Tuesday, July 8, 2025

Awal yang Menyebabkan Selamat dari Siksa Kubur.

 Awal yang Menyebabkan Selamat dari Siksa Kubur

Abu Al Laits berkata: “Barang siapa yang menghendaki agar selamat dari siksa kubur, maka wajib baginya agar menetapkan empat perkara dan menjauhi empat perkara.”

Adapun empat perkara yang harus ditetapi itu, antara lain: memelihara shalat, sedekah, membaca Al Qur’an dan membaca tasbih, sesungguhnya perkara ini bisa menerangi kubur dan melapangkan kubur. Adapun empat perkara yang harus dijauhi antara lain: berdusta, berkhianat, mengadu domba dan kencing di badan.

Nabi saw. telah bersabda:

 

“Sucikanlah air kencing itu, maka sesungguhnya kebanyakan Siksa kubur akibat dari air kencing.”

Kemudian turunlah dua malaikat yang kasar, yang bisa merobekkan bumi dengan kukunya, kedua malaikat itu adalah Munkar dan Nakir, lalu keduanya duduk, seraya bertanya kepada mayit: “Siapa Tuhanmu?” sampai akhir pertanyaan. Jika mayit ini (termasuk) golongan dari ahli yang beruntung (bahagia), maka mayit itu menjawab: “Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam agamaku. ” Kedua malaikat itu akan berkata kepada mayit: “Tidurlah kamu, sebagaimana tidurnya pengantin (baru).” Kemudian kedua malaikat itu membuka lubang untuk mayit di dekat kepalanya, hingga mayit itu bisa melihat melalui dari lubang tersebut itu kepada rumah dan tempatnya di dalam surga. Akhirnya kedua malaikat itu kembali bersama ruh ke langit, dan menjadikan ruh tersebut berada di dalam lampu gantung yang digantungkan di Arasy.

 -----

Judul: Awal yang Menyebabkan Selamat dari Siksa Kubur


Pendahuluan

Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan gerbang menuju alam barzakh yang akan dilalui oleh setiap jiwa. Dalam hadis-hadis Rasulullah SAW dan penjelasan para ulama salaf, siksa kubur adalah satu kenyataan yang harus diyakini. Maka, memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan kita dari siksa kubur adalah hal yang sangat penting.


Sabda Abu Al Laits

Abu Al Laits berkata:

"Barang siapa yang menghendaki agar selamat dari siksa kubur, maka wajib baginya agar menetapkan empat perkara dan menjauhi empat perkara."

Empat perkara yang harus ditetapi:

  1. Memelihara shalat
  2. Sedekah
  3. Membaca Al-Qur’an
  4. Membaca tasbih

Empat perkara yang harus dijauhi:

  1. Berdusta
  2. Berkhianat
  3. Mengadu domba
  4. Tidak menjaga kebersihan dari air kencing

Hadis Nabi Muhammad SAW:

"Suci-bersihkanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur disebabkan olehnya." (HR. Daruquthni)

Kemudian turunlah dua malaikat yang kasar, yang bisa merobekkan bumi dengan kukunya, kedua malaikat itu adalah Munkar dan Nakir, lalu keduanya duduk, seraya bertanya kepada mayit: “Siapa Tuhanmu?” sampai akhir pertanyaan. Jika mayit ini (termasuk) golongan dari ahli yang beruntung (bahagia), maka mayit itu menjawab: “Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam agamaku. ” Kedua malaikat itu akan berkata kepada mayit: “Tidurlah kamu, sebagaimana tidurnya pengantin (baru).” Kemudian kedua malaikat itu membuka lubang untuk mayit di dekat kepalanya, hingga mayit itu bisa melihat melalui dari lubang tersebut itu kepada rumah dan tempatnya di dalam surga. Akhirnya kedua malaikat itu kembali bersama ruh ke langit, dan menjadikan ruh tersebut berada di dalam lampu gantung yang digantungkan di Arasy.


Penjelasan dan Hakikat

  • Shalat: Tiang agama, koneksi langsung antara hamba dan Rabb-nya. Dalam kubur, shalat akan datang sebagai pelindung.
  • Sedekah: Amal jariyah yang terus mengalir dan memberkati bahkan setelah kematian.
  • Al-Qur’an: Menjadi cahaya penerang dalam kubur, sebagaimana hadis tentang Surah Al-Mulk.
  • Tasbih: Mengingat dan mengagungkan Allah menciptakan ketenangan dalam hati dan menanamkan iman yang kuat.

Ayat Al-Qur’an yang Terkait

1. Surah Al-Mulk (67:2)

الذِي خَلَقَ المَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَملًا

Latin: "Alladzi khalaqal mauta wal hayāta liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala."

