Wednesday, July 2, 2025

Q.S. AL-MĀIDAH AYAT 95–97.

 



📖 KAJIAN Q.S. AL-MĀIDAH AYAT 95–97

Judul: Menjaga Kesucian, Menaati Syariat, dan Menghormati Tanda-Tanda Allah


🔹 Mukadimah

Alhamdulillāh...
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita syariat yang sempurna, mengajarkan kita kesucian, ketaatan, dan menghargai simbol-simbol agama. Surah Al-Mā’idah ayat 95 sampai 97 adalah potret indah bagaimana Allah menanamkan ketaatan, kemudahan, dan penghormatan terhadap syiar agama.


🔹 Ayat 95: Larangan Berburu Saat Ihram

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang dalam keadaan ihram..."

🧠 Penjelasan Tafsir:

  • Saat seseorang berihram, ia berada dalam kondisi suci dan sakral.
  • Maka perbuatan seperti berburu, meskipun halal di luar ihram, menjadi haram saat ihram.
  • Jika melanggar, maka ada tebusan (fidyah) – ini bentuk tanggung jawab moral.

🌱 Hikmah:

  • Belajar taat total, bukan separuh-separuh.
  • Saat mendekat kepada Allah, semua tindakan pun disaring dan dijaga.

🧭 Relevansi di Indonesia:

  • Banyak orang pergi haji atau umrah, tapi masih tidak disiplin.
  • Ayat ini mengajarkan agar ibadah dilakukan dengan penuh kesungguhan dan akhlak.

🔹 Ayat 96: Diperbolehkannya Buruan Laut

"Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanannya, sebagai kesenangan bagimu..."

🧠 Penjelasan Tafsir:

  • Allah tahu kebutuhan manusia saat safar atau ibadah.
  • Oleh karena itu, buruan laut – seperti ikan – dihalalkan, meski dalam keadaan ihram.

🌱 Hikmah:

  • Syariat Islam itu tidak memberatkan.
  • Ada kelonggaran dalam kondisi tertentu, selama tidak melampaui batas.
  • Islam adalah agama rahmat, bukan kesulitan.

🧭 Relevansi di Indonesia:

  • Negara maritim: ikan laut adalah sumber rezeki.
  • Kita harus syukuri dan kelola laut dengan amanah, bukan merusaknya.

🔹 Ayat 97: Fungsi Ka'bah dan Syiar Allah

"Allah menjadikan Ka'bah sebagai pusat kehidupan manusia, dan begitu juga bulan-bulan haram, hewan kurban, dan kalung penanda kurban..."

🧠 Penjelasan Tafsir:

  • Ka’bah adalah pusat orientasi spiritual dan sosial.
  • Bulan haram, hewan kurban, dan syiar-syiar lainnya adalah tanda-tanda yang harus dijaga kehormatannya.
  • Semua itu menjadi pengingat bahwa hidup ini terikat pada aturan Ilahi.

🌱 Hikmah:

  • Kebangkitan umat dimulai dari menghormati yang suci.
  • Kalau umat Islam sudah tidak menghormati Ka’bah, bulan haram, dan kurban, maka rohnya sudah lemah.

🧭 Relevansi di Indonesia:

  • Jangan anggap ringan syiar agama: Adzan, masjid, kurban, Ramadan.
  • Kalau syiar dijaga, masyarakat jadi tentram dan berkah.

🔸 Penutup: Tiga Pilar Ketaatan dalam Ayat Ini

  1. Menjaga Kesucian dan Etika Ibadah → (Ayat 95)
  2. Menerima Kemudahan dengan Syukur → (Ayat 96)
  3. Menghormati Tanda-Tanda Allah dan Pusat Spiritualitas Umat → (Ayat 97)

🎯 Pesan untuk Kehidupan Sehari-hari:

  • Saat kita dalam keadaan suci (berwudhu, salat, puasa, ihram), jangan kotori dengan dosa kecil.
  • Jangan mengeluh syariat itu sulit, karena Allah sudah beri banyak keringanan.
  • Hormatilah apa pun yang Allah muliakan, dari Ka’bah sampai orang-orang saleh.

📌 Nasihat Ulama:

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani berkata:
"Jika kau tahu Allah mengawasi langkahmu, jangan main-main di jalur ibadah."

Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari berkata:
"Jangan lihat kecilnya amalan, tapi lihat kepada siapa engkau melanggar ketika kau menyepelekannya."



No comments: