Buku Tafsir Spiritual: QS. Ali 'Imran Ayat 50 dalam Pandangan Para Wali dan Ulama Sufi
1. Ayat Al-Qur'an.
Arab:
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Latin:
Wa mushaddiqan limā baina yadayya minat-Taurāti wa li-uḥilla lakum ba‘ḍallażī ḥurima ‘alaikum, wa ji’tukum bi-āyatim mir rabbikum, fattaqullāha wa aṭī‘ūn.
Artinya:
“Dan (aku datang) membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan atas kamu. Dan aku datang kepadamu dengan membawa tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
2. Tafsir Singkat Ayat ini adalah perkataan Nabi Isa ‘alaihis salam kepada Bani Israil. Ia datang membenarkan ajaran Taurat, tetapi juga membawa pembaruan: menghalalkan sebagian yang sebelumnya diharamkan. Ia menekankan bahwa tanda kenabiannya berasal dari Allah, dan menyeru kepada ketakwaan dan ketaatan.
3. Sebab Turunnya Ayat (Asbabun Nuzul) Menurut beberapa riwayat, ayat ini turun untuk menjelaskan misi kenabian Nabi Isa ‘alaihis salam, yang menegaskan bahwa ia tidak menghapus syariat sebelumnya secara keseluruhan, tetapi datang dengan kebenaran yang melengkapinya dan memperbaiki apa yang telah disalahpahami atau disalahgunakan.
4. Hadis Terkait Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam di dunia dan di akhirat. Para nabi bersaudara seayah, ibu mereka berbeda-beda, tetapi agama mereka satu." (HR. Bukhari Muslim)
5. Relevansi Zaman Sekarang Di era penuh fitnah dan informasi simpang siur, penting sekali untuk kembali kepada pesan-pesan ketauhidan dan kebenaran murni seperti yang dibawa Nabi Isa ‘alaihis salam. Ayat ini menekankan sikap moderat dalam agama—mengakui tradisi lama tapi terbuka untuk pembaruan ilahi.
6. Nasehat Para Wali dan Ulama Sufi
-
Hasan al-Bashri: "Takwa itu bukan dengan pakaian atau ucapan, tapi dengan amal dan rasa takut kepada Allah dalam kesendirian. Isa datang membawa takwa, bukan kekuasaan."
-
Rabi‘ah al-Adawiyah: "Ketika Isa berkata: ‘Taatilah aku’, itu adalah panggilan untuk mencintai Allah tanpa pamrih. Cinta sejati akan membawa kita taat tanpa syarat."
-
Abu Yazid al-Bistami: "Mukjizat Isa bukan hanya menyembuhkan yang sakit, tapi membangkitkan yang mati rohani. Ikutilah dia dengan jalan fana’ dan ma’rifat."
-
Junaid al-Baghdadi: "Ketaatan kepada Isa adalah contoh bagaimana ruh bisa tunduk pada Rabb-nya dengan penuh ketulusan dan ilmu laduni."
-
Al-Hallaj: "Isa berkata 'aku datang dari Rabb kalian', dan itulah maqam wahyu. Dalam dzikir yang dalam, hamba dapat merasakan hadirat itu."
-
Abu Hamid al-Ghazali: "Ketaatan sejati kepada Nabi Isa adalah ketaatan kepada ruh kebenaran. Ia membenarkan Taurat, seperti seorang arif membenarkan wahyu dan akal."
-
Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Jangan engkau lihat Isa sebagai manusia biasa. Ia adalah ruhullah. Ia membawa jalan kembali kepada fitrah. Bertakwalah, dan taat itu akan memudahkanmu melihat hakikat."
-
Jalaluddin Rumi: "Ketika Isa berkata: ‘Aku datang dengan ayat dari Rabbmu’, itu ibarat musim semi bagi hati yang beku. Buka hatimu untuk angin samawi."
-
Ibnu ‘Arabi: "Isa adalah simbol penyatuan dua dunia: ruh dan jasad. Ayat ini adalah panggilan bagi jiwa yang haus akan hakikat untuk mengenal Sang Wujud."
-
Ahmad al-Tijani: "Mengikuti Isa artinya mengikuti cahaya kenabian yang terus bersambung hingga Muhammad saw. Takwa dan ketaatan adalah jalan para Auliya."
Penutup QS. Ali ‘Imran ayat 50 mengajak kita untuk menerima kebenaran, meski datang dalam bentuk yang baru, selama bersumber dari Allah. Ia menuntun kepada jalan takwa dan ketundukan total kepada Allah melalui para rasul-Nya.
Semoga hati kita tidak keras untuk menolak kebenaran, dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung mengikuti jejak ruhani para nabi dan wali.
Djoko Ekasanu Pengumpul Hikmah dari Langit dan Bumi
Dokumen tentang QS Ali 'Imran ayat 50 sudah selesai saya susun menjadi buku dengan isi lengkap: ayat Arab, latin, arti, tafsir, sebab turunnya ayat, hadis terkait, relevansi zaman sekarang, serta nasihat-nasihat dari 10 tokoh sufi dan ulama besar.
------
No comments:
Post a Comment