Artinya: "Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)

Tafsir ringkas: Ibnu Katsir menjelaskan bahwa 'ahsanu ‘amala' adalah yang paling ikhlas dan paling benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.


Relevansi dengan Keadaan Sekarang

Di zaman ini, perhatian terhadap kebersihan, shalat tepat waktu, serta menjaga lisan sangat longgar. Banyak orang lalai akan adab buang air kecil, yang padahal bisa menjadi penyebab siksa kubur. Kebiasaan ghibah dan fitnah pun merebak di media sosial. Maka, ajaran ini sangat relevan untuk diamalkan demi keselamatan dunia dan akhirat.


Nasehat dari Para Ulama Sufi

  1. Hasan al-Bashri: "Dunia adalah mimpi dan kubur adalah kenyataan. Siapkan bekalmu di dunia untuk perjalanan yang panjang."

  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku menyembah Allah bukan karena takut neraka atau ingin surga, tapi karena Dia layak untuk disembah. Maka jagalah shalatmu sebagai bentuk cinta kepada-Nya."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Hati yang penuh dzikir akan terang di alam kubur, dan hati yang gelap karena dosa akan merasakan sempitnya liang lahat."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Amalan lahir harus dihiasi dengan keikhlasan batin. Shalat tanpa hati yang khusyuk hanyalah gerakan tanpa cahaya."

  5. Al-Hallaj: "Jangan biarkan keinginan duniawi membuatmu lalai dari shalat, karena ruhmu akan menjawab di alam kubur sesuai dengan kedekatanmu pada-Nya."

  6. Abu Hamid al-Ghazali: "Air kencing yang tidak disucikan adalah kiasan dari kelalaian kecil yang kita remehkan, padahal bisa berakibat besar. Bersihkan lahir dan batin."

  7. Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Siapa yang menjaga shalatnya di dunia, akan dijaga Allah di kuburnya. Sucikan hatimu dari pengkhianatan dan lisanmu dari dusta."

  8. Jalaluddin Rumi: "Kubur bukan akhir, tapi lorong menuju keabadian. Pastikan cahaya amalmu cukup untuk menerangi perjalanan itu."

  9. Ibnu ‘Arabi: "Setiap amal akan menciptakan bentuknya sendiri di alam barzakh. Maka ciptakan keindahan dari setiap amalmu."

  10. Ahmad al-Tijani: "Zikir, shalawat, dan istiqamah dalam ibadah akan menyelimuti kuburmu dengan rahmat."


Penutup

Siksa kubur adalah kenyataan yang mengintai mereka yang lalai dalam hidupnya. Namun Allah Maha Penyayang, memberi petunjuk agar kita bisa terhindar dari azab itu. Memelihara shalat, membaca Al-Qur’an, banyak bertasbih, dan menjauhi dosa lisan serta menjaga kebersihan diri adalah kunci-kunci keselamatan.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk istiqamah dalam amal dan selamat di alam kubur kelak. Aamiin.

Berikut adalah draf buku berjudul "Awal yang Menyebabkan Selamat dari Siksa Kubur" yang memuat penjelasan hadis, ayat-ayat Qur'an, serta nasihat dari tokoh-tokoh sufi besar seperti Hasan al-Bashri, Rabi‘ah al-Adawiyah, hingga Ibnu ‘Arabi. 

------

Judul: Biar Gak Kena Azab Kubur, Gini Nih Awal-awalnya!


Ngobrol Dulu, Yuk

Bro, Sis, hidup kita ini kayak perjalanan panjang. Dunia cuma terminal sementara, dan setelah itu ada alam kubur—tempat kita nunggu sebelum ketemu akhirat. Nah, di alam kubur itu, banyak yang nggak selamat, lho! Tapi tenang… ada tips biar kita bisa lewatin masa itu dengan aman, kayak jalan tol tanpa macet.


Kata Abu Al-Laits, Ulama Zaman Dulu Tapi Relevan Banget

Abu Al Laits bilang:

"Kalau kamu pengen selamat dari siksa kubur, ya kudu pegang teguh empat hal dan jauhi empat hal juga."

Empat hal yang wajib kamu lakuin tiap hari:

  1. Jaga shalat—ibaratnya kayak ngecas baterai iman.
  2. Suka sedekah—bikin hati adem, kubur juga adem.
  3. Rutin baca Al-Qur’an—nutrisi buat ruh.
  4. Banyakin tasbih—dzikir bikin kubur terang kayak lampu LED!

Empat hal yang kudu kamu hindarin:

  1. Dusta—kebohongan itu kayak racun, Bro.
  2. Khianat—nggak keren, bikin hidup nggak berkah.
  3. Adu domba—jangan jadi penyebar konflik.
  4. Nggak bersihin bekas pipis—kedengerannya sepele, tapi fatal!

