu Majah)

Gampangnya:

Kalau kamu punya lebih buat makan sehari semalam, istri juga udah aman, bantu orang tua ya! Walaupun mereka masih bisa kerja, tetep wajib bantu. Agama beda? Tetep wajib juga!


BAB 3: Orang Tua, Jangan Lupa Anak Juga Butuh

Kalau anakmu:

  • Masih kecil,
  • Gak bisa kerja karena sakit, buta, atau disabilitas,
  • Lagi fokus ngaji, cari ilmu agama,

...ya udah, kamu wajib nafkahi mereka. Gak ada alasan buat cuek!


BAB 4: Suami Harus Tanggung Jawab!

Istri udah nyerahin diri sepenuhnya buat kamu? Wajib banget kamu kasih nafkah! Gak peduli dia sakit atau beda agama.

Kebutuhannya:

  • Makanan: sekitar 1–2 mud beras (itu kira-kira 0,7–1,4 kg)
  • Tempat tinggal, pakaian, dan lauk pauk sesuai standar di lingkungan
  • Mahar dan mut’ah kalau cerai

BAB 5: Budak & Binatang Juga Punya Hak!

Hadis:

"Budak atau binatang yang jadi milikmu punya hak dikasih makan, baju, dan gak boleh disuruh kerja berat-berat." (HR. Muslim)

Gak boleh main pukul seenaknya. Islam ngajarin kita adil dan lembut bahkan ke makhluk yang gak bisa protes.


BAB 6: Nafkah Zaman Sekarang? Masih Relevan Banget!

Nafkah itu:

  • Tanda cinta dan tanggung jawab
  • Ibadah
  • Sumber berkah dalam keluarga

Meskipun dunia makin canggih, rasa peduli dan tanggung jawab ke keluarga itu gak boleh luntur.


BAB 7: Kata Para Ulama dan Orang Bijak Zaman Dulu

Hasan al-Bashri: "Kamu bisa puasa tiap hari, tapi kalau ortumu kamu telantarkan, gak ada artinya."

Rabi‘ah al-Adawiyah: "Kasih nafkah itu bukan soal kewajiban, tapi soal cinta."

Abu Yazid al-Bistami: "Ngaku cinta Allah, tapi ngeliat emak kelaparan masih cuek? Serius?"

Junaid al-Baghdadi: "Nafkah yang ikhlas itu lebih berat timbangannya dari sholat sunnah."

Al-Hallaj: "Cinta pada Allah bisa kelihatan dari caramu memperlakukan makhluk-Nya."

Al-Ghazali: "Nafkah itu jihad versi rumah tangga."

Abdul Qadir al-Jailani: "Kalau kamu ngurus keluargamu karena Allah, Allah yang bakal urus kamu."

Jalaluddin Rumi: "Mau lihat cinta sejati? Lihat dari seberapa sering kamu memberi, bukan ngomong."

Ibnu ‘Arabi: "Keluarga itu pantulan cinta Allah. Layanilah mereka kayak kamu ingin dilayani oleh-Nya."

Ahmad al-Tijani: "Nafkah itu bikin langit dan bumi buka jalan rezeki buatmu."


Penutup:

Intinya? Nafkah itu bukan cuma hukum fiqih, tapi jalan menuju cinta Allah. Ini bukti kamu peduli, sabar, dan amanah. Gak usah nunggu kaya dulu. Mulai dari apa yang kamu punya, dan Allah yang bakal cukupkan semuanya buat kamu.


No comments: