Ibadah sejati harus dilakukan karena Allah semata. Dalam Islam, niat merupakan inti dari ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan..." (HR. Bukhari & Muslim).
Jika seseorang melakukan ibadah bukan karena Allah—misalnya untuk pamer (riya’) atau mencari pujian manusia—maka ibadah tersebut bisa menjadi tidak bernilai di sisi Allah, bahkan bisa termasuk syirik kecil. Allah berfirman:
"Maka barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan janganlah ia mempersekutukan dalam beribadah kepada Tuhannya dengan sesuatu apa pun." (QS. Al-Kahfi: 110).
Jadi, ibadah yang tidak karena Allah bisa menjadi batal atau tidak diterima, tergantung sejauh mana penyimpangan niatnya.
No comments:
Post a Comment