Nabi Muhammad SAW Pernah Ngomong Gini:

"Jaga-jaga soal air kencing, soalnya kebanyakan azab kubur datang dari situ." (HR. Daruquthni)

 Setelah seseorang meninggal dunia dan dikuburkan, nggak lama kemudian—turunlah dua malaikat yang bisa dibilang tampilannya cukup bikin merinding. Mereka tegas, serius, dan enggak bisa diajak bercanda. Malaikat itu namanya Munkar dan Nakir. Nah, mereka bakal duduk di samping si mayit dan mulai nanya beberapa pertanyaan penting banget. Kira-kira begini pertanyaannya:

“Siapa Tuhanmu?”

“Siapa nabimu?”

“Apa agamamu?”

Kalau si mayit ini waktu hidupnya rajin ibadah, menjaga iman, dan hatinya benar-benar mengenal Allah—jawabannya bakal lancar jaya:

“Tuhanku Allah, nabiku Muhammad SAW, agamaku Islam.”

Nah, begitu denger jawaban yang mantap dan meyakinkan kayak gitu, malaikat Munkar dan Nakir langsung bilang:

“Oke deh, kamu bisa istirahat. Tidurlah dengan tenang, kayak pengantin baru yang lagi menikmati malam pertamanya.”

Lalu, keduanya bikin semacam jendela di dekat kepala si mayit. Dari situ, dia bisa lihat pemandangan surga yang indah—rumahnya kelak, tempat istirahatnya yang abadi. Damai banget.

Setelah itu, malaikat pun balik lagi ke langit bawa ruhnya. Ruh tersebut kemudian ditempatkan di semacam lampu gantung yang tergantung langsung di bawah ‘Arasy-nya Allah. Tempat yang luar biasa mulia.


Intinya Gini, Gaes…

  • Shalat: Ini kayak sinyal kita ke Allah. Kalau jaringannya bagus (khusyuk), ya komunikasi jalan lancar.
  • Sedekah: Amal yang nggak putus walaupun kita udah nggak ada.
  • Al-Qur’an: Cahaya di alam kubur. Bayangin kayak bawa senter di tempat gelap.
  • Tasbih: Latihan hati biar tetap inget Allah terus.

Bukti dari Al-Qur’an

Surah Al-Mulk (67:2)

"Alladzi khalaqal mauta wal hayāta liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala."

Artinya: "Dialah (Allah) yang nyiptain mati dan hidup, buat nguji siapa di antara kalian yang paling oke amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)

Tafsir versi singkat: Menurut Ibnu Katsir, amal paling keren itu yang niatnya murni karena Allah dan caranya sesuai tuntunan Rasulullah.


Zaman Now? Relevan Banget!

Jaman sekarang tuh, banyak orang cuek. Shalat suka nunda, bersih-bersih abis BAK ogah-ogahan, mulut suka nyinyir di medsos. Padahal yang kayak gitu tuh bisa bikin liang lahat sempit. Yuk, mulai dari hal-hal kecil tapi berdampak gede!


Wejangan Para Tokoh Legendaris

  1. Hasan al-Bashri: "Dunia ini cuma mimpi, yang nyata itu justru di alam kubur. Siapin bekalmu dari sekarang."

  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku nyembah Allah bukan karena takut neraka atau pengen surga. Tapi karena Allah emang pantas disembah."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Hati yang sering dzikir bakal bercahaya di alam kubur."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Shalat itu harus dari hati, bukan sekadar gerakan."

  5. Al-Hallaj: "Kalau kamu masih cinta dunia, hati-hati, bisa nyusahin kamu di kubur nanti."

  6. Abu Hamid al-Ghazali: "Kadang, kita remehin hal kecil kayak cebok yang nggak bersih, padahal itu bisa jadi awal bencana."

  7. Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Jaga shalatmu baik-baik. Itu tameng kamu di kubur."

  8. Jalaluddin Rumi: "Kubur itu bukan akhir, tapi awal jalan pulang. Bawa cukup cahaya biar gak nyasar."

  9. Ibnu ‘Arabi: "Setiap amal kita bakal muncul bentuknya di alam barzakh. Mau bentuknya bagus atau jelek, tergantung kamu."

  10. Ahmad al-Tijani: "Zikir, shalawat, dan konsisten dalam ibadah itu bener-bener penyelamat."


Penutup dari Gue Buat Lo Semua

Siksa kubur itu nyata, Bro. Tapi Allah juga kasih kita jalan keluar. Yuk, dari sekarang mulai rajin shalat, suka sedekah, rajin baca Qur’an, dan banyak dzikir. Jaga kebersihan diri juga penting banget. Gak usah nunggu tua buat tobat. Ayo, kita berbenah dari sekarang. Semoga kuburan kita nanti jadi taman surga, bukan jurang neraka. Aamiin!



No comments: